Uji Validitas Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas Uji Construct Reliability dan Variance Extracted Uji Normalitas

41 Konstrak Indikator Item to Total Correlation Koefisien Cronbachs Alpha X11 0.743 X12 0.835 X13 0.843 X14 0.721 Customer Satisfaction X15 0.069 0.825 X21 0.853 Brand Preference X22 0.825 0.579 Y1 0.652 Y2 0.744 Repurchase Y3 0.759 0.529 Sumber : Lampiran Proses eleminasi diperlakukan pada item to total correlation pada indikator yang nilainya 0,5 [Purwanto,2003]. Terjadi eliminasi karena nilai item to total correlation indikator belum seluruhnya ≥ 0,5. Indikator yang tereliminasi tidak disertakan dalam perhitungan cronbachs alpha. Perhitungan cronbachs dilakukan setelah proses eliminasi. Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan cukup baik dimana koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh belum seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu ≥ 0,7 [Hair et.al.,1998].

4.2.4. Uji Validitas Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas

Faktor Loading Konstrak Indikator 1 2 3 4 X11 0.616 X12 0.753 X13 0.903 Customer Satisfaction X14 0.646 X21 0.114 Brand Preference X22 -0.181 Y1 0.373 Y2 0.689 Repurchase Y3 0.627 Sumber : Lampiran 42 Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct belum seluruhnya ≥ 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik.

4.2.5. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted

Selain melakukan pengujian konsistensi internal crobach’s alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance eztracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan penelitian kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator- indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Tabel 4.6. Construct Reliability Variance Extrated Konstrak Indikator Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [ εj] Construct Reliability Variance Extrated X11 0.616 0.379 0.621 X12 0.753 0.567 0.433 X13 0.903 0.815 0.185 Customer Satisfaction X14 0.646 0.417 0.583 0.824 0.545 X21 0.114 0.013 0.987 Brand Preference X22 -0.181 0.033 0.967 0.002 0.023 Y1 0.373 0.139 0.861 Y2 0.689 0.475 0.525 Repurchase Y3 0.627 0.393 0.607 0.589 0.336 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Lampiran Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen cukup reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 43 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.

4.2.6. Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan kurtotis value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam bentuk statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai Z lebih besar dari nilai kritis maka distribusi data adalah tidak normal. Tabel 4.7. Assessment of Normality Variable min max kurtosis c.r. X11 3 7 0.378 0.845 X12 3 7 0.239 0.534 X13 3 7 0.159 0.354 X14 4 6 -0.682 -1.525 X21 4 7 -0.229 -0.512 X22 4 7 -0.248 -0.556 Y1 4 7 -0.327 -0.732 Y2 4 7 -0.609 -1.361 Y3 4 7 -0.253 -0.565 Multivariate 4.244 1.652 Batas Normal ± 2,58 Sumber : Lampiran Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. 44 Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di luar ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas tidak terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.

4.2.7. Evaluasi Model One-Steep Approach to SEM