Mekanisme Fisiologi Deep Breathing Exercise

2.4.1 Mekanisme Fisiologi Diaphragmatic Breathing Exercise

Selama inspirasi otot diafragma kontraksi ke bagian bawah, rongga perut akan mengembang, saat kontraksi otot diafragma otot-otot bantu pernapasan tidak terlibat pada pernapasan ini dan dapat menurunkan kerja pernapasan. Pernapasan diafragma melibatkan ekspansi dan kontraksi perut serta ekspansi dan kontraksi dari tulang rusuk bagian bawah saat inspirasi sehingga terjadi pengembangan rongga perut dan saat otot-otot ekspirasi berkontraksi secara aktif sehingga mempermudah pengeluaran CO 2 dari rongga thoraks yang akan meningkatkan ventilasi-perfusi yang akan memperbaiki kinerja alveoli untuk mengefektifkan pertukaran gas sehingga kadar CO 2 dalam arteri berkurang Nurbasuki, 2008. Pada Diaphragmatic Breathing memusatkan perhatian pada gerakan perut yang akan berpengaruh pada organ dalam, seperti gerakan diafragma dan otot-otot perut akan merangsang organ dalam. Ketika organ dalam yang ditekan dan dipijat dengan diafragma dan otot-otot perut maka darah, getah bening dan saraf juga terangsang, dan O 2 akan disampaikan ke setiap sudut tubuh Joseph, 2004, menyebabkan mengalirnya darah kembali venous return secara optimal ke arah jantung. Sehingga menimbulkan efek yaitu melancarkan sistem peredaran darah yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan sistem biologis tubuh secara keseluruhan. Meningkatnya daya tahan tubuh seiring optimalnya peredaran darah. Membantu mencegah terjadinya infeksi pada paru-paru dan jaringan dalam tubuh lainnya. Menstimulasi pengeluaran hormon endorfin yang memiliki efek menenangkan tubuh, sehingga dapat membantu meredakan stress, panik atau gugup Singh, 2009. Hasil penelitian Nurhayati 2013 yaitu peningkatan kapasitas inspirasi dengan intervensi diaphragmatic breathing dengan responden sebanyak 24 orang dengan rata-rata sebelum perlakuan 2035,83 ml dan sesudah perlakuan 2188,33 ml. Diaphragmatic breathing dapat melatih otot-otot utama pernafasan yaitu otot diafragma yang bekerja saat inspirasi dan ekspirasi sehingga merupakan komponen terpenting dari pompa respirasi dan harus berfungsi dengan baik untuk menghasilkan ventilasi yang efektif Iswita, 2013. Hasil penelitian Anggita 2013 tentang pemberian diaphragmatic breathing terhadap peningkatan arus puncak ekspirasi, dimana diaphragmatic breathing akan menyebabkan terjadinya pengembangan rongga thorax dan paru saat inspirasi serta otot-otot ekspirasi berkontraksi secara aktif sehingga mempermudah pengeluaran CO 2 dari rongga thorax kemudian mengurangi kerja pernafasan dan peningkatan ventilasi sehingga terjadi peningkatan perfusi juga perbaikan kinerja alveoli untuk mengefektifkan pertukaran gas sehingga kadar CO 2 dalam arteri berkurang Semara, 2012. Hasil penelitian Iswita 2013 tentang pemberian diaphragmatic breathing dalam meningkatkan arus puncak ekspirasi pada perokok aktif, dimana saat pemberian diaphragmatic breathing lebih mengoptimalkan gerakan abdomen, dan untuk gerakan dada lebih dibatasi sehingga otot-otot abdomen disini sangat berperan penting dan memungkinkan mempengaruhi peningkatan kerja otot-otot abdomen yang berperan pada proses ekspirasi Chark, 1993.

2.4.2 Pelatihan Diaphragmatic Breathing Exercise

Gambar 2.6 Diaphragmatic Breathing Exercise Sumber : Anonim, 2015 a. Posisi tidur atau duduk dengan meletakkan satu tangan responden di atas abdomen tepat di bawah iga untuk merasakan gerakan abdomen saat bernapas dan satu tangan di dada untuk menghindari pergerakan dada; b. Menarik napas dalam melalui hidung selama 4 detik sampai abdomen terasa terangkat maksimal jaga agar tidak sampai dada ikut terangkat, jaga mulut tetap tertutup selama inspirasi, tahan napas selama 2 detik; c. Menghembuskan napas melalui bibir yang sedikit terbuka sambil mengontraksikan otot- otot abdomen dalam 4 detik;

Dokumen yang terkait

PENGARUH DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP INSOMNIA PADA WANITA MENOPAUSE Pengaruh Deep Breathing Exercise Terhadap Insomnia Pada Wanita Menopause.

2 3 17

PENGARUH DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP INSOMNIA PADA WANITA MENOPAUSE Pengaruh Deep Breathing Exercise Terhadap Insomnia Pada Wanita Menopause.

0 7 17

PENGARUH DIAPHRAGMATIC BREATHING EXERCISE TERHADAP PENURUNAN INSOMNIA PADA LANSIA WANITA Pengaruh Diaphragmatic Breathing Exercise Terhadap Penurunan Insomnia Pada Lansia Wanita.

0 1 13

PENGARUH DIAPHRAGMATIC BREATHING EXERCISE TERHADAP PENURUNAN INSOMNIA PADA LANSIA WANITA Pengaruh Diaphragmatic Breathing Exercise Terhadap Penurunan Insomnia Pada Lansia Wanita.

0 2 10

EFEK AKUT DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP NILAI SATURASI OKSIGEN PADA Efek Akut Deep Breathing Exercise Terhadap Nilai Saturasi Oksigen Pada Lansia.

0 4 14

EFEK AKUT DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP NILAI SATURASI OKSIGEN PADA Efek Akut Deep Breathing Exercise Terhadap Nilai Saturasi Oksigen Pada Lansia.

0 3 13

PENGARUH DIAPHRAGMATIC BREATHING EXERCISE TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PASIEN ASMA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS III DENPASAR UTARA.

6 42 43

PELATIHAN 12 BALANCE EXERCISE LEBIH MENINGKATKAN KESEIMBANGAN DINAMIS DARIPADA BALANCE STRATEGY EXERCISE PADA LANSIA DI BANJAR BUMI SHANTI, DESA DAUH PURI KELOD, KECAMATAN DENPASAR BARAT.

0 0 12

breathing exercise terhadap kapasitas paru

0 0 5

PENGARUH PENAMBAHAN BREATHING EXERCISE PADA SENAM HAMIL TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU IBU HAMIL NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH PENAMBAHAN BREATHING EXERCISE PADA SENAM HAMIL TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU IBU HAMIL - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 14