44
2.8.2. Menetapkan Waktu Kelonggaran
Waktu normal untuk suatu elemen operasi kerja adalah semata-mata
menunjukkan bahwa
seorang operator
yang berkualifikasi baik akan bekerja menyelesaikan pekerjaan pada
kecepatan atau tempo kerja yang normal. Walaupun demikian pada prakteknya kita akan melihat bahwa tidaklah bisa diharapkan
operator tersebut akan mampu bekerja secara terus-menerus sepanjang hari tanpa adanya interupsi sama sekali. Disini
kenyataannya operator akan sering menghentikan kerja dan membutuhkan waktu-waktu khusus untuk keperluan seperti personal
needs, istirahat melepas lelah, dan alasan-alasan lain yang diluar kontrolnya. Waktu longgar yang dibutuhkan dan akan menginterupsi
proses produksi ini bisa diklasifikasikan menjadi personal
allowance, fatique allowance, dan delay allowance.
2.8.3. Kelonggaran Waktu untuk Kebutuhan Personal Personal Allowance
Pada dasarnya
setiap pekerjaan
haruslah diberikan
kelonggaran waktu untuk keperluan yang bersifat kebutuhan pribadi personal need. Jumlah waktu kelonggaran untuk kebutuhan
personil dapat ditetapkan dengan jalan sampling kerja. Meskipun
45 jumlah waktu kelonggaran untuk kebutuhan personil yang diperlukan
ini akan
bervariasi tergantung
pada individu
pekerjanya dibandingkan dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan, akan tetapi
untuk kenyataannya untuuk pekerjan-pekerjaan yang berat dan kondisi kerja yang tidak enak terutama temperatur tinggi akan
menyebabkan kebutuhan waktu personil ini lebih besar lagi.
2.8.4. Kelonggaran Waktu untuk Melepaskan Lelah Fatique Allowance
Kelelahan fisik manusia bisa disebabkan oleh beberapa penyebab diantaranya adalah kerja yang membutuhkan pikiran
banyak lelah mental dan kerja fisik. Masalah yang dihadapi untuk menetapkan jumlah waktu yang diijinkan untuk istirahan melepas
lelah ini sangat sulit dan kompleks sekali. Disini waktu yang dibutuhkan untuk keperluan istirahat akan sangat tergantung pada
individu yang bersangkutan, interval waktu dari siklus kerja dimana pekerja akan memikul beban kerja secara penuh, kondisi fisik
lingkungan pekerjaan, dan faktor-faktor lainnya. Periode istirahat untuk melepaskan lelah diluar istirahat
makan siang dimana semua pekerja dalam suatu departemen tidak diijinkan untuk bekerja akan bisa menjawab permasalahan yang ada.
Lama waktu periode istirahat dan frekwensi pengadaannya akan tergantung pada jenis pekerjaannya.
46
2.8.5. Kelonggaran Waktu Karena Keterlambatan-Keterlambatan Delay Allowance