Sindur Binayang TATACARA DAN FILOSOFI RITUAL PENGANTIN JAWA

68

4.7 Sindur Binayang

Sesudah ritual Wiji Dadi `Menginjak telur`, ayah dari pengantin putri berjalan di depan pengantin putra menuju kursi pengantin di depan Krobongan ` kamar khusus yang terletak di tengah-tengah rumah joglo gaya jawa` sedangkan ibu dari pengantin wanita berjalan di belakang pengantin sambil menutupi pundak pasangan pengatin tersebut dengan kain sindur. Seperti ilustrasi berikut : ing kegiatan sindur binayang, bapak temanten putri mlampah wonten ngajeng temanten kekalih tumuju palenggahan temanten ngajeng krobongan,lajeng ibu temanten putri mlampah ing wingking temanten kanti nyepengi pundakipun temanten kekalih. Martoyo, wawancara 9, 20 Mei 2009. `Dalam kegiatan Sindur Binayang, ayah dari pengantin putri berjalan di depan pengantin menuju kursi pengantin di depan Krobongan, sedangkan ibu dari pengantin wanita berjalan di belakang pengantin sambil menutupi pundah pasangan pengatin tersebut` Pengantin pria dan wanita bersama-sama duduk di pangkuan ayahanda pengantin wanita, beliau akan berkata bahwa sama-sama mencintai keduanya. Selanjutnya ayahanda mendudukan sepasang pengantin itu di kursi mahligai perkawinan yang merupakan tanda bahwa beliau telah menyetujui perkawinan tersebut dan memberikan restunya. Ritual Sindur Binayang ini dilaksanakan Sesudah ritual Wiji Dadi, yaitu dari pengantin putri berjalan di depan pengantin menuju kursi pengantin di depan Krobongan, sedangkan ibu dari pengantin wanita 69 berjalan di belakang pengantin sambil menutupi pundak pasangan pengatin tersebut dengan kain sindur. Ini melambangkan ayah menunjukkan jalan ke kebahagiaan, sedangkan ibu memberikan dukungan. Krobongan atau petanen adalah kamar khusus yang terletak di tengah-tengah rumah Joglo gaya Jawa, di depan kamar itu berdiri dua patung kayu yang disebut Loro Blonyo, yang melambangkan kemakmuran. Sedang upacara Bubak kawah dilakukan sesudah upacara Panggih, minum rujak degan kelapa mudah di depan krobongan. Kemudian istrinya ikut mencicipi sedikit dari gelas yang sama, diikuti anak mantu dan terakhir pengantin putri. Bubak kawah ini hanya dilakukan oleh orang tua yang mengawinkan untuk pertama kali anak putrinya. Bubak kawah ini merupakan perlambangan permohonan, agar sepasang pengantin itu cepat mendapatkan keturunan.

4.8 Ritual kacar-kucur atau tampa kaya