Pengukuran Kinerja Modal Intelektual

Sulitnya mengukur modal intelektual secara langsung tersebut, kemudian Pulic 1998 mengusulkan pengukuran secara tidak langsung terhadap modal intelektual dengan suatu ukuran untuk menilai efisiensi dari nilai tambah sebagai hasil dari kemampuan intelektual perusahaan Value Added Intellectual Coefficient – VAIC™. Konsep nilai tambah adalah indikator obyektif secara keseluruhan dari kesuksesan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai dengan memasukkan investasi sumber daya termasuk gaji dan bunga untuk aset keuangan, deviden, pajak serta biaya research and development. Formulasi dan tahapan perhitungan nilai VAIC TM yang dikembangkan oleh Pulic 1998 adalah sebagai berikut: 1 Value Added VA Tahap pertama dengan menghitung Value Added VA. VA dihitung dengan menggunakan cara yaitu sebagai berikut: VA = OUT – IN ………………………………………….……1 Keterangan: VA = value added perusahaan OUT = total penjualan dan pendapatan lain IN = beban dan biaya-biaya selain beban karyawan 2 Capital Employed Efficiency CEE Rasio ini menunjukkan kontibusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE Capital Employed terhadap value added perusahaan. CEE = Value Added VA …….…………………..2 Capital Employed CE Keterangan: CE: capital employed nilai buku dari total aset 3 Human Capital Efficiency HCE HCE menunjukkan berapa banyak VA Value Added dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam HC Human Capital terhadap value added perusahaan. Keterangan: HC: human capital beban karyawan 4 Structural Capital Efficiency SCE Rasio ini mengukur jumlah SC Structural Capital yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai. Keterangan: SC: structural capital VA - HC 5 Value Added Intellectual Coefficient VAIC TM Tahap kelima dengan menghitung Value Added Intellectual Coefficient VAIC TM . VAIC TM = CEE + HCE + SCE …………...………………5 HCE = Value Added VA …….………….………..3 Human Capital HC SCE = Structural Capital SC …….………..….……..4 Value Added VA Berdasarkan kajian sejumlah model pengukuran modal intelektual yang dihasilkan oleh para ahli, Nazari dan Herremans 2007 menawarkan Extended VAIC TM Model yang merupakan revisi atas model VAIC TM . Jika dalam model VAIC TM terdapat tiga komponen yaitu CEE capital employed efficiency, HCE human capital efficiency, dan SCE structure capital efficiency, maka dalam Extended VAIC TM Model menjadi lima komponen, yaitu: HCE, CEE, CCE customer capital efficiency, InCE innovation capital efficiency, PCE process capital efficiency. Formulasi Extended VAIC TM Model yang dikembangkan oleh Nazari dan Herremans 2007 adalah sebagai berikut: 1 Value Added VA Tahap pertama dengan menghitung Value Added VA. VA dihitung dengan menggunakan cara yaitu sebagai berikut: VA = OUT – IN ………………………………………….……6 Keterangan: VA: value added perusahaan OUT: total penjualan dan pendapatan lain IN: beban dan biaya-biaya selain beban karyawan 2 Capital Employed Efficiency CEE Keterangan: CE: capital employed nilai buku dari total aset 3 Human Capital Efficiency HCE CEE = Value Added VA …….………….………..7 Capital Employed CE HCE = Value Added VA …….………….………..8 Human Capital HC Keterangan: HC: human capital beban karyawan 4 Structural Capital Efficiency SCE Keterangan: CC: customer capital InC: innovation capital PC: process capital 5 Process Capital Efficiency PCE PCE = SCE - InCE - CEE …………………………….……10 Keterangan: InCE= InC : VA CCE= CC : VA 6 Extended VAIC TM Model Extended VAIC TM = CEE + HCE + SCE ……………….…11 Perkembangan selanjutnya terhadap pengukuran kinerja modal intelektual dilakukan oleh Ulum 2014 melalui model Extended VAIC Plus E-VAIC Plus yang merupakan modifikasi lanjutan dari model VAIC TM . Metode E-VAIC Plus relation capital RC ditempatkan sebagai komponen tersendiri dan bukan merupakan bagian dari structure capital SC sebagaimana formulasi dari Nazari dan Herremans 2007. Secara utuh, E-VAIC Plus diformulasikan sebagai berikut: E-VAIC Plus = ICE + CEE …….....................……...……….12 VA = OUT – IN ………………………………...……...…….13 ICE = HCE + SCE + RCE …………………………...……....14 CEE = VA : CE ………………………………….…….…….15 SCE = CC + InC + PC …….………………..9 Value Added VA HCE = VA : HC ………………….……………..……...…….16 SCE = InCE + PCE ………………………..…………...…….17 RCE = RC : VA ……………………...………………...…….18 InCE = InC : VA ………………..……………………...…….19 PCE = PC : VA ………………........………………...……….20 Keterangan: E-VAIC Plus: Extended VAIC Plus ICE : Intellectual Capital Efficiency HCE : Human Capital Efficiency SCE : Structural Capital Efficiency RCE : Relation Capital Efficiency CEE : Capital Employed Efficiency CE : Capital Empyoyed; nilai buku dari total aset VA : Value added OUT : Total penjualan dan pendapatan lain IN : Beban dan biaya-biaya kecuali beban karyawan HC : Human Capital; total biaya gaji dan pelatihan karyawan InCE : Innovation Capital Efficiency PCE : Process Capital Efficiency RC : Relational Capital; biaya pemasaran InC : Innovation Capital; biaya research and development PC : Process Capital; biaya penyusutan dan amortisasi Berdasarkan penjelasan diatas, maka pengukuran kinerja modal intelektual yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode Extended VAIC Plus E- VAIC Plus yang dikembangkan oleh Ulum 2014.

2.1.5 Jenis Industri

Berdasarkan IDX Statistics Book sektor industri di BEI dapat diklasifikasikan menjadi sembilan sektor, yaitu: 1 Sektor pertanian, 2 Sektor pertambangan, 3 Sektor industri dasar dan kimia, 4 Sektor aneka industri, 5 Sektor consumer goods, 6 Sektor properti, real estate, dan konstruksi, 7 Sektor infrastruktur, utiliti, dan transportasi, 8 Sektor keuangan 9 Sektor perdagangan, jasa-jasa, dan investasi Kuryanto 2008 menyatakan bahwa perusahaan dari industri berbeda memiliki jangkauan yang berbeda pada aktiva dan kapabilitas mengoperasikan bisnisnya dengan efektif. Beberapa perusahaan akan menyandarkan lebih pada modal intelektual, tetapi perusahaan yang lain akan bergantung pada aset keuangan dan aset fisik untuk kesuksesan mereka Tan, 2007. Penelitian-penelitian sebelumnya yang menggunakan variabel kinerja modal intelektual sebagian besar dilakukan pada sektor keuangan, yaitu Firrer 2003, Mavridis 2004, Kamath 2007, Ulum 2009, Ulum 2014. Menurut Firrer 2003 serta Kamath 2007, sektor keuangan merupakan sektor bisnis yang bersifat intellectually intensive dan termasuk sektor jasa dimana layanan pelanggan sangat tergantung pada kecerdasan modal manusia. Ambar 2004 menyatakan bahwa sektor keuangan merupakan salah satu industri yang masuk dalam kategori industri berbasis pengetahuan knowledge based-industries yaitu industri yang memanfaatkan inovasi-inovasi yang diciptakannnya sehingga memberikan nilai tersendiri bagi perusahaan atas produk dan jasa yang dihasilkan bagi konsumen.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Struktur Aset, dan Dividen Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 31 97

Analisis Persamaan Simultan Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan Hutang, Dan Kebijakan Dividen Dalam Perspektif Teori Keagenan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 29 136

Pengaruh kepemilikan keluarga, kepemilikan institusional, dan kepemilikan manajerial terhadap biaya utang (cost of debt) : Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013

8 35 111

Pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance : studi empiris pada sektor perbankan yang terdaftar di bei periode tahun 2009-2013

0 15 0

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN ASING DAN KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

0 3 108

Pengaruh Jenis Industri, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan Kepemilikan Asing Terhadap Kinerja Modal Intelektual.

0 8 50

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN K

0 2 80

PENGARUH JENIS INDUSTRI, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN ASING, DAN STRATEGI BERSAING TERHADAP KINERJA INTELLECUAL

0 0 16

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP KINERJA INTELLECTUAL CAPITAL

0 0 17

Pengaruh kepemilikan manajerial,kepemilikan institusional dan kepemilikan asing terhadap kinerja intellectual capital - Perbanas Institutional Repository

0 0 13