Jenis Industri Landasan Teori

4 Sektor aneka industri, 5 Sektor consumer goods, 6 Sektor properti, real estate, dan konstruksi, 7 Sektor infrastruktur, utiliti, dan transportasi, 8 Sektor keuangan 9 Sektor perdagangan, jasa-jasa, dan investasi Kuryanto 2008 menyatakan bahwa perusahaan dari industri berbeda memiliki jangkauan yang berbeda pada aktiva dan kapabilitas mengoperasikan bisnisnya dengan efektif. Beberapa perusahaan akan menyandarkan lebih pada modal intelektual, tetapi perusahaan yang lain akan bergantung pada aset keuangan dan aset fisik untuk kesuksesan mereka Tan, 2007. Penelitian-penelitian sebelumnya yang menggunakan variabel kinerja modal intelektual sebagian besar dilakukan pada sektor keuangan, yaitu Firrer 2003, Mavridis 2004, Kamath 2007, Ulum 2009, Ulum 2014. Menurut Firrer 2003 serta Kamath 2007, sektor keuangan merupakan sektor bisnis yang bersifat intellectually intensive dan termasuk sektor jasa dimana layanan pelanggan sangat tergantung pada kecerdasan modal manusia. Ambar 2004 menyatakan bahwa sektor keuangan merupakan salah satu industri yang masuk dalam kategori industri berbasis pengetahuan knowledge based-industries yaitu industri yang memanfaatkan inovasi-inovasi yang diciptakannnya sehingga memberikan nilai tersendiri bagi perusahaan atas produk dan jasa yang dihasilkan bagi konsumen. Hasil penelitian Bontis 2000 dan Tan 2007 menunjukkan kontribusi modal intelektual lebih tinggi untuk perusahaan di sektor jasa. Industri jasa memerlukan banyak tenaga kerja dalam menjalan aktivitas perusahaan dibandingkan dengan kebutuhan aset fisik. Perusahaan sektor jasa mengindikasikan bahwa modal intelektual menentukan kualitas jasa perusahaan yang akan diberikan ke pelanggan Yudhanti, 2011. Kuryanto 2008 melakuan penelitian pada perusahaan yang terdaftar di BEI menyatakan bahwa kontribusi modal intelektual lebih tinggi untuk perusahaan di sektor properti dan jasa, sedangkan kontribusi modal intelektual masih kurang untuk sektor perdagangan dan bahkan lebih sedikit untuk sektor manufaktur. Berdasarkan klasifikasi sektor industri menurut IDX Statistics Book, maka dalam penelitian ini akan digunakan dummy 1 untuk perusahaan keuangan dan 0 untuk bukan keuangan sebagai proksi dari variabel jenis industri. Perusahaan industri keuangan terdiri dari perusahaan perbankan, lembaga pembiayaan, perusahaan sekuritas dan asuransi.

2.1.6 Struktur Kepemilikan

Para peneliti berpendapat bahwa struktur kepemilikan perusahaan memiliki peran yang sangat penting dalam keberlangsungan usaha. Dalam penelitian ini struktur kepemilikan dibedakan menjadi tiga, yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan kepemilikan asing.

2.1.6.1 Kepemilikan saham manajerial

Jansen dan Mackling 1976 menyatakan kepemilikan manajerial yang tinggi dapat mengurangi konflik antara prinsipal dan agen. Dengan kata lain kepemilikan saham manjerial dalam suatu perusahaan akan mendorong penyatuan kepentingan antara agen dan prinsipal sehingga manajer akan bertindak sesuai dengan yang diharapkan pemegang saham. Manajer yang memiliki saham saham perusahaan akan menyelaraskan kepentingannya dengan kepentingan sebagai pemegang saham. Sementara dalam perusahaan tanpa kepemilikan manajerial, manajer yang bukan pemegang saham kemungkinan akan mementingkan kepentingannya sendiri. Mudambi 1995 menemukan bahwa kepemilikan saham oleh manajer akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Semakin meningkatnya proporsi kepemilikan saham manajerial maka kinerja perusahaan juga semakin baik, dengan meningkatkan kepemilikan saham manajerial akan mensejajarkan kedudukan manajer dengan pemegang saham sehingga manajer termotivasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Marcus 2006 menyatakan bahwa kepemilikan manajerial akan mensejajarkan kepentingan manajemen dan pemegang saham outsiders ownership, sehingga akan memperoleh manfaat langsung dari keputusan yang diambil serta menanggung kerugian sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa semakin besar proporsi kepemilikan manajemen pada perusahaan, maka manajemen cenderung lebih giat untuk kepentingan pemegang saham yang juga adalah dirinya sendiri.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Struktur Aset, dan Dividen Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 31 97

Analisis Persamaan Simultan Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan Hutang, Dan Kebijakan Dividen Dalam Perspektif Teori Keagenan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 29 136

Pengaruh kepemilikan keluarga, kepemilikan institusional, dan kepemilikan manajerial terhadap biaya utang (cost of debt) : Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013

8 35 111

Pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance : studi empiris pada sektor perbankan yang terdaftar di bei periode tahun 2009-2013

0 15 0

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN ASING DAN KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

0 3 108

Pengaruh Jenis Industri, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan Kepemilikan Asing Terhadap Kinerja Modal Intelektual.

0 8 50

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN K

0 2 80

PENGARUH JENIS INDUSTRI, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN ASING, DAN STRATEGI BERSAING TERHADAP KINERJA INTELLECUAL

0 0 16

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP KINERJA INTELLECTUAL CAPITAL

0 0 17

Pengaruh kepemilikan manajerial,kepemilikan institusional dan kepemilikan asing terhadap kinerja intellectual capital - Perbanas Institutional Repository

0 0 13