Persepsi tentang Sosok Personal Father
Berdasarkan pengalaman partisipan bersama ayah, sebagian besar partisipan mempersepsi ayah mereka suka mengajak dan mengantar mereka berjalan-jalan,
kadang sekedar berkeliling atau main. Salah seorang partisipan P6 berkata, “Biasanya sama papa ya jalan-jalan.” P5 pun menanggapi, “Aku sekarang ke
mall setiap hari sama papaku kalau di sini. Tapi yang bayarin bukan papa, bayar sendiri…”
Selain itu, para partisipan juga suka menghabiskan waktu luang bersama ayah mereka, misalnya dengan memancing, bermain playstation PS bersama
atau berbelanja. “Kegiatan favorit sama ayah mancing” kata P1. P3 juga suka melakukan kegiatan rekreatif bersama ayahnya, “Biasanya main PS sama
papa.” Sementara P4 berkata, “Kalau aku kegiatan favorit sama papa belanja.” Para ayah partisipan juga suka menularkan ilmunya pada para partisipan,
misalnya dengan mengajari menyetir dan mengajari menggambar . “Biasanya
sama papa nyetir mobil di Mandala Krida. Papaku sing ngegas, soal’e aku
durung nyandak ,” ujar P3 sambil tertawa. Hal senada juga diungkapkan P7,
“Hobinya sama ayahku? Biasanya nggambar-nggambar sama bantuin ibu. Biasanya diajarin nggambar
baju oleh ayah.” Partisipan juga menilai ayah mereka suka mengekspresikan kasih sayangnya
para anggota keluarga yang lain, misalnya dengan memeluk, mencium serta membantu ibu
. Salah satu partisipan P7 berkata, “Biasanya dipeluk sama dicium oleh ayah.”
Di sisi lain, ayah para partisipan juga pernah melakukan hal yang kurang baik pada anak. Salah satu contoh perilaku ayah yang kurang baik pada salah
seorang partisipan adalah melempar helm pada anak. “Aku wis tau dibandem helm oq
oleh bapak,” kata P1. Para partisipan juga menganggap ayah mereka suka membelikan barang
sepatu, tas, kaset PS dan memberi uang . P4 mengatakan, “Kalau aku dan ayah
biasanya belanja. Biasanya dibelikan baju, tas.” Sejalan dengan hal itu, P3 pun mengatakan, “Paling kaset PS thok sing ditukoke.” Sementara P2 berkata, “Suka
dikasih uang oleh papa.” Meski demikian, beberapa partisipan mengungkapkan bahwa ayahnya justru
membeli barang memakai uang anak, tidak mengirim pulsa, tidak memberi uang study tour. Berikut adalah beberapa pernyataan partisipan,
“Aku nggak dikasih uang Minta pulsa aja nggak dikirimin Minta uang studytour kemarin nggak dikirimin
” P5 “Paling cuma dibeliin sepatu DC, sama mainan. Tapi yang bayarin bukan
papa, bayar sendiri pura- pura menangis” P5
“Pokok’e kabeh barang sing elektronik ki nganggo duitku, paling kaset PS thok sing ditukoke
.” P3 Selain itu, beberapa partisipan juga mengatakan bahwa ayahnya tidak
pernah menanyakan kabar dan tidak mengucapkan selamat ulang tahun pada para partisipan. Beberapa kutipan jawaban partisipan sebagai berikut,
“Whoaaa, ayahku nggak pernah nanyain kabar Sekali lupa, lupa semua” P5
“Hooh, nggak anu, nggak ngasih kabar kayak ‘selamat ulang tahun Mbak’” P7
“Ayahku itu nggak tahu lho mbak kalau aku ulang tahun.” P8
Secara ringkas, hasil FGD penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 3.