dilakukan oleh Maik, dia malah mengikuti temannya itu untuk melakukan perjalanan.
Wir waren auf den direktesten Weg aus Berlin rausgefahren, den Frühverkehr hinter uns lassend, und steuerten durch die Vororte und über
abg elegene Wege und einsame Landstraβe. Wobei sich als Erstes
bemerkbar machte, dass wir keine Landkarte hatten. Nur einen Straβenplan von Berlin Herrndorf, 2012: 104.
Kami langsung berangkat keluar dari kota Berlin, meninggalkan lalu lintas paling awal di belakang kami dan kami berkendara melewati daerah
pinggiran dan jalan-jalan dan jalan kota begitu sepi. Tanpa diketahui, bahwa kami tidak mempunyai peta. Kami hanya mempunyai peta dari kota
Berlin.
b. Konstelasi Tokoh Tschick
Konstelasi Tschick dalam roman ini sebagai tokoh penentang atau antagonis. Tokoh penentang yang dimaksud bukan sebagai lawan dalam roman
tersebut. Tschick menjadi seperti orang asing pada saat hari pertama sekolah. Semua teman-temannya melihat dan memandanginya seperti orang jahat.
Hubungan antara Maik dan Tschick terjalin dengan sangat baik dalam setiap alur cerita roman ini. Hubungan terjalin ketika Tschick bertemu dan
berteman dengan Maik. Tokoh Tschick sebagai antagonis dalam roman ini terlihat pada liburan musim panas. Tschick mengunjungi Maik yang sendirian berada
dirumah, karena kedua orang tuanya harus bekerja. Tschick akhirnya mengajak Maik untuk mengunjungi sanak keluarganya di Walachei. Pada awalnya, Maik
menentang dan tidak mau mengikuti ajakan Tschick. Meskipun demikian, Tschick terus memaksa Maik untuk mau berpergian bersama dirinya.
Hubungan yang kurang baik terjalin antara Tschick dan gurunya. Tschick selalu menghindari setiap pertanyaan yang diberikan kepadanya. Dia tidak mau
memperkenalkan dirinya di depan teman-temannya. Tschick tidak bisa
berkonsentrasi penuh pada pelajaran yang berlangsung di kelas. Setiap kali guru memanggil dan menyebut namanya, dia tidak mendengarkan. Guru memanggil
namanya beberapa kali dan dia hanya menatap wajah gurunya tanpa merasa bersalah. Tschick tidak pernah menyiapkan materi sebelum pelajaran. Tschick
bukanlah anak yang bodoh, walaupun dia memperoleh nilai tidak begitu baik. Dia mengerjakan tugas yang diberikan gurunya.
“Wenn du keine Hausaufgaben gemacht hast, sag’s.” “Ich hab Hausaufgaben- wo isses denn? Wo isses denn”?
Er legte ein Heft auf den Tisch, steckte die anderen zurück und blätterte darin herum.
“Da, das ist es. Soll ich vorlesen”? “Ich bitte darum”.
“Gut, ich fang dann jetzt an. Die Hausaufgabe war die Geschichte vom H
errn K. Ich beginne” Herrndorf, 2012: 54. “Jika kamu tidak mengerjakan pekerjaan rumah, katakan”
”Aku mengerjakannya-di mana ya? Dimana ya?” Dia meletakkan buku tulis di atas meja, memasukkan buku tulis lainnya
dan membuka buka-buka itu ”
”Ini dia. Haruskah aku membacanya?” “Ya, tolonglah.”
“Baik, aku mulai sekarang. Pekerjaan rumah tentang cerita dari tuan K. Aku mulai.
3. Konsepsi Tokoh die Konzeption der Figuren