8. Tugas dan Tanggungjawab Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan: Komite ini dibentuk oleh dewan komisaris yang bertugas untuk membantu
dalam mengkaji dan memantau penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara menyeluruh yang disusun oleh direksi serta menilai konsistensi
penerapannya.
H. Manajemen Risiko Perusahaan PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
PT. Maskapai Reasuransi Indonesia dalam perkembangan kegiatan unit bisnisnya juga memliki beberapa risiko yang sering dihadapi. Annual Report
Perusahaan 2012:57 akan menjelaskan beberapa risiko tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Risiko Pasar
Masuknya pemain asing dengan membawa produk inovatif, teknologi lebih canggih dan modal yang besar akan meningkatkan persaingan.
2.
Risiko Teknik
a. Masih kurangnya kapasitas untuk menyerap risiko asuransi dalam negeri yang disebabkan permodalan perusahaan reasuransi domestik masih
relatif kecil dibanding reasuransi asing yang juga mencari pasar di
Indonesia.
b. Masih diperlukannya waktu oleh regulator untuk menangani dan membuat petunjuk pelaksanaan terhadap peraturan yang telah
dikeluarkan, tetapi masih perlu sosialisasi.
c. Industri asuransi masih menunggu penyesuaian tarif referensi properti dan kebakaran dari regulator untuk memperbaiki tarif yang sudah tidak
memadai sebagai akibat perang tarif.
d. Risiko katastropik yang semakin mengancam objek asuransi, khususnya banjir dan gempa bumi.
3. Risiko Politik
Naiknya suhu politik sehubungan dengan Pemilu 2014 yang semakin mendekat dan kasus-kasus korupsi yang menyangkut hampir semua partai
dan juga sebagian anggota parlemen akan meningkatkan risiko politik di tahun 2013.
4. Risiko Ekonomi
a. Tuntutan kenaikan UMP Upah Minimum Propinsi yang cukup signifikan akan mempengaruhi sektor usaha manufakturing di
Indonesia. b. Peningkatan konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi sampai pada
level yang mengkhawatirkan dimana Indonesia saat ini telah menjadi negara yang impor bahan bakar minyaknya lebih besar dibanding
ekspor. 5.
Risiko Investasi a. Risiko penurunan pendapatan hasil investasi sebagai akibat dari
menurunnya tingkat suku bunga simpanan. b. Risiko akibat pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia.
c. Risiko gagal bayar terhadap surat berharga obligasi.
I. Akses Informasi Data Perusahaan
PT. Maskapai Reasuransi Indonesia melaksanakan keterbukaan informasi perusahaan dengan menggunakan beberapa cara menurut Annual Report
2012:59, diantaranya adalah sebagai berikut: 1.
Memiliki website, dengan alamat www.marein-re.com
. 2.
Melakukan paparan publik secara berkala. 3.
Mengiklankan laporan keuangan tahunan dan setengan tahunan melalui satu media surat kabar yang mempunyai peredaran luas di Indonesia.
73
BAB V HASIL TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi dan Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
Penerimaan kas yang dilakukan oleh pihak Maskapai Reasuransi Indonesia meliputi penerimaan rutin seperti Premi Ceding dan Broker, ada juga
penerimaan dalam bentuk Klaim Retro. Penerimaan kas yang diterima oleh perusahaan reasuransi memang sedikit berbeda dengan penerimaan yang akan
diterima oleh perusahaan dalam jenis yang lain seperti perusahaan dagang dan manufaktur.
Perusahaan menerima pembayaran premi secara teratur oleh perusahaan lain yang melakukan kerjasama. Pembayaran premi ini diperoleh dari ceding,
ceding itu merupakan perusahaan asuransi yang telah melakukan kerjasama dengan perusahaan. Premi yang dibayarkan selalu memiliki jangka waktu
tertentu dalam pelunasannya, jika belum dapat dibayarkan maka premi dapat dicadangkan sebagai cadangan premi, berarti akan menyebabkan penerimaan
kepada PT. Maskapai Reasuransi Indonesia dapat dicadangkan juga untuk waktu atau periode yang akan datang. Perusahaan akan sedikit merasa rugi
disini karena tidak dapat menerima pembayaran secara penuh. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia memiliki dua cara dalam memperoleh
penerimaan kas, cara yang pertama adalah dengan premi. Perusahaan menerima premi dari perusahaan asuransi lain yang menitipkan sejumlah
risiko yang harus ditangani, Perusahaan Marein menerima premi tersebut
kemudian siap menanggung resiko yang ada, setelah itu PT. Maskapai Reasuransi Indonesia akan menerima sejumlah pembayaran dari perusahaan
asuransi tersebut sejumlah premi dan risiko yang berhasil ditanggungnya. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia tidak selalu menerima pembayaran
secara baik selama periode, terkadang ada beberapa perusahaan asuransi yang tidak melakukan pembayaran premi secara tepat waktu, sehingga
pendapatannya dapat dicadangkan untuk periode yang akan datang. Perolehan premi bruto di tahun 2012 sebesar Rp720,8 miliar dan naik
sebesar 15,3 dari perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp625 miliar. Peningkatan perolehan premi bruto tersebut disebabkan karena meningkatnya
volume akseptasi bisnis, pengembangan produk baru, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang signifikan memberikan dampak pada peningkatan
bisnis asuransi. Pada tahun sebelumnya, perolehan premi bruto reasuransi jiwa merupakan kontributor tertinggi dalam perolehan premi bruto secara
keseluruhan, dengan proporsinya sebesar 76,4, sedangkan premi reasuransi umum memberikan kontribusi sebesar 23,6 dari perolehan premi bruto.
Premi retrosesi sebesar Rp194,8 miliar atau naik 30,2 dari tahun sebelumnya sebesar Rp149,6 miliar. Jumlah premi neto meningkat menjadi
Rp526 miliar atau naik 10,6 dari tahun sebelumnya sebesar Rp475,6 miliar. Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan mencapai Rp27,5 miliar
naik sebesar 169,3 dari tahun sebelumnya sebesar Rp10,2 miliar. Kenaikan premi neto dan kenaikan cadangan premi tersebut di atas maka jumlah
pendapatan underwriting mencapai Rp498,5 miliar atau naik 7,1 dari tahun sebelumnya sebesar Rp465,3 miliar.
Penerimaan yang kedua adalah dengan menerima klaim. Klaim adalah sejumlah uang atau benda yang dapat diterima karena telah melakukan premi
kepada perusahaan asuransi. Premi dan klaim merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena semuanya saling terkait dan berhubungan.
Penerimaan klaim dapat diterima oleh seseorang atau badan usaha yang mengalami kerugian dalam bentuk kehilangan harta benda berupa uang,
kendaraan bermotor, mobil, dan lain-lain. Orang atau badan usaha tersebut dapat menerima klaim karena telah melakukan pembayaran premi kepada PT.
Maskapai Reasuransi Indonesia yang telah ditentukan dalam beberapa periode.
Klaim dapat diterima walaupun masih dalam tahap awal dalam melakukan pembayaran premi kepada perusahaan asuransi. Kegiatan ini tidak
menimbulkan kerugian bagi para pihak perusahaan karena penerimaan premi terus diterima setiap periodenya berlangsung. Klaim ini dapat terus juga
diajukan untuk menggantikan risiko yang terjadi oleh seseorang atau badan usaha yang terkait, tergantung dari berapa lama seseorang atau badan usaha
tersebut membayar premi kepada perusahaan.
B. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
Hasil wawancara, dan dokumentasi yang telah dilakukan dapat digunakan untuk menjawab permasalahan utama yang akan diuraikan sebagai berikut
berdasarkan data yang telah diperoleh.