Pembuatan Simplisia dan Ekstraksi Hipotesis

F. Spektrofotometri Visibel

Spektrofotometer adalah instrumen yang dapat memisahkan radiasi polikromatik menjadi beberapa panjang gelombang. Spektrofotometer terdiri darisumber radiasi pada panjang gelombang tertentu, monokromator untuk memilih panjang gelombang dari sumber radiasi, tempat sampel, detektor, dan alat untuk membaca hasil yang dikeluarkan detektor Christian, 2004 Radiasi ultraviolet dan radiasi visible merupakan bagian dari spektrum elektromagnetik, yang termasuk bentuk lain dari radiasi seperti radio, infrared IR, kosmik, dan Xrays. Ketika radiasi berinteraksi dengan material, sejumlah proses dapat terjadi, termasuk refleksi, sebaran, penyerapan, fluoresen. Fosforesen absorpsida reemisi dan reaksi fotokimia. Secara umum pada pengukuran spektra UV visible, yang diinginkan adalah penyerapan absorbansi Owen, 2000. Pada umumnya semakin panjang dari conjugated system pada molekul, semakin dekat λ max sampai pada wilayah visible. Karakteristik transisi energi dan penyerapan panjang gelombang adalah lebih merupakan sifat dari gugus atom tertentu dibandingkan elektron. Ketika terjadinya absorpsi tersebut, dua tipe gugus yang mempengaruhi dihasilkannya spektrum dari molekul yaitu kromofor dan auksokrom Thermospectronic, 2011.

G. Pembuatan Simplisia dan Ekstraksi

Untuk melakukan analisis fitokimia tumbuhan dapat dikeringkan sebelum proses ekstraksi. Bahan harus dikeringkan tanpa suhu tinggi, dengan aliran udara yang baik untuk mencegah perubahan kimia. Setelah kering, tanaman dapat disimpan untuk jangka waktu lama Harbone, 1998. Umumnya material tanaman seharusnya dikeringkan pada temperatur di bawah 30 ° C untuk menghindari dekomposisi dari komponen termolabil. Material tersebut harus dilindungi dari cahaya sebab memiliki potensial dari transformasi kimia dari pemaparan radiasi ultraviolet Sarker, Zahid, dan Alexander, 2006. Ketika material segar tanaman diperlukan untuk suatu penelitian, disarankan untuk dilakukan ekstraksi secepat mungkin menggunakan pelarut organik seperti metanol atau etanol, yang akan mendeaktivasi enzim yang ada pada tanaman Sarker et al , 2006.

H. Validasi Metode Analisis

Validasi metode analisis merupakan penilaian terhadap parameteryang ada dalam percobaan laboratorium, yang digunakan untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan sebagai metode yang layak digunakan atau valid Harmita, 2004. Parameter yang diuji dalam suatu analisis antara lain: kecermatan, keseksamaan, selektifitas, linearitas, batas deteksi dan kuantitasi, ketangguhan metode, dan ketahanan metode. Parameter yang diperlukan untuk divalidasi dapat diseleksi tergantung metode yang digunakan Harmita, 2004. Dalam penelitian, dapat terjadi error yang menurunkan validitas data. Tipe dari error adalah sebagai berikut. 1. Gross error Gross error tidak dapat diatasi sehingga ketika terjadi kesalahan tersebut pengujian harus diulang Prichard, 2001. 2. Sistematis Systematic error merupakan perbedaan anatara rata-rata data yang teramati, diperoleh dari seri dengan jumlah besar n≥ 8 dan true value Burgess, 2000. 3. Random error Random error merupakan perbedaan antara nilai tunggal yang teramati dengan rata-rata dari nilai yang teramati dalam lebih besar paling tidak delapan, diperoleh dari menerapkan prosedur analisis yang sama dalam sampel homogennya Burgess, 2000. Parameter untuk validasi adalah sebagai berikut,

1. Linearitas

Linearitas di definisikan sebagai kemampuan dari suatu prosedur analisis dalam suatu range untuk mendapatkan hasil tes yang yang proporsional secara langsung terhadap konsentrasi analit dari sampel. Linearitas dapat ditunjukkan secara langung dari pengujian dengan pengenceran larutan stok standar atau dengan mengukur campuran sintetis dari komponen produk uji Huber, 2010. Linearitas ditentukan dengan lima sampai enam konsentrasi standar yang memiliki rentang konsentrasi 80-120 dari konsentrasi yang diperkirakan. Respon seharusnya proporsional secara langsung terhadap konsentrasi dari analit atau proporsional dengan pengukuran matematis. Suatu persamaan regresi linear berlaku sebagai hasil seharusnya memiliki intersep yang tidak berbeda signifikan dari nol Huber, 2010. Laporan yang dihasilkan harus termasuk kemiringan dari garis, intercept, dan koefisien korelasi data yang menunjukkan korelasi yang jelas antara respon dan analit. Hasil tidak boleh menunjukkan deviasi yang signifikan dari linearitas, yang berarti koefisien korelasi harus r0,99, pada area kerja 80-120 Kingston, 2004

2. Presisi

Presisi dari metode analisis menunjukkan kedekatan dari suatu data derajat persebaran antara suatu seri pengukuran yang diperoleh dari sampling yang dilakukan berkali-kali dari sampel homogen yang sama dalam kondisi yang telah ditetapkan Ermer dan Miller, 2005. Presisi dapat dibagi tiga tingkatan yaitu keterulangan repeatability, intermediate precision, dan reproducibility Ermer dan Miller, 2005. Sebagai parameter presisi, standar deviasi, standar deviasi relatif coefficient of variatio n, dan confidence interval harus dihitung untuk tiap tingkatan presisi Ermer dan Miller, 2005. Standar deviasi adalah suatu pengukuran dari nilai yang teramati sebagai hasil dari random error Burgess, 2000. Standar deviasi adalah parameter yang penting dalam mendeskripsikan jarak dari distribusi normal sebagai contoh derajat persebaran data Ermer dan Miller, 2005. Rumus Standar Deviasi s dan ragam s 2 : Tabel I. Nilai CV yang dapat diterima menurut Kingston 2004 Kadar zat aktif Nilai KVyang masih dapat diterima 10 2 1-10 5 0, 1-1 10 0, 1 20 3. Spesifisitas Spesifisitas merupakan sifat dari prosedur analisis untuk mengukur hanya kandungan yang memang ingin diukur. Metode yang digunakan tidak boleh merespon terhadap kandungan lain dari analit atau material lain yang ada Burgess, 2000. Metode preparasi sampel tidak boleh hanya membawa jumlah yang terukur dari sampel tetapi komponen yang bersama-sama dengan analit tidak boleh mengganggu dalam analisis Ohanesian, Streeter, 2002.

I. Analisis Statistika

Metode Shapiro-Wilk mengolah data dasar dalam tabel distribusi frekuensi. Data tersebut kemudian diurut, kemudian data dibagi dalam dua kelompok untuk dikonversi dalam Shapiro-Wilk. Analisis statistik dapat juga dilanjutkan transformasi dalam nilai Z untuk dapat dihitung luasan kurva normal Cahyono 2006. Diagram dari alur metode statistika ditunjukkan dalam Gambar di bawah ini Gambar 2. Gambar 3. Diagram alur uji hipotesis variabel numerik Dahlan, 2012 J. Landasan Teori Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai kemampuan menangkap spesies oksigen reaktif atau radikal bebas lainnya. Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan pada struktur sel manusia sehingga dapat menyebabkan gangguan seperti kanker. Antioksidan digunakan untuk mencegah kerusakan akibat radikal bebas. Hipotesis komparatif Variabel numerik Sebaran Normal ? Ya Tidak Berpasangan Tidak Berpasangan 2 kelompok 2 kelompok berbeda berbeda sama sama UJI NON PARAMETRIK UJI PARAMETRIK YANG SESUAI Jumlah kelompok? Varian? Varian? Pemanfaatan antioksidan dari bahan alam dilakukan karena lebih aman dibandingkan antioksidan sintesis yang biasa sebagai pengawet. Penelitian sebelumnya menujukkan daun dari tanaman Cassia fistula L. mengandung senyawa flavonoid dan kaya akan fenolik. Tanaman ini juga digunakan sebagai obat tradisional di India. Ekstrak etanol dari daun Cassia fistula L. diketahui memiliki kemampuan menyembuhkan luka da regenerasi organ tubuh. Ekstrak dari daun diketahui memiliki daya hambat terhadap peroksidasi lipid yang disebabkan spesies oksigen reaktif. Metode pengukuran aktivitas antioksidan DPPH sering digunakan sebagai metode untuk mengukur aktivitas antioksidan yang cepat dan mudah. DPPH bekerja sebagai radikal scavenging yang menangkap unpaired electron dari senyawa yang mengandung antioksidan. Pengukuran dilakukan dengan spektrofotometri visible untuk melihat penurunan absorbansi DPPH karena adanya antioksidan. Metode Folin Ciocalteu dapat digunakan untuk mengukur kandungan fenolik total dari sampel ekstrak. Reagen fosfotungstanat fosfomolibdat akan tereduksi oleh adanya gugus fungsional fenolat sehingga membentuk warna biru. Warna ini dapat diukur intensitasnya dengan spektrofotometri visible.

K. Hipotesis

Fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli Cassia fistula L. memiliki aktivitas antioksidan dinyatakan sebagai IC 50 dan memiliki kandungan fenolik yang dinyatakan dengan massa ekuivalen asam galat GAE. 19

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian eskploratif.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas berupa konsentrasi fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli. 2. Variabel tergantung berupa aktivitas antioksidan dan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli, tergantung dari jenis, perawatan dan tempat tumbuh tanaman 3. Variabel pengacau terkendali berupa tempat tumbuh tanaman, waktu pemanenan, umur tanaman, dan cara panen. 4. Variabel pengacau tidak terkendali berupa cahaya matahari dan cuaca.

C. Definisi Operasional

1. Ekstrak etanol daun trengguli adalah sari hasil proses maserasi daun trengguli dengan penyari menggunakan etanol. 2. Fraksi etil asetat adalah hasil fraksinasi ekstrak etanol daun trengguli dengan menggunakan etil asetat yang telah dicuci dengan washbensin.

Dokumen yang terkait

Potensi antioksidan filtrat dan biomassa hasil fermentasi kapang endofit colletotrichum spp. dari tanaman kina (cinchona calisaya wedd.)

2 23 82

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol buah anggur Bali (Vitis vinifera L.).

0 0 11

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak metanol kulit buah jeruk lemon (Citrus x limon (L.) Burm. f.).

0 1 96

Uji daya antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit jeruk manis (Citrus sinensis (L.) Osbeck).

0 3 96

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1 Difenil 2 Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli

1 2 112

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1 difenil 2 pikrilhidrazil dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol buah anggur Bali

0 2 9

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanolik herba seledri (Apium graveolens L.) - USD Repository

0 0 106

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE DPPH (1,1- DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK METANOLIK BAWANG DAUN ( Allium fistulosum L.)

0 0 107

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi air ekstrak metanol daun sirih (Piper betle L.) - USD Repository

0 0 163

UJI DAYA ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN RADIKAL 1,1-DIFENIL-2- PIKRILHIDRAZIL DAN PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL KULIT JERUK MANIS (Citrus sinensis (L.) Osbeck)

0 0 94