Perancangan buku informasi symphonic rock

(1)

(2)

(3)

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Dolly Permana

Tempat/Tgl Lahir : Dumai (Riau), 4 Desember 1987

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Bajubang Blok B/D 126.A

RT/RW : 019/ -

Kel/Desa : Bukit Datuk

Kecamatan : Dumai Barat

Agama : Islam

No HP : 082171797908

Email : Dredmohawk@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

1. 1994-1997 : SDN 004 Karang Anyer Dumai (Riau) 1997-2000 : SDN Taman Pagelaran Bogor

2. 2000-2003 : SMP 6 Bogor

3. 2003-2006 : SMA Taruna Andigha Bogor


(5)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN BUKU INFORMASI SYMPHONIC ROCK

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2012-2013

Oleh:

Dolly Permana 51906214

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(6)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xii

Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 2

I.3 Rumusan Masalah ... 3

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Tujuan Perancangan ... 3

Bab II SYMPHONIC ROCK II.1 Musik ... 4

II.1.1 Definisi ... 4

II.1.2 Jenis-jenis Musik ... 5

II.1.3 Alat-alat Musik ... 6

II.2 Symphonic Rock ... 7


(7)

vii

II.2.2 Konser dan Album Symphonic Rock ... 12

II.3 Media Informasi ... 19

II.3.1 Definisi Media Informasi ... 19

II.3.2 Jenis-jenis Media Informasi ... 20

II.4 Analisa ... 21

II.4.1 Hasil Kuisioner ... 21

Bab III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Target Audiens ... 25

III.2 Strategi Perancangan ... 27

III.2.1 Pendekatan Komunikasi ... 27

III.2.2 Strategi Kreatif ... 29

III.2.3 Strategi Media ... 29

III.2.3.1 Media Utama ... 29

III.2.3.2 Media Pendukung ... 30

III.2.4 Strategi Distribusi ... 32

III.2.4.1 Jadwal Distribusi Media ... 32

III.2.4.1 Tempat Penyebaran Media ... 33

III.3 Konsep Visual ... 33

III.3.1 Format Desain... 33

III.3.2 Tata Letak (Layout) ... 34

III.3.3 Tipografi ... 36


(8)

viii

III.3.5 Warna ... 36

Bab IV TEKNIS PRODUKSI IV.1 Teknis Media ... 39

IV.1.1 Media Utama (Buku) ... 39

IV.1.2 Media Pendukung ... 40

IV.1.2.1 Poster ... 40

IV.1.2.2 X-Banner ... 41

IV.1.3 Media Merchandise ... 42

IV.1.2.3 Pin ... 43

IV.1.3.1 T-Shirt ... 43

IV.1.3.2 Bandana ... 44

IV.1.4 Media Gimmick ... 44

IV.1.4.1 Pembatas Buku ... 44

IV.1.4.2 Packaging Pick Gitar ... 45

IV.1.4.3 Stiker ... 46

IV.1.4.4 Pick Gitar ... 46

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(9)

DAFTAR PUSTAKA

 Buku

Kusrianto, A. (2011). Pengantar Tipografi. Jakarta: Elex Media Komputindo Kustap, M. (2008). Seni Musik Klasik Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan

Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasioanal.

Rustan, S. (2009). Layout, Dasar & Penerapannya. Jakarta: Gramedia

 Jurnal

Negara, Abdi. (2007). Pengembangan Media Informasi. Laporan Akhir 2007 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah.

Rifkyanto, Aziz. (2012). Analisis Bentuk dan Struktur Lagu red Pashima Karya kelompok Kwartet Cello Fonticello. Laporan Tugas Akhir 2011-2012 Universitas Negeri Yogyakarta.

Tangkilisan, Reynald Christian. (2007). Perancangan Komunikasi Visual dalam promosi Even Konser Rockestra. Laporan Tugas Akhir 2006/2007 Universitas Bina Nusantara.

 Website/Internet

Faizmh, MarcommCounselor. 2008 (8 juli). Jogja Rockestra (sebuah konsep event

luar biasa). Tersedia di:

http://faizperjuangan.wordpress.com/2008/07/08/jogja-rockestra-sebuah-konsep-event-luar-biasa/

s[22 April 2013]

Hidayatul Husnah. ‘Tanpa tahun’. Fungsi musik dalam kehidupan manusia. Tersedia di: http://hidayatul-husnah.blogspot.com/2011/12/fungsi-music.html


(10)

iii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segenap Rahmat dan hidayatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pengantar Tugas Akhir yang berjudul Perancangan Media Informasi Symphonic Rock. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, tanpa adanya bantuan-bantuan mungkin akan sangat sulit untuk bisa menyelesaikan Laporan Pengantar Tugas Akhir ini. Penulisan Laporan Pengantar Tugas Akhir ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tugas Akhir di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

Dalam penulisan Laporan Pengantar Tugas Akhir ini mungkin masih banyak kekurangan-kekurangannya baik dalam penulisan maupun materi, mengingat masih dalam proses belajar. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan agar Laporan Pengantar Tugas Akhir ini menjadi lebih sempurna. Semoga Laporan Pengantar Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua.

Bandung, 23 Agustus 2013


(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Musik merupakan salah satu kesenian, kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan (Koentjaraningrat, 1986, h. 203-204), dan merupakan salah satu kebutuhan manusia secara universal (Boedhisantoso, 1982, h. 23) yang tidak lepas dari masyarakat. Keberadaan musik dalam kehidupan masyarakat tentunya tidak lepas dari berbagai macam fungsi yang ada dalam musik itu sendiri, antara lain sebagai media ekspresi, ritual keagamaan, estetik, dan sebagai media hiburan bagi masyarakat.

Karya seni yang sudah ada saat ini khususnya seni musik telah banyak berkembang, sehingga berbagai jenis aliran musik bermunculan. Dari jenis musik dengan tempo yang sangat lambat sampai tempo cepat, masing-masing aliran musik memiliki ciri atau gaya sendiri. Sebagai contoh dalam perkembangan musik seni barat yang lahir pada jaman Renaisans, Barok, Rococo, Klasik, Romantik hingga Modern mempunyai ciri khas masing-masing, dari teknik bermain sampai tempo yang dimainkan, begitu juga dengan musik modern yang juga punya ciri khas, sebagai contoh diantaranya adalah aliran musik Pop, Jazz dan Rock.

Beberapa dari jenis aliran tersebut adalah cikal bakal terbentuknya jenis musik baru dengan cara melakukan penggabungan dari berbagai jenis aliran musik atau dengan menambahkan instrumen musik lainnya seperti instrumen musik tradisional. Seiring dengan kemajuan teknologi, pada jenis alat musik modern banyak mengalami perkembangan, seperti gitar elektrik, keyboard, bass elektrik sampai drum elektrik. Perkembangan tersebut juga mempengaruhi para musisi dalam berkreasi, sehingga terbentuklah aliran musik baru seperti Campursari, House Music, sampai World Music. Dengan banyaknya aliran musik baru yang muncul, banyak juga kelompok musik yang mencoba terobosan baru,


(12)

2 seperti mengkolaborasikan rock dengan orkestra. Kelompok musik yang pernah berkolaborasi dengan orkestra yaitu seperti, Scorpion dari Jerman merilis album Moment of Glory, kerja sama dengan Berliner Philharmoniker. Pada tahun 1999, Deep Purple memperingati 30 tahun karir mereka dengan menggelar konser diroyal Albert Hall, bekerja sama dengan The London Symphony Orchestra dan lain-lain.

Di Indonesia kelompok musik beraliran rock yang juga mengkolaborasikan rock dan orkestra yaitu Slank, Dewa dan GIGI. Kelompok musik yang beraliran rock tersebut bekerja sama dengan Erwin Gutawa Orchestra dalam konser bertema “Rockestra” yang bertempat di Jakarta Convention Center pada 3 November tahun 2000.

Grup band Dewa dalam konser tersebut mengandalkan materi baru, seperti “Roman Picisan” dan “Separuh Nafas”. Sedangkan Slank membawakan lagu “Maafkan” dan “Terlalu Manis”. GIGI yang juga berkolaborasi dengan Erwin Gutawa Orchestra membawakan lagu “Basa -basi”, “Hinakah” dan “Terbang”.

Namun, informasi mengenai Sympnonic rock belum banyak tersedia sehingga belum banyak para musisi rock dan penikmat musik rock yang mengetahui sejarah perkembangan Symphonic rock, lagu-lagu, alat-alat musik serta tokoh-tokoh yang berperan penting didalamnya. Oleh karena itu, perlu adanya sebuah media informasi mengenai Symphonic rock yang menarik agar informasi mengenai Symphonic rock tersampaikan kepada para musisi rock. Hal ini penting karena berkaitan dengan pengetahuan dan musikalitas musisi rock khususnya di Indonesia.

I.2.Identifikasi Masalah

Dari latar belakang perkembangan musik, diketahui bahwa perkembangan karya seni yang sudah ada khususnya seni musik membuat berbagai jenis aliran musik berkembang hingga saat ini, oleh karena itu dapat diidentifikasi permasalahan dari latar belakang yaitu:

 Belum banyaknya penyelenggaraan acara musik Symphonic Rock di Indonesia.


(13)

3

 Informasi dalam bentuk media mengenai Symphonic Rock masih minim sehingga pengetahuan tentang Symphonic Rock belum banyak diketahui oleh musisi rock khususnya dan masyarakat umum.

I.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka rumusan masalahnya adalah ”Bagaimana menginformasikan media informasi mengenai Symphonic Rock yang efektif dan efisien agar lebih dikenal oleh musisi rock dan masyarakat umum?”

I.4. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat diambil suatu batasan masalah yaitu membuat suatu media untuk menginformasikan sejarah perkembangan Symphonic rock, lagu-lagu, alat-alat musik serta tokoh-tokoh yang berperan penting didalamnya kepada para musisi dan penggemar musik Rock di Indonesia, khususnya di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Pekanbaru dan Makasar.

I.5. Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan mengenai informasi Symphonic Rock ini yaitu:

 Menambah pengetahuan dan musikalitas para musisi yang menggemari musik, khususnya musik rock di kota-kota besar di Indonesia.

 Menjadi referensi yang merangsang untuk mengembangkan ide-ide bermusik para musisi, khususnya musisi rock di kota-kota besar di Indonesia.


(14)

4 BAB II

ORKESTRA DAN ROCK

II.1. Musik

Sejarah perkembangan musik tidak dapat dilepas dari perkembangan budaya manusia. Hal ini disebabkan karena musik merupakan salah satu hasil dari budaya manusia disamping ilmu pengetauhan, arsitektur, bahasa dan sastra, dan lain sebagainya.

II.1.1. Definisi

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Poerwadarminta, Jakarta 1976 “Musik” adalah Ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan. Jika disimpulkan musik sangat erat hubungannya dengan bunyi-bunyian ataupun suara yang dapat diterima dan dinikmati oleh manusia melalui pendengaran, sehingga diciptakan untuk memberi kepuasan dan kenikmatan pada indera pendegaran manusia. Seiring dengan perkembangan zaman, musik tidak lagi hanya sebagai sususan nada-nada yang indah untuk didengarkan, tapi musik sudah merupakan bentuk pengekspresikan diri.

Musik merupakan salah satu kesenian, kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan (Koentjaraningrat, 1986, h. 203-204), dan merupakan salah satu kebutuhan manusia secara universal (Boedhisantoso, 1982, h. 23) yang tidak lepas dari masyarakat. Keberadaan musik dalam kehidupan masyarakat tentunya tidak lepas dari berbagai macam fungsi yang ada dalam musik itu sendiri, antara lain sebagai media ekspresi, ritual keagamaan, estetik, dan sebagai media hiburan bagi masyarakat. Musik menurut para filsuf (Susantina, 2004, h. 2) mampu


(15)

5 mengungkapkan hal-hal yang tidak dapat diekspresikan dengan kata-kata maupun jenis seni lainnya. Mereka juga mengatakan bahwa musik akan lebih mampu dan ekspresi untuk mengungkapkan perasaan dari bahasa baik lisan maupun tulisan. Hal demikian, menurut para filsuf disebabkan bentuk-bentuk musikal dari bentuk bahasa.

Dari pendapat tersebut, maka dapat dikatakan bahwa musik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan bunyi dan memiliki unsur-unsur irama, melodi dan harmoni yang mewujudkan sesuatu yang indah dan dapat dinikmati melalui indera pendengar.

II.1.2. Jenis-jenis Musik

Seni musik adalah seni menata bunyi menjadi suatu harmoni yang indah didengar. Berdasarkan jenis materinya, seni musik dikelompokkan menjadi tiga, yaitu musik klasik, musik tradisional, dan musik modern.

 Musik Tradisional

Musik tradisional adalah musik yang berkembang didaerah sekitar musik itu berasal. Contoh di Indonesia adalah musik gamelan.

 Musik Klasik

Musik klasik berasal dari Eropa. Berkembang secara universal karena memiliki standart estetika. Jenis musik ini didominasi oleh instrument musik gesek dan tiup yang lebih menonjolkan ritme pada melodi dan harmoni, bukan pada beat.

 Musik Modern

Musik modern adalah musik yang terbaru setelah jaman klasik, sampai masa sekarang ini. Konsepnya fleksibel/luwes dan instrument musik yang digunakan lebih beragam.


(16)

6 II.1.3. Alat-alat Musik

Alat musik merupakan suatu instrumen yang dibuat atau dimodifikasi untuk tujuan menghasilkan musik. Pada prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi suara, dan dengan cara tertentu bisa diatur oleh musisi, dapat disebut sebagai alat musik. Walaupun demikian, istilah ini umumnya diperuntukkan bagi alat yang khusus ditujukan untuk musik.

Dalam kaitannya dengan kegiatan ansambel musik, sering pula digunakan pengelompokan musik atas dasar fungsi atau perasannya di dalam permainan. Menurut peranan dan fungsinya alat-alat musik yang digunakan dalam bermain musik ansambel dapat dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut: 1. Alat Musik Melodis

Alat musik melodis adalah alat musik yang biasanya membunyikan melodi pada suatu lagu, pada umumnya alat musik ini tidak bisa memainkan kord secara sendirian. Berikut yang termasuk alat musik melodi:

 Recorder  Harmonica  Pianika  Flute  Saxophone  Terompet  Biola  Trombone  Clarinet

2. Alat Musik Harmonis

Alat musik harmonis yaitu alat musik yang berfungsi untuk mengiringi perjalanan melodi lagu (dengan menggunakan akor-akor tertentu), karena alat musik ini biasa memainkan harmoni maka ciri-cirinya ialah bisa memainkan tiga nada atau lebih


(17)

7 secara bersamaan. Yang termasuk alat musik harmonis adalah sebagai berikut:

 Piano

 Organ

 Gitar

3. Alat Musik Musik Ritmis

Alat musik ritmis yaitu alat musik yang berfungsi untuk mengatur jalannya irama musik atau mengatur tempo pada lagu. Berikut ini yang termasuk alat musik ritmis:

 Tamborin

 Triangle/trikoma

 Tabla

 Drum Set 4. Alat Musik Soliter

Alat musik soliter yaitu alat musik yang dapat berdiri sendiri, baik dalam hal melodi, ritme, maupun paduan nada iringannya. Yang termasuk alat musik soliter adalah:

 Gitar

 Piano

 Accordion

 Organ

 Ukulele

 Electone

II.2. Symphonic Rock

Symphonic rock adalah sub genre dari progresif rock, pada awalnya dalam sejarah musik rock progresif , istilah ini digunakan untuk membedakan rock progresif yang lebih klasik dipengaruhi dari bentuk yang lebih psychedelic dan experimental rock progresif.


(18)

8 Gambar II.1 Symphonic rock

Sumber:

http://2.bp.blogspot.com/-4eg9hc0GyiM/TWk4g0-nrAI/AAAAAAAAAf8/0BHc_4B43Y8/s1600/RPO%2BSymphonic%2BRock% 2B%255Bfront%255D.jpg

(Di akses pada 13/4/2013)

Symphonic rock dapat digambarkan sebagai kombinasi dari rock progresif dengan tradisi musik klasik. Beberapa seniman melakukan aransemen rock untuk tema dari musik klasik atau menulis bagian asli dalam struktur komposisi klasik. Selain itu, mereka dapat bermain dengan iringan simfoni, orkestra atau menggunakan synthesizer atau mellotron untuk meniru instrumen orkestra.

II.2.1. Alat-alat Musik Symphonic Rock

Alat-alat musik yang digunakan dalam pertunjukan konser Rockestra merupakan penggabungan dari alat-alat musik yang ada pada jenis aliran musik rock dan orkestra.


(19)

9

Alat-alat

musik

Rock

Orkestra

Symphonic

rock

Gambar

Bass Elektrik

 

Basoon

 

Cello

 

Double bass

 


(20)

10

Flute 

 

French Horn

 

Harpa 

 

Gitar Elektrik


(21)

11

Clarinet 

 

Drum Set 

Percussion 

 

Piano 

 

Trombone 

 

Trumpet 

 


(22)

12

Tuba 

 

Oboe 

 

Viola 

 

Violin 

 

Tabel II.1 Alat-alat Musik Symphonic rock

II.2.2. Konser dan Album Symphonic Rock

Alat musik merupakan suatu instrumen yang dibuat atau dimodifikasi untuk tujuan menghasilkan musik. Pada prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi suara, dan dengan cara tertentu bisa diatur oleh musisi, dapat disebut sebagai alat musik. Walaupun demikian, istilah ini umumnya diperuntukkan bagi alat yang khusus ditujukan untuk musik.


(23)

13 1. Luar Negeri

Dengan banyaknya aliran musik baru yang muncul, banyak juga kelompok musik yang mencoba terobosan baru, seperti mengkolaborasikan dengan orkestra, kelompok musik yang sekarang banyak berkolaborasi dengan orkestra yaitu kelompok musik dengan aliran rock, seperti:

Gambar II.2 Moment of Glory Sumber:

http://www.metal-archives.com/albums/Scorpions/Moment_of_Glory_Live/35140 (Di akses pada 13/4/2013)

 Scorpion dari Jerman merilis album Moment of Glory, kerja sama dengan Berliner Philharmoniker.


(24)

14 Gambar II.3 Deep Purple

Sumber: http://www.amazon.com/Deep-Purple-Concert-Symphony-Orchestra/dp/6305908648

(Di akses pada 13/4/2013)

 Pada tahun 1999, Deep Purple memperingati 30 tahun karir mereka dengan menggelar konser diroyal Albert Hall, dan mengajak The London Symphony Orchestra.

Gambar II.4 Always Never the Same

Sumber: http://www.allmusic.com/album/always-never-the-same-mw0000597618

(Di akses pada 13/4/2013)

 Pada tahun 1998, The London Symphony Orchestra mengawal peluncuran album grup Kansas, Always Never the Same.


(25)

15 Gambar II.5 Genesis Revisited

Sumber: http://www.amazon.com/Watcher-Skies-Revisited-Steve-Hackett/dp/B000002SII

(Di akses pada 13/4/2013)

 Pada tahun 1997, mantan gitaris Genesis, Steve Hacket, memilih The Royal Philharmonic Orchestra untuk penggarapan album Genesis Revisited, 1997.

Gambar II.6 Album S&M Sumber:

http://www.rollingstone.com/music/albumreviews/s-m-20000120

(Di akses pada 13/4/2013)

 Metallica berhasil mengundang San Fransisco Philharmonic Orchestra dengan konduktor kelas satu Michael Kamen dalam merilis album S&M.


(26)

16 Gambar II.7 Concerto For Group And Orchestra Sumber:

http://no-music-no-life.kazeo.com/deep-purple/deep-purple,r338112.html (Di akses pada 13/4/2013)

 Pada tahun 1972, kelompok musik Deep Purple merupakan pelopor penggabungan kedua unsur musik itu yang tercatat dalam Guinness Book of Record sebagai grup paling bising didunia, merilis album Concerto for Group & Orchestra, hasil konser di Royal Albert Hall.


(27)

17 2. Dalam Negeri

Gambar II.8 Konser Rockestra 2000

Sumber: Tangkilisan, Reynald Christian. (2007). Perancangan Komunikasi Visual dalam promosi Even Konser Rockestra. Laporan

Tugas Akhir 2006/2007-Universitas Bina Nusantara. (Di akses pada 13/4/2013)

Di Indonesia, konser bertemakan rockestra pernah di selenggarakan oleh Erwin gutawa pada tahun 2000. Dalam sekala nasional konser Rockestra ini merupakan pertama kali terjadi di Indonesia. Erwin berhasil menciptakan sebuah dialog dari dua unsur bunyi yang amat berlainan. Disini Erwin berpendapat bahwa ia dapat membuyarkan pendapat tentang orkestra adalah suatu tontonan kaku yang hanya layak dikonsumsi penonton kelas atas. Disinilah orkestra menjadi modern dan Erwin berhasil membawa panggung musik Indonesia memasuki babak baru.


(28)

18 Gambar II.9 Album Rockestra 2006

Sumber: http://alv92.wordpress.com/2012/04/10/erwin-gutawa-rockestra/

(Di akses pada 13/4/2013)

Pada tahun 2006, Erwin Gutawa mengeluarkan album terbarunya yang berjudul “Rockestra”. Dalam hal materi album ini berbeda dengan konser rockestra. Album ini menghadirkan lagu-lagu rock yang memiliki tema, lirik, dan makna yang jarang ditemukan dijaman ini dan album ini merupakan suatu sejarah perkembangan musik secara sederhana dari era 70-an sampai sekarang.

Gambar II.10 Jogja Rockestra

Sumber: http://faizperjuangan.wordpress.com/2008/07/08/jogja-rockestra-sebuah-konsep-event-luar-biasa/

(Di akses pada 13/4/2013)

Pada tahun 2007 konser yang bertemakan Jogja Rockestra diselenggarakan di Jogja. Konser musik ini diikuti oleh band lokal Jogja yang mengusung semua jenis aliran musik non brutal dan underground yang diiringi alat musik String Section.


(29)

19 Gambar II.11 The Loud of Harmonic

Gambar: II.11 The Loud of Harmonic Rock & Symphonic Orchestra Sumber:

http://onesgamelan.wordpress.com/2009/02/07/the-loud-of-harmonic-rock-symphony-orchestra/ (Di akses pada 13/4/2013)

Pada tahun 2009, konser musik bertajuk “The Loud of Harmonic Rock & Symphony Orchestra” di gedung Sabuga Bandung. Konser ini merupakan aplikasi mata kuliah manajemen pertunjukan di Program studi Pendidikan Musik FPBS UPI. Pada konser ini tampil beberapa musisi rock Indonesia, baik musisi yang dikenal dalam jajaran artis nasional maupun para musisi muda berbakat dari lingkungan mahasiswa Universitas Indonesia. Para musisi tersebut antara lain: Andi/rif, John Paul Ivan, Ale “Virgie”, Ammy “4peniti”, Rana “Incrush”, Rebeh “Red Peanut”, Prameswara Voices, Orchestra bumi Siliwangi dan pelukis Syarif Hidayat.

II.3. Media Informasi

Berkembangnya media informasi dikarenakan adanya pengaruh pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat ditambah dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya informasi. Masyarakat


(30)

20 mulai berperan aktif dalam mendapatkan, mencari, dan menyebarkan informasi lewat media informasi. Bahkan sekarang media informasi telah menjadi salah satu instrumen penting dalam membangun kekuatan baik itu kekuatan ekonomi suatu wilayah atau negara, kekuatan politik, hingga kekuatan militer. Sehingga media informasi bisa dikategorikan suatu instrumen yang memiliki dampak kepada seluruh hajat hidup orang banyak.

Penyerapan informasi yang bersifat informasi yang dapat didengar langsung maupun tidak langsung (melalui radio atau telepon) adalah 20%. Penyerapan informasi yang bersifat audio visual atau informasi yang dapat didengar dan dilihat (melalui televisi atau video) adalah 60%. Sedangkan penyerapan informasi yang bersifat visual atau informasi yang dapat dilihat, berbentuk tulisan ataupun gambar adalah 75% (Sumardi, 2005).

II.3.1. Definisi Media Informasi

Media informasi sangat penting untuk saat ini, karena melalui media informasi masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan dan mengetauhi informasi serta berinteraksi dengan satu sama lain.

Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat di definisikan sebagai perantara atau penghantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; et,al,. 2001). Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan komunikator menuju komunikasi (Criticos, 1996). Sedangkan pengertian dari informasi secara umum, informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetauham atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan baik masa sekarang atau yang akan datang (Gordon B, Davis 1990; 11).


(31)

21 Maka pengertian dari media informasi dapat disimpulkan sebagai alat untuk mengumpulkan dan menyusun kembali sebuah informasi sehingga menjadi bahan bermanfaat bagi penerima informasi, yaitu masyarakat.

II.3.2. Jenis-jenis Media Informasi

Media informasi sebagai alat yang menyampaikan suatu informasi harus tepat sasaran agar dapat tersampaikan dengan baik pada target sasaran sehingga dapat bermanfaat bagi pembuat dan penerima informasi, media informasi dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu:

 Media Lini Atas

Merupakan media yang tidak langsung bersentuhan dengan target audiens dan jumlanya terbatas tetapi jangkauan target luas, seperti billboard, iklan, televisi, iklan radio dan lain-lain.

 Media Lini Bawah

Suatu media iklan yang tidak disampaikan atau disiarkan melalui media masa dan jangkauan target hanya berfokus pada satu titik atau daerah, brosur, poster, flyer, sign system dan lain-lain.

 Media Cetak

Media cetak dapat berupa brosur, Koran, majalah, poster, pamphlet, spanduk, dan lain-lain.

 Media Elektronik

Media ini dapat disampaikan melalui radio, kaset, kamera, handphone dan internet.

II.4. Analisa

Proses analisa dilakukan untuk mengungkapkan pandangan serta tingkah laku masyarakat terhadap masalah yang diangkat.


(32)

22 II.4.1. Hasil Kuisioner

Responden dalam kuesioner ini berjumlah 30 orang. Responden yang merupakan musisi rock dan penggemar musik rock berasal dari kota Bandung dan berusia antara 20-39 tahun. Kuesioner disebar melalui media online yaitu social media dan forum di internet pada tanggal 2 juni tahun 2013.

1. Apakah anda menyukai musik Rock?

Gambar II.12 Jawaban Responden Yang Menyukai Musik Bergenre Rock

Asumsi: Data menunjukan bahwa pada umumnya responden menyukai jenis musik Rock. Hal ini ditujukan dengan yang menjawab iya sebanyak 25 orang dan tidak 5 orang. ya = 75%, tidak = 25%

Jawaban

Iya (25 Orang) Tidak (5 Orang)


(33)

23 2. Apakah anda menyukai musik Symphonic?

Gambar II.13 Jawaban Responden Yang Menyukai Musik Bergenre Symphonic

Asumsi: Data menunjukan bahwa pada umumnya responden menyukai jenis musik Symphonic. Hal ini ditujukan dengan yang menjawab iya sebanyak 20 orang dan tidak 10 orang. ya = 60%, tidak = 40%

3. Apakah anda menyukai musik Symphonic Rock?

Gambar II.14 Jawaban Responden Yang Menyukai Musik Symphonic Rock

Jawaban

Iya (20 Orang) Tidak (10 Orang)

Jawaban

Iya (19 Orang) Tidak (11 Orang)


(34)

24 Asumsi: Data menunjukan bahwa pada umumnya responden menyukai jenis musik Symphonic Rock. Hal ini ditujukan dengan yang menjawab iya sebanyak 19 orang dan tidak 11 orang. ya = 57%, tidak = 43%

4. Apakah anda mengetahui jenis musik Symphonic Rock?

Gambar II.15 Jawaban Responden Yang Mengetahui Musik Symphonic Rock

Asumsi: Data menunjukan bahwa pada umumnya responden mengetahui jenis musik Symphonic Rock. Hal ini ditujukan dengan yang menjawab iya sebanyak 17 orang dan tidak 13 orang. ya = 51%, tidak = 49%

5. Jelaskan yang anda ketahui tentang jenis musik Symphonic Rock?

Tanggapan responden pada umumnya mengetahui jenis musik ini, tetapi terbatas hanya pada grup musik yang pernah berkolaborasi dengan orchestra.

Jawaban

Iya (17 Orang) Tidak (13 Orang)


(35)

25 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1. Target Audiens

Pemilihan suatu segmen audiens hendaknya dilakukan berdasarkan riset yang memadai dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang. Dalam perancangan media informasi Symphonic rock ini, target audiens dibagi menjadi 2 kelompok yaitu primer dan sekunder. Target audiens primer dalam perancangan ini adalah musisi rock dan target audiens sekundernya adalah penggemar musik rock.

1. Primer

 Demografi

Usia : 20-29 tahun

Gender (Jenis kelamin) : Pria dan Wanita

Pendidikan : SMA-S1

Pekerjaan : Musisi rock

Bahasa : Indonesia formal dan non

formal

 Psikografi

Kelas Sosial : B+ (Kelas menengah atas) B (Kelas menengah bawah) Gaya hidup : Memiliki mobilitas tinggi

Senang Bersosialisasi dengan lingkungan Memiliki kesamaan hobi dengan orang lain

Senang bergaul

Kepribadian : Menyukai tantangan dan aktif dibidang musik


(36)

26 Tempat tinggal : Jakarta, Surabaya, Medan,

Bandung, Pekanbaru, Makasar.

Iklim : Tropis

2. Sekunder

 Demografi

Usia : 30-39 tahun

Gender (Jenis kelamin) : Pria dan Wanita

Pendidikan : SMA-S1

Pekerjaan : Penggemar musik

Bahasa : Indonesia formal dan non formal

 Psikografi

Kelas sosial : A (Kelas menengah atas)

B+ (Kelas menengah atas)

B (Kelas menengah bawah) Gaya Hidup : Senang bergaul

Tidak suka basa-basi

Kepribadian : Menyukai kemewahan, cinta damai, bukan termasuk pekerja keras, jujur.

 Geografi

Tempat tinggal : Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Pekanbaru, Makasar.


(37)

27 III.2. Strategi Perancangan

Strategi peracangan ini merupakan cara pendekatan dalam langkah menyampaikan informasi kepada audiens. Dengan cara merancang konsep visual yang informatif dan menarik agar pesan yang disampaikan dapat lebih mudah dipahami dan tidak terlihat membosankan, yaitu dengan merancang sebuah media informasi yang berbentuk sebuah buku informasi yang menerangkan berbagai macam informasi tentang jenis aliran musik Symphonic Rock.

III.2.1. Pendekatan Komunikasi

Perancangan strategi komunikasi menurut Anwar Arifin dalam buku Strategi Komunikasi (1984,10) menyatakan bahwa “memperhitungkan kondisi dan situasi (ruang dan waktu) yang dihadapi dan yang akan mungkin dihadapi dimasa depan, guna mencapai efektivitas menciptakan perubahan pada diri khalayak dengan mudah dan cepat”.

Dalam strategi perancangan media informasi Symphonic rock adalah menggunakan bahasa visual dan verbal.

 Visual

Pendekatan visual yang digunakan adalah dengan menampilkan beberapa gambar. Pada media informasi ini akan menggunakan referensi dari visualisasi Album Symphonic Rock The Royal Philharmonic Orchestra dan Album Symphonic Theater Of Dreams yang akan disesuaikan dengan target sasaran yaitu musisi rock dan penggemar musik rock.


(38)

28 Gambar III.1 Album Symphonic Rock The Royal

Philharmonic Orchestra Sumber: http

http://www.coverportal.com/Audio/GrafikAudio/the_royal_p hilharmonic_orchestra_-_symphonic_rock_2004_a.jpg

(Diakses pada 18/042013)

Gambar III.2 Album Symphonic Theater Of Dreams Sumber:

http://www.nytix.com/repository/broadwaytheatres/ford/ford _large.jpg


(39)

29

 Verbal

Materi pesan yang akan disajikan dalam media informasi ini adalah penjelasan mengenai informasi sejarah perkembangan Symphonic rock, lagu-lagu, alat-alat musik serta tokoh-tokoh yang berperan penting didalamnya. Teks pada media informasi digunakan untuk menjelaskan maksud gambar-gambar yang terdapat dalam media informasi, sedangkan bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia non formal, dengan tujuan agar pesan yang disampaikan cukup jelas dan mudah diterima.

III.2.2. Strategi Kreatif

Dalam perancangan media informasi Symphonic Rock ini dibuat sebagai media yang mudah untuk diketahui, agar pengetahuan tentang Symphonic Rock yang diinformasikan lebih cepat sampai untuk dimengerti oleh khalayak sasaran, karena media tersebut merupakan media yang mudah dibawa dan memudahkan pembacanya untuk mengakses informasi secara berulang-ulang.

III.2.3.Strategi Media

Adapun strategi media ini ditujukan agar menyampaikan pesan kepada target audiens secara informatif dan disesuaikan dengan kebutuhan target audiens. Oleh karena itu pemilihan media informasi ini haruslah efektif, efesien dan tepat sasaran. Karena kebutuhan terhadap media ini diharapkan menjadi solusi yang tepat untuk memecahkan masalah.


(40)

30 III.2.3.1. Media Utama

Media utama yang digunakan adalah berupa buku informasi dalam bentuk buku cetak mengenai Symphonic rock. Media buku cetak dipilih sebagai media utama karena buku adalah sarana pengetauhan berisikan informasi-informasi yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan isinya. Media buku informasi ini digunakan karena buku menjabarkan informasi secara lebih rinci yang akan disampaikan kepada target audiens/sasaran.

Gambar III.3 Sampul Depan Buku Sumber: Pribadi

III.2.3.2. Media Pendukung

Media pendukung digunakan menjadi tambahan yang diberikan atau dipublikasikan bersama media utama dalam satu paket. Dimaksudkan agar menjadi rangsangan pembeli untuk membeli buku informasi ini, seperti:

 Poster

Media ini diperlukan untuk mempromosikan media buku informasi. Alasan digunakannya poster adalah, karena poster dapat ditempel dimana saja dan poster lebih menjangkau target sasaran lebih banyak sehingga


(41)

31 pesan dapat tersampaikan, juga lebih memiliki kelebihan karena bisa menahan orang lebih lama untuk membacanya.

 X-banner

Banner berguna untuk memberitahukan keberadaan buku yang ditempatkan disebuah toko buku.

 Media Merchandise

Merchandise berguna untuk mengingatkan sesuatu yang di informasikan atau di promosikan.

- T-shirt (Kaos)

Media T-shirt sering digunakan oleh masyarakat, sehingga cocok untuk menyampaikan pesan sebagai pengingat.

- Bandana (Penutup kepala)

Bandana yang digunakan untuk menutup kepala ini cocok untuk menyampaikan pesan sekaligus sebagai pengingat.

- Pin

Pin juga merupakan media pendukung yang sangat efesien dan fleksibel karena selain mudah dibawa pin juga mudah menempel pada kain.

 Media Gimmick

Media ini akan dibagikan kepada pembeli buku informasi.

- Pembatas buku

Dengan warna-warni dan bentuk yang menarik, dapat dipakai oleh pembaca sekaligus pengingat. - Packaging Pick Gitar

Selain efektif untuk mempromosikan buku juga dapat digunakan untuk menyimpan pick gitar. - Pick Gitar


(42)

32 Selain efektif untuk mempromosikan buku juga dapat digunakan untuk memainkan gitar. - Stiker

Penyampaian buku yang cukup efektif karena penempatan bisa dimana saja.

III.2.4.Strategi Distribusi

Keputusan mengenai saluran distribusi dalam pemasaran adalah merupakan salah satu keputusan yang paling kritis yang dihadapi manajemen. Saluran yang dipilih akan mempengaruhi seluruh keputusan pemasaran yang lainnya. Dalam rangka untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen maka perusahaan harus benar-benar memilih atau menyeleksi saluran distribusi yang akan digunakan, sebab kesalahan dalam pemilihan saluran distribusi ini dapat menghambat bahkan dapat memacetkan usaha menyalurkan barang dan jasa tersebut.”

III.2.4.1.Jadwal Distribusi Media Media Utama Juni

2013 Juli 2013 Agustus 2013 September 2013 Buku Cetak Media Pendukung Poster X-Banner Display Pin Media Merchandise T-shirt Slayer Media Gimmick Pick Gitar Sticker


(43)

33 Pembatas Buku

Tabel II.2 Jadwal Distribusi Media

Buku ini dijadwalkan akan terbit dari awal juli hingga September 2013, karena pada bulan-bulan itu banyak terdapat even-even musik, sehingga diharapkan buku informasi ini tepat untuk disebarkan pada bulan-bulan tersebut. Untuk promosi penjualan serta beberapa gimmick hadiah dari buku ini hanya berlaku pada saat promosi buku ini berlangsung, dengan promosi dan gimmick tersebut ditujukan agar banyak peminat untuk membeli dan mendapatkan buku Symphonic rock.

III.2.4.2.Tempat Penyebaran Media

Media-media tersebut akan disebarkan ditempat-tempat keramaian seperti di mall, sekolah/kursus musik, studio musik, toko musik, dan toko buku, karena meyesuaikan dengan target sasaran.

III.3. Konsep Visual

Konsep visual merupakan ide awal perancangan suatu desain yang dapat diperoleh melalui sebuah proses pendekatan dan pendalaman materi. Oleh karena itu dibutuhkan suatu konsep visual yang sangat baik agar karya yang dihasilkan sesuai dan pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam perancangan media informasi Symphonic rock ini dibutuhkan referensi dari beberapa buku musik ensklopedia. Font yang digunakan untuk judul dan subjudul adalah Trajan Pro dan font untuk body text menggunakan Myriad Pro. Font yang digunakan dalam perancangan buku informasi ini nyaman untuk dibaca juga sesuai dengan konsep.


(44)

34 III.3.1. Format Desain

 Ukuran Buku

Buku ini berukuran 20 x 20 cm. Bentuk buku ini berbentuk persegi empat. Pada bagian cover bahan yang digunakan yaitu Softcover. Dengan ukuran persegi empat, buku ini akan terlihat menarik, elegan dan berbeda dengan buku standar. Diharapkan buku ini lebih efektif menyampaikan informasi penting mengenai Symphonic Rock.

 Jenis Kertas

Kertas isi buku yang digunakan yaitu dengan art paper 150 gram. Pada bagian isi buku akan dijelaskan tentang informasi mengenai jenis musik Symphonic rock secara lengkap dan jelas

III.3.2.Tata Letak (Layout)

Menurut Surianto Rustan (2009) adalah tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif sehingga memudahkan pembaca untuk menerima informasi yang disampaikan. Dalam buku informasi Symphonic rock ini, setiap layout elemen gambar lebih dominan daripada teks dan penempatan unsur-unsur grafis disusun sedemikian rupa untuk mendapatkan kesan yang menarik dan informatif. Pada penempatan layout ini dibagi atas beberapa prinsip dasar dalam merancang sebuah layout:

Tata letak pada perancangan media informasi ini menggunakan skema portrait dan landscape, dimana isi dari informasi ini berupa informasi-informasi dalam bentuk image yang bervariasi dengan posisi portrait dan landscape.


(45)

35 Gambar III.4 Margin

Gambar III.5 Layout Isi Buku

Gambar III.6 Split Image Sampul buku Sumber: Data Pribadi


(46)

36 III.3.3.Tipografi

Dalam perancagan media informasi ini, terdapat beberapa jenis tipografi yang digunakan sesuai dengan fungsi dan tujuan penggunaannya antara lain:

Sampul depan menggunakan jenis huruf Trajan Pro Bold. Jenis huruf ini dipilih karena mempunyai kesan klasik dan elegan sesuai dengan jenis musik Symphonic rock yang megah. Mengenai tingkat keterbacaannya, font Trajan Pro Bold cukup mudah untuk dibaca.

Untuk Body text dan Sub headline akan digunakan font Myriad Pro, pemilihan font ini selain tingkat keterbacaan yang cukup mudah juga pas dengan tema yang klasik dan elegan.

III.3.4.Ilustrasi

Konsep pemilihan gaya ilustrasi dalam buku ini adalah olahan fotografi yang dikondisikan dan dirancang sesuai dengan tema agar terlihat elegan, klasik dan megah.

III.3.5.Warna

Warna merupakan unsur penting yang dapat memperkuat gagasan visual dalam menyampaikan sebuah pesan agar dapat diterima dengan baik. Komposisi warna yang digunakan dalam perancangan buku ini menggunakan kombinasi warna yang memberikan kesan yang elegan, klasik dan megah.


(47)

37 C: 84 M: 18 Y: 100 K: 0

C: 51 M: 0 Y: 100 K: 0

C: 73 M: 0 Y: 9 K: 9

C: 49 M: 88 Y: 0 K: 0

C: 0 M: 100 Y: 100 K: 0

C: 0 M: 100 Y: 100 K: 0

 Warna Kuning

Mempunyai arti dan makna yang kehangatan, semangat dan keseimbangan. Oleh Karena itu warna kuning digunakan dalam media ini.

 Warna Merah

Mempunyai arti dan makna yang berenergi dan kekuatan.

 Warna Hitam

Warna hitam merupakan warna yang mengesankan ekslusif, elegan. Maka dari itu warna hitam sangat cocok untuk media ini yang juga dibikin ekslusif dan elegan.


(48)

38 Warna putih memiliki makna suci dan bersih. Oleh karena itu warna pada media ini terdapat pada teks juga background yang terdapat banyak pada isi buku.

 Warna Biru Muda

Warna biru muda mempuyai arti kejernihan pikiran, dan komunikasi, dan ekspresi diri. Warna ini terdapat pada gambar gitar yang juga berarti ekspresi diri terhadap musik.

 Warna Biru Tua

Warna biru tua adalah mempunyai makna kepercayaan, kejujuran dan ketergantungan. Warna ini digunakan dalam media buku informasi yang diharapkan target audiens akan mempunyai kejujuran dalam berkarya dan kepercayaan diri yang tinggi, sehingga dapat ketergantungan kepada hal yang positif.


(49)

39 BAB IV

TEKNIS PRODUKSI

IV.1. Teknis Media

Teknis pembuatan pada media utama dan media pendukung pada perancangan media informasi Symphonic Rock yaitu dengan

menggunakan gambar ilustrasi dan kemudian diolah dengan menggunakan beberapa software grafis (PhotoShop dan CorelDraw).

IV.1.1. Media Utama (Buku)

Media utama yang digunakan adalah berupa buku informasi dalam bentuk buku cetak mengenai Symphonic rock. Media buku cetak dipilih sebagai media utama karena buku adalah sarana pengetauhan berisikan informasi-informasi yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan isinya. Media buku informasi ini digunakan karena buku menjabarkan informasi secara lebih rinci yang akan disampaikan kepada target audiens/sasaran. Dalam media buku ini menggunakan material kertas art paper, 210 Mg. Dengan ukuran kertas 20 x 20 cm.


(50)

40 Material yang digunakan yaitu art paper dengan ketebalan 150 Mg untuk isi buku dan Art paper 260 Mg untuk cover.

Teknis produksi: Cetak offset separasi. Format: Persegi empat.

Ukuran: Tinggi 20 cm x lebar 20 cm.

Gambar IV.2 Sampel Isi Buku IV.1.2. Media Pendukung

Media pendukung digunakan menjadi tambahan yang diberikan atau dipublikasikan bersama media utama dalam satu paket. Dimaksudkan agar menjadi rangsangan pembeli untuk membeli buku informasi ini.

IV.1.2.1.Poster

Media ini diperlukan untuk mempromosikan media buku informasi. Alasan digunakannya poster adalah, karena poster dapat ditempel dimana saja dan poster lebih menjangkau target sasaran lebih banyak sehingga pesan dapat tersampaikan, juga lebih memiliki kelebihan karena bisa menahan orang lebih lama untuk membacanya.


(51)

41 Gambar IV.3 Poster

Material yang digunakan yaitu art paper dengan ketebalan 80 Mg dengan ukuran A3. Biasanya di pasang di depan pintu masuk tempat pameran atau gramedia.

Teknis produksi: Cetak offset separasi. Format: Portrait.

Ukuran: Tinggi 29,7 cm x lebar 42 cm.

IV.1.2.2.X-Banner

Banner berguna untuk memberitahukan keberadaan buku yang ditempatkan disebuah toko buku.


(52)

42 Gambar IV.3 X-Banner

Material yang digunakan yaitu kertas fleksi korea dengan ukuran 60 x 160 cm. Teknis produksi menggunakan digital printing.

Teknis produksi: Cetak offset separasi. Format: Portrait.

Ukuran: Tinggi 160 cm x lebar 60 cm

IV.1.3. Media Merchandise

Merchandise berguna untuk mengingatkan sesuatu yang di informasikan atau di promosikan.


(53)

43 IV.1.3.1. Pin

Pin dapat menjadi reminder untuk target audiens

Gambar IV.4 Pin

Material yang digunakan yaitu Glosy paper dengan ukuran diameter 4,4 cm. Teknis produksi menggunakan digital printing.

Teknis produksi: Cetak offset separasi. Format: Portrait.

Ukuran: Diameter 4,4 cm

IV.1.3.2. T-Shirt

Media T-shirt sering digunakan oleh masyarakat, sehingga cocok untuk menyampaikan pesan sebagai pengingat.


(54)

44 Media: T-shirt

Material: Cotton Combat Ukuran: Disesuaikan

Teknis Produksi: Digital Printing

IV.1.3.3. Bandana

Bandana yang digunakan untuk menutup kepala ini cocok untuk menyampaikan pesan sekaligus sebagai pengingat.

Gambar IV.6 Bandana

Media: Bandana Ukuran: Disesuaikan

Teknis Produksi: Digital Printing

IV.1.4. Media Gimmick

Media ini akan dibagikan kepada pembeli buku informasi.

IV.1.4.1. Pembatas Buku

Dengan warna-warni dan bentuk yang menarik, dapat dipakai oleh pembaca sekaligus pengingat.


(55)

45 Gambar IV.7 Pembatas Buku

Material yang digunakan yaitu Art paper dengan ketebalan 260 mg dengan ukuran 15 x 4 cm. Teknis produksi menggunakan digital printing. Digunakan sebagai pembatas buku.

Teknis produksi: Cetak offset separasi. Format: Portrait.

Ukuran: Tinggi 15cm x lebar 4cm.

IV.1.4.2. Packaging Pick Gitar

Selain efektif untuk mempromosikan buku juga dapat digunakan untuk menyimpan pick gitar.


(56)

46 Material yang digunakan yaitu Art paper dengan ketebalan 260 Mg. Teknis produksi menggunakan digital printing.

Teknis produksi: Cetak offset separasi. Format: Portrait. 27

Ukuran: Tinggi 13 cm x lebar 12 cm.

IV.1.4.3. Stiker

Penyampaian buku yang cukup efektif karena penempatan bisa dimana saja.

Gambar IV.9 Stiker

Material yang digunakan yaitu kertas stiker transparan dengan ukuran 13 cm x 8 cm. Teknis produksi menggunakan digital printing.

Teknis produksi: Cetak offset separasi. Format: Landscape.

Ukuran: Tinggi 8 cm x lebar 13 cm.

IV.1.4.4. Pick Gitar

Selain efektif untuk mempromosikan buku juga dapat digunakan untuk bermain gitar.


(57)

47 Gambar IV.10 Pick Gitar


(1)

42 Gambar IV.3 X-Banner

Material yang digunakan yaitu kertas fleksi korea dengan ukuran 60 x 160 cm. Teknis produksi menggunakan digital printing.

Teknis produksi: Cetak offset separasi. Format: Portrait.

Ukuran: Tinggi 160 cm x lebar 60 cm

IV.1.3. Media Merchandise

Merchandise berguna untuk mengingatkan sesuatu yang di informasikan atau di promosikan.


(2)

43 IV.1.3.1. Pin

Pin dapat menjadi reminder untuk target audiens

Gambar IV.4 Pin

Material yang digunakan yaitu Glosy paper dengan ukuran diameter 4,4 cm. Teknis produksi menggunakan digital printing.

Teknis produksi: Cetak offset separasi. Format: Portrait.

Ukuran: Diameter 4,4 cm

IV.1.3.2. T-Shirt

Media T-shirt sering digunakan oleh masyarakat, sehingga cocok untuk menyampaikan pesan sebagai pengingat.


(3)

44 Media: T-shirt

Material: Cotton Combat Ukuran: Disesuaikan

Teknis Produksi: Digital Printing

IV.1.3.3. Bandana

Bandana yang digunakan untuk menutup kepala ini cocok untuk menyampaikan pesan sekaligus sebagai pengingat.

Gambar IV.6 Bandana

Media: Bandana Ukuran: Disesuaikan

Teknis Produksi: Digital Printing

IV.1.4. Media Gimmick

Media ini akan dibagikan kepada pembeli buku informasi.

IV.1.4.1. Pembatas Buku

Dengan warna-warni dan bentuk yang menarik, dapat dipakai oleh pembaca sekaligus pengingat.


(4)

45 Gambar IV.7 Pembatas Buku

Material yang digunakan yaitu Art paper dengan ketebalan 260 mg dengan ukuran 15 x 4 cm. Teknis produksi menggunakan digital printing. Digunakan sebagai pembatas buku.

Teknis produksi: Cetak offset separasi. Format: Portrait.

Ukuran: Tinggi 15cm x lebar 4cm.

IV.1.4.2. Packaging Pick Gitar

Selain efektif untuk mempromosikan buku juga dapat digunakan untuk menyimpan pick gitar.


(5)

46 Material yang digunakan yaitu Art paper dengan ketebalan 260 Mg. Teknis produksi menggunakan digital printing.

Teknis produksi: Cetak offset separasi. Format: Portrait. 27

Ukuran: Tinggi 13 cm x lebar 12 cm.

IV.1.4.3. Stiker

Penyampaian buku yang cukup efektif karena penempatan bisa dimana saja.

Gambar IV.9 Stiker

Material yang digunakan yaitu kertas stiker transparan dengan ukuran 13 cm x 8 cm. Teknis produksi menggunakan digital printing.

Teknis produksi: Cetak offset separasi. Format: Landscape.

Ukuran: Tinggi 8 cm x lebar 13 cm.

IV.1.4.4. Pick Gitar

Selain efektif untuk mempromosikan buku juga dapat digunakan untuk bermain gitar.


(6)

47 Gambar IV.10 Pick Gitar