Bahan Alat dan Bahan 1.1. Alat – alat

i. Laser kontrol Laser kontrol pada Gambar 3.2 bagian 10 berfungsi untuk mengontrol kerja laser CO 2 . j. Power supply Power supply pada Gambar 3.2 bagian 11 digunakan untuk memberikan daya pada laser CO 2 .

3.3.2. Sel fotoakustik

Sel fotoakustik pada detektor ini diletakkan di antara resonator optis. Oleh karena itu, detektor ini disebut detektor dengan sistem intrakavitas. Sistem intrakavitas diterapkan dalam detektor ini agar pada sel fotoakustik diperoleh daya laser tinggi. Di dalam sel fotoakustik terdapat mikrofon dan resonator. Mikrofon pada Gambar 3.2 bagian 4a berfungsi untuk menangkap bunyi yang diakibatkan oleh adanya penyerapan daya laser oleh gas di dalam sel fotoakustik. Resonator pada Gambar 3.2 bagian 4.b berfungsi sebagai tempat terjadinya resonansi bunyi.

3.3.3. Lock-in Amplifier

Sinyal keluaran dari mikrofon diperkuat oleh lock – in amplifier. Lock-in Amplifier pada Gambar 3.2 bagian 9, pada dasarnya merupakan penapis filter yang dapat disamakan dengan frekuensi sinyal. Penapis yang demikian ini akan menolak kebanyakan derau yang tidak diinginkan sehingga mampu mengukur sinyal yang sangat kecil dengan teliti walau sinyal tesebut diselubungi oleh derau noise.

3.4. Pengoprasian Alat

3.4.1. Pengukuran Daya Laser

Sebelum detektor fotoakustik berbasis laser CO 2 dioperasikan pada pengukuran konsentrasi gas etilen, detektor tersebut harus dioptimalisasikan. Optimalisasi dilakukan dengan cara mengatur posisi kisi dan cermin yang digunakan. Optimalisasi tersebut dilakukan agar dihasilkan daya yang tinggi.

3.4.2. Kalibrasi

Pada penelitian ini, gas yang diukur adalah gas etilen. Agar gas etilen dapat diukur dengan baik maka perlu dilakukan kalibrasi untuk gas etilen terlebih dahulu. Kalibrasi dilakukan dalam dua tahap yaitu : mengukur sinyal ternormalisir untuk mengetahui posisi garis laser pada serapan etilen dan pengukuran konsentrasi gas etilen standar. Pengukuran sinyal ternormalisir untuk mengetahui posisi garis laser pada serapan etilen dilakukan dengan menggunakan rangkaian alat pada Gambar 3.3. Pada rangkaian Gambar 3.3 tersebut, pada sel fotoakustik awalnya dialiri gas udara. Setelah mengalirkan gas tersebut, dilakukan pengukuran sinyal ternormalisir. Setelah itu, dilakukan pengukuran sinyal ternormalisir saat sel fotoakustik dialiri gas etilen 1 ppm. Pengaliran gas etilen 1 ppm pada sel fotoakustik, dilakukan dengan cara mengencerkan gas etilen 10 ppm hingga