Analisis Data Fase Uji Efektivitas Model

Sariyatun, 2012 Model Pembelajaran Ips Berbasis Nilai Budaya Lokal Batik Klasik Untuk Menguatkan Jati Diri Bangsa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 191 q i = 1 – p i S 2 = variansi total dengan rumus:   1 2 1 2 2       N N Y Y S i N i i Y = total skor dari subjek uji coba. Dari perhitungan statistik Program SPSS 16 diperoleh hasil sebagai berikut:   1 2 1 2 2       N N Y Y S i N i i = 13,742 8366 , 742 , 13 1925 , 2 742 , 13 1 20 20 11                 r r tabel , = r 5, 20 = 0,404, r hitung r tabel , sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen soal karakter reliabel. Dari perhitungan statistik Program SPSS 16 diperoleh hasil sebagai berikut. 70 , 54 , 15 79 , 8 1 2 2 11    r r tabel = r 5, 20 = 0,404. Karena r hitung r tabel maka soal karakter dinyatakan reliabel.

c. Analisis Data Fase Uji Efektivitas Model

Pada tahap pengembangan, penelitian ini menghasilkan model yang sudah valid tetapi masih harus diujicobakan lagi agar efektivitas model tersebut dapat Sariyatun, 2012 Model Pembelajaran Ips Berbasis Nilai Budaya Lokal Batik Klasik Untuk Menguatkan Jati Diri Bangsa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 192 diketahui. Untuk ujicoba model yang sudah valid, dalam penelitian ini dilakukan eksperimen. Data yang diperoleh dari hasil eksperimen dianalisis dengan statistik uji t. Penggunaan uji t ini didasarkan atas pertimbangan bahwa dalam uji coba model ini peneliti ingin membandingkan nilai rata-rata kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, dan membandingkan antara keadaan sebelum diberi perlakuan dengan sesudah diberi perlakuan. Untuk melihat apakah perbedaan rata-rata dan peningkatan itu bermakna selanjutnya dilakukan uji paired sample t test antara rerata nilai pre test dan post test dengan hipotesis sebagai berikut: Ho : rerata sebelum dan sesudah perlakukan sama Ha : rerata sebelum dan sesudah perlakuan berbeda Pengambilan keputusan Jika probabilitas 0,05 maka H0 tidak dapat ditolak, rerata adalah sama Jika probabilitas 0,05 maka H0 ditolak artinya rerata berbeda Untuk melihat apakah beda rerata itu bermakna dilakukan uji one way anava, dengan hipotesis sebagai berikut. Ho : rerata sebelum perlakuan ke dua kelompok adalah sama Ha : rerata sebelum perlakuan ke dua kelompok adalah berbeda Pengambilan keputusan: Jika probabilitas 0,05 maka H0 tidak dpt ditolak artinya rerata adalah sama Jika probabilitas 0,05 maka H0 ditolak artinya rerata berbeda Sariyatun, 2012 Model Pembelajaran Ips Berbasis Nilai Budaya Lokal Batik Klasik Untuk Menguatkan Jati Diri Bangsa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 193 Terlebih dahulu harus dilakukan uji asumsi bahwa variance populasi kedua sampel adalah sama dengan melihat nilai lavenne test. Setelah melihat variance sama atau tidak langkah selanjutnya adalah melihat nilai F test untuk menentukan apakah terdapat perbedaan secara signifikan. Selain itu dilakukan juga perbandingan skor post test dengan pre tes kelompok eksperimen. Tujuannya adalah untuk melihat perbedaan yang ditimbulkan oleh perlakuan yang diberikan kepada subjek apakah naik atau turun. Secara statistik diharapkan hasil post test lebih tinggi dibandingkan dengan pre tes. Statistik uji t yang digunakan statisti uji 2 sample t. Hasil post test lebih baik dibanding dengan pre tes pada kelompok eksperimen jika harga statistik uji-t memilki peluang kekeliruan lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian bisa dikatakan kondisi setelah perlakuan diberikan kepada kelompok, lebih baik daripada sebelum perlakuan. Berikutnya, membandingkan skor post test dengan pre tes kelompok kontrol. Tujuannya adalah untuk melihat perbedaan yang ditimbulkan oleh perlakuan yang diberikan kepada subjek, apakah naik atau turun. Secara statistik diharapkan hasil post test lebih tinggi dibanding dengan pre tes. Statistik uji t yang digunakan juga statistik uji 2 sample t. Hasil post test lebih baik dibanding dengan kelompok pre tes pada kelompok kontrol jika harga statistik uji t memiliki peluang kekeliruan lebih kecil dari 0,05. Dengan kata lain kondisi setelah perlakuan diberikan kepada kelompok kontrol lebih baik daripada sebelum perlakuan. Selanjutnya dilakukan analisis data secara deskriptif, untuk hasil kuesioner adaptasi model, yaitu mengenai tanggapan guru dan siswa terhadap model pembelajaran yang dikembangkan. Sariyatun, 2012 Model Pembelajaran Ips Berbasis Nilai Budaya Lokal Batik Klasik Untuk Menguatkan Jati Diri Bangsa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 194

d. Norma Pengujian