Pengertian Modal Intelektual Landasan Teori

nilai tambah bagi perusahaan dengan memperhatikan human capital, structural capital, dan customer capital yang dimiliki perusahaan. Selain itu, modal intelektual mampu digunakan perusahaan untuk menciptakan inovasi dan persaingan bisnis yang kompetitif. Pada umumnya peneliti menyatakan komponen modal intelektual terdiri dari tiga komponen utama diantaranya: 1 Human Capital Human capital merupakan kemampuan yang dimiliki karyawan suatu perusahaan dalam menciptakan maupun menghasilkan suatu produk serta kemampuan karyawan untuk berinteraksi dengan pelanggan. Human capital merupakan sumber inovasi dan perbaikan, tetapi merupakan komponen yang sulit untuk diukur. Menurut Bontis 2000 human capital adalah kombinasi dari pengetahuan, skill, kemampuan melakukan inovasi dan kemampuan menyelesaikan tugas. Jika perusahaan berhasil dalam mengelola pengetahuan karyawannya, maka hal itu dapat meningkatkan human capital. 2 Structural Capital Structural capital merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan, misalnya: sistem operasional perusahaan, proses manufakturing, budaya organisasi, filosofi manajemen dan semua bentuk intellectual property yang dimiliki perusahaan. 3 Customer Capital Elemen ini merupakan komponen modal intelektual yang memberikan nilai secara nyata. Customer capital merupakan hubungan yang harmonisassociation network yang dimiliki oleh perusahaan dengan para mitranya, baik yang berasal dari para pemasok yang andal dan berkualitas, berasal dari pelanggan yang loyal dan merasa puas akan pelayanan perusahaan yang bersangkutan, berasal dari hubungan perusahaan dengan pemerintah maupun dengan masyarakat sekitar. Relational capital dapat muncul dari berbagai bagian diluar lingkungan perusahaan yang dapat menambah nilai bagi perusahaan tersebut Sawarjuwono, 2003.

2.1.4 Pengukuran Kinerja Modal Intelektual

Praktik akuntansi tradisional hanya mampu mengakui intellectual property sebagai aset tak berwujud dalam laporan keuangannya, seperti paten, merk dagang dan goodwill Starovic, 2003. Intangible baru seperti kompetensi staf, hubungan pelanggan, model simulasi, sistem komputer dan administrasi tidak memperoleh pengakuan dalam model keuangan tradisional Tan, 2007. Pengakuan terhadap modal intelektual yang merupakan penggerak nilai perusahaan dan keunggulan kompetitif makin meningkat, meskipun demikian pengukuran yang tepat atas modal intelektual masih terus dicari dan dikembangkan Chen, 2005. Sulitnya mengukur modal intelektual secara langsung tersebut, kemudian Pulic 1998 mengusulkan pengukuran secara tidak langsung terhadap modal intelektual dengan suatu ukuran untuk menilai efisiensi dari nilai tambah sebagai hasil dari kemampuan intelektual perusahaan Value Added Intellectual Coefficient – VAIC™. Konsep nilai tambah adalah indikator obyektif secara keseluruhan dari kesuksesan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai dengan memasukkan investasi sumber daya termasuk gaji dan bunga untuk aset keuangan, deviden, pajak serta biaya research and development. Formulasi dan tahapan perhitungan nilai VAIC TM yang dikembangkan oleh Pulic 1998 adalah sebagai berikut: 1 Value Added VA Tahap pertama dengan menghitung Value Added VA. VA dihitung dengan menggunakan cara yaitu sebagai berikut: VA = OUT – IN ………………………………………….……1 Keterangan: VA = value added perusahaan OUT = total penjualan dan pendapatan lain IN = beban dan biaya-biaya selain beban karyawan 2 Capital Employed Efficiency CEE Rasio ini menunjukkan kontibusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE Capital Employed terhadap value added perusahaan. CEE = Value Added VA …….…………………..2 Capital Employed CE

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Struktur Aset, dan Dividen Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 31 97

Analisis Persamaan Simultan Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan Hutang, Dan Kebijakan Dividen Dalam Perspektif Teori Keagenan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 29 136

Pengaruh kepemilikan keluarga, kepemilikan institusional, dan kepemilikan manajerial terhadap biaya utang (cost of debt) : Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013

8 35 111

Pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance : studi empiris pada sektor perbankan yang terdaftar di bei periode tahun 2009-2013

0 15 0

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN ASING DAN KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

0 3 108

Pengaruh Jenis Industri, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan Kepemilikan Asing Terhadap Kinerja Modal Intelektual.

0 8 50

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN K

0 2 80

PENGARUH JENIS INDUSTRI, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN ASING, DAN STRATEGI BERSAING TERHADAP KINERJA INTELLECUAL

0 0 16

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP KINERJA INTELLECTUAL CAPITAL

0 0 17

Pengaruh kepemilikan manajerial,kepemilikan institusional dan kepemilikan asing terhadap kinerja intellectual capital - Perbanas Institutional Repository

0 0 13