Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
penerimaan kas. Fungsi collection sudah terpisah dari fungsi yang lain sehingga tidak terjadi adanya tanggungjawab yang sama.
b. Fungsi keuangan terdapat di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia tergabung ke dalam divisi keuangan dan akuntansi. Fungsi ini
berfungsi untuk memeriksa transaksi yang terjadi setiap hari, baik itu penerimaan maupun pengeluaran kas perusahaan. Fungsi keuangan
juga akan melihat transaksi tersebut berasal dari kas perusahaan atau bank, kemudian transaksi yang berjalan setiap hari akan dibedakan
mana yang menurut kas, atau mana yang melalui bank. Fungsi keuangan di dalam PT. Maskapai Reasuransi Indonesia terdiri dari
kasir dan kepala bagian keuangan, dimana kasir tersebut berada di bawah kendali dari kepala bagian keuangan.
Perusahaan menerapkan satu orang yang bertugas sebagai kasir dan bertanggungjawab penuh kepada kepala bagian keuangan. Kasir
yang terdapat di dalam perusahaan sudah menjalankan tugasnya dengan baik dan tidak adanya kelemahan yang terdapat di dalam
siklus penerimaan kas perusahaan. Fungsi keuangan yang terdapat di dalam perusahaan tidak mengalami kelemahan dan sudah berjalan
dengan baik. Fungsi keuangan ini terdiri dari kasir yang memiliki ruangan yang
terpisah dari ruangan para karyawan yang lain. Kasir akan dapat bekerja dengan nyaman karena tidak terganggu dengan ruang kerja
yang lain. Kasir juga dapat menjaga dengan baik kas yang dimiliki
oleh perusahaan sehingga tidak mudah terjadi kecurangan oleh karyawan yang lain. Pekerjaan kasir juga akan lebih mudah jika
diberikan ruangan sendiri sehingga kemanan dan kenyamanan akan tetap terjaga. Fungsi keuangan di dalam perusahaan tidak perlu
adanya rekomendasi karena semua sudah berjalan dengan baik. c. Fungsi Akuntansi yang terdapat di dalam PT. Maskapai Reasuransi
Indonesia ikut tergabung kepada bagian keuangan dan akuntansi. Fungsi akuntansi ini berguna dalam mencatat semua penerimaan
pembayaran dari ceding, kemudian melakukan pembukuan dan pembuatan jurnal untuk setiap transaksi yang berlangsung. Fungsi
akuntansi akan sering melakukan kerjasama dengan kasir terutama dalam menerima pembayaran kas dari kas kecil perusahaan maupun
dari bank. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia memiliki kepala bagian akuntansi yang dibantu oleh bagian akuntansi umum dan
akuntansi dalam penerimaan maupun pengeluaran kas yang masing- masing memiliki anggota dua sampai tiga orang dalam setiap
bagiannya. Bagian akuntansi umum terdiri dari dua orang, sedangkan bagian akuntansi penerimaan dan pengeluaran terdiri dari
tiga orang. Akuntansi umum berfungsi untuk mengurusi semua transaksi secara keseluruhan baik itu penerimaan maupun
pengeluaran kas perusahaan, sedangkan akuntansi penerimaan dan pengeluaran berfungsi mengurusi transaksi secara masing-masing
penerimaan dan pengeluaran.
Fungsi akuntansi dalam PT. Maskapai Reasuransi Indonesia memiliki tugas dan tanggungjawab yang hampir sama dengan kasir.
Kasir dan fungsi akuntansi memiliki peranan yang sama dalam menerima transaksi yang terjadi di dalam perusahaan. Kelemahan
yang terdapat di dalam PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ini akan nampak ketika kasir menerima uang sedangkan fungsi akuntansi
menerima pembayaran juga, yang akan terjadi adalah dapat terjadi penjurnalan ganda atau double entry. Fungsi akuntansi sebaiknya
tidak menerima pembayaran secara langsung sehingga tidak terjadi adanya penjurnalan secara ganda dan tindak kecurangan yang lain.
Rekomendasi untuk fungsi akuntansi yang berjalan di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia sebaiknya fungsi akuntansi tidak
secara langsung menerima pembayaran dan pengeluaran kas perusahaan, karena itu sudah menjadi tanggungjawab dari seorang
kasir perusahaan. Fungsi akuntansi dan kasir yang terpisah akan terlihat baik dalam menjalani sistem kegiatan bisnis perusahaan,
terpisah yang dimaksud adalah dalam menjalani tugas dan tanggungjawabnya dapat dilakukan secara masing-masing sesuai
dengan kewajiban perusahaan. Rekomendasi yang diajukan dapat mengurangi adanya kegiatan sistem yang kurang baik dan
kemungkinan adanya tindak kecurangan yang dilakukan oleh kasir atau orang yang berada di dalam fungsi akuntansi.
d. Fungsi Teknologi Informasi TI yang berjalan di dalam PT. Maskapai Reasuransi Indonesia berfungsi dalam mengurusi sistem
yang bergerak di dalam perusahaan, sistem ini berguna dalam menjalani setiap siklus yang ada di perusahaan. Fungsi teknologi
informasi di perusahaan juga mengurusi dalam mengidentifikasi dan bekerjasama untuk perbaikan proses bisnis dan kebijakan
perusahaan. Fungsi teknologi informasi merupakan fungsi yang juga penting dalam menjalani setiap kegiatan bisnis reasuransi. Kegiatan
bisnis yang dilakukan oleh perusahaan tidak terlepas dari sistem yang berjalan, sistem yang berjalan tersebut semua sudah diatur oleh
fungsi teknologi informasi. Sistem ini diciptakan agar dapat menunjang kegiatan perusahaan yang lebih efektif dan efisien.
Fungsi teknologi informasi yang terdapat di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia juga masih memiliki kelemahan, karena pada
dasarnya tidak ada sistem yang mampu berjalan dengan baik tanpa perantara dari orang yang melaksanakannya. Fungsi teknologi
informasi masih kurang sempurna terutama ada kesalahan cetak melalui sistem yaitu untuk catatan akuntansi penerimaan kas dengan
catatan akuntansi pengeluaran kas. Catatan akuntansi penerimaan kas dicetak dengan nama jurnal AP Account Payable, sedangkan
catatan akuntansi pengeluaran kas dicetak dengan nama jurnal AR Account Receivable. Kesalahan cetak yang terdapat di dalam
catatan akuntansi ini terus terjadi samapai dengan sekarang, karena
sistem yang sudah diterapkan sulit untuk dirubah dalam waktu yang singkat.
Rekomendasi yang baik untuk PT. Maskapai Reasuransi Indonesia sebaiknya adalah lebih mengkaji lagi catatan akuntansi yang terdapat
di perusahaan dan diperhatikan kembali termasuk ke dalam catatan akuntansi penerimaan atau pengeluaran kas. Sistem yang sudah salah
di dalam fungsi teknologi informasi tidak menutup kemungkinan untuk dapat diperbaiki secara berkala, dengan memperhatikan segala
aspek pendukungnya dan setiap fungsi yang terlibat di dalamnya. Fungsi teknologi informasi untuk tahun 2013 setiap proses bisnis
dilakukan dengan sistem teknologi informasi untuk memastikan diterapkannya manajemen risiko dan kebijakan tata kelola
perusahaan. Fungsi teknologi informasi juga meningkatkan layanan untuk pengambangan perangkat yang lebih fokus pada kebutuhan
pelanggan untuk membantu komunikasi, analisa dan berbagi informasi.
e. Fungsi reasuransi umum dan reasuransi jiwa merupakan salah satu fungsi yang tergabung ke dalam PT. Maskapai Reasuransi Indonesia.
Reasuransi umum berfungsi untuk mengurusi penerimaan kas dan pengeluaran kas dari premi ceding, disini menangani reasuransi
secara luas dan umum seperti reasuransi kebakaran, harta benda, bencana alam dan apapun secara global. Reasuransi jiwa bertugas
untuk menerima penerimaan dan pengeluaran kas dari premi ceding
dan disini khusus hanya mengurusi jiwa terkait dengan manusia, dan tidak mengurusi reasuransi yang lain.
Fungsi reasuransi umum dan jiwa yang dimiliki oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia sudah berjalan dengan baik secara sistem yang
ada dan tidak terdapat kelemahan yang mengganggu dalam pengoperasian perusahaan. Fungsi reasuransi umum dan jiwa
merupakan fungsi yang penting bagi perusahaan, karena di dalamnya terdapat banyak sekali transaksi yang terjadi dan memiliki
keuntungan bagi perusahaan. Rekomendasi tidak perlu diajukan untuk fungsi ini karena sudah
berjalan dengan baik dan tidak terdapat kelemahan. Fungsi reasuransi umum dan jiwa memiliki peranan yang penting dan sering
menghasilkan transaksi yang menguntungkan bagi perusahaan. Fungsi ini memiliki karyawan yang paling banyak mencapai dua
puluh orang sehingga semua transaksi penerimaan kas yang dilakukan oleh perusahaan dapat ditangani dengan baik.
2. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia memiliki beberapa dokumen yang
sangat penting, terutama dalam siklus penerimaan kas. Dokumen ini digunakan untuk membantu sistem yang terdapat dalam PT. Maskapai
Reasuransi Indonesia untuk menjelaskan alur siklus penerimaan kas yang terjadi. Dokumen yang terdapat di dalam perusahaan akan
dijelaskan sebagai berikut:
a. Dokumen debit penagihan merupakan perihal mengenai tagihan premi PT. AJ Bringin Jiwa Sejahtera. Dokumen ini berisikan
mengenai keterangan sejumlah uang premi yang harus dibayarkan kepada PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Debit penagihan ini
sifatnya optional, yang berarti wajib dibayar apabila tagihan belum diselesaikan, namun jika tagihan ini telah selesai dibayarkan maka
tidak perlu diabaikan dokumen debit penagihan ini. Dokumen ini dibuat oleh staf karyawan yang berada di dalam bagian collection
kemudian akan ditandatangani oleh kepala bagian collection, dan akhirnya dokumen ini ditujukan kepada ceding yang belum
melakukan pembayaran atas tagihan premi. Dokumen debit penagihan berguna dalam proses sebelum
dilakukan pembukuan oleh bagian akuntansi, karena dokumen ini berisi mengenai tagihan premi yang akan dibayarkan oleh ceding
tertentu. Dokumen debit penagihan juga memiliki kelemahan yaitu dokumen ini sifatnya optional yang berarti boleh dibayarkan ketika
ceding belum melakukan pembayaran, dan dapat diabaikan dokumen ini ketika ceding telah melakukan pelunasan tagihan. Kelemahan ini
dapat terjadi adanya penumpukan dokumen debit penagihan bagi setiap ceding yang melakukan kerjasama dengan perusahaan, karena
tidak ada pemberitahuan yang jelas apakah sudah membayar atau belum tagihan tersebut.
Dokumen debit penagihan dapat dilakukan rekomendasi dengan tujuan untuk membuat dan memudahkan kepala bagian collection
dalam menjalani tugas dan tanggungjawabnya. Rekomendasi yang dilakukan adalah sebaiknya dokumen debit penagihan ini bersifat
wajib bagi semua ceding yang belum melunasi tagihan dari PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Rekomendasi ini diajukan untuk
menghindari terjadinya penumpukan dokumen debit penagihan untuk para ceding yang belum melakukan pelunasan tagihan atau
yang sudah melakukan pelunasan tagihan. Dokumen debit penagihan yang bersifat wajib ini akan memudahkan dan mempercepat tugas
yang dijalani oleh kepala bagian collection. b. Bukti transfer bank merupakan dokumen yang terdapat di dalam PT.
Maskapai Reasuransi Indonesia untuk melakukan pembayaran dari pihak ceding dalam pembayaran premi. Bukti transfer bank ini berisi
mengenai semacam surat pemberitahuan dan penjelasan sejumlah dana yang harus dibayarkan oleh AXA Financial Indonesia ceding
kepada perusahaan, terdapat juga nomor vendor ceding, nomor premi ceding, sejumlah dana yang dibayarkan, nama bank yang
menjadi perantara transaksi, tanggal, dan dan nama ceding tersebut. Dokumen ini dibuat oleh bank yang menjadi perantara dalam
pembayaran secara transfer, dengan mendapat informasi yang didapatkan oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia.
Bukti transfer bank yang sering dilakukan oleh perusahaan akan dijalani oleh divisi keuangan dan akuntansi untuk dibuat laporan
kepada bank yang menjadi perantara dalam mengurusi transaksi pembayaran sejumlah dana tertentu. Bukti transfer bank ini juga
memiliki kelemahan karena tidak adanya otorisasi yang terlihat secara jelas antara pihak PT. Maskapai reasuransi Indonesia dengan
pihak bank yang menjadi perantara. Otorisasi disini menjadi penting karena dapat digunakan sebagai bukti yang kuat antara perjanjian
dengan kedua belah pihak yang bersangkutan, antara perusahaan dengan bank.
Bukti transfer bank yang terdapat di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia akan diajukan rekomendasi yang bertujuan untuk
mengurangi kelemahan yang ada di dalam bukti tersebut. Rekomendasi yang diajukan sebaiknya perusahaan dengan bank
mambuat surat laporan pemberitahuan yang ada dengan otorisasi yang baik. Otorisasi dari kedua belah pihak dapat mengurangi
adanya tindak penipuan yang bisa saja terjadi dan dilakukan oleh pihak bank, atau juga kemungkinan-kemungkinan yang lain akan
terjadi dan bersifat merugikan bagi pihak PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Otorisasi dari perusahaan dapat dilakukan oleh kepala
bagian keuangan, sedangkan pihak bank dapat dilakukan oleh teller bank yang saat itu sedang melakukan transaksi dengan perusahaan.
c. Bukti setor bank juga merupakan dokumen yang digunakan oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia dalam menjalani siklus penerimaan
kas dalam proses pembayaran premi dari ceding. Dokumen bukti setor bank dilakukan secara langsung di bank yang bersangkutan
untuk pembayaran sejumlah dana tertentu. Dokumen ini berisi bank tujuan, nomor rekening, berita pengiriman, perincian dana, jumlah
dana yang dikirimkan, otorisasi, dan lain-lain. Dokumen bukti setor bank pada umumnya memiliki fungsi yang sama dengan bukti
transfer bank, yang membedakan adalah bukti transfer bank tidak dilakukan secara langsung pada bank yang bersangkutan sedangkan
bukti setor bank dilakukan secara langsung pada bank yang bersangkutan.
Dokumen bukti setor bank yang diterima oleh perusahaan sudah baik karena pihak bank selalu memberikan informasi yang jelas dan
dibutuhkan oleh perusahaan. Dokumen bukti setor bank ini tidak memiliki kelemahan yang terdapat di dalamnya dan sistem yang
dijalankan oleh bank dapat diterima dengan baik oleh pihak perusahaan. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia merasa dibantu
dengan adanya bukti setor bank ini untuk membantu dalam setiap pengoperasian siklus penerimaan kas yang dijalankan oleh
perusahaan. Rekomendasi untuk dokumen bukti setor bank tidak perlu
dilakukan karena dokumen ini sudah baik dan pihak dari perusahaan
dapat terasa dibantu untuk setiap transaki penerimaan kas. Dokumen ini memilki kelengkapan dari sistem yang dibuat oleh bank, seperti
adanya cap, kode bank, kota tujuan, nomor rekening, sifat penyetoran, perincian jumlah dana, nama bank, dan lain-lain yang
sudah sesuai. d. Dokumen Statement of Outstanding Account berfungsi untuk
memeriksa transaksi penerimaan kas atau pengeluaran kas yang sifatnya non life diluar dari masalah reasuransi kehidupan atau
jiwa. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia memiliki dokumen ini secara masing-masing dari setiap ceding dan tidak digabungkan
secara bersamaan dari beberapa ceding. Dokumen ini berisi tentang keterangan yang ditujukan kepada ceding salah satu perusahaan yang
melakukan kerjasama dengan PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, yang menyatakan bahwa ceding tersebut wajib menyelesaikan
pembayaran tagihan yang terdiri dari premi, komisi, dan klaim. Dokumen statement of outstanding account diberikan otorisasi oleh
kepala bagian divisi keuangan dan akuntansi yang menyatakan dokumen ini untuk diberikan kepada ceding yang bersangkutan.
Dokumen statement of outstanding account yang terdapat di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia sudah berjalan dengan baik karena
adanya pengotorisasian yang dilakukan oleh dua orang. Otorisasi tersebut sudah dilakukan oleh kepala bagian collection terlebih
dahulu yang kemudian akan diserahkan oleh kepala bagian keuangan
dan akuntansi untuk direkap. Pengotorisasian yang dilakukan oleh dua orang yang bertanggungjawab ini akan memudahkan perusahaan
dalam menjalankan setiap kegiatan bisnisnya, karena dokumen ini sudah memilki kekuatan di dalam sistem perusahaan.
Dokumen statement of outstanding account yang dimiliki oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia tidak akan diberikan rekomendasi
karena dokumen ini baik dan sudah sesuai dengan sistem perusahaan. Dokumen ini pada awalnya akan dilihat dan diperiksa
oleh kepala bagian collection dari hasil transaksi yang diterima oleh perusahaan dalam siklus penerimaan kas. Dokumen ini kemudian
akan diberikan otorisasi oleh kepala bagian collection sebagai tanda untuk selanjutnya diserahkan kepada kepala bagian keuangan dan
akuntansi. Kepala bagian keuangan dan akuntansi akan merekap dokumen ini dan kemudian diberikan otorisasi untuk pengesahan
dokumen bahwa telah diperiksa dan direkap. e. Dokumen financial acoount statement pada dasarnya memiliki fungsi
dan peranan yang tidak jauh berbeda dari statement of outstanding account. Financial account statement manangani masalah reasuransi
tentang jiwa terkait dengan perseorangan atau perusahaan, sedangkan statement of outstanding account tidak membahas
reasuransi tentang jiwa. Dokumen financial account statement berisi tentang keterangan mengenai pembayaran yang dilakukan oleh
ceding kepada perusahaan, pembayaran tersebut antara lain premi,
klaim, dan komisi. Dokumen ini juga memiliki masing-masing ceding secara berbeda dan tidak digabungkan secara bersamaan antar
setiap ceding. Dokumen financial account statement tidak memiliki kelemahan
dan sifatnya sama dengan statement of outstanding account yang akan diotorisasi oleh dua orang. Dokumen financial account
statement yang dimiliki oleh perusahaan akan diterima oleh kepala bagian collection dan kemudian diperiksa dan diotorisasi. Dokumen
yang telah diotorisasi oleh kepala bagian collection akan diserahkan kepada kepala bagian keuangan dan akuntansi kemudian akan
direkap. Dokumen ini sudah berjalan baik dan sesuai dengan sistem yang terdapat di perusahaan, sehingga tidak terjadi kelemahan dalam
dokumen ini. Dokumen financial account statement tidak diberikan rekomendasi
karena dokumen tersebut sudah baik dan sistem yang terdapat di perusahaan sudah sesuai. Pengotorisasian yang dilakukan oleh dua
orang akan bermanfaat baik bagi dokumen ini sebelum akhirnya akan di arsip oleh perusahaan. Kepala bagian collection akan
menerima dokumen ini dan berisi penerimaan kas dari ceding kemudian memeriksanya. Dokumen yang telah diperiksa diserahkan
kepada kepala bagian keuangan dan akuntansi untuk dilakukan otorisasi dan kemudian direkap dan diberikan pengesahan.
3. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia saat menjalankan sistem
penerimaan kas di dalam pengoperasiannya juga membutuhkan catatan akuntansi yang digunakan untuk menjelaskan alur siklus tersebut.
Catatan akuntansi ini akan dijelaskan dengan narasi cerita, untuk melihat sudah berjalan baik atau belum sistem informasi akuntansi
penerimaan kas di perusahaan. Catatan akuntansi yang akan dibahas dan dirangkum adalah sebagai berikut:
a. Transaction Inquiry jurnal transaksi penyelidikan adalah catatan akuntansi yang digunakan oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
dalam memeriksa atau menyelidiki penerimaan yang berasal dari bank. Jurnal transaksi ini digunakan oleh PT. Maskapai Reasuransi
Indonesia setiap ada transaksi yang terjadi akan diselidiki atau diperiksa kembali berasal dari mana transaksi tersebut dan kemudian
akan dijurnal. Jurnal transaksi penyelidikan berisi keterangan tanggal transaksi, nomor akun, nama perusahaan, mutasi debit, mutasi kredit,
dan keterangan neraca. Catatan akuntansi ini berasal dari bank untuk digunakan kepada perusahaan dalam melihat keuntungan yang
diperoleh setiap terjadinya transaksi. Catatan akuntansi jurnal transaksi penyelidikan ini tidak memiliki
kelemahan yang ada dalam proses penerimaan kas. Jurnal ini sudah berisi info yang baik dan dibutuhkan oleh perusahaan dalam
menunjang siklus penerimaan kas. Jurnal penyelidikan dapat
dimengerti dengan baik oleh perusahaan, sehingga tidak adanya kelemahan dalam jurnal tersebut.
Jurnal transaksi penyelidikan tidak perlu diberikan rekomendasi karena ini merupakan catatan akuntansi yang berasal dari luar
perusahaan. Jurnal penyelidikan berisi semua informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan tentang transaksi yang dilaksanakan
dalam siklus penerimaan kas. Catatan akuntansi yang sudah baik dan berasal dari luar perusahaan tidak diberikan rekomendasi karena
semua bank dan perusahaan lain memiliki sistem yang berbeda dari PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Jurnal yang sudah baik ini dapat
dipertahankan agar semua transaksi dapat terlaksana dengan sesuai kebutuhan yang diharapkan oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
dengan pihak perusahaan yang melakukan kerjasama. b. Journal AP Jurnal Account Payable merupakan catatan akuntansi
yang terdapat di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia berfungsi untuk mencatat transaksi penerimaan kas dari ceding. Catatan akuntansi ini
berisi keterangan tentang jurnal penerimaan kas perusahaan, terdapat tanggal cetak, tanggal transaksi, tanggal input, kodasi, keterangan
transaksi, debit, kredit, dan otorisasi. Jurnal penerimaan kas ini dibuat oleh bagian staf akuntansi yang terdapat di dalam divisi
keuangan dan akuntansi, dan ditujukan kepada kepala bagian dan diperiksa kembali.
Jurnal penerimaan kas yang terdapat di dalam PT. Maskapai Reasuransi Indonesia masih memiliki kekurangan dan kelemahan
yaitu adanya salah cetak judul di dalam catatan tersebut. Jurnal Account Payable seharusnya diberi nama Jurnal Account Receivable,
ini dapat terjadi karena dari sistem yang dijalankan oleh fungsi teknologi dan informasi TI masih salah dan belum diganti.
Kelemahan ini dapat menyebabkan tertukarnya dalam pengarsipan mana catatan akuntansi yang penerimaan dan mana yang
pengeluaran. Catatan akuntansi ini yang memiliki kelemahan salah cetak judul dapat sangat beresiko tinggi apabila ada ceding yang
menggunakan dan tertukar, catatan akuntansi dapat hilang saat di arsip, dan bagian akuntansi akan kesulitan dalam melihat transaksi
yang digunakan oleh perushaan. Rekomendasi yang ditujukan kepada PT. Maskapai Reasuransi
Indonesia adalah fungsi teknologi dan informasi TI secepatnya mengganti salah cetak judul dalam catatan akuntansi ini. Jurnal
account payable diganti dengan Jurnal account receivable, sedangkan Jurnal account receivable diganti dengan jurnal account
payable. Rekomendasi ini juga bertujuan dalam mengurangi adanya catatan yang tertukar antara penerimaan kas dan pengeluaran kas,
memudahkan bagian akuntansi dalam membuat jurnal ini dan mengarsipnya, dan juga memudahkan bagi setiap karyawan yang
membutuhkan kedua jurnal ini.
c. Jurnal Settlement AR adalah catatan akuntansi yang digunakan oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia berfungsi sebagai pencatatan
transaksi secara keseluruhan terhadap masing-masing ceding. Catatan akuntansi ini dibuat setelah bagian akuntansi membuat
jurnal penerimaan kas dan kemudian jurnal penerimaan kas tersebut digabungkan ke dalam jurnal settlement AR ke setiap masing-
masing ceding. Jurnal ini berisi keterangan nomor transaksi, ceding, tanggal transaksi, kolom kodasi, kolom input, kolom debit, kolom
kredit, dan otorisasi yang digunakan. Catatan akuntansi dalam jurnal settlement AR akan diotorisasi oleh staf akuntansi yang mencatat,
dan kepala bagian akuntansi. Catatan akuntansi untuk jurnal settlement AR sudah baik dan tidak
terdapat kelemahan yang ada di dalam siklus proses penerimaan kas perusahaan. Jurnal ini dibuat oleh bagian akuntansi dan diperiksa
secara baik oleh kepala bagian akuntansi, kemudian akan diotorisasi oleh kepala bagian akuntansi sebagai bukti bahwa jurnal ini telah
diperiksa dan siap untuk dimasukkan ke dalam arsip perusahaan. Jurnal settlement AR tidak diperlukan rekomendasi karena jurnal
ini sudah baik dalam proses siklus penerimaan kas perusahaan. Jurnal settlement AR sudah diberikan otorisasi oleh kepala bagian
akuntansi, informasi dari ceding sudah diterima dengan baik, data dari bank sudah juga berhasil diterima oleh perusahaan, dan
keterangan dari ceding tentang hal-hal yang di reasuransikan sudah
jelas dan terperinci. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia dapat meneruskan hal-hal yang baik seperti ini, sehingga memudahkan
bagi perusahaan dalam pengoperasian setiap siklus yang terdapat di dalam perusahaan.
4. Laporan keuangan yang dimiliki oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia terdapat tiga bagian yaitu laporan arus kas, laporan labarugi
komprehensif, dan laporan posisi keuangan. Ketiga laporan ini saling berhubungan dan memiliki peranan yang berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya. Laporan keuangan berfungsi untuk melihat secara keseluruhan kesehatan keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan
dari ketiga yang sudah disebutkan antara lain sebagai berikut: a. Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi mengenai
keterangan saldo awal kas dan bank, arus kas masuk, arus kas keluar, arus kas masuk dan keluar dari aktivitas operasi, dan arus kas masuk
dan keluar dari aktivitas investasi. Laporan arus kas perusahaan juga dapat melihat kesehatan keuangan perusahaan dalam beberapa bulan
tertentu, dapat melihat arus masuk dan arus keluar uang perusahaan, dan menjadi kunci bagi perusahaan dalam pembuatan laporan
keuangan perusahaan secara keseluruhan. Laporan arus kas yang terdapat di dalam PT. Maskapai Reasuransi
Indonesia juga memiliki kelemahan yaitu yang mengotorisasi catatan akuntansi ini masih belum jelas dan tetap. Laporan arus kas
perusahaan terkadang diotorisasi oleh kepala bagian akuntansi,
namun terkadang diotorisasi oleh kepala bagian keuangan dan akuntansi. Laporan keuangan yang tidak jelas pengotorisasiannya
akan menyebabkan banyak tandatangan yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab atas laporan tersebut.
Rekomendasi yang baik untuk PT. Maskapai Reasuransi adalah pengotorisasian untuk laporan arus kas ini pertama dilakukan oleh
kepala bagian akuntansi untuk diperiksa. Hasil laporan yang telah diperiksa kemudian diserahkan kepada kepala bagian keuangan dan
akuntansi untuk diotorisasi kembali dan direkap, sehingga dapat berguna bagi para pengguna di dalam maupun di luar perusahaan.
b. Laporan labarugi komprehensif merupakan laporan keuangan yang berisi mengenai pendapatan atau kerugian yang dialami oleh
perusahaan dalam periode tertentu. Laporan labarugi komprehensif dilakukan oleh perusahaan setiap akhir bulan dan dibuat selalu
perbandingan antara tahun yang sedang berjalan dengan tahun yang sebelumnya untuk melihat kondisi keuangan perusahaan sedang laba
atau merugi. Laporan labarugi komprehensif yang terdapat di PT. Maskapai
Reasuransi Indonesia memiliki kelemahan yang sama dengan laporan arus kas karena tidak ada pengotorisasian yang jelas antara
kepala bagian akuntansi dengan kepala bagian keuangan dan akuntansi. Kelemahan ini akan menimbulkan ketidakpastian untuk
pembuatan laporan keuangan secara keseluruhan.
Rekomendasi yang dapat diajukan untuk laporan labarugi komprehensif ini adalah sebaiknya laporan ini dapat ditandatangani
oleh kepala bagian akuntansi untuk kemudian diperiksa. Laporan yang telah diperiksa akan diserahkan kepada kepala bagian keuangan
dan akuntansi untuk dilakukan otorisasi kembali dan kemudian dapat direkap. Otorisasi yang dilakukan oleh kepala bagian akuntansi dan
kepala bagian keuangan dan akuntansi akan lebih baik sehingga laporan ini berguna bagi para pengguna.
c. Laporan posisi keuangan merupakan keterangan yang berisi sejumlah aset yang investasi maupun yang tidak investasi, keterangan liabilitas
dan ekuitas yang dimiliki oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Laporan posisi keuangan merupakan laporan terakhir dalam
perusahaan yang kemudian akan menjadi keterangan secara keseluruhan dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan.
Laporan posisi keuangan juga dibuat di setiap akhir periode dengan diperbandingkan antara tahun yang sedang berjalan dengan tahun
yang lalu. Laporan posisi keuangan memiliki kelemahan yang sama dengan
laporan arus kas, dan laporan labarugi komprehensif perusahaan yaitu mengenai otorisasi yang tidak jelas dilakukan oleh siapa.
Kelemahan ini dapat membingungkan bagi setiap pengguna yang akan memakai laporan posisi keuangan, baik pengguna di dalam
maupun di luar perusahaan.
Rekomendasi yang dapat diajukan untuk laporan posisi keuangan ini adalah laporan dapat ditandatangani oleh kepala bagian akuntansi
untuk diperiksa dan diteliti kembali. Laporan yang telah diperiksa dan diteliti oleh kepala bagian akuntansi diserahkan kepada kepala
bagian keuangan dan akuntansi untuk ditandatangani dan direkap. Pengotoriasian dari kedua kepala bagian ini akan meyakinkan bagi
setiap pengguna laporan di dalam maupun di luar perusahaan. 5. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia juga menggunakan jaringan
prosedur yang akan membentuk sistem informasi akuntansi penerimaan kas. Jaringan prosedur ini akan berguna untuk menjelaskan siklus
penerimaan kas yang sedang berjalan di dalam PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Prosedur yang digunakan oleh perusahaan adalah
sebagai berikut: a. Prosedur penerimaan pembayaran premi dari ceding merupakan
prosedur yang pertama dilakukan oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Tahapan prosedur ini adalah:
1 Memeriksa transaksi dalam sistem ARAP untuk melihat apakah terdapat penerimaan dari ceding, broker, dan retrosesioner.
2 Proses dilanjutkan dengan memeriksa apakah sudah ada detail pembayaran atas transaksi penerimaan, jika:
a Tidak: Meminta detail pembayaran ke pihak yang melakukan pembayaran.
b Ya: Memberi keterangan pada kolom status checklist berikut jenis pembayarannya.
3 Bagian Collection akan mengcopy detail pembayaran dan memberikannya ke Bagian ARAP untuk proses settlement,
sedangkan detail pembayaran yang asli diberikan kepada Divisi TI untuk di scan dan diarsipkan.
4 Membuat dan mengirimkan tanda terima pembayaran ke ceding, broker, dan retrosesioner.
b. Prosedur proses account receivable atau account payable merupakan prosedur yang selanjutnya dijalankan oleh perusahaan dalam siklus
penerimaan kas. Tahapan dari proses prosedur ini adalah sebagai
berikut:
1 Memeriksa jurnal transaksi penerimaan dan pembayaran dari Bagian Akuntansi berupa list bank payment yang belum ada
settlement. Memeriksa apakah sudah ada detail pembayarannya, jika:
a Tidak: Informasikan ke Bagian Keuangan untuk pembayaran dan Bagian Collection untuk penerimaan.
b Ya: Proses dilanjutkan dengan mencocokkan data produksi diterima dari Divisi Reasuransi Umum dan Divisi Reasuransi
Jiwa dengan detail pembayaran AR dari Bagian Collection dan AP dari Bagian Keuangan dan PDD bulan sebelumnya.
2 Setelah mencocokkan data produksi dengan detail pembayaran dan PDD bulan sebelumnya, Bagian ARAP akan memeriksa
apakah data-data tersebut sudah sesuai, jika: a Tidak: Bagian ARAP akan melanjutkan dengan proses
rekonsiliasi. Memeriksa apakah setelah proses rekonsiliasi selesai data telah sesuai, jika:
1 Tidak: Proses akan dilanjutkan dengan pembuatan List PDD.
2 Ya: Bagian ARAP akan melakukan settlement. b Ya: Bagian ARAP akan melakukan proses settlement dengan
memeriksa apakah data produksi dibayarkan dengan jumlah yang sama, jika:
1 Tidak: Bagian ARAP akan memberikan status installment INS untuk dapat diproses lebih lanjut apabila menerima
kekurangan pembayarannya. 2 Ya: Bagian ARAP akan memberikan status settled STD,
kemudian memberikan tanda di E-Doc detail pembayaran yang sudah di settled untuk mempermudah proses
rekonsiliasi. 3 Melakukan penjurnalan dan cetak jurnal menggunakan kertas
berwarna kuning
4 Hasil cetak jurnal dilampiri detail pembayaran. Kemudian meminta persetujuan Kepala Bagian Akuntansi, apakah jurnal
sudah benar, jika: a Tidak: Bagian ARAP akan melakukan proses revisi jurnal.
b Ya: Proses dilanjutkan dengan memeriksa apakah detail pembayaran habis di settled, jika:
1 Tidak: Menginput untuk dimasukkan ke dalam List PDD dan dokumen disimpan dalam arsip khusus untuk
settlement di bulan berikutnya. 2 Ya: Cetak laporan Aging Schedule dan Original Currency.
Kemudian laporan tersebut terbagi atas tiga bagian bisnis, yait: Life, General, dan Retro. Masing-masing report
terbagi kedalam 3 bagian, yaitu Inward, Receivable dan Payable.
a Inward yaitu keseluruhan data. bReceivable yaitu keseluruhan piutang dilihat dari
balance net masing-masing ceding. c Payable yaitu keseluruhan utang dilihat dari balance net
masing-masing ceding. 5 Laporan soft copy didistribusikan ke Bagian Akuntansi, Bagian
Relationship dan Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi. Laporan di tandatangani Kepala Bagian Akuntansi dan Kepala
Divisi Keuangan
dan Akuntansi,
kemudian di
copy
didistribusikan ke Bagian Akuntansi dan Bagian Collection, dokumen asli di arsip.
c Prosedur dalam pembuatan jurnal umum merupakan tahapan terakhir dari siklus penerimaan kas yang dijalankan oleh PT.
Maskapai Reasuransi Indonesia, tahapan dari proses prosedur ini akan dijelaskan sebagai berikut:
1 Bagian akuntansi menerima dokumen pembayaran dan penerimaan berupa: bon kuning, bon putih, rekap jurnal kas dari
Bagian Keuangan. 2 Bagian Akuntansi membuka e-banking dan mengunduh transaksi
bank secara harian. 3 Apakah transaksi tersebut adalah transaksi penerimaan premi, jika:
a Ya: Apabila transaksi bank masuk maka buka program ARAP untuk input jurnal sesuai dengan kode virtual account yang
muncul. b Tidak: Apabila transaksi bank keluar maka buka program
Disbursement of Cash untuk input jurnal sesuai dengan bukti pengeluaran bank BPKB
4 Transaksi di jurnal sesuai dengan kode akun, kemudian dicetak voucher jurnalnya dengan dilampiri dokumen pendukung dimana
untuk transaksi debit menggunakan kertas biru dan merah untuk transaksi kredit.
5 Voucher jurnal yang sudah dicetak di paraf di kolom Entry oleh pembuat dan diserahkan ke Kabag Akuntansi untuk diperiksa
apakah sudah benar, jika: a Tidak: Jurrnal yang belum benar akan dikembalikan ke user
untuk diperbaiki. b Ya: Jurnal yang sudah benar kemudian disetujui oleh Kabag
Akuntansi dengan membubuhkan paraf pada kolom Approve, lalu di posting ke dalam sistem.
6 Jurnal yang sudah di approve dan di posting oleh Kabag Akuntansi dikembalikan ke user yang membuat untuk di arsip.
Jaringan prosedur yang sudah dijelaskan di atas akan digunakan untuk melakukan penggambaran bagan alir atau flowchart. Flowchart
itu sendiri akan digambar sesuai dengan jaringan prosedur masing- masing yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Flowchart tersebut akan digambarkan dan dijelaskan sebagai berikut:
Bagian Collection
Gambar 5.1 Bagan Alir Penerimaan Kas dari Pembayaran Premi Ceding PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
Sumber: Prosedur Operasi Standar PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
Mulai
Memeriksa transaksi
penerimaan dalam sistem piutang dan
utang jasa
Meminta detail pembayaran
dari ceding atau broker
Periksa apakah ada detail
pembayaran? Detail
diberikan?
Memberi keterangan pada kolom status
checklist dan jenis pembayaran
Tidak Ya
Ya
Mengirimkan detail pembayaran ke
Bagian piutang atau utang jasa dan TI
Membuat tanda terima dan
mengirimkannya ke Ceding atau
Broker
Selesai Tidak
Keterangan: 1. TI = Teknologi Informasi
Bagian ARAP
Gambar 5.2 Bagan Alir Penerimaan Kas dari Pembayaran Premi Ceding PT. Maskapai Reasuransi Indonesia Lanjutan
Sumber: Prosedur Operasi Standar PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
Mulai
Memeriksa jurnal penerimaan dan
pembayaran dari Bagian Akuntansi di
sistem Ada Detail?
Menginformasikan ke Bagian
Collection untuk memintakan detail
Mencocokkan data produksi
dengan list PDD dan detail
pembayaran Ya
Tidak List PDD
Detail PenerimaanPembayaran
Detail pembayaran dengan data
produksi dan PDD sesuai?
Proses Rekonsiliasi
Apakah setelah rekonsiliasi data
sesuai Proses
pembuatan list PDD
Selesai
Ya Tidak
Ya Tidak
Melakukan proses
Settlement Melakukan
proses pembuatan
jurnal Printout jurnal
Jurnal sudah benar?
Membuat proses revisi
jurnal Detail
pembayaran harus di
settled?
Membuat laporan
piutang dan utang jasa
Ya Tidak
Ya Tidak
Orriginal Currency Aging Schedule
Selesai
Keterangan: 1. List PDD: List Premi Diterima
Dimuka 2. PDD: Premi Diterima Dimuka
Bagian Akuntansi
Gambar 5.3 Bagan Alir Proses Jurnal Umum PT. Maskapai Reasuransi Indonesia Sumber: Prosedur Operasi Standar PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
Mulai Menerima dokumen
pembayaran dan peneriman dari bagian
keuangan Bon Kuning
Bon Putih Rekap Jurnal Kas
Kecil
Memeriksa transaksi di bank secara harian lewat
E-Banking Apakah
transaksi terkait pembayaran
premi? Membuka program
piutang atau utang jasa untuk menginput jurnal
sesuai kode virtual account
Membuka program Disbursement of
cash untuk input jurnal sesuai
BPKB
Ya Tidak
Mencetak voucher sesuai kode akun
dan dilampiri dokumen
pendukung Voucher jurnal
diparaf oleh pembuat dan
diserahkan ke kabag Akuntansi
untuk diperiksa Apakah
voucher sudah benar?
Pembuat voucher akan
melakukan perbaikan
Kabag akuntansi akan
membubuhkan paraf dan posting
voucher ke dalam sistem
Dokumen dikembalikan ke user
untuk dilakukan filling voucher beserta
dokumen pendukung Selesai
Jaringan prosedur dan flowchart yang terdapat di dalam PT. Maskapai Reasuransi Indonesia masih memiliki kelemahan karena adanya jarigan
prosedur yang tidak sesuai dengan flowchart sehingga penggambaran flowchart tidak jelas. Rekomendasi yang dapat diajukan untuk jaringan
prosedur dan flowchart yang terdapat di atas adalah sebagai berikut: a. Prosedur penerimaan pembayaran premi dari ceding merupakan
prosedur yang pertama dilakukan oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Tahapan prosedur ini adalah:
1 Memeriksa transaksi dalam sistem ARAP untuk melihat apakah terdapat penerimaan dari ceding, broker, dan retrosesioner.
Pemeriksaan ini dilakukan secara terkomputerisasi sistem dengan database penerimaan premi.
2 Proses dilanjutkan dengan memeriksa apakah sudah ada detail pembayaran atas transaksi penerimaan, jika:
a Tidak: Meminta kepada detail pembayaran kepada ceding yang akan melakukan pembayaran.
b Ya: Memberi keterangan pada kolom status checklist berikut jenis pembayarannya, dan kemudian mencetak dokumen detail
pembayaran. 3 Muncul dokumen detail pembayaran yang telah dicetak oleh
bagian collection.
4 Bagian Collection akan menggandakan detail pembayaran dan memberikannya ke Bagian ARAP untuk proses settlement,
sedangkan detail pembayaran yang asli diberikan kepada Divisi Teknologi Informasi TI untuk di scan dan diarsipkan.
5 Membuat dan mengirimkan tanda terima pembayaran ke ceding, broker, dan retrosesioner.
b. Prosedur proses account receivable atau account payable merupakan prosedur yang selanjutnya dijalankan oleh perusahaan dalam siklus
penerimaan kas. Tahapan dari proses prosedur ini adalah sebagai berikut:
1 Memeriksa jurnal transaksi penerimaan dan pembayaran dari bagian akuntansi berupa list bank payment yang belum ada
settlement. Memeriksa apakah sudah ada detail pembayarannya, jika:
a Tidak: Informasikan ke bagian keuangan untuk pembayaran dan bagian collection untuk penerimaan.
b Ya: Proses dilanjutkan dengan mencocokkan data produksi diterima dari Divisi Reasuransi Umum dan Divisi Reasuransi
Jiwa dengan detail pembayaran AR dari bagian collection dan AP dari bagian keuangan dan PDD bulan sebelumnya.
2 Setelah mencocokkan data produksi dengan detail pembayaran dan PDD bulan sebelumnya, bagian ARAP akan memeriksa
apakah data-data tersebut sudah sesuai, jika:
Tidak: Bagian ARAP akan melanjutkan dengan proses rekonsiliasi secara terkomputerisasi. Memeriksa apakah setelah
proses rekonsiliasi selesai data telah sesuai, jika: 1 Tidak: Proses akan dilanjutkan dengan pembuatan List PDD
secara terkomputerisasi dengan database. 2 Ya: Bagian ARAP akan melakukan settlement.
3 Melakukan penjumlahan dan cetak jurnal menggunakan kertas berwarna kuning.
4 Hasil cetak jurnal dilampiri detail pembayaran. Kemudian meminta persetujuan kepala bagian akuntansi, apakah jurnal
sudah benar, jika: a Tidak: Bagian ARAP akan melakukan proses revisi jurnal.
b Ya: Proses dilanjutkan dengan memeriksa apakah detail pembayaran habis di settled, jika:
1 Tidak: Detail pembayaran dan LPDD akan diinput untuk dimasukkan ke dalam List PDD dan dokumen disimpan
dalam arsip sementara untuk settlement di bulan berikutnya dengan sistem yang sudah terkomputerisasi dengan baik.
2 Ya: Cetak laporan Aging Schedule dan Original Currency. Laporan tersebut terbagi atas tiga bagian bisnis, yaitu Life,
General, dan Retro. Masing-masing report terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu inward keseluruhan data, Receivable
keseluruhan piutang, dan payable keseluruhan utang.
Laporan soft copy didistribusikan ke bagian akuntansi, bagian relationship, dan kepala divisi keuangan dan akuntansi.
Laporan ditandatangani kepala bagian akuntansi dan kepala divisi keuangan dan akuntansi, kemudian copy didistribusikan
ke bagian akuntansi dan bagian collection, dokumen asli di arsip.
c. Prosedur dalam pembuatan jurnal umum merupakan tahapan terakhir dari siklus penerimaan kas yang dijalankan oleh PT. Maskapai
Reasuransi Indonesia, tahapan dari proses prosedur ini akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Bagian akuntansi menerima dokumen pembayaran dan penerimaan berupa bon kuning, bon putih, rekap jurnal kas dari
bagian keuangan. 2 Bagian akuntansi membuka e-banking dan mengunduh transaksi
bank secara harian. 3. Apakah transaksi tersebut adalah transaksi penerimaan premi,
jika: a Ya: Apabila transaksi bank masuk maka buka program ARAP
untuk input jurnal sesuai dengan kode virtual account yang muncul.
b Tidak: Apabila transaksi bank keluar maka buka program disbursement of cash untuk input jurnal sesuai dengan bukti
pengeluaran kas atau bank. BPKB.
4. Transaksi di jurnal sesuai kode akun, kemudian dicetak voucher jurnalnya dengan dilampiri dokumen pendukung dimana untuk
transaksi debit menggunakan kertas biru, dan transaksi kredit dengan kertas berwarna merah, yang selanjutnya akan
diserahkan kepada kepala bagian akuntansi. 5. Voucher jurnal yang sudah dicetak di paraf di kolom entry oleh
pembuat dan diserahkan ke kepala bagian akuntansi untuk diperiksa apakah sudah benar, jika:
a. Tidak: Jurnal yang belum benar akan dikembalikan ke user untuk diperbaiki. User disini yang dimaksud adalah
karyawan yang bekerja di dalam bagian akuntansi. b. Ya: Jurnal yang sudah benar kemudian disetujui oleh kepala
bagian akuntansi dengan membubuhkan paraf pada kolom approve, lalu di posting ke dalam sistem.
6. Jurnal beserta dengan semua dokumen pendukung yang sudah di approve dan di posting oleh kepala bagian akuntansi akan
dikembalikan ke user yang membuat yaitu karyawan di bagian akuntansi untuk kemudian di arsip sementara.
Jaringan prosedur yang sudah dijelaskan di atas akan digunakan untuk melakukan penggambaran bagan alir atau flowchart. Flowchart
itu sendiri akan digambar sesuai dengan jaringan prosedur masing- masing yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Flowchart tersebut akan digambarkan dan dijelaskan sebagai berikut:
Bagian Collection
Mulai
Memeriksa transaksi
penerimaan dalam sistem ARAP
Database Penerimaan
Premi
Periksa apakah ada detail pembayaran?
Meminta detail pembayaran dari
cedingbroker Detail
diberikan
Memberi keterangan pada kolom status
jenis pembayaran dan mencetak dokumen
detail pembayaran DP
1
Menggandakan DP dan membuat
dokumen TTP TTP
2 DP
1 Tidak
Tidak
Ya Ya
Divisi TI Ceding, Broker
1
Gambar 5.4 Rekomendasi Bagan Alir Penerimaan Kas dari Pembayaran Premi Ceding PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
Sumber: Prosedur Operasi Standar PT. Maskapai Reasuransi Indonesia Keterangan:
1. DP= Detail Pembayaran 2. ARAP= Account ReceivableAccount
Payable 3. TI= Teknologi Informasi
4. TTP= Tanda Terima Pembayaran
Bagian ARAP
1 DP
1 Bagian Akuntans
i
LPDD
Menerima dokumen DP dan
LPDD, dan memeriksa jurnal
penerimaan pembayaran
Ada detail? Menginformasikan
ke bagian keuangan untuk
pembayaran dan collection untuk
penerimaan Mencocokkan data
produksi dengan PDD dan DP
DP dengan data produksi dan PDD
sesuai? Database
Rekonsiliasi Apakah
rekonsiliasi data sesuai?
Database LPDD
Proses Settlement
Membuat Jurnal
Jurnal sudah benar?
Proses revisi
jurnal LPDD
DP Jurnal
Apakah DP telah di settle?
Membuat Laporan
ARAP OC
AS LPDD
DP
Selesai Ya
Ya Ya
Ya Tidak
Tidak Tidak
Tidak Tidak
Tidak Ya
T
Database LPDD
LPDD DP
T
Gambar 5.5 Rekomendasi Bagan Alir Penerimaan Kas dari Pembayaran Premi Ceding PT. Maskapai Reasuransi Indonesia Lanjutan
Sumber: Prosedur Operasi Standar PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
Keterangan: 1. DP= Detail Pembayaran
2.LPDD= List PDD 3. OC= Original Currency
4. AS= Aging Schedule
Bagian Akuntansi Mulai
RJK BP
BK Menerima
dokumen pembayaran
dan penerimaan
Memeriksa transaksi di bank
dengan e- banking
Apakah transaksi terkait pembayaran
premi? Input jurnal sesuai
dengan kode VA di program ARAP
Input jurnal sesuai BPKB di program
DC Mencetak voucher sesuai
dengan kode akun dan dokumen pendukung dan
diotorisasi oleh pembuat dan diserahkan Kabag
Akuntansi RJK
BP BK
VJ Apakah
voucher sudah benar?
Kabag Akuntansi
akan otorisasi dan posting
voucher RJK
BP BK
VJ
Selesai
Diberikan kepada Divisi Penerimaan Kas
Ya Ya
Tid ak
Ti da
k
T
Tid ak
Gambar 5.6 Rekomendasi Bagan Alir Proses Jurnal Umum PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
Sumber: Prosedur Operasi Standar PT. Maskapai Reasuransi Indonesia Keterangan:
1. RJK= Rekap Jurnal Kas 2. BP= Bon Putih
3. BK= Bon Kuning 4. VJ= Voucher Jurnal
5. BPKB= Badan Pemeriksa Keuangan dan
Bank
6. ARAP= Account Receivable atau
Account Payable
7. VA= Virtual Account
6. Unsur-unsur dalam pengendalian internal penerimaan kas PT. Maskapai Reasuransi Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Struktur organisasi yang memisahkan tugas dan tanggungjawab secara tegas, adalah sebagai berikut:
1. Fungsi keuangan yang terpisah dari fungsi collection penerimaan.
2 Fungsi divisi akuntansi yang terpisah dari fungsi divisi Teknologi Informasi TI.
b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang terdapat dalam PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, adalah sebagai berikut:
1 Semua pencatatan yang ada di dalam catatan akuntansi dilakukan oleh petugas atau karyawan yang memiliki wewenang dalam
pencatatan tersebut. 2 Pencatatan yang terdapat di catatan akuntansi harus disertakan dan
berdasarkan dokumen sumber dan dokumen pendukung. 3 Semua dokumen sumber terletak berdampingan dengan dokumen
pendukungnya. 4 Setiap dokumen yang ada dipisahkan dalam beberapa file atau
arsip yang berbeda sesuai dengan perusahaan rekan bisnis dari PT. Maskapai Reasuransi Indonesia.
c. Praktik yang dilaksanakan oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia secara sehat, terbagi atas sebagai berikut:
1 Semua transaksi penerimaan kas memiliki bukti yang kuat untuk mempertanggungjawabkan kepada setiap klien dari PT. Maskapai
Reasuransi Indonesia. 2 Masing-masing divisi mengadakan rapat setiap minggunya untuk
membahas semua kegiatan yang mengandung tentang penerimaan kas kemudian akan diserahkan hasil rapat tersebut kepada kepala
divisi yang akan diteruskan kepada direktur keuangan. 3 PT. Maskapai Reasuransi Indonesia memberikan keterbukaan
kepada setiap kliennya terutama yang berhubungan dengan penerimaan kas dan semua transaksi yang lain. Hal ini ditujukan
untuk menghindari adanya kecurangan dan kesalahpahaman dari kedua belah pihak.
4 Masing-masing divisi bekerjasama dalam menunjang kemajuan yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan, terutama disini
mengenai masalah penerimaan kas yang dikelola oleh perusahaan. 5 Dokumen yang berhubungan dengan transaksi penerimaan kas
sudah memiliki tandatangan dan cap perusahaan dari pihak Perusahaan Marein dengan pihak-pihak klien yang bersangkutan.
6 Setiap bulannya auditor internal perusahaan akan memberikan rekapitulasi dari hasil semua penerimaan dan pengeluaran kas
yang kemudian akan diberikan kepada direktur keuangan.
d. Sumber daya manusia yang kompeten, terbagi atas sebagai berikut: 1 PT. Maskapai Reasuransi Indonesia memiliki karyawan yang bukan
hanya berkompeten di bidangnya, namun juga memiliki etika bekerja yang baik.
2 PT. Maskapai Reasuransi Indonesia akan menolak orang yang memiliki hubungan darah atau saudara dengan karyawan yang
sudah bekerja di perusahaan tersebut. 3 Perusahaan akan memberikan pelatihan, pengawasan, dan juga
pengembangan terhadap karyawan yang baru sesuai dengan bidang pekerjaannya.
4 Semua karyawan yang bekerja secara baik dan dapat menunjang keberhasilan perusahaan maka pihak PT. Maskapai reasuransi
Indonesia akan memberikan komisi dan bonus untuk karyawan tersebut agar selalu dapat memiliki etos kerja yang tinggi.
5 PT. Maskapai Reasuransi Indonesia menerapkan finger print untuk menggantikan absen secara manual, setiap karyawan saat masuk
dan pulang kerja wajib untuk menempelkan jarinya sehingga bagian Teknologi Informasi TI dan Sumber Daya Manusia
SDM dapat mengetahui karyawan mana yang tidak masuk saat hari tersebut.