Uji Coba 1 Uji Coba 2

orang, namun setelah diujikan pada sistem ternyata keputusannya hanya menerima 5 orang. Hal ini menunjukkan bahwa sistem mampu mendeteksi 10 orang yang memang seharusnya ditolak karena tidak memenuhi ketentuan kredit, namun justru diterima pada keputusan manual. Demikian pula pada kondisi nasabah ditolak kreditnya dan performa angsuran tidak lancar sistem ini mampu mendeteksi sebanyak 63 nasabah yang ditolak. Sistem ini memiliki aturan yang ketat sehingga mampu menyaring lagi jumlah nasabah yang ditolak dari 15 nasabah pada keputusan manual menjadi 27 nasabah yang terdiri dari 10 nasabah lancar dan 17 nasabah tidak lancar, padahal pada hasil keputusan manual 10 nasabah dengan performa lancar dan 2 nasabah dengan performa tidak lancar yang ditolak pada keputusan sistem ini sebenarnya diterima dan mendapatkan kredit. Selain pengujian utama, dalam penelitian ini juga dilakukan pengujian dengan menggunakan perkiraan bobot kriteria utama yang berbeda dengan aturan PT. BPR X. Hal ini dilakukan karena jika hasil keputusan dari hasil percobaan mampu menunjukkan nilai efektifitas yang lebih tinggi dapat menjadi saran pembobotan kriteria utama bagi PT. BPR X. Berikut hasil pengujian dan penjelasannya.

a. Uji Coba 1

Dalam uji coba 1 ini nilai bobot kriteria utama ditentukan sebagai berikut: karakter jaminan kapasitas modal kondisi ekonomi 7.5 10.0 7.5 2.5 7.5 Perbedaan hasil keputusan sistem dan manual: Hasil Keputusan Manual Sistem Pendukung Keputusan Diterima 19 Lancar 15 6 Lancar 5 Tidak Lancar 4 Tidak Lancar 1 Ditolak 15 Lancar 28 Lancar 10 Tidak Lancar 15 Tidak Lancar 18 Untuk mengetahui nilai efektifitas penggunaan metode SAW maka perhitungannya sebagai berikut: Kondisi Hasil Diterima dan lancar manual 79 SPPK 83 Diterima dan tidak lancar manual 21 SPPK 17 Ditolak dan lancar SPPK 36 Ditolak dan tidak lancar SPPK 64 Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam uji coba ini, bobot yang disarankan masih tidak terlalu signifikan nilai efektifitasnya. Hal ini dikarenakan hasil keputusan keseluruhan nasabah diterima pada SPK mengalami penurunan, yaitu dari 7 orang pada pengujian utama dan pada kondisi ini turun menjadi 6 orang. Dalam kondisi diterima dan lancar efektifitasnya adalah 83 dengan jumlah 5 nasabah diterima, pada kondisi diterima dan tidak lancar mengalami penurunan menjadi 17 dengan jumlah 1 nasabah diterima. Demikian untuk kondisi ditolak dan lancar mengalami peningkatan 1, dari 63 pada pengujian utama dan 64 pada uji coba 1 ini. Tentunya peningkatan yang tidak signifikan ini belum mampu menunjukkan bahwa bobot yang disarankan ini lebih efektif dibanding bobot milik PT. BPR X.

b. Uji Coba 2

Dalam uji coba 2 ini nilai bobot kriteria utama ditentukan sebagai berikut: karakter jaminan kapasitas modal kondisi ekonomi 10.0 10.0 5.0 2.5 7.5 Perbedaan hasil keputusan sistem dan manual: Hasil Keputusan Manual Sistem Pendukung Keputusan Diterima 19 Lancar 15 8 Lancar 5 Tidak Lancar 4 Tidak Lancar 3 Ditolak 15 Lancar 26 Lancar 10 Tidak Lancar 15 Tidak Lancar 16 Untuk mengetahui nilai efektifitas penggunaan metode SAW maka perhitungannya sebagai berikut: Kondisi Hasil Diterima dan lancar manual 79 SPPK 63 Diterima dan tidak lancar manual 21 SPPK 38 Ditolak dan lancar SPPK 38 Ditolak dan tidak lancar SPPK 62 Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam uji coba ini, bobot yang disarankan justru menurunkan nilai efektifitas pada pengujian utama. Hal ini dikarenakan hasil keputusan keseluruhan nasabah diterima pada SPK mengalami peningkatan, yaitu dari 7 orang pada pengujian utama dan pada kondisi ini naik menjadi 8 orang. Dalam kondisi diterima dan lancar efektifitasnya turun menjadi 63 dengan jumlah 5 nasabah diterima, pada kondisi diterima dan tidak lancar mengalami peningkatan menjadi 38 dengan jumlah 3 nasabah diterima. Untuk kondisi ditolak dan lancar mengalami penurunan 1, dari 63 pada pengujian utama dan 62 pada uji coba 2 ini. Tentunya peningkatan jumlah nasabah yang diterima justru menurunkan nilai efektifitasnya dibanding pengujian utama, sehingga belum mampu menunjukkan bahwa bobot yang disarankan ini lebih efektif dibanding bobot milik PT. BPR X.

c. Uji Coba 3