Gambar 4.5 bagian B adalah situasi saat dilakukan pengaturan aliran gas etilen 1 ppm
. Pada Gambar 4.5 bagian B tersebut, pengukuran dihentikan sementara sehingga gas etilen tidak diukur. Gambar 4.5 bagian C adalah hasil pengukuran
saat pada rangkaian dialiri gas etilen 1 ppm. Pada bagian C tersebut, dihasilkan gas etilen dengan konsentrasi sebesar 1003 ± 9ppb, ditampilkan pada Lampiran
2 Tabel 2. Pengukuran konsentrasi gas etilen standar ini akan digunakan sebagai pembanding untuk hasil pengukuran konsentrasi yang dilakukan nantinya.
Gambar 4.5. Grafik hubungan konsentrasi [ppb] terhadap waktu [jam] untuk gas etilen 1 ppm yang dialirkan.
4.1.3. Pengukuran Konsentrasi gas etilen yang diproduksi sampel
Setelah hasil kalibrasi diperoleh, dilakukan pengukuran konsentrasi gas etilen yang diproduksi buah apel fuji, pisang kepok dan kecambah kacang hijau.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan cuvet yang berbentuk tabung yang memiliki tinggi 11,6 cm dan diameter 10 cm. Cuvet tersebut memiliki volume
0,91 liter. Pengukuran tersebut dilakukan dengan meletakkan buah apel fuji, buah pisang kepok dan kecambah kacang hijau secara bergantian ke dalam cuvet.
Buah apel fuji yang digunakan pada pengukuran ini memiliki berat 195 gr. Buah pisang kepok yang digunakan pada pengukuran ini memiliki berat 74 gr.
Untuk satu kecambah kacang hijau yang digunakan dalam pengukuran konsentrasi ini rata – rata memiliki berat 0.097 gr. Kecambah kacang hijau yang
dimasukkan dalam cuvet memiliki berat total sebesar 50 gr. Pengukuran konsentrasi gas etilen yang diproduksi buah apel fuji, pisang
kepok dan kecambah kacang hijau, dilakukan dengan menggunakan rangkaian pada Gambar 3.4. Gas yang digunakan pada pengukuran ini adalah gas udara. Gas
tersebut berfungsi sebagai lingkungan penyimpanan sampel dan medium di dalam sel fotoakustik. Frekuensi resonansi diset pada frekuensi 1718 Hz. Hasil
pengukuran konsentrasi gas etilen yang diproduksi buah apel fuji, pisang kepok dan kecambah kacang hijau, tampak pada Gambar 4.6.
Gambar 4.6 bagian A merupakan hasil pengukuran konsentrasi gas etilen pada lingkungan udara yang mengandung 20 O
2
. Pada bagian A tersebut, tidak dihasilkan gas etilen. Gambar 4.6 bagian B merupakan hasil pengukuran
konsentrasi gas etilen saat buah apel fuji dengan berat 195 gr diletakkan pada lingkungan udara yang mengandung 20 O
2
. Pada bagian B, dihasilkan gas etilen dengan konsentrasi berkisar antara 741 ppb sampai dengan 859 ppb. Gambar 4.6
bagian C merupakan hasil pengukuran konsentrasi gas etilen saat buah pisang kepok dengan berat 74 gr diletakkan pada lingkungan udara yang mengandung
20 O
2
. Pada bagian C, dihasilkan gas etilen dengan konsentrasi berkisar antara 135 ppb sampai dengan 240 ppb. Gambar 4.6 bagian D merupakan hasil
pengukuran konsentrasi gas etilen saat kecambah kacang hijau dengan berat 50 gr