5. Keterangan
Jika objek adalah unsur yang terdekat dengan predikat, keterangan adalah unsur yang terjauh dari predikat. Berikut adalah cobtoh konstituen
keterangan. 6 Ayah tidak mengirimkan uang sejak bulan lalu.
Sejak bulan lalu merupakan keterangan dalam kalimat. Ada bermacam-macam verba yang mennduduki fungsi predikat.
Berikut ini akan dijabarkan macam-macam verba sebagai predikat.
2.2.9. Verba
Verba adalah poros kalimat yang menentukan jenis struktur kalimat yang dibentuknya. Verba atau kata kerja adalah kata-kata yang menyatakan perbuatan,
tindakan, proses, gerak, keadaan, atau terjadinya sesuatu Keraf, 1991: 72. Verba merupakan unsur yang sangat penting dalam kalimat karena dalam kebanyakan
hal verba berpengaruh besar terhadap unsur-unsur lain yang harus atau boleh ada dalam kalimat itu. Verba mendekat, misalnya, mengharuskan adanya subjek
sebagai pelaku, tetapi melarang munculnya nomina di belakangnya. Sebaliknya, verba mendekati mengharuskan adanya nomina di belakangnya. Mengenai verba
ini akan diuraikan menggunakan pendapat Hasan Alwi 2010. Secara umum verba dapat diidentifikasi dan dibedakan dari kelas kata yang
lain, terutama dari adjektiva, karena ciri-ciri berikut Hasan Alwi, 2010: 91. a.
Fungsi verba sebagai predikat atau inti predikat walaupun dapat juga berfungsi lain. Contoh:
7 Pencuri itu lari. 8 Mereka sedang belajar di kamar.
9 Bom itu seharusnya tidak meledak.
10 Orang asing itu tidak akan suka masakan Indonesia. Bagian yang dicetak miring pada kalimat di atas adalah
predikat, yaitu bagian yang menjadi pengikat bagian lain dari kalimat itu.
Keintian verba didasarkan atas pertimbangan bahwa kehadiran satuan fungsional subjek, objek, pelengkap atau keterangan sangat dipengaruhi atau
ditentukan oleh bentuk dan jenis verba predikat Alwi, 1993: 363. Dengan dasar itu, verba sangat dominan dalam menentukan kehadiran konstituen yang
dimaksud tadi. b.
Verba mengandung makna dasar perbuatan aksi, proses atau keadaan yang bukan sifat kualitas.
c. Verba, khususnya yang bermakna keadaan, tidak dapat diberi
prefiks ter- yang berarti ‘paling’. Verba seperti mati atau suka, misalnya tidak dapat diubah menjadi termati atau tersuka.
d. Pada umumnya verba tidak dapat bergabung dengan kata-kata
yang menyatakan makna kesangatan. Tidak ada bentuk seperti agak belajar, sangat pergi, bekerja sekali meskipun ada bentuk
seperti sangat berbahaya, agak mengecewakan, dan mengharapkan sekali.
Dilihat dari hubungan verba dengan nomina, Kridalaksana 1986, 51 membedakan verba menjadi:
1 Verba aktif, yaitu verba yang subjeknya berperan sebagai pelaku
atau penanggap. Verba demikian biasanya berprefiks me-, ber-, atau tanpa afiks. Contoh verba aktif sebagai berikut:
11 Ia mengapur dinding 12 Petani bertanam padi
2 Verba Pasif, yaitu verba yang subjeknya berperan sebagai
penderita, sasaran, atau hasil. Verba demikian biasanya diawali dengan prefiks di-, atau ter-. Apabila ditandai dengan preiks ter-
yang berarti ‘dapat di’ atau ‘tidak dengan sengaja’ maka verba itu bermakna perektif.
Contoh: 13
Adik dipukul ayah. 14
Buku itu terinjak olehku
3 Verba anti-aktif ergatif, yaitu verba pasif yang tidak dapat
diubah menjadi verba aktif, dan subjeknya merupakan penanggap. Contoh:
15 Dadanya tembus oleh tombak
16 Saya kena marah tadi
4 Verba anti-pasif, yaitu verba aktif yang tidak dapat diubah
menjadi verba pasif. Contoh:
17 Ia haus akan kasih sayang
18 Pak tani bertanam singkong
Ciri-ciri lengkap verba dapat diketahui dengan mengamati perilaku semantis, perilaku sintaksis, dan bentuk morfologisnya hlm. 91.
a. Verba dari Segi Perilaku Semantisnya