s eperti itu, misalnya tingkat teknologi, kebijaksanaan pemerintah, harapan
para pengusaha dan sebagainya.
Sedangkan Induced Investment atau Investasi terpengaruh adalah investasi yang besar kecilnya sangat di pengaruhi oleh tingkat
pendapatan , makin tinggi tingkat pendapatan maka makin tinggi pula investment .
2. Public Investment dan Private Investment
Public Investment adalah Investasi atau penanaman modal yang
dilakukan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah. Public Investment tidak dilakukan oleh pihak-pihak yang bersifat personal,
Investasi ini bersifat impersonal atau resmi. Sedangkan Private Investment
adalah investasi yang dilakukan oleh pihak swasta. Di dalam private investment, unsur-unsur seperti keuntungan yang akan
diperoleh dimasa depan penjualan dan sebagainya merupakan peranan yang sangat penting dalam menentukan volume investasi.
Sementara dalam penentuan volume Investasi, pertimbangan itu lebih diarahkan kepada melayani atau menciptakan kesejahteraan bagi
rakyat banyak.
3. Domestic Investment dan Foreign Investment
Domestic investment adalah penanaman modal di dalam Negeri,
sedangkan Foreign Investment adalah penanaman modal asing. Sebuah negara yang memiliki banyak sekali faktor produksi alam atau
faktor produksi tenaga manusia namun tidak memiliki faktor produksi modal capital yang cukup untuk mengelolah sumber- sumber yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dimiliki, maka mengundang modal asing agar sumber-sumber yang ada termanfaatkan.
4.Gross Investment dan Net Investment
Gross Investment Investasi Bruto adalah total seluruh Investasi yang
diadakan atau yang dilaksanakan pada suatu ketika. Dengan demikian investasi bruto dapat benilai positif ataupun nol yaitu ada atau tidak
ada Investasi sama sekali tetapi tidak akan bernilai negatif. Sedangkan Net Investment Investasi Netto adalah selisih antara
Investasi bruto dengan penyusutan. Apabila misalnya Investasi bruto tahun ini adalah Rp. 25 juta sedangkan penyusutan yang terjadi
selama tahun yang lalu adalah sebesar Rp. 10 juta, maka itu berarti bahwa Investasi netto tahun ini adalah sebesar Rp. 15 juta. Rosyidi,
1994: 161. 2.2.8.4
Faktor – Faktor Yang Menentukan Investasi
a. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang.
Kegiatan perusahaan untuk mendirikan industri dan memasang barang-barang modal dinamakan kegiatan memakan waktu. Dan
apabila Investasi tersebut telah selesai dilaksanakan, yaitu pada waktu industri atau perusahaan itu sudah mulai menghasilkan barang dan
jasa yang menjadi produksinya, maka para pemilik modal biasanya akan melakukan kegiatan terus selama beberapa tahun. Oleh karena
itu dalam menentukan apakah semua kegiatan yang akan dan dikembangkan itu dapat memperoleh atau menimbulkan kerugian,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
maka para pemilik modal harus membuat ramalan-ramalan mengenai keadaan dimasa mendatang.
b.Tingkat bunga. Bagi perusahaan yang bijaksana hendaknya selalu mengikuti dan
memperhatikan perkembangan pasar, terutama tentang perkembangan tingkat bunga yang dapat mempengaruhi beropeasinya setiap perusahaan oleh karena itu
tingkat bunga dapat digolongkan sebagai salah satu faktor penting yang akan menentukan besarnya Investasi yang akan dilakukan oleh para pengusaha.
Menurut Ari Sudarman terdapat hubungan berkebalikan antara
tingkat suku bunga dan pengeluaran, yaitu semakin tinggi suku bunga pinjaman, maka semakin rendah keinginan pengusaha untuk
melakukan Investasi. Sebaliknya apabila tingkat suku bunga rendah. Secara grafis, hubungan antara tingkat suku bunga dan pengeluaran
Investasi dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6 : Hubungan antara Suku Bunga dan Pengeluaran Investasi
r
2
A r1 B
Kurva Investasi 12 11
pengeluaran Investigasi
Sumber : Sudarman, 2004, Pengantar Ekonomika Makro, PT. Media Global
Edukasi, Jakarta, hal 47.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Keterangan :
Pada saat Tingkat suku Bunga sebesar r1, pengeluaran konsumsi hádala I1. tingkat Suku Bunga mengalami kenaikan menjadi r2,
maka pengeluaran Investasi akan mengalami penurunan sebesar I2. Tingkat Suku Bunga perbankan disuatu negara merupakan
salah satu cerminan baiknya sistem perbankan di Negara yang bersangkutan. Dengan tingginya tingkat suku bunga akan
berdampak pada rendahnya minat investor untuk melakukan Investasi sehingga akan mengakibatkan kelesuan disektor riil
yang pada akhirnya mengurangi jumlah barang dan jasa yang dihasilkan.
b. Perubahan dan perkembangan teknologi.
Kegiatan yang dikembangkan dalam kegiatan produksi atau usaha lain, maka hal demikian itu ditanamkan ditanamkan mengadakan
pembaharuan. Pada umumnya semakin banyak perkembangan ilmu dan teknologi, maka semakin banyak pula jumlah kegiatan
pembaharuan yang dilakukan oleh para pengusaha. c.
Tingkat pendapatan Nasional dan perubahan-perubahannya. Sejarah perkembangan ekonomi dunia menunjukkan bahwa akhir-
akhir ini berbagai penemuan dan pembaharuan sangat besar peranannya. Kenyataan yang ada menggambarkan bahwa hubungan
antara pendapatan nasional dan Investasi merupakan cenderung untuk mencapai tingkat yang lebih besar apabila pendapatan nasional
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
semakin besar jumlahnya. Demikian pula sebaliknya, apabila pendapatan nasional rendah biasanya nilai Investasinya juga rendah.
d. Keuntungan yang dicapai perusahaan.
Setiap perusahaan yang sangat berkembang salah satu faktor penting yang dapat menentukan untuk kegiatan atau pengembangan
Investasi adalah keuntungan yang diperolehnya. Apabila perusahaan- perusahaan itu melakukan Investasi dengan menggunakan
tabungannya atau modal kas, maka perusahaan yang harus dibayar untuk jangka waktu berikutnya. Ini berarti disamping mengurangi
biaya Investasi yang akan dilakukan secara otomatis akan menambah modal atau keuntungan perusahaan-perusahaan yang
bersangkutan. Rosyidi, 1994: 165
.
2.2.9 Impor 2.2.9.1 Pengertian Impor
Impor adalah memasukkan barang-barang dari luar negeri sesuai dengan ketentuan pemerintah kedalam peredaran dalam masyarakat
yang di bayar dengan menggunakan valuta asing, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang-barang dengan cara
mendatangkan barang yang belum tersedia di dalam negeri dan di luar negeri .jenis volume kebutuhan masyarakat berbeda dari waktu ke
waktu . Amir MS ,1995 :183 .
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Menurut Michael B Smith menyebutkan Impor adalah
memasukkan barang dan jasa ke pasar negara untuk di konsumsi .Pertukaran perdagangan merupakan kegiatan Importer melalui
perbatasan pabean untuk mendapatkan kualitas barang dan jasa
yang bagus dari produk dalam Negara . Smith, 1999 : 57 .
Impor merupakan aliran keluar dari pendapatan, karena menimbulkan aliran modal ke luar negeri . Oleh karena itu,
pendapatan yang timbulkan aliran karena proses produksi dapat di gunakan untuk membeli barang dan jasa di dalam Negeri .Atau keluar
dari aliran pendapatan sebagai tabungan dari pendapatan. Faktor lain juga mempengaruhi, seperti misalnya daya saing produksi dalam
Negeri, selera dan sebagainya . Sukirno, 1994 : 57 .
Jadi kesimpulan adalah Impor merupakan perdagangan dengan memasukkan barang dari luar Negeri ke dalam wilayah pabean dalam
Negeri sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku di Negara pengimpor Ekonomi . Dimana Impor tergantung kepada pendapatan
nasional dan hubungan antara keduanya bersifat positif searah . Ditinjau berdasarkan negara asal atau komposisi impor Indonesia
mirip dengan komposisi ekspor menurut Negara tujuan . Jepang dan Amerika Serikat tercatat sebagai Negara-negara asal negara impor
yang utama . Lebih dari sepertiga impor kita berasal dari keduanya tak pelak lagi merupakan mitra dagang utama di Indonesia. Keduanya
juga menjadi mitra dagang utama bagi banyak negara lain di dunia.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hal ini menunjukkan Amerika Serikat dan Jepang merupakan Negara- negara supra ekonomi yang senantiasa harus di perhitungkan dan di
jalin oleh Negara-negara lain sejagat Dumairy, 1997 : 192 .
Ketidakstabilan impor yang ditimbulkan oleh Impor yang melebihi ekspor dapat menimbulkan kemunduran dalam investasi dalam
negeri dan menyebabkan pelarian modal le luar negeri . Keadaan seperti ini di sebabkan oleh faktor, pertama: ketidakstabilan yang
ditimbulkan oleh impor yang melebihi ekspor akan mengurangi kegairahan penanaman modal untuk menginvestasikan uangnya di
dalam negeri. Disamping itu, Penurunan mata uang yang di simpan di luar negeri memberikan keuntungan yang lebih besar dari pada
uang yang di simpan di dalam negeri . Selanjutnya pelarian modal ke luar negeri di dorong oleh keinginan
untuk mempertahankan nilai rill dan kekayaan yang di miliki. Dan akhirnya, pemilik modal yang berasal dari luar negeri enggan
masuk dan menginvestasikan uangnya, dan ini akan mengurangi jumlah investasi yang mungkin di laksanakan di negara itu
Sukirno, 2002 : 391 .
2.2.9.2 Kuota Impor
Kuota merupakan bentuk hambatan perdagangan non tarif yang paling penting. Kuota adalah pembatasan secara langsung terhadap
jumlah ekspor atau impor. Batas tersebut sama sekali tidak boleh dilanggar, kecuali jika pengusaha yang bersangkutan mau menanggung
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
saksinya. Kuota bisa berupa pembatasan kuantitas pasokan misalnya sekian ton atau sekian unit per tahun atau bisa juga pembatasan ini
diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan domestik untuk mengimpor suatu produk yang
jumlahnya langsung dibatasi itu Salvatore, 1997:316. 2.2.9.3 Dampak-dampak Pemberlakuan Kuota Impor
Kuota Impor dapat digunakan untuk melindungi sektor industri domestik tertentu atau bisa juga untuk melindungi sektor pertanian. Kuota impor juga sering
dimanfaatkan untuk melindungi neraca pembayaran suatu negara. Di negara berkembang menerapkan hal ini demi untuk melindungi sektor industri
manufakturnya juga untuk melindungi kondisi neraca pembayarannya yang acap kai dirundung defisit akibat lebih besarnya impor ketimbang ekspornya
Salvatore, 1997:3 .
2.2.10 .Produk Domestik Bruto PDB Produk Domestik Bruto
senantiasa di pakai sebagai alat pengukur pendapatan nasional dan juga sebagai gambaran dari kemajuan perekonomian
suatu barang penting untuk di pikirkan bahwa menghasilkan seluruh barang dan jasa di suatu negara itu, Bukanlah mutlak hanya warna Negara itu sendiri tetepi
juga orang asing.
Produk Domestik Bruto adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang di
hasilkan oleh berbagai untuk produksi di wilayah suatu negara dalam waktu jangka setahun menurut pendekatan pendapatan .
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Produk dommestik bruto adalah jumlah balas jasa yang di terima oleh faktor-
faktor yang turut serta dalam proses produksi di wilayah suatu Negara dalam jangka waktu satu tahun, Adapun menurut pendekatan pengeluaran .
Produk Domestik Bruto adalah jumlah seluruh komponen permintaan akhir .
Arsyat , 1992 :16 .
Produk Domestik Bruto Merupakan jumlah barang dan jasa akhir yang di
hasilkan oleh suatu perekonomian dalam satu tahun dan di nyatakan dalam harga pasar produk domestik ini merupakan acuan yang sifatnya global dan bukan
merupakan alat pengukuran yang tepat , karena belum dapat mencerminkan kesejahteraan masyarakat sesungguhnya .
Pendapatan Nasional adalah jumlah dari pendapatan faktor-faktor produksi yang di gunakan untuk memproduksi barang dan jasa dalam satu tahun
tertentu Sukirno, 1998 : 34.
Produk Nasional Bruto atau GNP di definisikan sebagai arus seluruh produk yang di hasilkan oleh seluruh masyarakat , dan di nyatakan dalam nilai
uang , GNP mencakup nilai uang dari konsumsi C , investasi swasta bruto 1 . Pengeluaran pemerintah untuk barang dan jasa G , serta export neto X .
Rumusnya
GNP = C + I + G + X Samuelson dan Nourdhaus 1997 : 119 .
Dimana : A.
Konsumsi C adalah pengeluaran konsumsi rumahb tangga untuk
barang dan jasa .
B . Investasi Bruto I adalah seluruh jumalah investasi yang di lakukan
sebelum di kurangi dari penyusutan dari barang-barang modal penyisihan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
untuk penyusutan modal , yang termasuk ke dalam investasi bruto adalah seluruh mesin , pabrik , dan rumah yang di bangun selama 1 tahun ,
walaupun sebagian merupakan penggantian barang modal lama yang di buang ke tempat sampah .
C .Pengeluaran pemerintah G di sini mencakup semua pengeluaran
pemerintah untuk upah gaji pegawai negeri di tambah dengan biaya pembelian barang-barang .
D . Ekspor Net X adalah selisih antara ekspor dan impor barang serta jasa . Samuelson dan Nordhaus , 1997 : 113 .
Dengan adanya pembentukan dan penggunaan dari hasil tersebut , terwujutlah suatu arus yang disebut sebagai peredaran atau sirkulasi pendapatan nasional
maka jumlah uang beredar JUB akan meningkat Iswardono , 1994 : 3 . 2.3 Kerangka pikir
Jumlah uang beredar, tidak boleh terlalu berlebih ataupun kurang. kontrol terhadap jumlah uang yang beredar perlu dilakukan untuk menciptakan iklim yang
baik bagi stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi, serta kontrol terhadap kegiatan kredit. Kontribusi kebijakan moneter terhadap stabilitas harga sangat
penting artinya untuk mengurangi atau menekan tingkat inflasi. Judisseno, 2002:21
Pada dasarnya Jumlah uang beredar dipengaruhi oleh banyak faktor namun dalam penelitian ini hanya dibatasi pada faktor-faktor antara lain :Kurs
Valuta Asing, Investasi, Impor dan Produk Domestik Bruto Untuk mengetahui keterkaitan hubungan antara variable maka dapat di jelaskan dalam uraian
sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1 .Kurs valuta asing
Perkembangan moneter di tandai oleh melonjaknya besar-besaran bidang moneter akibat melemahnya nilai tukar rupiah khususnya terhadap dollar
Amerika dan merosotnya kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan . Selain itu juga peningkatan kebutuhan rupiah sebagai akibat tingginya kenaikan
tingkat harga. Kondisi tersebut mendorong masyarakat memilih alat pembayaran memilih alat pembayaran yang paling likuid yaitu uang kartal uang kertas dan
logam .
2. Investasi