Anak Yatim TINJAUAN PUSTAKA

Kimani Kombo, 2000. Sebuah penelitian di Afrika Selatan dalam Kimani Kombo, 2010 mengungkapkan bahwa anak laki-laki tanpa ayah memiliki kesulitan-kesulitan dalam relasi sosial. Dalam penelitian tersebut juga disebutkan bahwa 63 dari kaum muda yang bunuh diri, 90 dari gelandangan dan anak- anak yang kabur dari rumah, 85 dari remaja dengan exhibit behavioral disorder, 80 dari pemerkosa, 71 dari siswa dropout, 75 dari pasien remaja di pusat rehabilitasi narkoba, dan 85 pemuda di penjara adalah anak-anak dari keluarga tanpa ayah. Sedangkan bagi anak perempuan, ketiadaan ayah dalam keluarga membuatnya lebih berisiko mengalami kehamilan di luar nikah dan pernikahan dini Kimani Kombo, 2010; Golombok Badger, 2010. Meski demikian, penelitian longitudinal yang diadakan oleh Golombok, et al. 1997, 2004, 2010 tentang anak-anak pada keluarga dengan ibu sebagai kepala keluarga karena inseminasi donor, baik ibu tunggal heteroseksual maupun ibu lesbian, secara konsisten menunjukkan bahwa anak-anak tersebut tidak mengalami masalah psikologis yang berarti. Golombok dan Badger 2010 menemukan bahwa anak-anak dari keluarga dengan ibu sebagai kepala keluarga justru menunjukkan level kecemasan, depresi, kekerasan dan masalah pemakaian alkohol yang lebih rendah dibandingkan anak-anak dari keluarga tradisional, dan juga level self-esteem yang lebih tinggi. Selain itu, dari penelitian tersebut juga ditemukan bahwa hampir semua anak dari ibu lesbian adalah seorang heteroseksual, hanya satu anak perempuan yang biseksual. Penemuan-penemuan dalam penelitian ini bertentangan dengan beberapa penemuan lain yang sudah dituliskan di atas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Terkait dengan father image, meski anak yatim hanya memiliki sedikit pengalaman, atau bahkan sama sekali tidak memiliki pengalaman bersama ayah mereka, namun mereka tetap memiliki father image Krampe, 2003. Akan tetapi diasumsikan bahwa father image anak yatim akan lebih banyak berisi symbolic father atau sosok dan peran ayah dilihat dari kesepakatan masyarakat di mana dia hidup dibandingkan dengan personal father.

E. Kerangka Konseptual

Persepsi anak tentang ayah atau father image terbentuk dari hasil belajar anak tentang kesepakatan masyarakat terkait sosok dan peran ayah symbolic father dan seluruh pengalaman anak dengan ayahnya, baik pengalaman langsung maupun tidak langsung lewat cerita ibu atau keluarga dekat tentang ayah personal anak yang diintroyeksikan oleh anak personal father. Isi persepsi yang ingin diketahui dibagi menjadi peran ayah, yaitu perilaku ayah yang tampak dan sosok ayah, yaitu karakteristik psikologis ayah. Penelitian ini ingin mengeksplorasi persepsi anak yatim terhadap sosok dan peran ayah. Dengan kata lain, penelitian ini ingin mengeksplorasi father image anak yatim. Meski anak yatim dalam penelitian ini memiliki pengalaman yang minim, bahkan sama sekali tidak punya pengalaman berelasi dengan ayahnya, namun asumsinya mereka tetap memiliki persepsi tentang sosok dan peran ayah, meski yang lebih banyak muncul adalah symbolic father atau sosok dan peran ayah secara common sense atau berdasarkan kesepakatan masyarakat. Persepsi tentang sosok yang diharapkan muncul adalah persepsi partisipan tentang sifat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI