Anak sosial Anak Penyendiri intrapersonal.

Anak penyendiri biasanya memiliki kecenderungan untuk mandiri, mengenali kekuatan dan kekurangan pribadi. Anak penyendiri sensitif terhadap pribadi dan kedalaman saat mempelajari atau mengerjakan sesuatu. Media cara belajar:  menekuni hobi atau sesuatu yang ditekuni  mengeksplorasi buku atau materi-materi yang bisa dilakukan sendiri  mengerjakan proyek mandiri  membuat jurnal, diari, blog Apabila seseorang diriset dengan MIR, maka akan terbaca kecenderungan kecerdasan dan gaya belajarnya, mulai dari skala tertinggi sampai terendah. Hasil MIR ini merupakan data yang sangat penting untuk diketahui oleh guru dan siswanya. Setiap guru akan masuk ke dunia siswa sehingga siswa merasa nyaman dan tidak berhadapan dengan risiko kegagalan dalam proses belajar. Hal ini menurut Bobbi DePorter dinamakan sebagai asas utama quantum learning, yaitu masuk ke dunia siswa. Berpijak pada konsep keragaman gaya belajar dan perbedaan tingkat kecenderungan multiple intelligence siswa mengenai adanya perbedaan individual, kiranya penting untuk diperhatikan bagi para guru untuk memahami keragamaan gaya belajar siswa ini. Dengan demikian, diharapkan setiap individu siswa dapat belajar secara menyenangkan, karena model pembelajarannya didesain berlandaskan pada gaya belajar dan kecerdasan yang ada pada masing-masing siswa. Terkait dengan potensi yang dimiliki oleh setiap siswa, menurut ajaran Islam bahwa setiap anak memiliki bakat dan kemampuan. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak, peran orang tua sangat penting. Yang demikian itu sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad saw. yang berbunyi sebagai berikut: ُدَلوُي ٍدوُلْوَم ُلُك َمهلَسَو ِْيَلَع ُهَا ىهلَص ُِِهلا َلاَق َلاَق َُْع ُهَا َيِضَر َةَرْ يَرُ َِِأ ْنَع ىَلَع ِةَميِهَبْلا ِلَثَمَك ِِناَسِّجَُُ ْوَأ ِِناَرِّصَُ ي ْوَأ ِِناَدِّوَهُ ي ُاَوَ بَأَف ِةَرْطِفْلا اَهيِف ىَرَ ت ْلَ َةَميِهَبْلا ُجَتْ ُ ت َءاَعْدَج 23 Artinya: Setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah beragama, maka kedua orang tuanyalah yang membawa anak itu menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi penyembah matahari, sebagaimana hewan melahirkan hewan pula. Apakah engkau melihat sesuatu yang cacat padanya? HR al- Bukhari Berdasarkan hadis di atas bahwa manusia memiliki potensi yang sama yaitu fitrah suci yakni potensi utama yang dimiliki setiap manusia. Potensi yang dibawa oleh setiap manusia berupa kecerdasan spiritual, emosional, dan potensi yang melekat dalam diri. Potensi yang dimiliki setiap anak yang lahir itu, dapat dipengaruhi oleh dua factor yaitu faktor dari dalam maupun factor dari luar. Faktor dari dalam yang ada pada diri manusia yaitu potensi spiritual yang telah melekat dalam diri sejak melakukan perjanjian dengan Tuhan. Hal tersebut dijelaskan dalam Al-Quran surat al- A‟raf 07 ayat 172 yang berbunyi: ْمُ َدَهْشَأَو ْمُهَ ته يِّرُذ ْمِِروُهُظ نِم َمَداَء َِِب نِم َكُبَر َذَخَأ ْذِإَو ْمُكِّبَرِب َتْسَلَأ ْمِهِسُفنَأ ىَلَع َيِلِفاَغ اَذاَ ْنَع اهُك هَِإ ِةَماَيِقْلا َمْوَ ي ْاوُلوُقَ ت نَأ ََْدِهَش ىَلَ ب ْاوُلاَق 172. Dan ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman: Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab: Betul Engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi. Kami lakukan yang demikian itu agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: Sesungguhnya kami bani Adam adalah orang- orang yang lengah terhadap ini keesaan Tuhan, Kecerdasan yang melekat dalam diri manusia itu dapat dipengaruhi oleh pendidikan yang diterima dari lingkungan terutama keluarga yaitu ayah dan ibu. Apabila ayah dan ibu tidak menjalankan perannya dalam menegmbangkan potensi yang dimiliki anak, maka lingkungan lain akan mempengaruhi anak itu berupa 23 Al-Bukhari, Muhamamd bin Isma ā‟īl bin Ibrāhīm, al-Jāmi’ al-Shahīh al-Mukhtashar min Umūri Rasūlillāh saw wasunanuh waayyāmuh, Juz II Ttp: Dār Thawq al-Najāt, 1422H, Cet I, hlm 100 sumber informasi baik cetak seperti buku, majalah, surat kabar dan lain-lainnya maupun sumber informasi elektronik seperti televisi, internet, dan multimedia. Semua itu dapat menjadi sumber informasi yang akan mempengaruhi kecerdasan yang ada pada diri manusia.

2. Strategi

mengaplikasikan konsep Multiple Intelegence dalam pembelajaran PAI di SMP Strategi pembelajaran kecerdasan majemuk adalah Upaya mengoptimalkan semua kecerdasan Multiple Intelligences yang dimiliki mencapai kompetensi tertentu yang terdapat dalam kurikulum. Strategi Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk Fase 1  Guru merencanakan suatu pendekatan pembelajaran berdasarkan kurikulum yang berlaku. Ada dua cara mengajarkan kecerdasan melalui kurikulum, yaitu : 1 Dapat diajarkan langsung sebagaimana adanya, dengan cara Memulai dari satu jenis kecerdasan untuk kemudian memikirkan tugas-tugas yang menggabungkan berbagai ranah kurikulum. Namun cara ini kurang disukai oleh guru karena cukup banyak menyita waktu dan perhatian mereka ketika ditambahkan ranah lainnya pada kurikulum mereka yang terkadang sudah sangat padat. 2 Dengan disisipkan kedalam kurikulum reguler, dengan cara dimulai dengan mengambil suatu ranah kurikulum untuk kemudian merencanakan suatu pendekatan yang melibatkan masing-masing kecerdasan. Fase 2  Guru merencanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Fase 3  Guru menentukan metodeteknik pembelajaran yang paling sesuaicocok dengan kompetensi yang ingin dicapai. Kemudian Guru mengidentifikasi jenis kecerdasan yang paling dominanefektif digunakan sesuai dengan teknikmetode yang digunakan. Metode pendidikan terdiri dari semua teknik dan strategi yang digunakan oleh pendidik. Tidak seorangpun dapat menjamin bahwa teknik dan strategi didalam penggunaan metode pendidikan tersebut apakah akan berhasil menunjang bakat siswa atau malah memperkuat kelemahan mereka. Oleh karena itu untuk menggunaan metode pendidikan didalam pembelajaran hendaknya menggunakan pendekatan pembelajaran yang sebaik dan sebanyak mungkin, dengan syarat disesuaikan dengan tujuan serta jenis kompetensi yang ingin dicapai. Sebagai contoh pembelajaran Kooperatif, Pembelajaran kooperatif digunakan sebagai cara aktif melibatkan kecerdasan interpersonal, mengajak siswa untuk dapat bekerjasama dengan baik dengan orang lain. Fase 4  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan meminta siswa untuk ikut berperan aktif dan bekerjasama mengenali dan mengoptimalkan jenis-jenis kecerdasan yang ada pada diri mereka. Fase 5 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah dibuat  Selama pelaksanaan pembelajaran, guru mengobservasi keterlaksanaan kecerdasan majemuk dan mengidentifikasi jenis-jenis kecerdasan yang muncul pada diri siswa. a. Belajar Efektif Menyenangkan Belajar akan Efektif dalam Keadaan “Fun” menyenangkan. Otak manusia terdiri tiga bagian, yaitu otak reptil, otak tengah sistim limbik, dan otak berpikir neokorteks. Jika perasaan pembelajaran siswa dalam keadaan positif gembira, senang,