Latar Belakang NILAI - NILAI ADAT LARVUL NGABALSEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM IPS : Studi Etnografi Pada Masyarakat Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara.

Franklin W Ubra, 2013 Nilai Adat Larvul Ngabal Sebagai Sumber Pembelajaran Kontekstual Dalam IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara yang kaya akan ragam dan corak budaya serta etnik dan agamanya. Semua ini merupakan aset terbesar budaya nasional yang harus dipertahankan di tengah-tengah kemajuan zaman yang semakin modern. Budaya merupakan ciri khas dan identitas suatu bangsa, apabila terjadi goncangan budaya maka akan menimbulkan ketimpangan dalam tatanan kehidupan masyarakat. Maluku adalahsalah satu Propinsi yang berada dikawasan Timur danmemiliki keanekaragaman kultur seperti daerah-daerah lain di Indonesia. Salah satu budaya yang memiliki ciri khas tersendiri adalah adat Larvul Ngabalyang ada di Wilayah Kaputen Maluku Tenggara khususnya pada kehidupan masyarakat Kei dengannilai-nilaiadat yang sangatkuatmengaturtatanankehidupanmasyarakattersebut. Kemajuan zaman dan perkembangan IPTEK yang sangat pesat merupakan suatu ancaman terbesar dalam kehidupan sosial masyarakat terutama di kalangan anak usia sekolah. Hal ini lebih dipertegas dengan terjadinya konflik sosial yang melanda Maluku secara keseluruhan tahun 1999 sampai dengan 2004, yang mengakibatkan menurunnya jiwa Nasionalisme dan merosotnya jiwa sosial generasi muda. Franklin W Ubra, 2013 Nilai Adat Larvul Ngabal Sebagai Sumber Pembelajaran Kontekstual Dalam IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Berkurangnya pemahaman budaya lokal Maluku yang terus-menerus membutuhkan pelestarian melalui penggalian kembali budaya Maluku dan ditempatkan sesuai tatarannya berdasarkan upaya pembaruan pemahaman terhadap struktur budaya Maluku, pemahaman tiap bagiannya, cara mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata, keseluruhannya menuntut adanya suatu sistem pendidikan yang diaktualisaikan melalui pendidikan formal. Undang-Undang Sistem PendidikanNasional pasal 3 No 20 tahun 2003 menyebutkanbahwa, “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Dengan demikian pendidikan sebagai suatu sarana untuk mentransformasikan ilmu pengetahuan sekaligus sebagai sarana pewarisan nilai budaya berperan sangat penting dalam melestarikan dan mengembangkan pemahaman terhadap nilai-nilai budaya yang dititik beratkan pada peran sekolah sebagai wadah berlansungnya kegiatan pendidikan yang merupakan bagian dari masyarakat. Sebagaimana pendapat Ali 1992:44 mengatakan bahwa Fungsi pendidikan disekolah dapat digolongkan meliputi tiga hal penting yaitu : 1. Pendidikan di sekolah berfungsi memelihara dan menyampaikan warisan budaya bagi peserta didik. 2. Pendidikan di sekolah berfungsi mentransformasi budaya. 3. Pendidikan di sekolah berfungsi mengembangkan individu. Franklin W Ubra, 2013 Nilai Adat Larvul Ngabal Sebagai Sumber Pembelajaran Kontekstual Dalam IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, selain memberi keuntungan berlipat, namun di sisi lain juga dapat membawa pengaruh negatif bagi tatanan kehidupan masyarakat terutama generasi muda. Pernyataan ini dibuktikan dengan banyaknya berita baik melalui media cetak maupun elektronik seperti kekerasan yang dilakukan anak-anak usia sekolah, lunturnya kesopanan anak pada orang tua, free sex dan kasus aborsi pada remaja yang terang-terangan diekspose media tanpa ada perasaan bersalah. Untuk itu pendidikan formal seharusnya dapat memberikan kontribusi untuk menangkal kemerosotan ini melalui pendidikan nilai yang akan mampu memberikan penguatan, ketahanan, dan jati diri kepada peserta didik. Lasmawan, 2001:30 menyatakan bahwa tujuan dari pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir, sikap, dan nilai-nilai peserta didik sebagai individu, sosial dan budaya. Mengacu pada berkembangnya pemikiran bahwa belajar akan lebih bermakna jika siswa secara langsung mengalami sendiri apa yang dipelajari dan bukan mengetahuinya, untuk itu salah satu model belajar yang dianggap relevan untuk diterapkan dalam pembelajaranIPS adalah model pembelajaran kontekstual. Pendidikan IPS mengamanatkan agar pembelajarannya menggunakan masyarakat sebagai tempat, media atau laboratoriumnya. Dengan menggunakan masyarakat sebagai laboratoriumnya, maka pendidikan IPS akan mampu menghadirkan materi pembelajaran dengan keadaaan yang sesungguhnya pada lingkungan atau masyarakat. Franklin W Ubra, 2013 Nilai Adat Larvul Ngabal Sebagai Sumber Pembelajaran Kontekstual Dalam IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu TujuanPendidikan IPS adalahmengembangkankemampuananakdidik agar menjadianggotamasyarakat yang memilikipengetahuan, dankemampuananalisisterhadapkondisisosialmasyarakat yang dinanmis.Anakdidikdiharapkanbersikapdanberkaraktersebagaiwarga Negara yang baik, memilikiketerampilanberpartisipasidalamkehidupanberbangsadanbernegara.Materipe lajaran IPS disusunsecarasistematis, komprehensif, danterpadusebagaisarana yang memberikemudahanpadasiswa agar dapattumbuhdewasadanberhasildalamkehidupannya di tengah-tengahmasyarakat. Dengan melihat kenyataan yang terjadi maka penelitian ini, dimaksudkan untuk menggali nilai- nilai adat Larvul Ngabaldan dijadikan sebagai sumber pembelajaran kontekstual dalam IPS, karena dianggap nilai-nilai adat Larvul Ngabalharus ditanamkan sejak dini kepada anak usia sekolah untuk dapat menumbuhkan karakter sosial dalam diri siswa. Nilai-nilai adat Larvul Ngabalsebagai sumber pembelajaran kontekstual dalam IPS memiliki tujuan untuk membentuk karakter sosial siswa dalam mencintai dan memaknai arti budaya itu sendiri, yang tujuan akhirnya bukan untuk memberikan ruang bagi siswa untuk memiliki sifat etnosentris atau kesukuan, namun sebaliknya dapat menumbuhkan rasa nasionalisme untuk mengatasi tantangan dunia global yang multikultur. Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan pengkajian secara mendalam untuk menggali tentang “NILAI-NILAI ADAT LARVUL NGABALSEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM IPS”. Franklin W Ubra, 2013 Nilai Adat Larvul Ngabal Sebagai Sumber Pembelajaran Kontekstual Dalam IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Penerapan Strategi Pembelajaran Kontekstual dalam Menanamkan Nilai-nilai Kewirausahaan di SMK Kesatuan Jakarta Barat.

0 13 197

PARTISIPASI MASYARAKAT DESA LANGGUR KECAMATAN KEI KECIL KABUPATEN MALUKU TENGGARA DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH TAHUN 2013.

0 3 15

PARTISIPASI MASYARAKAT DESA LANGGUR KECAMATAN KEI KECIL KABUPATEN MALUKU TENGGARA DALAM PEMILIHAN PARTISIPASI MASYARAKAT DESA LANGGUR KECAMATAN KEI KECIL KABUPATEN MALUKU TENGGARA DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH TAHUN 2013.

0 2 14

PENDAHULUAN PARTISIPASI MASYARAKAT DESA LANGGUR KECAMATAN KEI KECIL KABUPATEN MALUKU TENGGARA DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH TAHUN 2013.

0 4 24

BAB III PENUTUP PARTISIPASI MASYARAKAT DESA LANGGUR KECAMATAN KEI KECIL KABUPATEN MALUKU TENGGARA DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH TAHUN 2013.

0 3 4

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEARIFAN EKOLOGIS DALAM BUDAYA LOKAL MASYARAKAT ADAT CIGUGUR KUNINGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS.

3 11 13

NILAI-NILAI TRADISI RUWATAN BUMI SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENINGKATKAN RASA TANGGUNG JAWAB SISWA :Mixed Method dengan Studi Etnografi Pada Masyarakat Adat Banceuy dan PTK di SMP Negeri 1 Ciater Kabupaten Subang.

0 4 85

PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA MASYARAKAT ADAT CIKONDANG DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI MADRASAH ALIYAH AL-HIJRAH.

0 2 58

NILAI-NILAI KEARIFAN ADAT DAN TRADISI DI BALIK RITUAL DAUR HIDUP (LIFE CYCLES) PADA MASYARAKAT SUKU NUAULU DI PULAU SERAM SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS :Studi Etnografi di Desa Tamilou Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah.

3 19 81

Mengonstruksi Nilai-nilai Kearifan Lokal (Local Wisdom) dalam Pembelajaran Muatan Lokal sebagai Upaya Memperkokoh Kohesi Sosial (Studi Deskriptif Budaya Niolilieta Masyarakat Adat Pulau Wetang Kabupaten Maluku Barat Daya, Propinsi Maluku) | Ufie | Jurnal

1 4 11