Analisa Sistem Jaringan Pipa Prosedur Hitungan Metode Hardy–Cross

Persamaan kontinuitas : Q 1 + Q 2 = Q 3 ........................................................................... 2.33 Dimana: Q = debit m 3 det Dari persamaan di atas, jika z A , z B , dan sifat-sifat pipa diketahui maka h T , Q 1 , Q 2 , dan Q 3 dapat dihitung.

2.11 Analisa Sistem Jaringan Pipa

Pemakaian jaringan pipa dalam bidang teknik sipil terdapat pada sistem jaringan distribusi air minum. Sistem jaringan ini merupakan bagian yang paling mahal dari suatu perusahaan air minum. Oleh karena itu harus dibuat perencanaan yang teliti untuk mendapatkan sistem distribusi yang efisien. Jumlah atau debit air yang disediakan tergantung pada jumlah penduduk dan macam industri yang dilayani. Analisis jaringan pipa ini cukup rumit dan memerlukan perhitungan yang besar, oleh karena itu pemakaian komputer untuk analisis ini akan mengurangi kesulitan. Untuk jaringan kecil, pemakaian kalkulator untuk hitungan masih dilakukan. Ada beberapa metode untuk menyelesaikan perhitungan sistem jaringan pipa, diantaranya adalah metode Hardy-Cross dan metode matriks. Aliran keluar dari sistem biasanya dianggap terjadi pada titik-titik simpul. Metode Hardy-Cross ini dilakukan secara iteratif. Pada awal hitungan ditetapkan debit aliran melalui masing-masing pipa secara sembarang. Kemudian dihitung debit aliran di semua pipa berdasarkan nilai awal tersebut. Prosedur hitungan diulangi lagi sampai persamaan kontinuitas di setiap titik simpul dipenuhi. Pada jaringan pipa harus dipenuhi persamaan kontinuitas dan tenaga Bambang Triatmodjo, 1993: 91-92 yaitu : 1. Aliran di dalam pipa harus memenuhi hukum-hukum gesekan pipa untuk aliran dalam pipa tunggal. h f = Q 2 .......................................................................... 2.34 2. Aliran masuk ke dalam tiap-tiap simpul harus sama dengan aliran yang keluar. ∑ Q i = 0 .................................................................................. 2.35 3. Jumlah aljabar dari kehilangan tenaga dalam satu jaringan tertutup harus sama dengan nol h f = 0 .................................................................................... 2.36

2.12 Prosedur Hitungan Metode Hardy–Cross

Gambar 2.7 Skema Jaringan Perpipaan yang Dianalisa Prosedur perhitungan dengan metode Hardy-Cross adalah sebagai berikut Bambang, 1993: 1. Pilih pembagian debit melalui tiap-tiap pipa Qo hingga terpenuhi kontinuitas; 2. Hitung hf pada tiap pipa, hf = k.Q 2 3. Jaringan pipa dibagi menjadi sejumlah jaringan tertutup tiap pipa minimal masuk dalam satu jaringan; 4. Hitung ∑hf tiap jaringan, jika pengaliran seimbang, ∑hf = 0 5. Hitung nilai ∑ |2kQ| untuk tiap jaringan 6. Hitung koreksi debit ...................................................... 2.37 Dimana : Qo = debit permisalan 7. Koreksi debit, Q = Qo + ∆Q, prosedur 1–6 diulangi hingga diperoleh ≈0 Pada suatu jaringan perpipaan harus dipenuhi ketentuan berikut:  Perjumlahan tekanan disetiap circuit = 0 nol  Aliran yang masuk pada setiap titik simpul = aliran keluar  Persamaan Darcy–Weisbach atau rumus eksponensial berlaku untuk masing-masing pipa. Analisis jaringan pipa ini cukup rumit dan memerlukan perhitungan yang besar, oleh karena itu pemakaian komputer untuk analisis ini akan mengurangi kesulitan. Untuk jaringan kecil, pemakaian kalkulator untuk hitungan masih bisa dilakukan. Perhitungan analisa ini menggunakan program Microsoft Office Excel 2007. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Sistem Jaringan Layanan PDAM Tirtanadi Cabang