b. Agent of Development
Sektor dalam kegiatan perekonomian masyarakat yaitu moneter dan sektor riil, tidak dapat di pisahkan. Keda sektor tersebt berinteraksi saling
mempengaruhi sat dengan yang lain. c.
Agent of Services Disamping melakkan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank
juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa – jasa yang di tawarkan bank ini erat kaitanya dengan kegiatan
perekonomian masyarakat secara umum Susilo dkk, 2000:6 2.2.2. Uang
2.2.2.1. Pengertian Uang
Berdasarkan definisi uang menurut penulis ekonomi adalah sebagai berikut :
1. Uang adalah segala sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran
barang-barang Robertson dalam Manulang,1983:13 2.
Uang adalah segala sesuatu yang umum diterima sebagai pembayar hutang Sayers dalam Manulang 1983:13.
3. Uang adalah segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat penukar
Pigou dalam Manulang, 1983:14. 4.
Uang adalah segala sesuatu yang siap sedia dan pada umumnya diterima
umum dalam pembayaran pembelian barang-barang, jasa-jasa dan untuk
pembayaran hutang Thomas dalam Manulang,1983:14.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5. Uang adalah kekayaan dengan mana dimana atau pemilik kekayaan
dapat melunaskan hutangnya dalam jumlah tertentu pada waktu itu juga
Hart dalam Manulang,1983:14
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan , uang adalah segala sesuatu yang umum diterima sebagai alat pembayaran untuk
pembelian barang dan jasa, pembayaran hutang dan penimbunan kekayaan.
2.2.2.2. Fungsi Uang Menurut Iswardono 1996:6-9,
uang merupakan beberapa fungsi yaitu:
1. Satuan hitung unit of account
Dalam hal ini yang dimaksud adalah sebagai alat yang digunakan untuk menunjukan nilai dari barang-barang dan jasa di jual
beli, besarnya kekayaan serta menghitung besar kecilnya kredit atau utang dapat dikaitkan sebagai alat yang di gunakan dalam menentukan
barang dan jasa. 2.
Alat penukar Sebagai alat mandasari adanya spesialisasi dan distribusi
dalam memproduksi masing-masing barang dengan uang, orang tidak harus menukar barang yang diinginkan dengan barang yang di
produksinya di pasar sebagai alat penukar. 3.
Penimbun kekayaan Dengan menyimpan uang berarti menimbun kekayaan
dalam bentuk uang kas. Penyimpanan uang ini dimaksud untuk
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mempermuda penukaran atau transaksi di saat atau pun di masa yang akan datang.
4. Standar pencicilan utang
Begitu uang diterima umum sebagai alat penukar atau satuan hitung maka secara langsung uang akan bertindak sebagai unit
atau satuan pembayaran cicilan utang ataupun juga untuk menyatakan besaran utang kita. Dengan menggunakan uang tersebut kita dapat
melakukan pembayaran utang piutang secara tepat dan cepat baik secara kontan atau angsuran.
2.2.2.3. Jenis-jenis Uang
Banyaknya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat dipengaruhi oleh pemerintah, tetapi peranan dalam pengeluaran uang
bukan hanya dipengaruhi oleh pemerintah tetapi juga badan-badan kredit. Hal ini yang menimbulkan dalam masyarakat terlihat berbagai
jenis uang yaitu: 1
Full Bodied Money, Merupakan mata uang yang nilai materinya
sama dengan nilai yang tertulis di dalam mata uangnya. Jadi mata uang yang nilai materinya sama dengan nilai nominalnya disebut
full bodied money. Hal ini hanya mugkin terdapat pada mata
uang yang terbuat dari logam-logam mulia dan jika didalam masyarakat tersebut dipenuhi dua syarat yaitu:
a Ada kebebasan masing-masing orang untuk menempa
mata uang, melebur, menjual atau memakainya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b Tiap orang mempunyai hak yang terbatas dalam
menyimpan uang logam. Adanya dua syarat tersebut, dapat menyebabkan terjadi kesamaan
dua nilai, maka orang cenderung melebur mata uang ini berakibat cenderung turunnya harga logam dipasar.
2 Token Money
Token Money adalah mata uang yang nilai nominalnya
nilai moneter lebih tinggi dari intrintiknya. Contoh dari token money adalah uang yang dibuat dari kertas. Jadi baik uang kertas
bank maupun uang kertas pemerintah adalah token money. Perbedaan full bodied money dengan token money adalah
jika pada token money mata uang hanya dibuat oleh badan-badan tertentu seperti Bank sentral, pemerintah dan bank-bank deposito,
maka dalam full bodied money pencipta uang itu menjadi milik
masyarakat. manulang, 1993:28
3 Uang kertas
Umumnya negara-negara mata uang yang terbuat dari kertas. Uang kertas dapat disebuat Folding money, karena uang
kertas dapat dilipat oleh pemegangnya. Sebab-sebab banyak negara mempunyai mata uang yang terbuat dari
kertas: a.
Ongkos pembuatan mata uang kertas itu tidak seberapa, jika dibandingkn dangan pembuat mata
uang logam.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Uang kertas mudah dibawa dari tempat yang satu ke
tempat yang lainnya. c.
Jika mata uang bertambah maka mudah untuk mendapataknya.
4 Uang giral
Uang giral atau biasa disebut bank deposit money, adalah hutang sesuatu bank kepada seseorang atau kepada suatu badan
perusahaan. Bank deposit money merupakan uang giral. 5
Near money Time deposit money
dan obligasi pemerintah disebut near money,
karena dalam waktu dekat kedua jenis uang tersebet dapat menjadi uang. Karena dalam waktu dekat ia akan menjadi uang
biasa. Demikian obligasi pemerintah dianggap sebagai near money, karena obligasi pemerintah dapat segarah menjadi uang dengan
menjual obligasi kepada anggota masyarakat atau kepada bank. .
Manulang, 1993:28 . 2.2.3. Jumlah Uang Beredar
Jumlah Uang Beredar adalah setiap uang yang beredar selalu pergi ke suatu tempat. Bila uang tidak di belanjakan, uang akan di hitung sebagai
bagian dari konsumsi yang di tahan. Dengan demikian dalam internal balance
, perekonomian moneter selalu dalam keadaan yang seimbang . Uang beredar dalam arti sempit M1 adalah uang kartal ditambah
uang giral sedangkan dalam arti luas adalah M1 ditambah deposito berjangka atau time deposit
TD ditambah saldo tabungan atau seving deposit SD. pengertian
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
uang beredar lebih luas M3 adalah M1 ditambah dengan uang kuasi. Boediono, 1985:3-6
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan diatas maka diambil suatu batasan mengenai pengertaian Uang Beredar, yaitu:
1.
Menurut Budiono 1985:4 uang beredar yang didefinisikan sebagai uang
kartal plus atau currency plus Demand Deposit disebut uang dalam arti sempit atau narrow money M1.
M1 = C + DD Dimana, C = currency uang kartal
DD = demand deposit uang giral . 2.
Menurut Budiono 1985:6 uang dalam arti luas atau uang M2 adalah
kewajiban moneter sistem moneter terhadap sektor swasta domestik yang diatas terdiri atas uang M1 ditambah deposito berjangka dan saldo tabungan
milik masyarakat pada bank-bank. M2 = M1 + TD +SD
Dimana, TD = time deposits deposito berjangka SD = saving deposits saldo tabungan
3.
Menurut Budiono 1985:6 definisi uang beredar yang lebih luas adalah
M3, yang mencakup semua TD dan SD, besar kecil, rupiah atau dollar milik penduduk pada bank atau lembaga keuangan non bank.
M3 = M1 + QM Dimana QM = quasi money
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uang kuasi merupakan aktiva milik sektor swasta domestik yang dapat memenuhi sebagian fungsi uang atau sementara kehilangan fungsinya
sebagai media pertukaran.Insukindro,1993:78
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat diperoleh suatu kesimpulan bahwa uang beredar adalah jumlah uang yang ada ditangan
masyarakat yang dapat berupa uang kartal, uang giral, deposito berjangka, saldo tabungan dan uang kuasi”Quasi money” M3
2.2.4. Teori Permintaan Uang
2.2.4.1. Teori Kuantitas Uang Menurut Sukirno 2000:410
dalam menerangkan teori kuantitas yang dilakukan oleh Irving Fisher digunakan persamaan aljabar
yang dimana persamaan pertukaran. Persamaan pertukaran tersebut dinyatakan sebagai berikut :
MV = PT Dimana :
M = Uang beredar V = Kelakuan peredaran uang
P = Tingkat harga-harga T = Jumlah barang-barang dan jasa yang diperjual belikan
didalam suatu tahun tertentu. Didalam persamaan itu M diartikan dalam pengertian uang beredar
yang sempit. Ini berarti M adalah sama dengan jumlah uang kertas, logam dan uang giral yang terdapat dalam perekonomian. Kelajuan peredaran
uang, yaitu V ditentukan berdasarkan keseringan beberapa seringnya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
uang beredar yang terdapat dalam masyarakat berpindah tangan dalam satu tahun. Dalam menentukan nilai P yang perlu diketahui adalah indeks
harga. Faktor yang terakhir dalam persamaan pertukaran diatas, yaitu menunjukkan jumlah barang-barang jadi dan setengah jadi yang diperjual
belikan. Sukirno, 1985 : 221. 2.2.4.2.
Teori Permintaan Keynes
Pada hakekatnya Keynes mengemukakan fungsi uang yang lain, yaitu sebagai store of value dan bukan hanya sebagai means of exchange.
Teori ini dikenal dengan nama teori liquidity preference. Boediono, 1985 : 27.
Keynes menggolongkan sebab-sebab keinginan untuk memegang uang tunai dalam 3 golongan, yaitu :
1. Motif transaksi transaction motive
Alasan memiliki uang tunai dan tidak membelanjakannya ialah untuk membiayai pembayaran-pembayaran atau kewajiban
yang harus dilakukan agar usahanya dapat berjalan terus. Alasan menyimpan uang tunai untuk kebutuhan disebut dengan
transaction 2.
Motif berjaga-jaga precautionary motive Permintaan akan uang untuk tujuan melakukan pembayaran
yang tidak reguler atau yang di luar rencana transaksi normal, misalnya untuk pembayaran keadaan-keadaan darurat seperti
kecelakaan, sakit dan pembayaran tidak terduga lainnya.
Boediono, 1985 : 28.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Motif spekulasi speculative motive
Keynes memberi definisi speculative motive sebagai tujuan untuk mendapatkan keuntungan karena mengetahui dengan
lebih baik dari pasar apa yang akan terjadi didalam masa depan.
Gambar 1 :
Sumber : Boediono , 2001 , Ekonomi Makro ,Penerbit BPEP, UGM, Yogjakarta , Hal 156
D
t1
D
t2
r
1
r
o
Tingkat bunga
D
s1
D
s2
D
s
Tingkat bunga
Permintaan uang a Transaksi dan berjaga-jaga
Permintaan uang b Spekulasi
D
my2
D
my1
Tingkat bunga r
o
D
m1
Permintaan uang c Jumlahpermintaan uang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kurva a menggambarkan permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga. Kedua jenis permintaan kedua tersebut tidak dipengaruhi
tingkat bunga yaitu jumlahnya tetap tidak dipengaruhi tingkat bunga Kurva Dt1 menggunakan permintaan untuk transaksi berjaga-jaga apabila
pendapatan nasional Y1. Kedua jenis permintaan tersebut tergantung pada pendapatan nasional, makin tinggi pendapatan nasional, makin tinggi
permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga.
Kurva B menggambarkan permintaan untuk spekulasi. Pada ro peremintaan uang spekulasi adalah sebanyak Ds1 semakin menurun
tingkat bunga, semakin banyak permintaan uang untuk spekulasikarena orang – orang akan lebih suka memegang uangnya dari pada obligasi.
Pada tingkat bunga r1 permintaan uang untuk spekulasi telah menjadi sebanyak Ds2
Kurva C adalah kurva permintaan uang dalam perekonomian yang merupakan gabungan antara permintaan untuk transaksi dan berjaga
– jaga dengan permintaan uang untuk spekulasi. Kurva Dm y1 adalah
permintaan uang dalam perekonomian pada pendapatan nasional sebanyak
ro di bentuk dengan menjumlahkan Dmy1 dengan Dmy2.
2.2.5. Teori Penawaran Uang 2.2.5.1. Teori Penawaran Uang
Teori penawaran uang yang paling sederhana adalah merupakan gambaran dari sistem standar emas. Disini emas dianggap sebagai satu-
satunya alat pembayaran. Uang Beredar atau uang yang ditawarkan di masyarakat.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Jumlah uang emas beredar bisa turun apabila, misalnya emas dikirim keluar negeri untuk menutup defisit neraca pembayaran yaitu
untuk membayar barang-barang yang diekspor atau karena industri- industri yang menggunakan emas dalam proses produksinya menyedot
emas yang ada sehingga mengurangi jumlah emas yang tersedia untuk alat pembayaran atau karena produksi emas meningkat misalnya
ditemukannya tambang baru. Dalam sistem moneter seperti ini uang beredar benar-benar
ditemukan oleh proses pasar. Pada suatu perekonomian tertutup yang menggunakan emas untuk alat pembayaran, penawaran uang hanya
bertambah apabila orang memproduksi emas baru. semakin bertambahnya jumlah emas yang tersedia dan sesuai dengan hukum pasar,
akan menyebabkan turunnya harga emas begitu sebaliknya. Apabila harga emas turun, produksi emas berkurang atau berhenti dan ini cenderung
untuk menghentikan penurunan harga. Boediono, 1998 : 117-118.
Gambar 2 : Kurva Penawaran Uang Tingkat bunga
LM
y y
1
Pendapatan Nasional Y
Sumber : Nopirin, 1992. Ekonomi Moneter. Buku 1 hal 137 r
1
r
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.5.2. Teori Penawaran Uang Modern
Dalam perekonomian modern, para produsen emas tidak lagi mempunyai peranan moneter yang penting seperti dahulu dalam sistem
standar emas. Dalam sistem standar kertas, sumber dari terciptanya uang beredar adalah Otorita Moneter pemerintah dan bank sentral dan
lembaga keuangan keduanya bersama-sama disebut sebagai “sistem moneter”.Otorita moneter keuangan perbankan merupakan supplier
uang sekunder bagi masyarakat. Proses penciptaan uang beredar adalah merupakan “proses pasar”
artinya hasil interaksi permintaan dan penawaran dan bukan sekedar pencetakan uang atau suatu keputusan pemerintah belaka. Misalnya pada
suatu waktu permintaan akan uang inti tidak “klop” dengan penawaran uang inti, maka para pelaku dalam pasar uang masing-masing akan
melakukan “penyesuaian” berupa tindakan-tindakan di sub-pasar uang inti sehingga akhirnya terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran.
Boediono, 1998: 121.
Tindakan-tindakan ini tidak lain berupa usaha dari para pelaku tersebut untuk mengubah struktur dan komposisi dari kekayaan yang ia
pegang menuju ke arah struktur dan komposisi yang ia inginkan. Seandainya pasar uang inti dari otorita moneter kepada masyarakat,
misalnya pemerintah tiba-tiba menaikkan pembelanjaa karena kenaikan gaji pegawai Negeri. Pada putaran pertama, tambahan uang inti tersebut
akan diterima oleh masyarakat dalam bentuk tambahan uang tunai kartal yang mereka pegang. Tindakan penyesuaian mereka adalah menyimpan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kelebihan uang tunai berarti cadangan bank menjadi lebih besar dari sebelumnya. Bank merasa kelebihan cadangan uang tunai, kemudahan
mereka mungkin menanamkan kelebihan cadangan tersebut untuk membeli SBI.
Kita lihat bahwa tambahan-tambahan uang inti yang berawal dari pemerintah otorita moneter, kembali kepada Bank Indonesia otorita
monetermeskipun tidak seluruhnya. Boediono,1998: 122.
Tambahan uang inti dalam contoh diatas akhirnya akan menambah jumlah uang beredar M1 dan M2 setelah terjadi banyak kali putaran
penyesuaian. Beberapa besar tambahan jumlah uang beredar yang akhirnya tercipta, tergantung pada sifat dari putaran-putaran penyesuaian
tersebut. Biasanya, tambahan uang beredar yang akhirnya diakibatkan oleh tambahan uang inti adalah besar daripada tabungan uang inti tersebut.
Melalui proses penyesuaian portofolio tersebut sebenarnya telah terjadi semacam “pelipatan” uang beredar atau terjadi proses multiplier. Proses
inikah yang merupakan inti dari teori mengenai penawaran uang.
Boediono, 1998 : 76. 2.2.6. GDP Gross Domestic Product
GDP Gross Domestic Product adalah salah satu faktor ekonomi makro yang merupakan suatu indikasi pertumbuhan ekonomi suatu Negara yang di
hitung berdasarkan nilai produk dari seluruh hasil industri suatu negara. Dengan demikian GDP ini bisa di artikan sebagai indikasi kemakmuran masyarakat suatu
Negara. Disamping itu sebagai Negara pengimpor, pertumbuhan ekonomi dalam
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Negeri yang tercermin dalam GDP sangat besar pengaruhnya terhadap besar
kecilnya konsumsi masyarakat. Boediono, 1981 :12 Menurut Nodharus 2004:99 GDP Gross Domestic Product merupakan
pengukuran yang paling luas dari total out put barang dan jasa suatu Negara. Ini merupakan jumlah nilai konsumsi C , investasi Bruto I , Pembelanjaan
Pemerintah atas barang dan jasa G , dan Ekspor netto X yang di hasilkan di dalam suatu Negara selama satu tahun tertentu.
Rumus GNP = C + I + G + X
GDP Gross Domestic Product adalah cara yang di gunakan untuk mengukur perkembangan perekonomian berdasarkan nilai pasar barang dan jasa
akhir yang di produksi selama satu tahun oleh sumber daya yang ada di suatu Negara.
Dari beberapa pengertian diatas dapat di tarik sebuah kesimpulan bahwa Gross Domestic Product
GDP ialah indikasi pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat yang di hitung berdasarkan nilai produksi out put dari
seluruh hasil barang dan jasa suatu Negara dalam suatu periode tertentu dan biasanya ialah satu tahun.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 3 : Alur Melingkar dari Kegiatan Ekonomi Makro
Belanja Untuk Konsumsi a
Barang – barang jadi dan jasa – jasa roti,computer,potong rambut, dll
b Jasa – jasa
Tenaga kerja, tanah, dll Gaji, sewa, keuntungan, dll
Gambar : Gross Domestic Product dapat diukur sebagai a Alur Produk – produk Jadi, atau secara Ekuivalen sebagai b Alur Biaya
Pada putaran bagian atas, para pembeli membeli barang jadi dan jasa. Total aliran dolar dari pembelanjaan mereka setiap tahun merupakan satu ukuran dari Produk
Domestik Bruto. Putaran bagian bawah mengukur aliran tahunan dari biaya output: penghasilan yang di bayarkan bisnis balam upah, uang sewa, bunga
deviden, dan keuntungan.
2.2.6.1. Dua Ukuran Produk Nasional: Alur Barang dan Alur Penghasilan
Seperti di tunjukkan dalam gambar, GDP dapat di ukur baik sebagai alur produk maupun sebagai jumlah penghasilan.
Penjual Rumah Tangga
dan Pemerintah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Untuk menunjukkan cara yang berbeda dalam mengukur GDP kita mulai dengan membayangkan dunia yang amat di sederhanakan di mana
tidak ada pemerintahan, perdagangan asing, atau investasi. Untuk saat ini, perekonomian kita yang kecil hanya menghasilkan barang – barang
konsumsi, yang merupakan barang barang yang di beli oleh rumah tangga untuk memuaskan keinginan mereka.catatan penting: Contoh pertama di
sederhanakan untuk menunjukkan gagasan dasar. Dalam contoh – contoh realistis selanjutnya, kita akan menambahkan investasi, pemerintahan, dan
sektor asing .
2.2.6.2. Pendekatan Alur Produk.
Setiap tahun masyarakat mengkonsumsi berbagai ragam barang jadi dan jasa: seperti apel, perangkat lunak computer, dan blue jeans; jasa
seperti perawatan medis dan pangkas rambut.dalam kasus ini kita hanya memasukkan barang jadi barang yang dibeli dan di gunakan langsung
oleh konsumen. Rumah tangga membelanjakan pendapatan mereka untuk barang – barang konsumen ini, seperti nampak pada putaran bagian atas
gambar 1. dengan menambahkan semua anggaran konsumsi yang di belanjakan pada barang – barang jadi, kita akan sampai pada total GDP
ekonomi yang di sederhanakan ini. Jadi, dalam perekonomian kita yang sederhana, kita dapat dengan
mudah menghitung pendapatan atau produk nasional dengan jumlah alur tahunan dari barang – barang jadi dan jasa: harga Blue jeans X jumlah
Blue Jeans. Di tambah Harga apel X Jumlah apel dan seterusnya untuk
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
semua barang jadi lainya.PDB di tetapkan sebagai total nilai uang dari alur barang jadi yang di hasilkan oleh Negara tersebut.
2.2.6.3. Pendekatan Penghasilan atau Pendekatan Biaya
Cara kedua dan yang sama untuk menghitung GDP adalah pendekatan penghasilan atau pendekatan biaya. Hal tersebut terlihat pada
putaran bagian bawah gambar 1. lewat pendekatan ini mengalir semua biaya dalam upah yang di bayarkan kepada tenaga kerja, uang sewayang di
bayarkan kepada tanah, keuntungan yang di bayarkan kepada capital, dan seterusnya. Tetapi biaya – biaya bisnis ini juga merupakan penghasilan
yang di terima rumah tangga dari perusahaan- perusahaan. Dengan mengukur alur tahunan penghasilan atau pendapatan ini, para ahli statistic
kembali akan sampai pada GDP. Oleh karena itu, cara kedua untuk menghitung GDP adalah sebagai total
penghasilan faktor upah, uang sewa, dan laba yang merupakan biaya
dalam menghasilkan produk – produk jadi masyarakat. Samuelson dan Nordhaus,2004.
2.2.7 Kurs valuta asing
Perbandingan antara dua mata uang beredar di sebut kurs valuta asing
Foreign Exchange Rate Nopirin, 1993 : 139
Kurs sebagai harga sifatnya sama saja dengan pembentukan harga barang2 yaitu pembentukan berdasaran kekuatan permintaan dan penawarn. Harga atau nilai
tukar mata uang di tentukan oleh permintaan dan penawaran mata uang tersebut , dan dalam hal ini kondisi di Indonesia penawaran mata uang asing pada umumnya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
US Dollar pada khususnya, jauh lebih kecil di banding permintaannya, sehinga harga mata uang asing menjadi mahal .
Perbedaan tingkat kurs timbul karena perbedaan hal antara lain: Nopirin , 1993 :164
1 .Perbedaan tingkat kurs beli dan kurs jual oleh para pedagang valasbank. Kurs beli adalah kurs yang di pakai apabila para pedagang valasbank membeli
valas. Sedangkan kurs jual adalah pada saat mereka menjual valas . Dan selisih antara
Kurs tersebut merupakan keuntungan bagi para pedagang . 2. Perbedaan kurs yang di akibatkan oleh perbedaannya di dalam pembayarannya
valuta asing yang lebih cepat akan memilikikurs yang lebih tinggi . 3. Perbedaan karena tingkat keamanaan dalam penerimaan hak pembayaran.
Kebijakan kurs mata uang asing, di hubungkan dengan tiga system dan kebijakan
tentang kurs mata uang yaitu : Jamli, 1996 : 189
1. Sistem Nilai tukar Tetap Fixed Rate System
Dalam system dan kebijaksanaan nilai tukar tetap , pemerintah atau otoritas moneter negara yang bersangkutan turut campur tangan secara
aktif dalm bursa valas dengan membeli atau menjual mata uang dalam negeri atau valuta asing bilamana kurs mata uangnya menyimpang dari
nilai tertentu telah di tetapkan .
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 4 : Kurva System Kurs Tetap S
D2 SI = SO + I
Do D1
L1 = 2,82 Titik intervensi atas L1 = 2,80
Nilai Par
0 Q Q
1
Q
2
=Q
1
+1
1
£
Sumber : Jamli, Ahmad 1996, Keuangan Internasional , BPFE, UGM, Yogjakarta, hal 192.
Pada gambar 4 yang di sebabkan oleh peningkatan ekspor inggris ke US atau modal aliran modal masuk dari US kenaikan kurs dari titik B ke titik C .
Yang terletak di luar titik intervensi atas sebesar 1 = 2.82 . Otoritas harus campur tangan di pasar untuk mencegah perubahan di luar titik tersebut dengan
memberikan bantuan pemerintah berupa peningkatan penawaran poundsterling . Hal tersebut di tunjukkan dengan pergeseran kurva penawaran ke kanan SI ,
yang sekarang menjadi kurva penawaran pasar SO di tambah intervensi pemerintah I dan berperan mempertahankan kurs pada titik intervensi atas D
menjadi lebih besar .
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.Sistem Nilai Tukar Menggambang Bebas Free Floating Rate System
Berdasarkn gambar 5 di bawah ini, dimana permintaan valuta asing Do dan penawaran So urs valuta dollar akan mencapai ekuilibrium setinggi 0Ko .
Pada kurs setinggi 0Ko ini jumlah valuta asing yang di hasilkan oleh penduduk negara tersebut persatuan waktunya waktunya adalah sebanyak 0Vo. Jumlah ini
akan sama dengan jumlah valuta asing dolar yang diminta oleh penduduk Negara tersebut.dengan adanya kesamaan jumlah valuta asing yang ditawarkan
dengan jumlah valuta asing yang berarti kurs valuta asing maupun neraca pembayaran berada dalam keadaan ekuilibrium.
Gambar 5
Apabila suatu Negara memakai system nilai tukar mengambang bebas , Bank sentral tidak melakukan campur tangan secara aktif di dalam valas .
Disini nilai tukar suatu mata uang relative terhadap mata uang Negara lain di tentukan sepenuhnya oleh permintaan dan penawaran yang berlangsung
di bursa valas .
Sumber, 2000, Ekonomi Internasional; Pengantar Lalu Lintas Pembayaran Internasional, Penerbit, Liberty, Yogyakrta, hal 167 .
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Adapun pengertian valasbursa valas adalah pasar pertukaran kurs valas yang mempunyai fungsi pokok dalam membantu kelancaran lalu lintas
pembayaran internasional antara lain : 1.
Mempermudah penukaran valas serta pemindahan dana dari suatu Negara ke Negara lain .
2. Memberikan kemudahan untuk di laksanakan perjanjian kontrak jual beli
dengan kredit . 3.
Mempermudah di lakukannya hedging yaitu membantu pedagang yang melakukan transaksi jual beli valas di pasar yang berbeda, yang bertujuan untuk
menghilangkan mengurangi resiko akibat kerugian perbandingan kurs
Nopirin, 1995 : 165-166 2.2.7.1 Hubungan Kurs Valuta Asing Terhadap Jumlah Uang Beredar
Makin tinggi tingkat pertumbuhan relative terhadap Negara lain , makin besar kemungkinan untuk impor yang berarti makin besar pula permintaan
akan valuta asing, Kurs valuta asing cenderung naik harga mata uang sendri turun. Dengan juga inflasi, akan menyebabkan impor naik dan ekspor turun yang
mengakibatkan kurs valuta asing naik . Kenaikan tingkat bunga dalam negeri cenderung menarik modal masuk dari luar negeri . Kurs valuta asing akan turun
nilai mata uang sendiri naik relative terhadap valuta asing . Nopirin, 19993:173-174 .
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.8. Investasi 2.2.8.1.Pengertian Investasi
Kata Investasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu “Investment”, apabila dalam bahasa Indonesia Investasi adalah “penanaman modal” Investasi adalah
suatu kegiatan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu kegiatan usaha, karena ini sangat dibutuhkan sebagai faktor penunjang di dalam memperlancar
proses produksi.
Menurut pendapat Prof. Robinson yang dikutip oleh Suherman Rosyidi
dalam bukunya yang berjudul Pengantar Teori Ekonomi mengatakan bahwa investasi itu penambahan barang-barang modal baru, sedangkan membeli
selembar kertas saham bukanlah Investasi Rosyidi, 1994: 158.
Investasi adalah pengeluaran yang ditunjukkan untuk meningkatkan atau mmpertahankan stok barang modal. Stok barang modal terdiri dari pabrik mesin
dan produk-produk tahan lama yang digunakan dalam proses produksi.
Dornbusch dan Fischer, 1995: 46. Menurut Sukirno 2001: 107, investasi diartikan sebagai pengeluaran
atau pembelanjaan penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang- barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah
kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Dalam prakteknya, suatu usaha untuk mencatat nilai penanaman
modal yang dilakukan dalam suatu tahun tertentu, yang digolongkan sebagai investor atau pembentukan modal atau penanaman modal, meliputi pengeluaran
atau pembelanjaan sebagai berikut:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
a. Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-mesin dan
peralatan produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan.
b. Pembelanjaan untuk membangun rumah tempat tinggal, bangunan
kantor, bangunan pabrik, dan bangunan-bangunan lainnya. c.
Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang yang masih dalam proses produksi pada akhir
tahun perhitungan pendapatan nasional. Sukirno, 2001: 107.
Dari berbagai penjelasan diatas tentang definisi Investasi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Investasi adalah pengeluaran yang disediakan untuk
meningkatkan atau mempertahankan barang-barang modal, selain itu bisa diartikan sebagai uasaha membina industri supaya dapat lebih maju dan
merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup usaha sebagai faktor penunjang di dalam memperlancar proses produksi.
2.2.8.2. Teori Investasi
Masalah Investai adalah suatu masalah yang langsung berkaitan dengan besarnya pengharapan akan pendapatan dari barang modal dimasa depan.
Pengharapan dimasa depan inilah yang menjadi faktor terpenting untuk penentu
besarnya Investasi menurut Suparmoko 2000: 84 terdapat 2 teori, yaitu:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
a.Teori Klasik Teori klasik tentang Investasi didasarkan atas teori produktivitas batas
marginal productivity dari faktor produksi modal. Menurut teori ini
besarnya modal yang akan diinvestasikan dalam proses produksi ditentukan oleh produktivitas batasnya dibandingkan dengan tingkat
bunga-bunganya. Sehingga Investasi ini akan terus dilakukan bilamana produktivitas batas dari Investasi itu masih lebih tinggi
daripada tingkat bunga yang akan diterimanya bila seandainya modal itu dipinjamkan dan tidak di Investasikan.
Dengan teori produktivitas batas, maka masalah Investasi oleh para- para ahli ekonomi klasik dipecahkan atas dasar prinsip maksimalisasi
laba dari perusahaan-perusahaan industri. Sebab suatu perusahaan akan memaksimalisasi labanya dalam suatu persaingan sempurna. Bila
perusahaan itu menggunakan modalnya sampai pada jumlah produksi marginal kapitalnya sama dengan harga capital yaitu suku bunga,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1.
Suatu Investasi akan dijalankan apabila pendapatan dari Investasi lebih besar dari tingkat bunga. Pendapatan dari Investasi
merupakan jumlah pendapatan yang akan diterima setiap akhir tahun selama barang modal digunakan dalam produksi.
2. Investasi dalam modal adalah menguntungkan bila biaya ditambah
bunga lebih kecil dari pendapatan yang diharapkan dari Investasi itu.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Teori Keynes Masalah Investasi baik penentu jumlah maupun kesempatan
untuk melakukan Investasi oleh Keynes didasarkan atas konsep Marginal Efficiency of Investment MEI,
yaitu bahwa investasi itu akan dijalankan apabila MEI lebih tinggi dari pada tingkat suku
bunga. Menurut garis MEI ini antara lain disebabkan oleh 2 hal, yaitu
Suparmoko, 2000: 84:
1. Bahwa semakin banyak Investasi yang terlaksana dalam
masyarakat, maka semakin rendah efisiensi marginal Investasi itu, semakin banyak Investasi yang terlaksana dalam lapangan ekonomi
maka semakin sengitlah persaingan para investor sehingga MEI menurun.
2. Semakin banyak Investasi dilakukan, maka biaya dari barang
modal menjadi lebih tinggi.
2.2.8.3. Macam-Macam Investasi
Macam-macam Investasi dibagi menjadi 4 kelompok, yang pembagiannya sebagai berikut:
1.Autonomous Invesment dan Induced Investment
Autonomous Investment Investasi otonomi adalah investasi yang besar
kecilnya tidak dipengaruhi oleh pendapatan, tetapi dapat berubah oleh karena adanya perubahan faktor-faktor di luar pendapatan. Faktor-faktor
lain diluar selain pendapatan yang mempengaruhi tingkat investasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
s eperti itu, misalnya tingkat teknologi, kebijaksanaan pemerintah, harapan
para pengusaha dan sebagainya.
Sedangkan Induced Investment atau Investasi terpengaruh adalah investasi yang besar kecilnya sangat di pengaruhi oleh tingkat
pendapatan , makin tinggi tingkat pendapatan maka makin tinggi pula investment .
2. Public Investment dan Private Investment