Manajemen Bencana Definisi Bencana

Analisis Struktur Bangunan TES, Pasar Desa Serangan Kajian Teknis 15 Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba- tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter. Tsunami dalam sejarah a. 1 November 1755 - Tsunami menghancurkan Lisboa, ibu kota Portugal, dan menelan 60.000 korban jiwa. b. 1883 - Pada tanggal 26 Agustus, letusan gunung Krakatau dan tsunami menewaskan lebih dari 36.000 jiwa. c. 2004 - Pada tanggal 26 Desember 2004, gempa besar yang menimbulkan tsunami menelan korban jiwa lebih dari 250.000 di Asia Selatan, Asia Tenggara dan Afrika. Ketinggian tsunami 35 m d. 2006 - 17 Juli, Gempa yang menyebabkan tsunami terjadi di selatan pulau Jawa, Indonesia, dan setinggi maksimum ditemukan 21 meter di Pulau Nusakambangan. Memakan korban jiwa lebih dari 500 orang. Dan berasal dari selatan kota Ciamis e. 2007 - 12 September, Bengkulu, Memakan korban jiwa 3 orang. Ketinggian tsunami 3-4 m. f. 2010 - 27 Februari, Santiago, Chili g. 2010 - 26 Oktober, Kepulauan Mentawai, Indonesia h. 2011 - 11 Maret, Sendai, Jepang

2.2.3 Manajemen Bencana

Untuk mengantisipasi dan mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh bencana maka perlu adanya disaster management yang baik. Managemen bencana mulai saat prabencana, saat bencana, pascabencana. Untuk jelasnya seperti yang di gambar. Analisis Struktur Bangunan TES, Pasar Desa Serangan Kajian Teknis 16 Gambar 2.14 Manajemen Bencana Pre-disaster Kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi kerugian harta dan korban manusia yang disebabkan oleh bahaya dan memastikan bahwa kerugian yang ada juga minimal ketika terjadi bencana. 1. Kesiapsiagaan : mencakup penyusunan rencana pengembangan sistem peringatan, pemeliharaan persediaan, dan pelatihan personil. Langkah-langkah kesiapan tersebut dilakukan sebelum peristiwa bencana terjadi dan ditujukan untuk meminimalkan korban jiwa, gangguan layanan, dan kerusakan saat bencana terjadi 2. Mitigasi : mencakup semua langkah yang diambil untuk mengurangi skala bencana di masa mendatang, baik efek maupun kondisi rentan terhadap bahaya itu sendiri. Lebih difokuskan pada bahaya itu sendiri. Contoh : rumah tahan gempa, irigasi pada daerah kekeringan. Saat Bencana Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan. Meliputi : penyelamatan dan evakuasi korban maupun harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana. Analisis Struktur Bangunan TES, Pasar Desa Serangan Kajian Teknis 17 Pascabencana recovery 1. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana. 2. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pascabencana. Dalam managemen suatu bencana diperlukan relawan-relawan yang memang mau untuk membantu. Namun banyak kita jumpai relawan yang hanya ingin berwisata bencana. Relawan merupakan orang yang bekerja secara sukarela menggantikan tugas orang lain. Selayaknya seorang sukarelawan memiliki: 1. Willingness : niat baik, bila menjadi relawan selayaknya tidak memilih-milih tugas. 2. Professionalism. 3. Good motivation. 4. Berkemampuan untuk bekerjasama dengan yang lain, bukan malah bersaing antar tim. Surveilans Bencana Ketika kita berbicara tentang bencana, kita berbicara juga mengenai surveilans bencana. Surveilans bencana adalah mengumpulkan data pada situasi bencana, data yang dikumpulkan berupa jumlah korban meninggal, lukasakit, jenis luka, pengobatan yang diperlukan, kebutuhan yang belum dipenuhi, jumlah korban anak-anak, dewasa, lansia, dan lain-lain. Surveilans sangat penting untuk monitoring dan evaluasi dari sebuah proses, sehingga dapat digunakan untuk menyusun kebijakan dan rencana program. Adapun tujuan dari surveilance adalah untuk mendukung fungsi pelayanan bagi korban bencana secara keseluruhan untuk menekan dampak negatif yang lebih besar. Analisis Struktur Bangunan TES, Pasar Desa Serangan Kajian Teknis 18 Peran surveilance dapat dibagi dalam beberapa tahap : 1. Saat bencana : Rapid Health Assessment RHA, melihat dampak-dampak apa saja yang ditimbulkan dari bencana, seperti berapa jumlah korban, barang-barang apa saja yang dibutuhkan, peralatan apa yang harus disediakan, berapa banyak pengungsi lansia dan anak-anak, seberapa parah tingkat kerusakan, kondisi sanitasi lingkungan, dan lain-lain. 2. Setelah bencana : data-data yang diperoleh dari kejadian bencana harus dapat dianalisis dan dibuat kesimpulan berupa rencana kerja atau kebijakan, misalnya apa saja yang harus dilakukan masyarakat untuk kembali dari pengungsian, rekonstruksi dan rehabilitasi seperti apa yang harus diberikan. 3. Menentukan arah respon penanggulangan dan menilai keberhasilan respon

2.3 Konsep Bangunan Gedung Tahan Gempa