Latar Belakang Deep Breathing Exercise Lebih Efektif Daripada Diaphragmatic Breathing Exercise dalam Meningkatkan Kapasitas Vital Paru Pada Lansia di Banjar Kedaton, Desa Tonja, Kecamatan Denpasar Timur.

inspirasi yang meningkat terjadi karena saat inspirasi panjang dan dalam tersebut berpengaruh terhadap elastisitas recoil paru yang akan merangsang fungsi paru kembali seperti semula dengan meningkatkan tekanan transpulmonal dan volume paru pada saat inspirasi. Volume paru yang meningkat setelah inspirasi maksimal akan mampu meningkatkan jumlah udara yang dapat dikeluarkan secara maksimal Wettstein R, 2011. Melihat latar belakang tersebut, maka penting untuk meningkatkan kapasitas vital paru pada lansia agar dapat mempertahankan derajat kesehatan dari lansia sehingga dapat terhindar dari penyakit atau gangguan dan mengurangi ketergantungan terhadap orang lain. Penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul ”Deep Breathing Exercise Lebih Efektif Daripada Diaphragmatic Breathing Execise dalam Meningkatkan Kapasitas Vital Paru Pada Lansia di Banjar Kedaton, Desa Tonja, Kecamatan Denpasar Timur”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah yang disampaikan adalah sebagai berikut: 1. Apakah Deep Breathing Exercise efektif dalam meningkatkan kapasitas vital paru pada lansia di Banjar Kedaton, Desa Tonja, Kecamatan Denpasar Timur? 2. Apakah Diaphragmatic Breathing Exercise efektif dalam meningkatkan kapasitas vital paru pada lansia di Banjar Kedaton, Desa Tonja, Kecamatan Denpasar Timur? 3. Apakah Deep Breathing Exercise lebih efektif daripada Diaphragmatic Breathing Exercise dalam meningkatkan kapasitas vital paru pada lansia di Banjar Kedaton, Desa Tonja, Kecamatan Denpasar Timur?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran umum pemberian Deep Breathing Exercise lebih efektif daripada Diaphragmatic Breathing Exercise dalam meningkatkan kapasitas vital paru pada lansia di Banjar Kedaton, Desa Tonja, Kecamatan Denpasar Timur.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui efektivitas pemberian Deep Breathing Exercise dapat meningkatkan kapasitas vital paru pada lansia di Banjar Kedaton, Desa Tonja, Kecamatan Denpasar Timur. 2. Untuk mengetahui efektivitas pemberian Diaphragmatic Breathing Exercise dapat meningkatkan kapasitas vital paru pada lansia di Banjar Kedaton, Desa Tonja, Kecamatan Denpasar Timur. 3. Untuk mengetahui bahwa pemberian Deep Breathing Exercise lebih efektif dibandingkan dengan pemberian Diaphragmatic Breathing Exercise dalam meningkatkan kapasitas vital paru pada lansia di Banjar Kedaton, Desa Tonja, Kecamatan Denpasar Timur. 7

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

a.Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca terutama mahasiswa tentang pengaruh Deep Breathing Exercise dan Diaphragmatic Breathing Exercise terhadap peningkatan kapasitas vital paru. b.Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan bagi para pembaca terutama mahasiswa dalam mengembangkan penelitian selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memberikan pelayanan fisioterapi yang tepat dalam pemilihan teknik Deep Breathing Exercise untuk meningkatkan kapasitas vital paru. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lansia

2.1.1 Definisi

Usia lanjut adalah suatu tahap akhir dari siklus kehidupan manusia dan merupakan bagian dari proses kehidupan yang tidak dapat dihindarkan dan akan dialami oleh setiap individu. Berdasarkan kriteria Badan Kesehatan Dunia WHO membagi batasan usia lansia menjadi: kelompok usia 45 – 59 tahun sebagai usia pertengahan middle elderly, kelompok usia 60 – 74 tahun disebut lansia elderly, kelompok usia 75 – 90 tahun disebut tua old, dan usia di atas 90 tahun disebut sangat tua very old. Berdasarkan UU No. 13 Tahun 1998 menyatakan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas Rohana, 2011. Perubahan struktur anatomi dan penurunan fungsi organ pada orang sehat, perubahan anatomi fisiologi tersebut merupakan bagian dari proses menua. Usia Ianjut bukanlah merupakan penyakit, tetapi merupakan tahap lanjut dari suatu kehidupan yang ditandai dengan menurunnya kemampuan tubuh untuk beradaptasi terhadap stres atau pengaruh lingkungan. Proses menua melandasi berbagai kondisi yang terjadi pada usia lanjut Kumar et al, 1992. 8 Kemunduran fungsi tubuh disebabkan oleh proses menua dan bukan disebabkan oleh penyakit yang menyertai proses menua, ada 4 kriteria yang harus dipenuhi Widjayakusumah, 1992 : 1. Kemunduran fungsi dan kemampuan tubuh tadi harus bersifat universal, artinya umum terjadi pada setiap orang. 2. Proses menua disebabkan oleh faktor intrinsik, yang berarti perubahan fungsi sel dan jaringan disebabkan oleh penyimpangan yang terjadi di dalam sel dan bukan oleh faktor luar. 3. Proses menua terjadi secara progresif, berkelanjutan, berangsur lambat dan tidak dapat berbalik lagi. 4. Proses menua bersifat proses kemunduran atau kerusakan injury.

2.2 Pernafasan

2.2.1 Definisi Pernafasan

Pernafasan secara umum berarti pergerakan oksigen O 2 dari atmosfer menuju ke sel dan keluarnya karbondioksida CO 2 dari sel ke udara bebas. Pemakaian O 2 dan pengeluaran CO 2 diperlukan untuk menjalankan fungsi normal sel dalam tubuh. Proses pernafasan terdiri dari beberapa langkah dan terdapat peranan yang sangat penting dari sistem pernafasan, sistem saraf pusat, serta sistem kardiovaskular. Pada dasarnya, sistem pernafasan terdiri dari suatu rangkaian saluran udara yang menghantarkan udara luar agar bersentuhan dengan

Dokumen yang terkait

PENGARUH DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP INSOMNIA PADA WANITA MENOPAUSE Pengaruh Deep Breathing Exercise Terhadap Insomnia Pada Wanita Menopause.

2 3 17

PENGARUH DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP INSOMNIA PADA WANITA MENOPAUSE Pengaruh Deep Breathing Exercise Terhadap Insomnia Pada Wanita Menopause.

0 7 17

PENGARUH DIAPHRAGMATIC BREATHING EXERCISE TERHADAP PENURUNAN INSOMNIA PADA LANSIA WANITA Pengaruh Diaphragmatic Breathing Exercise Terhadap Penurunan Insomnia Pada Lansia Wanita.

0 1 13

PENGARUH DIAPHRAGMATIC BREATHING EXERCISE TERHADAP PENURUNAN INSOMNIA PADA LANSIA WANITA Pengaruh Diaphragmatic Breathing Exercise Terhadap Penurunan Insomnia Pada Lansia Wanita.

0 2 10

EFEK AKUT DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP NILAI SATURASI OKSIGEN PADA Efek Akut Deep Breathing Exercise Terhadap Nilai Saturasi Oksigen Pada Lansia.

0 4 14

EFEK AKUT DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP NILAI SATURASI OKSIGEN PADA Efek Akut Deep Breathing Exercise Terhadap Nilai Saturasi Oksigen Pada Lansia.

0 3 13

PENGARUH DIAPHRAGMATIC BREATHING EXERCISE TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PASIEN ASMA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS III DENPASAR UTARA.

6 42 43

PELATIHAN 12 BALANCE EXERCISE LEBIH MENINGKATKAN KESEIMBANGAN DINAMIS DARIPADA BALANCE STRATEGY EXERCISE PADA LANSIA DI BANJAR BUMI SHANTI, DESA DAUH PURI KELOD, KECAMATAN DENPASAR BARAT.

0 0 12

breathing exercise terhadap kapasitas paru

0 0 5

PENGARUH PENAMBAHAN BREATHING EXERCISE PADA SENAM HAMIL TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU IBU HAMIL NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH PENAMBAHAN BREATHING EXERCISE PADA SENAM HAMIL TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU IBU HAMIL - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 14