Psikologi Sastra Psikologi Sastra 1. Pengertian Psikologi

Dari beberapa pengertian tentang psikologi dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya.

2. Psikologi Sastra

Perkembangan kajian sastra yang bersifat interdispliner yang mempertemukan ilmu sastra dengan berbagai ilmu-ilmu lain seperti psikologi. Psikologi sastra lahir sebagai salah satu jenis kajian sastra digunakan untuk membaca dan menginterpretasikan karya sastra, pengarang karya sastra dan pembacanya dengan menggunakan berbagai konsep dan kerangka teori terdapat dalam psikologi. Dalam kajian sastra yang menggunakan pendekatan psikologi sastra, hubungan antara sastra dan psikologi terjadi. Peneliti atau kritikus sastra membaca dan mengkaji karya sastra, pengarang menciptakannya, dan pembaca mengalami berbagai proses kejiwaan ketika membaca dan menanggapi karya yang dibacanya dengan menggunakan konsep-konsep yang terdapat dalam psikologi Wiyatmi, 2011: 13. Psikologi sastra merupakan suatu pendekatan yang menelaah aspek kejiwaan dalam sastra. Telaah psikologi sastra muncul karena disadari bahwa sastra memiliki hubungan dengan masalah psikologi dan berkaitan dengan kejiwaan pengarang sebagai tipe manusia tertentu pada saat menciptakan karya sastra, tipe dan hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra, proses kejiwaan tokoh-tokoh, baik pengarang maupn pembaca karya sastra serta dampak karya sastra kepada pembaca Saraswati, 2003: 5-6. Mempelajari psikologi sastra sama halnya dengan mempelajari manusia dari sisi dalam. Daya tarik psikologi sastra adalah pada masalah manusia yang melukiskan potret jiwa. Tidak hanya jiwa sendiri yang muncul dalam sastra, tetapi juga bisa mewakili jiwa orang lain. Setiap pengarang menambahkan pengalaman sendiri dalam karyanya dan pengalaman pengarang itu sering pula dialami oleh orang lain Minderop, 2010: 59. Dalam memahami teori psikologi sastra peneliti dapat melakukan tiga cara. Pertama, melalui pemahaman teori-teori psikologi kemudian dilakukan analisis terhadap suatu karya sastra. Kedua, dengan terlebih dahulu menentukan sebuah karya sastra sebagai objek penelitian, kemudian ditentukan teori-teori psikologi yang relevan untuk digunakan. Ketiga, secara simultan menemukan teori dan objek penelitian Endraswara, 2008: 89. Psikologi sastra dalam arti lain adalah kajian sastra memandang karya sastra sebagai aktivitas kejiwaan. Pengarang menggunakan cipta, rasa dan karya dalam berkarya. Begitu pula pembaca dalam menanggapi karya juga tidak akan lepas dari kejiwaan masing-masing. Bahkan, psikologi sastra pun mengenal karya sastra sebagai pantulan kejiwaan. Pengarang akan menangkap gejala jiwa, kemudian diolah ke dalam teks dan dilengkapi dengan kejiwaannya. Proyeksi pengalaman sendiri dan pengalaman hidup di sekitar pengarang akan terproyeksi secara imajiner ke dalam teks sastra Endraswara, 2011: 95. Psikologi sastra menurut Becker, dkk 2012: 246 adalah: “Eine literaturpsychologische Untersuchung ist auf die Erklärung der im Text auftauchenden komplexen Handlungen und Gefühlsäusserungen hin angelegt; ihr Ziel ist die Freilegung der dem Text beziehungweise der Handlungsweise der Figuren impliziten Wünsche und Vorstellung”. “Penelitian psikologi sastra diterapkan pada penjelasan alur yang kompleks yang muncul dalam teks dan luapan perasaan; tujuannya adalah pengungkapan hubungan tokoh bersifat implisit dan imajinasi dalam tindakan dan keinginannya ”. Menurut Ratna 2013: 342-343 tujuan psikologi sastra adalah memahami aspek-aspek kejiwaan yang terkandung dalam suatu karya sastra. Meskipun demikian, bukan berarti bahwa analisis psikologi sastra sama sekali terlepas dengan kebutuhan masyarakat. Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memahami hubungan antra psikologi dengan sastra, yaitu: a memahami unsur- unsur kejiwaan pengarang sebagai penulis, b memahami unsur-unsur kejiwaan tokoh-tokoh fiksional dalam karya sastra, dan c memahami unsur-unsur kejiwaan pembaca. Dari beberapa penjelasan tentang psikologi sastra, dapat disimpulkan psikologi sastra merupakan salah satu kajian sastra yang bersifat interdisipliner, karena memahami dan mengkaji sastra dengan menggunakan berbagai konsep dan kerangka teori yang ada dalam psikologi.

3. Wilayah Psikologi Sastra

Dokumen yang terkait

KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL 2 KARYA DONNY DHIRGANTORO: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel 2 Karya Donny Dhirgantoro: Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA.

1 6 19

KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL 2 KARYA DONNY DHIRGANTORO: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel 2 Karya Donny Dhirgantoro: Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA.

0 4 11

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL NEGERI ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL NEGERI LIMA MENARA KARYA A. FUADI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

0 0 12

KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PEREMPUAN JOGYA KARYA ACHMAD MUNIF: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

2 3 11

KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel Apa Kabar Cinta Karya Izzatul Jannah: Tinjauan Psikologi Sastra.

0 2 12

Konflik Kepribadian Tokoh Ibu dalam Roman Bako Karya Darman Moenir (Tinjauan Psikologi sastra).

0 7 6

KLASIFIKASI EMOSI TOKOH UTAMA ERIKA DALAM ROMAN DIE KLAVIERSPIELERIN KARYA ELFRIEDE JELINEK : ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA.

36 116 148

KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA MICHAEL BERG DALAM ROMAN DER VORLESER KARYA BERNHARD SCHLINK : ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA.

1 20 215

KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM ROMAN MOMO KARYA MICHAEL ENDE: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA.

0 2 120

MOTIF TOKOH UTAMA DALAM ROMAN TRÄUME WOHNEN ÜBERALL KARYA CAROLIN PHILIPPS: KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA.

5 13 178