Perumusan Masalah Tujuan Penulisan Manfaat Penulisan Pengertian Pelaksanaan

commit to user 3 Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengambil judul : “PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG JASA PEMERINTAH DI SEKRETARIAT DPRD KOTA SURAKARTA”.

B. Perumusan Masalah

DPRD kota Surakarta merupakan lembaga yang memiliki peran menampung serta menyalurkan aspirasi rakyat. Dalam proses kerjanya di dalam persiapan pengadaan barang jasa melalui beberapa proses dan tahap untuk mendapatkan hasil baik sesuai dengan peraturan yang sudah berlaku sesuai dengan keppres nomor 8 tahun 2006. Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengambil permasalahan yang akan dibahas dalam pengamatan ini adalah: Bagaimana proses persiapan dan pelaksanaan pengadaan barang jasa pemerintah di Sekretariat DPRD kota Surakarta?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan ini adalah: Untuk mengetahui proses pelaksanaan persiapan pengadaan barang jasa pemerintah di Sekretariat DPRD kota Surakarta. commit to user 4

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang dapat di ambil dari penulisan adalah sebagai bahan acuan bagi sekertariat DPRD kota Surakarta dalam mengevaluasi atau memperoleh informasi atau data yg digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk dapat mengambil keputusan yang tepat.

E. Metode Pengamatan

Menentukan metode pengamatan merupakan langkah yang penting dalam suatu proses pengamatan, karena dengan metode pengamatan dapat diketahui bagaimana cara menguji kebenaran suatu ilmu atau teori.Metode pengamatan ini meliputi lokasi pengamatan, bentuk pengamatan, teknik pengumpulan data, teknik analisis, penjelasan masing-masing adalah sebagai berikut:

1. Lokasi Pengamatan

a. Tempat pengamatan Penulis mengambil pengamatan pada instansi pemerintah, yaitu di Sekretariat DPRD kota Surakarta. b. Waktu pengamatan Waktu pengamatan merupakan waktu yang diperlukan untuk melakukan pengamatan. Pengamatan ini dilaksanakan dalam waktu 2 Dua bulan, Terhitung dari awal bulan Februari 2011 sampai akhir Maret 2011. commit to user 5

2. Bentuk Pengamatan

Pemilihan bentuk pengamatan yang tepat akan memudahkan penulis untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Bentuk pengamatan secara umum yang dapat digunakan adalah pengamatan kualitatif. Penulis menggunakan bentuk pengamatan yang berupa deskriptif kualitatif. Dengan bahan pertimbangannya adalah bahwa bentuk pengamatan kualitatif ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri pada kenyataan ganda serta dapat menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan responden. Selain itu pengamatan kualitatif menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati. Metode kualitatif menurut Kirk dan Miller yang dikutip oleh Lexy J. Moleong 2001: 3 merupakan suatu tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasaannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya. Jenis pengamatan ini memaparkan pola- pola nilai yang dihadapi, yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan yang terkait dengan perilaku responden informan yang diamati. commit to user 6

3. Sumber Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: a. Wawancara langsung Yaitu data yang diperoleh langsung dari narasumber informan di Sekretariat DPRD kota Surakarta yang kemudian diolah oleh penulis. Dalam pengamatan ini yang menjadi narasumber informan adalah bagian Rumah Tangga Sekreariat DPRD kota Surakarta. b. Data melalui buku-buku Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung yang berhubungan dengan pengadaan secretariat DPRD kota Surakarta dan buku-buku lainnya yang berhubungan dengan secretariat DPRD secara umum.

4. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh data yang diperlukan dalam suatu pengamatan. Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi atau keterangan yang benar dan dapat dipercaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut: commit to user 7 a. Observasi Yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada lokasi dan lingkungan secretariat DPRD kota Surakarta. b. Wawancara Yaitu pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung kepada pimpinan dan pegawai di Sekwan DPRD kota Surakarta. c. Studi Pustaka Teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data dan membaca buku-buku yang ada kaitannya dengan pengadaan dan prosedurnya. d. Dokumentasi Teknik dokumentasi merupakan titik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengklasifikasikan bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan masalah pengamatan. Dokumentasi dalam pengamatan ini digunakan untuk memperoleh data yang tidak didapatkan dari observasi dan wawancara.

5. Analisa Data

Analisa data dalam pengamatan biasanya dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data di lapangan. Analisis data dalam pengamatan ini adalah model interaktif. Dalam analisis commit to user 8 interaktif, terdapat empat komponen yaitu pengumpulan data, Reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan verifikasi. Setelah semua data terkumpul, tahap selanjutnya adalah analisa data. Analisa data adalah mengelompokkan, membuat semacam urutan, memanipulasi serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca. Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis menggunakan teknik analisis data kualitatif. Analisis dalam pengamatan kualitatif menurut HB Sutopo 2002: 94, terdiri dari tiga komponen utama yaitu Reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan denvan vervikasinya. a. Reduksi data Merupakan proses seleksi, pemfokuskan, penyederhanaan, dan abstraksi data dari pengumpulan data yang dilakukan dengan membuat ringkasan dari catatan yang diperoleh di lapangan. Preoses Reduksi data ini berlangsung terus-menerus sepanjang pelaksanaan penelitian sampai berakhirnya penyusunan Laporan Tugas Akhir ini. b. Sajian data Sajian data mengacu pada rumusan masalah, dengan melihat suatu penyajian data, penulis data mengerti apa yang terjadi dan memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisa data atau tindak lain. commit to user 9 c. Penarikan simpulan Proses penarikan simpulan pada awalnya simpulan tersebut kurang jelas kemudian semakin jelas karena landasan yang kuat. Simpulan akhir tidak akan terjadi sampai proses pengumpulan data berakhir. commit to user 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Persiapan

Masa persiapan adalah masa penting yang akan menentukan kesuksesan. Itu sebabnya segala sesuatu butuh masa persiapan. Pemerintah Indonesia tak akan asal saja mengutus prajuritnya untuk pergi ke medan perang, sebelum mempersiapkan mereka lebih dulu di sebuah latihan kemiliteran, seperti ABRI misalnya. Tanpa persiapan yang matang, bisa dipastikan bahwa mereka hanya akan kalah dan dipermalukan di medan peperangan. Seorang petinju profesional memerlukan persiapan berbulan-bulan lamanya untuk sebuah pertandingan. Ia setiap hari harus baku hantam dengan sparing partner agar kelak bisa menghadapi musuh yang sebenarnya. Persiapan adalah suatu kegiatan yang akan dipersiapkan sebelum melakukan sebuah kegiatan. Tanpa persiapan, kegiatan tidak akan terlaksanakan dengan baik ataupun susah untuk dilaksanakan. Sebaliknya jika kita pesiapan, maka kegiatan itu akan terlaksanakan dengan baik. Hasil dari persiapan adalah sebuah kegiatan yang memuaskan. William Ury 1993 menyarankan untuk melakukan 5 langkah penting persiapan dalam menghasilkan peta perjalanan untuk tidak pada hasil keputusan yang memuaskan semua pihak, yaitu: commit to user 11

1. Pelajari minat dan kepentingan diri sendiri dan pihak yang terlibat dalam negosiasi

Mengapat kita bernegosiasi? Karena seringkali ada kepentingan yang berbentukan dengan kepentingan pihak lain. Pada prakteknya, kita seringkali berpegang pada posisi dan melupakan minatmotivasi yang melatar belakangi posisi dan melupakan minat motivasi yang melatar belakangi posisi itu. a. Posisi adalah hal konkrit, hal nyata yang ingin diperoleh, misalnya: hak penggunaan tanah gratis untuk membangun plot Demonstrasi. b. Minat adalah motivasi-motivasi yang tidak terlihat kasat mata yang mendorong timbulnya posisi, misalnya kekuatiran, hasrat dan cita-cita.

2. Ciptakan pilihan-pilihan kemungkinan hasil keputusan yang kreatif

Sebuah pilihan adalah sebuah kemungkinan keputusan atau bagian dari sebuah keputusan. Mengenali motivasi diri sendiri dan pihak lain, akan membantu untuk secara kreatif mencari berbagai pilihan dalam keputusan yang diterima dengan penuh komitmen oleh pihak lian dan diri sendiri. Terbuka pada berbagai pilihan dapat membantu untuk menemukan solusi yang memuaskan bagi semua pihak yang terlibat. Negosiator yang ulung, akan memperbesar kue commit to user 12 keputusan, dan bukan hanya sekedar membagi-bagi potongan kuenya.

3. Mengenali dan menggunakan kriteria standar-standar yang umum berlaku.

Setelah kue keputusan diperbesar tantangan berikutnya adalah bagaimana membaginya dengan efektif sehingga memenuhi kebutuhan dari semua pihak yang terlibat? Anda berharap anggota kelompok tani bersedia memberikan waktu dan tenaga untuk bekerja secara sukarela dan hanya menyediakan konsumsi, kelompok tani berharap mereka dibayar untuk melakukan pekerjaan tertentu. Lalu bagaimana jalan Keluarnya? Dalam keadaan seperti ini, biasanya orang akan berkeras pada posisnya atau malah menyalahkan pihak lain misalnya lembaga lain yang telah memulai sistem pembayaran. Namun hal ini hanya akan mengakibatkan konflik ego tanpa keputusan yang dapat diterima baik oleh setiap pihak. Dalam hal ini, seorang negosiator yang strategis, akan mengubah proses seleksi ini ke dalam pencarian solusi bersama yang adil dan memenuhi kebutuhan setiap pihak. Negosiator ini akan mencari standar-standar independen yang adil dan negosiator ini akan mencari standar- standa umum ini bisa berupa kesetaraan dalam perlakuan, nilai pasar, peraturan atau cara-cara lain yang pernah ditempuh dalam menghadapi masalah serupa. Dalam kasus ini negosiator bisa commit to user 13 mencari kebiasaan yang berlaku dalam kerja di pesat adat untuk mendapatkan ide solusi jasa penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan untuk memberi manfaat pada kelompok itu sendiri. 4. Kenali dan kembangkan alternatif yang mungkin terjadi, jika keputusan tidak dihasilkan melalui negosiasi. Tujuan dari negosiasi bukan semata-mata untuk mendapatkan solusi, namun untuk menghasilkan solusi terbaik, dibandingkan jike negosiasi tidak dilakukan. Dalam hal ini, kebiasaan yang seringkali kita lakukan adalah baru mengevaluasi berbagai alternatif yang tersedia setelah gagal menghasilkan keputusan dalam negosiasi, dan ini adalah kebiasaan yang memberikan hasil yang tidak efektif. Untuk menentukan apakah negosiasi harus dilakukan dan mendapatkan keyakinan kuat maka kita harus mengembangkan kebiasaan baru, yaitu : mengenali dan mengembangkan berbagai alternatif keputusan jika kesepakatan tidak tercapai sebelum terlibat dalam negosiasi atau dikenal dengan istilah BATNA best alternative to a negotiated agreement. 5. Kembangkan proposal yang kuat, pilihan keputusan yang dapat diterima baik dan menghasilkan komitmen oleh pihak yang terlibat Mengambil beberapa waktu untuk mempelajari minat dan motivasi diri sendiri dan pihak lain serta berbagai pilihan solusi yang tersedia membuka pintu untuk mendapatkan solusi kreatif. commit to user 14 Didapatkannya standar-standar umum dan alternatif-alternatif jika kesepakatan tidak berhasil didapatkan membantu dalam memilih opsi-opsi yang tepat untuk dikembangkan menjadi proposal yang kuat. Yang membedakan dari sebuah pilihan solusi dan proposal adalah tercapainya komitmen dari pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi. Idealnya, proposal yang kuat dibangun berdasarkan pilihan yang memenuhi minat dan motivasi dari kedua belah pihak, pilihan itu tentunya harus lebih baik daripada jika negosiasi tidak dilakukan dan jika memungkinkan, pilihan solusi ini telah didasarkan pada standar-standar umum yang adil.

B. Pengertian Pelaksanaan

Pelaksanaan menurut Kamus besar Bahasa Indonesia Cekatan II – 1989: hal 488: Proses, cara, perbuatan melaksanakan rancangan, keputusan dan sebagainya. Pelaksanaan Menurut Miftah Toha dalam Ensiklopei Administrasi Westra, 1989: 210 didefinisikan sebagai berikut: Usaha-usaha yang dilaksanakan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijakan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan melengkapi segala macam kebutuhan alat yang diperlukan, siapa yang melaksanakan, dimana tempat pelaksanaannya, kapan mulai waktu dan berakhirnya serta bagaimana cara yang harus dilaksanakan. commit to user 15 Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijakan yang telah dirumuskan dan yang telah ditetapkan. 1. Tinjauan Tentang Pemerintah Daerah Negara Indonesia merupakan negara Republik dengan pemerintah yang dipimpin oleh seorang presiden sebagai Kepala Negara, dan sekaligus sebagai kepala pemerintah, dan sebagai negara kepulauan Indonesia sering kali dikaitkan dengan masalah penyebaran penduduk yang tidak merata, sehingga menimbulkan gerakan sosial yang menghambat penyusunan struktur politik vertikal maupun horizontal, dengan adanya penyebaran penduduk yang kurang merata dan pembangunan infrastruktur yang kurang memadai. Dengan demikian pembangunan infrakstruktur di daerah- daerah harus ditambah agar mendukung unsur pendapatan yang merata dan mencakup segi kesempatan kerja dan pemerataan penduduk yang lebih merata. Dengan adanya hal-hal tersebut telah dapat digambarkan bahwa bertanya tugas aparatur pemerintah di daerah agar pembangunan nasional dapat berjalan dengan baik dan serasi, karena itulah peranan aparatur daripada pemerintah di darah- daerah sangat penting sekali. Oleh karena itu penting dibangun commit to user 16 suatu aparatur pemerintah di daerah yang dapat menjelaskan baik dan serasi, karena itulah peranan aparatur daripada pemerintah di daerah-daerah sangat penting sekali. Oleh karena itu penting dibangun suatu aparatur pemerintahdi daerah yang dapat menjalankan tugas dengan baik dan bertanggung jawab seperti yang telah disebut di atas: Untuk lebih mengetahui mengerti tentang pemerintah daerah, maka perlu diketahui beberapa hal: a. Pengertian pemerintah daerah Menurut undang-undang nomor 32 tahun 2004 pasal 1 ayat 2 yang dimaksud Pemerintah Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintah oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip ekonomi yang luas-luasnya dalam sistem dan prinsip negara kesatuan republik Indonesia tahun 1945. pemerintah daerah adalah gurbernur, Bupati, Walikota, dan perangkat desa sebagai unsur penyelenggaraan pemerintah daerah dewan perwakilan rakyat daerah adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah. b. Pengertian secretariat dewan perwakilan rakyat daerah DPRD merupakan suatu lembaga yang terdiri dari pimpian, komisi-komisi dan panitia-panitia disamping itu DPRD commit to user 17 juga membentuk fraksi-fraksi yang bukan merupakan alat perlengkapan DPRD. Dalam melaksanakan tugasnya DPRD dibantu oleh Sekretariat DPRD yang dipimpin oleh sekretaris DPRD diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah dari pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat atas persetujuan pimpinan DPRD dalam melaksanakan tugasnya secara Teknis operasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara administrative bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah. Sekretaris daerah dapat menyediakan tenaga ahli dengan tugas membantu anggota DPRD dalam menjalankan fungsinya dan wajib membantu anggota DPRD dalam menjalankan fungsinya dan wajib pertimbangan pimpinan DRPD. Sekretaris DPRD : tempat penyelenggarakan tugas dan kewajiban membantu DPRD, sedangkan kedudukannya, susunan organisasi dan tata kerja sekertariat diatur sendiri. Dalam pasal 14 Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2003 tentang pedoman organisasi perangkat daerah menyebutkan, secretariat dewan perwakilan rakyat daerah Kabupaten kota merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD Kabupaten kota dalam pelaksanaan tugas, secretariat DPRD Kabupaten kota menyelenggarakan fungsi: commit to user 18 1 Fasilitas rapat anggota DPRD Kabupaten kota 2 Pelaksanaan urusan kerumah tanggaan DPRD Kabupaten kota 3 Pengelolaan tata usaha DPRD Kabupaten kota Susunan organisasi sekretairat DPRD Kabupaten kota terdiri dari sebanyak-sebanyak 4 empat bagian dan masing-masing bagian terdiri dari 2 dua sub bagian. c. Pengertian urusan Secara umum dalam kamus umum bahasa Indonesia memiliki arti yaitu suatu hal pekerjaan, dsb yang diurus. d. Pengertian kerumah tanggaan Secara umum dalam kamus bahasa Indonesia kerumah tanggaan memiliki arti yaitu hal rumah tangga. e. Pengertian perlengkapan Secara umum dalam kamus besar bahasa Indonesia cetakan kelima: 1989 perlengkapan memiliki arti yaitu : proses, cara, perbuatan melengkapi proses, cara, perbuatan melengkapan. Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian pelaksanaan urusan kerumah tanggaan dan perlengkapan di Setwan DPRD adalah : suatu proses melaksanakan urusan kerumah tanggaan dan perlengkapan di kantor dan berfungsi membantu DPRD dalam menjalankan kewajibannya. commit to user 19

C. Pengadaan Barang Jasa