Pelajari minat dan kepentingan diri sendiri dan pihak yang terlibat dalam negosiasi Ciptakan pilihan-pilihan kemungkinan hasil keputusan yang kreatif Mengenali dan menggunakan kriteria standar-standar yang umum berlaku.

commit to user 11

1. Pelajari minat dan kepentingan diri sendiri dan pihak yang terlibat dalam negosiasi

Mengapat kita bernegosiasi? Karena seringkali ada kepentingan yang berbentukan dengan kepentingan pihak lain. Pada prakteknya, kita seringkali berpegang pada posisi dan melupakan minatmotivasi yang melatar belakangi posisi dan melupakan minat motivasi yang melatar belakangi posisi itu. a. Posisi adalah hal konkrit, hal nyata yang ingin diperoleh, misalnya: hak penggunaan tanah gratis untuk membangun plot Demonstrasi. b. Minat adalah motivasi-motivasi yang tidak terlihat kasat mata yang mendorong timbulnya posisi, misalnya kekuatiran, hasrat dan cita-cita.

2. Ciptakan pilihan-pilihan kemungkinan hasil keputusan yang kreatif

Sebuah pilihan adalah sebuah kemungkinan keputusan atau bagian dari sebuah keputusan. Mengenali motivasi diri sendiri dan pihak lain, akan membantu untuk secara kreatif mencari berbagai pilihan dalam keputusan yang diterima dengan penuh komitmen oleh pihak lian dan diri sendiri. Terbuka pada berbagai pilihan dapat membantu untuk menemukan solusi yang memuaskan bagi semua pihak yang terlibat. Negosiator yang ulung, akan memperbesar kue commit to user 12 keputusan, dan bukan hanya sekedar membagi-bagi potongan kuenya.

3. Mengenali dan menggunakan kriteria standar-standar yang umum berlaku.

Setelah kue keputusan diperbesar tantangan berikutnya adalah bagaimana membaginya dengan efektif sehingga memenuhi kebutuhan dari semua pihak yang terlibat? Anda berharap anggota kelompok tani bersedia memberikan waktu dan tenaga untuk bekerja secara sukarela dan hanya menyediakan konsumsi, kelompok tani berharap mereka dibayar untuk melakukan pekerjaan tertentu. Lalu bagaimana jalan Keluarnya? Dalam keadaan seperti ini, biasanya orang akan berkeras pada posisnya atau malah menyalahkan pihak lain misalnya lembaga lain yang telah memulai sistem pembayaran. Namun hal ini hanya akan mengakibatkan konflik ego tanpa keputusan yang dapat diterima baik oleh setiap pihak. Dalam hal ini, seorang negosiator yang strategis, akan mengubah proses seleksi ini ke dalam pencarian solusi bersama yang adil dan memenuhi kebutuhan setiap pihak. Negosiator ini akan mencari standar-standar independen yang adil dan negosiator ini akan mencari standar- standa umum ini bisa berupa kesetaraan dalam perlakuan, nilai pasar, peraturan atau cara-cara lain yang pernah ditempuh dalam menghadapi masalah serupa. Dalam kasus ini negosiator bisa commit to user 13 mencari kebiasaan yang berlaku dalam kerja di pesat adat untuk mendapatkan ide solusi jasa penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan untuk memberi manfaat pada kelompok itu sendiri. 4. Kenali dan kembangkan alternatif yang mungkin terjadi, jika keputusan tidak dihasilkan melalui negosiasi. Tujuan dari negosiasi bukan semata-mata untuk mendapatkan solusi, namun untuk menghasilkan solusi terbaik, dibandingkan jike negosiasi tidak dilakukan. Dalam hal ini, kebiasaan yang seringkali kita lakukan adalah baru mengevaluasi berbagai alternatif yang tersedia setelah gagal menghasilkan keputusan dalam negosiasi, dan ini adalah kebiasaan yang memberikan hasil yang tidak efektif. Untuk menentukan apakah negosiasi harus dilakukan dan mendapatkan keyakinan kuat maka kita harus mengembangkan kebiasaan baru, yaitu : mengenali dan mengembangkan berbagai alternatif keputusan jika kesepakatan tidak tercapai sebelum terlibat dalam negosiasi atau dikenal dengan istilah BATNA best alternative to a negotiated agreement. 5. Kembangkan proposal yang kuat, pilihan keputusan yang dapat diterima baik dan menghasilkan komitmen oleh pihak yang terlibat Mengambil beberapa waktu untuk mempelajari minat dan motivasi diri sendiri dan pihak lain serta berbagai pilihan solusi yang tersedia membuka pintu untuk mendapatkan solusi kreatif. commit to user 14 Didapatkannya standar-standar umum dan alternatif-alternatif jika kesepakatan tidak berhasil didapatkan membantu dalam memilih opsi-opsi yang tepat untuk dikembangkan menjadi proposal yang kuat. Yang membedakan dari sebuah pilihan solusi dan proposal adalah tercapainya komitmen dari pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi. Idealnya, proposal yang kuat dibangun berdasarkan pilihan yang memenuhi minat dan motivasi dari kedua belah pihak, pilihan itu tentunya harus lebih baik daripada jika negosiasi tidak dilakukan dan jika memungkinkan, pilihan solusi ini telah didasarkan pada standar-standar umum yang adil.

B. Pengertian Pelaksanaan