Sistem Sistem Informasi Akuntansi

d. Jaringan komunikasi dapat digunakan melalui kabel, gelombang radio, maupun sarana lain yang berfungsi untuk menghantarkan data dan informasi dari satu tempat ke tempat yang lain. e. Dokumen dan laporan softcopy dan hardcopy untuk mencatat data dan menyajikan laporan. f. Prosedur merupakan kumpulan langkah-langkah baku untuk menangani suatu peristiwa yang terjadi setiap hari di perusahaan. g. Pengendalian berfungsi untuk menjamin agar setiap komponen sistem dapat berfungsi dengan baik. Gambar 2.1: Komponen Sistem Informasi Akuntansi Sumber: Wing Wahyu Winarno 2006:2.3 4. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi yang merupakan salah satu bagian dari perusahaan dan diperlukan dalam mengendalikan manajer suatu organisasi. Peranan yang dapat diberikan oleh sistem informasi akuntansi dalam suatu sistem di perusahaan meliputi, menurut Abdul, 1994:39-43: Sistem Informasi Basis Data Komputer Program Jaringan Komunikasi Dokumen dan Laporan Prosedur Sistem Pengendalian a. Perencanaan Sistem informasi akuntansi menghasilkan informasi berupa informasi keuangan dan data akuntansi. Perencanaan ini merupakan data informasi akuntansi telah terjadi di masa lampau, tetapi sebagai titik awal dapat merencanakan kegiatan masa depan. Informasi yang paling banyak dibutuhkan oleh perusahaan adalah masa datang yang dapat diperoleh dari berbagai sumber. b. Koordinasi Koordinasi merupakan suatu fungsi dalam suatu organisasi perusahaan yang memerlukan kerjasama berupa informasi antar bagian untuk melaksanakan operasi perusahaan, misalnya bagian produksi, keuangan, dan pemasaran. Informasi antar bagian dalam perusahaan dapat menggunakan sistem database, dimana sistem database merupakan suatu sistem informasi yang mengintegerasikan kumpulan data yang saling berhubungan dengan data yang lainnya. c. Penilaian dan Pengendalian Ukuran prestasi kerja merupakan jenis informasi yang jelas untuk pengendalian dan data tersebut dikumpulkan selama kegiatan operasi berjalan. Proses penilaian dimulai dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan rencana. d. Pengambilan Keputusan Seseorang yang membuat keputusan harus selalu menjadi bagian dalam suatu pilihan, namun ada kecenderungan pada beberapa perancang sistem informasi akuntansi bahwa data akan banyak membantu dalam membuat keputusan ada tiga unsur yaitu data, model keputusan, dan pembuat keputusan. 5. Hubungan Sistem Informasi Akuntansi dengan Sistem Informasi Lainnya Sistem informasi akuntansi menurut Wing Wahyu 2006:1.15- 1.16 tidak dapat berdiri sendiri, karena harus berhubungan dengan sistem- sistem informasi lain yang ada di dalam perusahaan. Sistem biasanya memiliki subsistem-subsistem yang lebih kecil, namun bila dilihat dari sekumpulan subsistem akan memiliki sistem induk, atau disebut suprasistem. Suprasistem Sistem Subsistem Gambar 2.2: Hubungan Sistem Informasi Akuntansi dengan Sistem yang Lebih Besar dan Lebih Kecil Sumber: Wing Wahyu Winarno 2006:1.15 Sistem Informasi Perusahaan Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Produksi Sistem Informasi Anggaran Sistem Informasi Penggajian Sistem Informasi Penjualan Sistem Informasi Pembelian Wing Wahyu Winarno 2006:1.15-1.16 berpendapat bahwa setiap perusahaan biasanya tidak hanya memiliki satu sistem informasi saja, melainkan beberapa sistem informasi yang masing-masing bermanfaat sesuai dengan fungsinya. Sistem informasi fungsional, yaitu sistem informasi yang dirancang dan ditujukan untuk fungsi-fungsi tertentu di dalam perusahaan seperti fungsi produksi, fungsi keuangan, fungsi persediaan, dan fungsi penjaminan mutu. Pejabat perusahaan yang bertanggungjawab terhadap pengadaan, penerapan, penyelenggaraan, dan perbaikan sistem informasi fungsional adalah para manajer di departemennya masing-masing. Sistem informasi departemental dapat terjadi apabila sistem informasi tersebut memang dapat diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing departemen. Tabel 2.1 Sistem Informasi Fungsional yang Banyak Dijumpai di Perusahaan No. Sistem Informasi Fungsi 1. Akuntansi Mencatat dan mengolah data dan transaksi akuntansi 2. Produksi Mencatat dan mengolah data produksi 3. Persediaan Mencatat dan mengolah data persediaan misalnya persediaan barang dagangan, persediaan bahan baku, persediaan barang jadi. 4. Pemasaran Mencatat dan mengolah data pemasaran yang meliputi data pelanggan, barang dan jasa yang ditawarkan. 5. Personalia Mencatat juga mengolah data karyawan dan data dari manajer perusahaan. Sumber: Wing Wahyu Winarno 2006:1.16 6. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi bagi Perusahaan Menurut Wing Wahyu 2006:1.16-1.17 sistem informasi akuntansi yang dibangun dan digunakan oleh perusahaan, akan memberi pengaruh proses kegiatan di dalam perusahaan. Sistem informasi akuntansi yang sudah dikomputerisasi akan memberikan pengaruh sebagai berikut: a. Pekerjaan administrasi dan klerikal dapat dikerjakan lebih cepat dan lebih akurat. b. Karyawan dalam membagi tugas dan tanggungjawabnya tidak dapat lagi dilakukan secara fisik. c. Struktur organisasi yang terdapat di dalam perusahaan akan menerapkan sistem informasi manual lebih bersifat hirarkis atau birokratis, yaitu banyak tingkatan dan banyak staf karena masing- masing karyawan perlu menjalankan fungsi yang berbeda meskipun saling terkait. d. Perusahaan manual akan menyimpan data dalam dokumen dan berkas fisik, sehingga perlu disimpan oleh masing-masing bagian yang menanganinya selain itu diperlukan tempat penyimpanan fisik seperti lemari dan laci. e. Sistem manual dalam menghasilkan pelaporannya akan lebih lambat, tidak bervariasi, dan kurang akurasinya. 7. Tujuan Umum Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Terdapat beberapa tujuan umum dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, yaitu Mulyadi, 2001:20: a. Menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru Pengembangan sistem akuntansi terjadi jika perusahaan baru didirikan atau perusahaan menciptakan usaha baru yang berbeda dengan usaha yang telah dijalankan selama ini. b. Memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada Sistem informasi akuntansi yang berlaku tidak dapat memenuhi kebutuhaan bagi perusahaan, baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasi yang terdapat dalam laporan, sehingga dapat terjadinya perbaikan informasi. c. Memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan internal Akuntansi merupakan alat pertanggungjawaban kekayaan dalam suatu organisasi. Pengembangan dalam sistem informasi akuntansi ini seringkali ditujukan untuk memperbaiki perlindungan terhadap kekayaan organisasi, sehingga penggunaan kekayaan dapat berjalan dengan baik. d. Mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi Pengembangan sistem informasi akuntansi seringkali ditujukan untuk menghemat biaya, sehingga dalam memperolehnya diperlukan pengorbanan dari sumber ekonomi yang lain. Informasi yang dihasilkan harus dipertimbangkan dengan baik antara manfaat dan pengorbanan, sehingga catatan akuntansi dapat diperiksa secara seksama. 8. Profesi di Bidang Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi menurut Wing Wahyu 2006:1.13- 1.15 memiliki banyak komponen dan proses di dalamnya, sehingga memerlukan karyawan dan staf dengan peran yang berbeda-beda. Peran dan tugas pokok yang cukup sering dijumpai di dalam perusahaan antara lain sebagai berikut: a. Analis sistem system analist, adalah orang yang bertugas mengevaluasi kinerja sistem informasi, seorang analis sistem wajib menguasai cara kerja sistem informasi, proses bisnis, akuntansi, pengetahuan komputer, dan basis data. b. Perancang sistem system designer, adalah orang yang bertugas untuk merancang sistem informasi, pengetahuan yang harus dikuasai sama dengan pengetahuan yang ada di dalam analis sistem. c. Administrator basis data database administrator, adalah orang yang bertanggungjawab memelihara basis data di dalam perusahaan agar tetap berfungsi dengan baik. Administrator basis data bertugas merancang dan membuat tabel yang diperlukan, membagi hak pemakaian tabel oleh masing-masing jenis pemakai, memelihara dan mengendalikan data agar selalu update. d. Penulis program programmer, adalah staf yang bertugas untuk menerjemahkan rancangan seorang perancang sistem ke dalam bahasa program komputer, penulis program harus menguasai setidaknya satu bahasa komputer. e. Perancang web web designer, yaitu orang yang bertugas untuk membuat situs atau web perusahaan yang akan ditampilkan di internet. Perancang web wajib menguasai bahasa pemrograman internet, seluk beluk internet, dan jaringan komputer, dan basis data. f. Administrator jaringan network administrator, orang yang bertugas untuk mengendalikan jaringan komputer agar tetap berfungsi dengan baik. Administrator jaringan ini perlu mengetahui tentang sistem operasi jaringan, perangkat satu jaringan komputer, dan pengetahuan komputer. g. Administrator web web administrator, orang yang bertugas untuk memantau, meng-update, dan mengendalikan jaringan internet. Pengetahuan yang perlu didalami adalah mirip dengan administrator jaringan ditambah dengan pengetahuan mengenai internet. h. Pustakawan librarian, orang yang bertugas menyimpan dan mengadministrasi program dan data perusahaan serta memberikan akses kepada pengguna program dan data pada waktu yang diijinkan. Pustakawan wajib mengetahui tentang pengarsipan dan penyimpanan file. i. Teknisi technician, yaitu orang yang bertugas untuk merawat dan mereparasi perangkat komputer dan jaringan bila ada gangguan. Pengetahuan yang wajib diketahui mahir dalam perangkat keras komputer dan jaringan. j. Pemakai akhir end-user, adalah orang yang menggunakan program aplikasi atau sistem informasi. Pemakai akhir tidak perlu mengetahui teknik pemrograman, teknik komputer, dan teknik basis data.

C. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

1. Pengertian Penerimaan Kas Menurut Zaki Baridwan 1994:158 penerimaan kas adalah berbagai macam sumber, sumber yang sering terjadi seperti pelunasan piutang, penjualan aktiva tetap, dan pinjaman yang berasal dari bank ataupun wesel, sedangkan James A Hall 2009:239 berpendapat bahwa Ruang penerimaan dokumen menerima cek dari pelanggan bersama dengan permintaan pembayaran, dimana dokumen ini berisi informasi utama yang diperlukan untuk akun pelanggan. Wing Wahyu Winarno 2006:15,3 mengemukakan juga tentang penerimaan kas yang berarti Siklus yang digunakan untuk mengubah produk dan jasa perusahaan menjadi kas. Perusahaan asuransi termasuk ke dalam kategori perusahaan jasa yang produknya merupakan pelayanan jasa yang seringkali tidak memerlukan biaya bahan dalam jumlah besar. Penerimaan kas dari beberapa pengertian di atas dapat memperoleh kesimpulan bahwa penerimaan kas adalah suatu siklus yang dapat mengubah jenis-jenis perusahaan dalam kegiatan bisnisnya menjadi sebuah kas dan penghasilan untuk perusahaan tersebut. 2. Prinsip-Prinsip dalam Penerimaan Kas Menurut Zaki Baridwan 1994:158 prinsip-prinsip yang perlu diingat dalam menyusun prosedur penerimaan kas adalah sebagai berikut: a. Menetapkan tanggung jawab pengelolaan dan pengawasan fisik. b. Semua surat masuk harus dibuka dengan pengawasan yang cukup. c. Harus dibuat catatan oleh yang membuka surat tentang cek atau uang yang diterima, dari siapa, jumlah dan tujuannya untuk siapa. d. Semua penjualan tunai harus dibuatkan nota penjualan yang sudah diberi nomor urut atau dicatat dalam mesin cash register. e. Daftar penerimaan uang harus dicocokkan dengan jurnal penerimaan uang. f. Tembusan nota penjulan tunai harus dikirimkan ke kasir dan bagian pengiriman. g. Bukti setor bank setiap hari dicocokkan dengan daftar penerimaan uang harian dan catatan dalam jurnal penerimaan uang. h. Semua penerimaan uang harus disetorkan pada hari itu juga atau pada awal hari kerja berikutnya. i. Rekonsiliasi laporan bank harus dilakukan oleh orang yang tidak berwenang menerima uang maupun yang menulis cek. j. Kunci cash register harus dipegang oleh orang yang tidak mengelola kas. k. Diadakan rotasi pegawai agar tidak timbul kerjasama untuk berbuat kecurangan. 3. Prosedur Penerimaan Kas James A Hall 2009:239-243 mengatakan prosedur penerimaan kas memiliki dua aspek, yaitu: a. Prosedur Ruang Penerimaan Dokumen Ruang penerimaan dokumen menerima cek dari pelanggan bersama dengan permintaan pembayaran. Dokumen ini berisi informasi utama yang diperlukan untuk akun pelanggan. Permintaan pembayaran merupakan contoh dari dokumen perputaran, dan biasanya ini adalah bagian dari faktur yang telah ditagihkan ke pelanggan. b. Departemen Penerimaan Kas Cek yang hilang dan salah dikirimkan dari ruang penerimaan dokumen dan departemen penerimaan kas diidentifikasi pada proses ini. Jurnal penerimaan kas akan dicatat oleh bagian keuangan setelah proses rekonsiliasi antara cek dengan permintaan pembayaran. Tiga departemen dalam penerimaan kas, yaitu departemen piutang dagang, departemen buku besar, dan departemen controller. 4. Formulir-Formulir dalam Penerimaan Kas Formulir-formulir yang digunakan dalam pengelolaan dan pengawasan untuk siklus penerimaan kas dapat dikelompokkan sebagai berikut, menurut Zaki Baridwan 1994:168: a. Dokumen asli pendukung setiap penerimaan kas. b. Data harian yang menunjukkan kumpulan atau ringkasan penerimaan kas. c. Buku jurnal. d. Buku pembantu piutang dan buku besar. 5. Diagram Aliran Siklus Penerimaan Kas Siklus penerimaan kas dapat juga digambarkan kegiatannya dengan diagram alir atau flowchart, yang memiliki perbedaan dengan DFD hanya menggambarkan aliran data dan informasi. Siklus penerimaan kas memiliki bagian-bagian yang terdapat di dalamnya, menurut Wing Wahyu Winarno 2006:15.25, yaitu: a. Bagian penjualan, yang berfungsi untuk menerima pesanan dari pembeli dan meng-inputnya ke dalam komputer. b. Bagian kredit, yang bertanggungjawab untuk memelihara catatan para konsumen, sehingga dapat diketahui konsumen yang rajin membayar dan konsumen yang bermasalah dalam premi. c. Bagian gudang, yang bertugas menerima perintah dari bagian penjualan untuk memberikan jasanya kepada konsumen, dan akan diberikan arsip untuk penagihan dari jasa yang telah diberikan kepada konsumen. d. Bagian penagihan, yang bertugas mengirimkan faktur penjualan atau tagihan kepada konsumen. e. Bagian keuangan, yang bertanggungjawab untuk menerima pembayaran dari pembeli dan menyelenggarakan pencatatan atas penerimaan pembayaran. 6. Kegiatan Pokok Siklus Penerimaan Kas Kegiatan-kegiatan yang ada di dalam siklus ini adalah berisi kegiatan yang berhubungan dengan penyerahan barang dan jasa dari perusahaan kepada pembeli. Wing Wahyu 2006:15.4 mengemukakan kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: a. Memenuhi permintaan penawaran harga oleh calon pembeli. b. Menerima pesanan dari pembeli, untuk menjual barang atau jasa perusahaan. c. Mengirimkan barang yang dipesan oleh pembeli. d. Menyampaikan tagihan dan menerima pembayaran. e. Menyajikan berbagai informasi yang berhubungan dengan penjualan. Wing Wahyu 2006:15.4 berpendapat juga bahwa departemen yang terlibat dalam siklus penerimaan kas ada dua, yaitu bagian pemasaran dan bagian keuangan. Bagian pemasaran terlibat dalam penerimaan pesanan hingga penyampaian produk kepada pelanggan, sedangkan bagian keuangan bertanggungjawab untuk menagih dan menerima pembayaran dari pelanggan. 7. Permintaan Penawaran Harga Menurut Wing Wahyu Winarno 2006:15.5 permintaan penawaran harga seringkali terjadi pembeli tidak dapat secara langsung membeli barang atau jasa kepada perusahaan ketika memerlukan yang dibutuhkannya, terutama apabila kebutuhannya meliputi jumlah yang besar dan berharga material. Pembeli yang tidak langsung membeli biasanya mereka ingin membandingkan harga dari beberapa pemasok atau perusahaan. Pembeli yang cocok dengan harga yang ditawarkan oleh pemasok atau perusahaan tertentu, maka pembeli tersebut akan membeli kepada pemasok atau perusahaan itu. 8. Penerimaan Pesanan Penerimaan Kas Wing Wahyu Winarno 2006:15.8 mengatakan penerimaan pesanan penjualan merupakan kegiatan menerima order dari pembeli kepada perusahaan. Pembeli dapat memesan barang atau jasa dapat melalui telepon, fax, e-mail, atau menggunakan formulir pesanan penjualan. Pesanan penjualan purchase order sebenarnya sama dengan sales order, karena hanya berbeda sudut pandangannya saja. Purchase order akan dilihat dari sisi pembeli jika mereka membeli sebuah barang atau jasa yang ditawarkan, sedangkan sales order sebagai penjual karena mereka menjual barang atau jasa.