Agus Suroyo 2010 Novi Fitrianingsih 2011

26

4. Pembagian Jam Mengajar Guru Sertifikasi

Dalam Permendiknas No. 39 Tahun 2009 ini, di antaranya mengatur tentang jumlah beban mengajar wajib bagi guru, tugas tambahan guru, guru layanan khusus dan lain-lainnya. Sedangkan pada Permendiknas Nomor 30 Tahun 2011 hanya merubah pada pasal 5 dari Permendiknas No. 39 Tahun 2009 sebelumnya. Berikut ini isi utama gabungan dari Permendiknas Nomor 39 Tahun 2009 dan Permendiknas Nomor 30 Tahun 2011 tersebut.

C. Penelitian yang Relevan

1. Agus Suroyo 2010

Penelitian yang berjudul “Implikasi Kebijakan 24 Jam Mengajar terhadap Optimalisasi peran Guru PAI dalam Proses Pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri Wonosari” tersebut dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri Wonosari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dengan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa 1 Kebijakan yang diambil para pengambil kebijakan terkait masalah 24 jam mengajar adalah, Mapenda Kementrian Agama Gunung kidul mengambil kebijakan meningkatkan kegiatan di madrasah, meningkatkan kualifikasi dan kualitas guru: Kepala MAN Wonosari mengambil kebijakan memberi jatah 24 jam mengajar bagi guru yang tersertifikasi, mengurangi Guru tidak tetap dan melakukan koordinasi dengan madrasah swasta untuk menampung guru yang kekurangan jam mengajar. 2 27 implementasi kebijakan 24 jam mengajar di MAN Wonosari belum sepenuhnya mengacu perundang-undangan yang berlaku. 3 kebijakan 24 jam mengajar berimplikasi positif terhadap peranan guru sebagai sumber belajar, fasilitator, pembimbing, motivator, pengelola pembelajaran dan evaluator di dalam kelas. Dengan demikian berarti kebijakan 24 jam mengajar tidak menjadi kendala untuk mengoptimalkan peran guru PAI MAN Wonosari dalam proses pembelajaran.

2. Novi Fitrianingsih 2011

Penelitian yang berjudul “Studi Komparasi Kinerja antara Guru Sertifikasi dan Guru Non Sertifikasi dalam Pembelajaran Di Madrasah Ibtidaiyah MI Se- Kecamatan Pecangan Jepara” tersebut dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Adapun hasil dari data yang telah didapat dianalisis dengan analisis uji t dengan satu variabel yaitu kinerja guru, dimana kinerja guru yang dimaksud adalah kinerja guru sertifikasi dan kinerja guru non sertifikasi. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa hipotesis alternatif ditolak artinya hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kinerja antara guru sertifikasi dan guru non sertifikasi dalam pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah MI Se-Kecamatan Pecangan Jepara. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa : 1 Kinerja guru sertifikasi termasuk dalam kategori baik sekali yaitu berada pada interval 101-125 dengan nilai rata-rata sebesar 101,4. 2 Kinerja guru non sertifikasi termasuk 28 dalam kategori baik yaitu berada pada interval 76-100 dengan nilai rata- rata sebesar 93,1. 3 Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kinerja guru sertifikasi dan guru non sertifikasi dalam pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah MI Se-Kecamatan Pecangan Jepara ditunjukkan dengan nilai t hitung 1,693 lebih kecil dari t tabel untuk taraf signifikansi 5 1,734 maupun t tabel untuk taraf signifikansi 1.

D. Kerangka Pikir