Untuk mempermudah manajer kredit melihat hasil keputusan penerimaan, maka sistem ini menampilkan perangkingan berdasarkan
total skor akhir tertinggi. Berikut hasil perangkingan bersadarkan perhitungan simulasi yang telah dilakukan:
Gambar 5.9 Peringkat Hasil Rekomendasi Penerimaan Kredit
5.2 Analisis Data
Berdasarkan hasil perhitungan simulasi maka perbandingan hasil keputusan yang didapatkan secara manual hasil keputusan PT. BPR X
dan sistem adalah sebagai berikut:
Nama Nasabah
Performa Angsuran Hasil Keputusan
Manual Hasil Keputusan
Sistem
Nasabah1 Nasabah Lancar
Diterima Ditolak
Nasabah2 Nasabah Lancar
Diterima Diterima
Nasabah3 Nasabah Lancar
Diterima Diterima
Nasabah4 Nasabah Lancar
Diterima Ditolak
Nasabah5 Nasabah Lancar
Diterima Ditolak
Nasabah6 Nasabah Lancar
Diterima Ditolak
Nasabah7 Nasabah Lancar
Diterima Ditolak
Nasabah8 Nasabah Lancar
Diterima Ditolak
Nasabah9 Nasabah Lancar
Diterima Diterima
Nasabah10 Nasabah Lancar
Diterima Ditolak
Nasabah11 Nasabah Lancar
Diterima Ditolak
Nasabah12 Nasabah Lancar
Diterima Ditolak
Nasabah13 Nasabah Lancar
Diterima Diterima
Nasabah14 Nasabah Lancar
Diterima Diterima
Nasabah15 Nasabah Lancar
Diterima Ditolak
Nasabah16 Nasabah Tidak Lancar
Ditolak Diterima
Nasabah17 Nasabah Tidak Lancar
Ditolak Diterima
Nasabah18 Nasabah Tidak Lancar
Ditolak Ditolak
Nasabah19 Nasabah Tidak Lancar
Ditolak Ditolak
Nasabah20 Nasabah Tidak Lancar
Ditolak Ditolak
Nasabah21 Nasabah Tidak Lancar
Ditolak Ditolak
Nasabah22 Nasabah Tidak Lancar
Ditolak Ditolak
Nasabah23 Nasabah Tidak Lancar
Ditolak Ditolak
Nasabah24 Nasabah Tidak Lancar
Ditolak Ditolak
Nasabah25 Nasabah Tidak Lancar
Ditolak Ditolak
Nasabah26 Nasabah Tidak Lancar
Ditolak Ditolak
Nasabah27 Nasabah Tidak Lancar
Ditolak Ditolak
Nasabah28 Nasabah Tidak Lancar
Ditolak Ditolak
Nasabah29 Nasabah Tidak Lancar
Ditolak Ditolak
Nasabah30 Nasabah Tidak Lancar
Ditolak Ditolak
Nasabah31 Nasabah Tidak Lancar
Diterima Ditolak
Nasabah32 Nasabah Tidak Lancar
Diterima Ditolak
Nasabah33 Nasabah Tidak Lancar
Diterima Ditolak
Nasabah34 Nasabah Tidak Lancar
Diterima Ditolak
Tabel 5.8 Perbedaan hasil keputusan manual dan sistem
Perbedaan hasil keputusan sistem dan manual:
Hasil Keputusan Manual
Sistem Pendukung Keputusan
Diterima
19
Lancar 15
7 Lancar
5
Tidak Lancar
4 Tidak Lancar
2 Ditolak
15
Lancar
27 Lancar
10
Tidak Lancar
15 Tidak Lancar
17
Untuk mengetahui nilai efektifitas penggunaan metode SAW maka perhitungannya sebagai berikut:
Kondisi Hasil
Diterima dan lancar manual
15 19
100 = 79 SPK
5 7
100 = 71
Diterima dan tidak lancar manual
4 19
100 =21 SPK
2 7
100 = 29
Ditolak dan lancar SPK
10 27
100= 37 Ditolak dan tidak lancar
SPK
17 27
100 = 63
Berdasarkan hasil perhitungan efektifitas di atas, maka efektifitas penggunaan metode SAW dalam SPK ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pada kondisi kredit diterima dan performa angsuran kredit lancar dalam
keputusan manual yang diterima sebanyak 79 dan pada keputusan SPK yang diterima sebanyak 71. Hasil ini belum dapat menunjukkan
efektifitas keputusan mana yang lebih baik antara manual dengan sistem pada kondisi ini, karena perbandingan nilai yang didapatkan belum
signifikan. b.
Pada kondisi kredit diterima dan performa angsuran kredit tidak lancar dalam keputusan manual yang diterima sebanyak 21 dan pada
keputusan SPK yang diterima sebanyak 29. Hasil ini belum dapat menunjukkan efektifitas keputusan mana yang lebih baik antara manual
dengan sistem pada kondisi ini, karena perbandingan nilai yang didapatkan juga belum signifikan.
c. Pada kondisi kredit ditolak dan performa angsuran kredit lancar
berdasarkan hasil keputusan SPK adalah sebanyak 37. Sedangkan pada kondisi kredit ditolak dan performa angsuran tidak lancar
berdasarkan hasil keputusan SPK adalah sebanyak 63. d.
Sistem Pendukung Keputusan ini menunjukkan bahwa hasil keputusan yang diperoleh terbukti lebih efektif dibandingkan dengan keputusan
manual. Hal ini ditunjukkan pada kondisi nasabah yang diterima kreditnya dan performa angsuran lancar diperoleh hasil 71. Dalam
kondisi ini pada keputusan manual nasabah yang diterima sebanyak 15
orang, namun setelah diujikan pada sistem ternyata keputusannya hanya menerima 5 orang. Hal ini menunjukkan bahwa sistem mampu
mendeteksi 10 orang yang memang seharusnya ditolak karena tidak memenuhi ketentuan kredit, namun justru diterima pada keputusan
manual. Demikian pula pada kondisi nasabah ditolak kreditnya dan performa angsuran tidak lancar sistem ini mampu mendeteksi sebanyak
63 nasabah yang ditolak. Sistem ini memiliki aturan yang ketat sehingga mampu menyaring lagi jumlah nasabah yang ditolak dari 15
nasabah pada keputusan manual menjadi 27 nasabah yang terdiri dari 10 nasabah lancar dan 17 nasabah tidak lancar, padahal pada hasil keputusan
manual 10 nasabah dengan performa lancar dan 2 nasabah dengan performa tidak lancar yang ditolak pada keputusan sistem ini sebenarnya
diterima dan mendapatkan kredit.
Selain pengujian utama, dalam penelitian ini juga dilakukan pengujian dengan menggunakan perkiraan bobot kriteria utama yang berbeda dengan
aturan PT. BPR X. Hal ini dilakukan karena jika hasil keputusan dari hasil percobaan mampu menunjukkan nilai efektifitas yang lebih tinggi dapat menjadi
saran pembobotan kriteria utama bagi PT. BPR X. Berikut hasil pengujian dan penjelasannya.
a. Uji Coba 1