b. Kerangka pengendalian internal COSO, Committee of Sponsoring
Organizations COSO terdiri dari Asosiasi Akuntansi Amerika, Ikatan Auditor Internal, Ikatan Akuntan Manajemen, dan Ikatan
Eksekutif Keuangan. COSO menerbitkan pengendalian internal dan kerangka terintegrasi pada tahun 1992 untuk pengendalian internal
yang digabungkan ke dalam kebijakan, peraturan, dan regulasi yang digunakan untuk mengendalikan aktivitas bisnis. Kerangka
pengendalian internal COSO diperbaharui untuk kesepakatan yang lebih baik lagi dengan proses bisnis dan penguasaan teknologi di
tahun 2013. c.
Kerangka manajemen risiko perusahaan COSO, dalam memperbaiki proses manajemen risiko, COSO mengembangkan kerangka
pengendalian kedua yang disebut manajemen risiko perusahaan, dan kerangka terintegrasi. Kerangka terintegrasi adalah proses yang
digunakan oleh dewan direksi dan manajemen untuk mengatur strategi, mengidentifikasi kejadian, menilai dan mengelola risiko dan
menyediakan jaminan. Kerangka manajemen risiko ini memiliki prinsip dasar menurut Marshall 2014:231, yaitu:
1 Perusahaan dibentuk untuk mencipatakan nilai bagi para
pemiliknya. 2
Manajemen harus memutuskan seberapa banyak ketidakpastian yang akan diterima saat menciptakan nilai.
3 Prinsip ketidakpastian yang menghasilkan risiko, merupakan
kemungkinan bahwa sesuatu secara negatif mempengaruhi perusahaan untuk menghasilkan atau mempertahankan nilai.
4 Prinsip ketidakpastian menghasilkan peluang yang merupakan
kemungkinan bahwa sesuatu secara positif mempengaruhi kemampuan
perusahaan untuk
menghasilkan atau
mempertahankan nilai. 5
Kerangka manajemen dapat mengelola ketidakpastian serta menciptakan dan mempertahankan nilai.
52
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah studi kasus dengan melakukan penelitian di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
mengenai “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas“. Studi kasus itu adalah melakukan
penelitian dengan objek tertentu yang terdapat di dalam suatu perusahaan, sehingga semua data dan kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini hanya
berlaku pada objek tertentu yang diteliti dan berlaku pada waktu tertentu.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek dalam penelitian ini, meliputi:
Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi, Kepala Divisi Teknologi Informasi TI, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia SDM, Karyawan
Divisi Keuangan dan Akuntansi, dan bagian kasir. 2.
Objek dalam penelitian ini, meliputi: Sistem penerimaan kas pada PT. Maskapai Reasuransi Indonesia,
prosedur-prosedur yang diterapkan dalam penerimaan kas, dokumen yang digunakan dalam siklus penerimaan kas, catatan yang dipakai dalam siklus
penerimaan kas, dan fungsi dalam siklus penerimaan kas.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, yang beralamatkan di Jalan Jendral Sudirman Kav. 76-78, Jakarta Pusat, DKI
Jakarta. Waktu penelitian dilaksanakan selama dua bulan, terhitung mulai Bulan Maret 2014 sampai dengan April 2014.
D. Data
Data yang diperlukan adalah semua data-data yang dapat menjadi penunjang dan petunjuk utama dalam penelitian di PT. Maskapai Reasuransi
Indonesia. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, dimana data yang telah dikumpulkan dan diolah sendiri oleh perusahaan atau
organisasi yang menerbitkan dan menggunakannya. Data-data tersebut meliputi gambaran umum perusahaan, struktur
organisasi, job description, dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas, catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan
kas. Data yang juga menjadi penunjang adalah deskripsi tentang siklus sistem informasi penerimaan kas di perusahaan, laporan tahunan atau annual report
perusahaan, prosedur yang dilaksanakan dalam sistem informasi penerimaan kas. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia juga memberikan data mengenai
unsur-unsur pengendalian dalam sistem informasi penerimaan kas, fungsi- fungsi yang terkait ke dalam sistem informasi penerimaan kas perusahaan,
Standart Operasional Procedures SOP, dan tugas-tugas serta tanggung jawab utama dari dewan komisaris, dewan direksi, komite audit, komite-
komite lain komite investasi, komite kebijakan risiko, komite nominasi, komite remunerasi, dan komite kebijakan tata kelola perusahaan, tugas
sekretaris perusahaan, dan audit internal.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Jogiyanto 2010:93 mendefinisikan wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden. Teknik wawancara yang
dilakukan adalah dengan mengajukan beberapa pertanyaan dan kemudian dijawab secara langsung oleh kepala divisi keuangan dan akuntansi, juga
beberapa karyawan yang terkait seperti bagian kasir dan bagian akuntansi. Teknik wawancara ini dilakukan juga untuk memperoleh deskripsi
mengenai sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang berjalan di dalam perusahaan. Wawancara ini juga melakukan tanya jawab kepada
beberapa karyawan akuntansi mengenai prosedur dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas, dokumen dan catatan akuntansi yang
digunakan, bagan alir dokumen document flowchart, dan pengendalian internal yang sudah diterapkan di dalam perusahaan.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melihat berkas, catatan, dan dokumen yang terdapat di PT. Maskapai
Reasuransi Indonesia terkait dengan sistem informasi akuntansi penerimaan kas. Informasi yang dibutuhkan dalam dokumentasi organisasi
dan prosedur adalah bagan organisasi, prosedur sistem penerimaan kas, dan beberapa informasi dalam proses sistem informasi akuntansi
penerimaan kas serta pengendalian internal dan otorisasi. Dokumentasi secara individu dengan karyawan dilihat melalui gambaran cara kerja
masing-masing karyawan dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan, prosedur-prosedur manual, standar kerja karyawan, dan intruksi mengenai
pengoperasionalan komputer. Dokumentasi yang terakhir adalah mengenai pengolahan data antara lain mencakup bagan alir dokumen document
flowchart, formulir-formulir yang digunakan dalam sistem penerimaan kas, dokumen yang terkait serta berbagai contoh laporan.
F. Teknik Analisis Data
Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menguraikan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan sistem informasi
akuntansi penerimaan kas yang diterapkan pada PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, prinsip teoritis dan gambaran tentang objek penelitian, serta
penyajian dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Teknik analisis data untuk menjawab rumusan masalah, mengenai apakah
sistem informasi akuntansi penerimaan kas PT. Maskapai Reasuransi Indonesia sudah berjalan baik, akan menggunakan langkah-langkah sebagai
berikut: 1.
Langkah pertama, adalah melakukan analisis dengan mendeskripsikan sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang terdapat di PT. Maskapai
Reasuransi Indonesia meliputi deskripsi mengenai dokumen, catatan akuntansi yang digunakan, fungsi-fungsi yang dilaksanakan, jaringan
prosedur yang menjelaskan tentang sistem informasi akuntansi penerimaan kas, dan deskripsi mengenai kegiatan pokok yang dilaksanakan.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara wawancara, dan dokumentasi terhadap pihak-pihak dan beberapa karyawan yang terkait dalam sistem
informasi akuntansi penerimaan kas di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia.
2. Langkah kedua, adalah melakukan analisis yang berkaitan dengan fungsi,
dokumen, catatan yang digunakan, dan jaringan prosedur yang ada di dalam PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Analisis ini terkait dengan
kelemahan yang terdapat dalam fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan yang prosedur yang digunakan oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia.
Langkah kedua ini akan berupa deskripsi yang akan menjelaskan secara keseluruhan mengenai kelemahan yang terdapat di dalam fungsi,
dokumen, catatan, dan jaringan prosedur. Fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan prosedur yang terdapat di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
tidak semuanya memiliki kelemahan, yang tidak memiliki kelemahan akan dijelaskan juga di dalam langkah kedua ini bahwa fungsi, dokumen,
catatan, dan jaringan prosedur yang ada sudah berjalan baik. Kelemahan yang terdapat di dalam fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan prosedur
akan dilakukan rekomendasi yang akan dibahas pada langkah ketiga. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menceritakan kelemahan yang
terdapat di dalam fungsi, catatan, dokumen, dan jaringan prosedur yang terkait dengan siklus penerimaan kas dalam bentuk narasi.
3. Langkah ketiga, adalah melakukan rekomendasi terhadap kelemahan yang
berhasil didapatkan dari langkah kedua di atas. Kelemahan yang didapat
berasal dari fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan prosedur yang berlangsung di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Rekomendasi ini
berupa perbaikan dari fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan prosedur yang berjalan di perusahaan, dilihat dari kelemahan yang ada.
Rekomendasi pada langkah ketiga ini tidak dilaksanakan apabila ada fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan prosedur yang sudah baik dalam
pelaksanaannya dan sesuai dengan sistem yang terdapat di perusahaan. Rekomendasi yang dilakukan diharapkan mampu untuk menjadi penilaian
tersendiri bagi perusahaan yang masih memiliki kelemahan dari fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan prosedur terutama dalam siklus
penerimaan kas. Fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan prosedur yang sudah baik tidak akan dilakukan rekomendasi, karena tidak ada kelemahan
yang terdapat didalamnya. Rekomendasi hanya akan dilakukan apabila masih terdapat kelemahan dari setiap masing-masing fungsi, dokumen,
catatan, dan jaringan prosedur yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menceritakan kelemahan yang
terdapat di dalam fungsi, catatan, dokumen, dan jaringan prosedur yang terkait dengan siklus penerimaan kas dalam bentuk narasi.
4. Cara untuk mengambil kesimpulan evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dengan metode analisis deskriptif adalah sebagai berikut:
a. Bagan alir atau flowchart merupakan cara pengambilan kesimpulan pertama dengan menggambarkan sistem penerimaan kas yang berjalan
di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia sesuai dengan jaringan prosedur