28
dalam kategori baik yaitu berada pada interval 76-100 dengan nilai rata- rata sebesar 93,1. 3 Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan kinerja guru sertifikasi dan guru non sertifikasi dalam pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah MI Se-Kecamatan Pecangan
Jepara ditunjukkan dengan nilai t
hitung
1,693 lebih kecil dari t tabel untuk taraf signifikansi 5 1,734 maupun t
tabel
untuk taraf signifikansi 1.
D. Kerangka Pikir
Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen pasal 35 ayat 2 dinyatakan bahwa
beban kerja guru mengajar
sekurang-kurangnya 24 jam dan sebanyak-banyaknya 40 jam tatap muka per minggu. Salah satu faktor utama yang menentukan mutu pendidikan adalah
guru. Guru yang berada di garda terdepan dalam menciptakan kualitas sumber daya manusia. Guru berhadapan langsung dengan para siswa di kelas melalui
proses belajar mengajar.
Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang guru pada pasal 52 ayat 2 menyebutkan bahwa beban kerja guru paling sedikit memenuhi 24
jam tatap muka dan paling banyak 40 jam tatap muka dalam satu minggu pada satu atau lebih satuan pendidikan yang memiliki izin pendirian dari
Pemerintah atau Pemerintah Daerah. Pada ayat 3 pasal 52 disebutkan bahwa pemenuhan beban kerja paling sedikit 24 jam tatap muka dan paling banyak
40 jam tatap muka dalam satu minggu dilaksanakan dengan ketentuan paling
29
sedikit 6 jam tatap muka dalam satu minggu pada satuan pendidikan tempat tugasnya sebagai guru.
Permendiknas Nomor 39 Tahun 2009 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan serta Permendiknas Nomor 30 Tahun
2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan
Pendidikan, peraturan-peraturan inilah yang dijadikan landasan bagi pemerintah, khususnya Kemdikbud RI dalam menentukan kebijakan-
kebijakan lainnya. Dengan sertifikasi seorang guru akan ditentukan layak atau tidaknya
dalam menjalankan profesi keguruannya. Oleh karena salah satu tujuan sertifikasi adalah untuk kinerja guru, maka guru yang mendapatkan sertifikat
pendidik adalah guru yang benar-benar memenuhi standar yang telah ditentukan. Apabila seorang guru telah sertifikasi tentu dia sudah dinyatakan
layak untuk menjalankan tugas pokoknya, dengan kata lain guru yang sudah sertifikasi memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan guru yang
belum lulus sertifikasi. Penelitian ini mengambil obyek penelitian, yaitu pemenuhan jam
mengajar guru sertifikasi. Guru menjadi fokus penelitian mengenai bagaimana pemenuhan jam mengajar guru sertifikasi di sekolah tidak mampu
memenuhi jam mengajar di sekolah tersebut dan memenuhi jam mengajar di sekolah lain. Guru sertifikasi dituntut setelah mendapatkan sertifikat pendidik
setidaknya beban kerja guru mengajar sekurang-kurangnya 24 jam dan
30
sebanyak-banyaknya 40 jam tatap muka per minggu. Dari uraian tersebut maka penulis menyusun kerangka konseptual dalam penelitian ini sebagai
berikut :
Gambar 2. Kerangka berpikir
E. Pertanyaan Penelitian