Und dann schaute er auf seinen Notizzettel, und dann schaute er wieder den Jungen an. Offenbar sollte der seinen Nachnamen selber sagen. Aber
der Junge guckte mit seinen zwei Schlitzaugen durch den Mittelgang ins Nichts und sagte auch nicht Herrndorf, 2012: 42.
Dan kemudian dia melihat kertas catatannya, dan kemudian ia kembali menatap anak itu. Dia seharusnya mengatakan sendiri nama keluarganya.
Tapi anak itu melongok dengan dua mata menyusuri lorong dan tidak mengatakan apa-apa.
Berdasarkan hasil pembahasan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian atau karakter
manusia. Selain keluarga sebagai faktor utama, faktor lingkungan sekolah juga berperan penting dalam perkembangan kepribadian atau karakter manusia.
Sekolah mempunyai peranan dalam mengembangkan potensi pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki anak, menciptakan budi pekerti yang luhur, dan
membangun solidaritas terhadap sesama yang tinggi. Sekolah berfungsi dan bertujuan untuk memfasilitasi proses perkembangan anak, secara menyeluruh
sehingga dapat berkembang secara optimal.
E. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan, sehingga menyebabkan hasil penelitian ini menjadi kurang maksimal. Adapun keterbatasan
penelitian tersebut sebagai berikut. 1. Peneliti yang masih pemula, sehingga dalam penelitian ini banyak kekurangan.
Kekurangan tersebut di antaranya pengetahuan terhadap karya sastra Jerman yang terbatas dan sedikit serta kinerja peneliti dalam mengerjakan penelitian
ini. Selain itu juga, roman ini belum tersebar di Indonesia, sehingga dibutuhkan usaha lebih dalam mencari roman ini.
2. Belum tersedia terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, peneliti berusaha menyempurnakannya dengan terjemahan peneliti, sehingga
masih banyak kesalahan dan ketidaksempurnaan dalam penerjemahannya. 3. Kajian teori kepribadian Heymans yang dipakai dalam mengkaji tokoh utama
Maik dan tokoh tambahan Tschick dalam roman ini merupakan teori baru bagi peneliti, sehingga hasil penelitiannya kurang sempurna. Hal ini disebabkan
oleh keterbatasan dan kurang mendalamnya pengetahuan peneliti terhadap teori ini.
96
BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tokoh utama Maik dan tokoh tambahan Tschick pada roman Tschick karya Wolfgang Herrndorf dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut. 1. Kepribadian tokoh utama Maik dan tokoh tambahan Tschick dalam roman
Tschick karya Wolfgang Herrndorf. Dari hasil pembahasan peneliti menemukan tujuh ciri kepribadian yang
dialami oleh tokoh utama Maik dalam roman Tschick. Tipe kepribadian Maik yaitu tidak tenang, ingatan baik, suka berfantasi, membicarakan hal yang tidak
penting, tidak tetap pendirian, pintar, dan ketertarikan terhadap seseorang. Sementara itu terdapat lima kepribadian tokoh tambahan Tschick dalam roman
Tschick yaitu suka memaksa, peduli, berpenampilan buruk, tidak suka berbicara, dan tanggung jawab.
Setelah peneliti menemukan jenis-jenis kepribadian yang dimiliki oleh tokoh Maik dan Tschick, peneliti menghubungkan jenis-jenis kepribadian yang
telah diperoleh dengan teori psikologi kepribadian Heymans yang membagi tiga jenis kualitas kejiwaan. Tiga jenis kualitas kejiwaan adalah emosionalitas, proses
pengiring, dan aktivitas. Dari ketiga kualitas kejiwaan tersebut peneliti memperoleh tipe-tipe kepribadian yang terdapat dalam tokoh utama Maik yaitu
tipe kepribadian sentimentil, nerveus, dan apathis, sedangkan tipe kepribadian