11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Implementasi Kebijakan Pendidikan
1. Implementasi Kebijakan Pendidikan
Menurut pandangan ahli-ahli dalam ilmu sosial, proses implementasi suatu kebijakan pendidikan berlangsung lebih rumit dan
kompleks dibandingkan
dengan proses
perumusannya. Proses
implementasi kebijakan pendidikan melibatkan perangkat politik, sosial, hukum, maupun administratiforganisasi dalam rangka mencapai
suksesnya implementasi kebijakan pendidikan tersebut Arif Rohman, 2009 : 133.
Secara etimologis pengertian implemetasi menurut Kamus Webster yang dikutip oleh Solichin Abdul Wahab 2005:64 adalah:
“Konsep implementasi berasal dari bahasa Inggris yaitu to implement. Dalam kamus besar Webster, to implement
mengimplementasikan berati to provide the means for carrying out menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu; dan to
give practical effect to untuk menimbulkan dampakakibat
terhadap sesuatu”. Jadi sesuatu yang dilakukan untuk menimbulkan dampak atau
akibat itu dapat berupa undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan peradilan dan kebijakan yang dibuat oleh lembaga-lembaga pemerintah
dalam kehidupan kenegaraan. Sedangkan pengertian implementasi menurut Van Meter dan Van Horn dalam Solichin Abdul Wahab
2005:65 adalah :
12
“Implementasi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh individu-individupejabat-pejabat atau kelompok-kelompok
pemerintah atau swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan
tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan”.
Implementasi sebagai to provide the means for carriying out menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu; to give practical
effect to menimbulkan dampakakibat terhadap sesuatu, sehingga pengertian di atas mengandung arti bahwa implementasi kebijakan dapat
dilihat sebagai proses menjalankan keputusan kebijakan. Wujud dari keputusan kebijakan ini biasanya berupa undang-undang, instruksi
presiden, peraturan pemerintah, keputusan pengadilan, peraturan menteri dan sebagainya Kamus Besar Webster dalam Arif Rohman, 2009 : 134.
Charles O. Jones Arif Rohman, 2009 : 135 dalam menganalisis masalah implementasi kebijakan, mendasarkan diri pada konsepsi
aktivitas-aktivitas fungsional. Menurutnya, implementasi adalah suatu aktivitas yang dimaksudkan untuk mengoperasikan sebuah program. Ada
tiga pilar aktivitas dalam mengoperasikan program tersebut adalah: 1 pengorganisasian, pembentukan atau penataan kembali sumberdaya, unit-
unit serta metode untuk menjalankan program agar bisa dijalankan, 2 interpretasi, yaitu aktivitas menafsirkan agar program menjadi rencana
dan pengarahan yang tepat dan dapat diterima serta dilaksanakan, 3 aplikasi, berhubungan dengan perlengkapan rutin bagi pelayanan,
pembayaran, atau lainnya yang disesuaikan dengan tujuan atau perlengkapan program.
13
2. Kebijakan