Mengenali Emosi Orang Lain

Teori-teori sirkadian tentang tidur lebih difokuskan pada kapan kita tidur daripada fungsi tidur. Akan tetapi, salah satu versi ekstrem teori sirkadian mengatakan bahwa tidur tidak berperan dalam fungsi fisiologis tubuh yang efisien. Menurut teori ini, manusia zaman dahulu memiliki waktu yang cukup untuk mendapatkan makanan, minum, dan berproduksi selama siang har, dan motivasi kuat mereka untuk tidur dimalam hari berevolusi untuk menghemat sumber energi dan untuk membuat mereka kuarang rentan terhadap kecelakaan misalnya, predator di kegelapan. Teori ini mengatakan bahwa tidur seperti perilaku reproduktif dalam arti bahwa kita sangat termotivasi untuk melakukannya, tetapi kita tidak membutuhkannya agar tetap sehat Pinel, 2009. Tidur mempunyai fungsi restoratif, yaitu fungsi pemulihan kembali bagian-bagian tubuh yang lelah, merangsang pertumbuhan, serta pemeliharaan kesehatan tubuh. Proses tidur, jika diberi waktu yang cukup dan lingkungan yang tepat akan menghasilkan tenaga yang luar biasa. Lebih lanjut, tidur dapat memulihkan, meremajakan, dan memberikan energi bagi tubuh dan otak selain itu tidur yang baik dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit Mass, 2002. Kurang tidur dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan kerusakan otak, bahkan kematian. Beberapa peneliti meyakini bahwa tidur REM menjalankan fungsi restoratif untuk otak, sedangkan tidur non-REM manjalankan fungsi restoratif untuk tubuh Sawyer, 2004. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidur adalah suatu periode seseorang untuk pemulihan, mengistirahatkan tubuh dan pikiran serta merupakan satu kondisi organisme ditandai dengan berkurangnya kesadaran yang jelas kelihatan, ketidakaktifan, proses-proses metabolik yang tertekan, dan ketidakpekaan relatif terhadap rangsangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. KUALITAS TIDUR

Selain kondisi fisik, tidur juga mempengaruhi kondisi mental seseorang, tidur yang kurang dapat mampengaruhi suasana hati seseorang Webb,2001. Tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia. Tidur yang buruk, sebaliknya, dapat mengakibatkan kelelahan, mudah tersinggung, mudah marah dan depresi klinis Khaviri,1999. Periode kekurangan tidur yang panjang, terkadang menyebabkan disorganisasi ego, halusinasi dan waham selain itu orang yang kekurangan tidur REM mungkin menunjukan sikap mudah tersinggung dan letargi merasa kehilangan energi dan antusiasme KaplanSadock,1997. Yang menjadi pertanyaan adalah ; “Apakah kualitas tidur itu ?”. Nashori 2004 mendefinisikan kualitas tidur sebagai suatu tingkatan keadaan, dimana tidur yang berkualitas dapat menghasilkan kebugaran dan kesegaran pada saat bangun. Kekurangan kuantitas dan kualitas tidur dapat menurunkan atau merusak performansi seseorang secara umum dan keterjagaannya Sawyer, 2004. Berdasarkan berbagai penjelasan diatas, dapatlah disimpulkan bahwa kualitas tidur ialah keadaan dimana seseorang saat dia terbangun dari tidurya dan merasakan suatu kesegaran, merasa nyaman dan bahagia sehingga dapat memberikan energi yang meningkat bagi otak dan tubuhnya, selain itu bisa berdampak pada berbagai aspek kehidupan manusia. Tidur yang baik akan memberikan efek yang baik pada kehidupan seseorang, baik secara fisik maupun mental. Bahkan telah dijelaskan pula diatas, keadaaan kurang tidur dalam jangka waktu yang panjang dapat mengakibatkan kematian. Oleh karena itu, menjaga kualitas tidur adalah suatu hal yang penting.

3. ASPEK-ASPEK KUALITAS TIDUR

a. Nyenyak selama tidur tidak mengalami gangguan tidur