Pengumpulan Data 1. Data Sebelum Perancangan

60

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Data Sebelum Perancangan

A. Posisi Operator

Pada saat sebelum perbaikan fasilitas kerja operator dalam menyelesaikan pekerjaanya menggunakan alat yang sederhana sehingga tidak terjadi kenyamanan dalam bekerja. Secara lengkap aktivitas operator sebelum dilakukan perbaikan fasilitas kerja dapat dilihat pada gambar 5 : Gambar 5. Posisi Kerja Pengupasan Kacang Tanah sebelum Perancangan 61

B. Data Kuesioner

Data kuisioner diambil dari operator pengupasan kacang tanah dengan jumlah karyawan 5 orang. Adapun data kuisoner dari jawaban responden dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Hasil Jawaban Kuisioner

C. Data Denyut Jantung sebelum Perancangan

Data denyut jantung diperoleh dari hasil pengukuran dengan alat digital pulse meter pada saat operator belum melakukan pekerjaan dan setelah selesai melakukan pekerjaan. Pengambilan data denyut jantung di ambil dari satu operator atau pekerja dengan kemampuan atau skill rata rata. Adapun data denyut jantung pada saat sebelum bekerja dan setelah bekerja dapat dilihat pada tabel 6 berikut: No Jenis Keluhan Jawaban Kuisioner Jumlah Tidak Nyaman Nyaman 1 Punggung 4 17 1 50 2 Pinggang 4 17 1 50 3 Lengan Tangan 5 22 - - 4 Pergelangan Tangan 5 22 - 5 Siku 5 22 - - Jumlah 23 100 2 1 62 Tabel 6. Data Denyut Jantung sebelum Perancangan No. Denyut Jantung Pulsemenit No. Denyut Jantung Pulsemenit Sebelum Bekerja Setelah Bekerja Sebelum Bekerja Setelah Bekerja

1. 75

99 16. 74 98

2. 73

98 17. 73 96

3. 74

96 18. 72 99

4. 75

98 19. 74 97 5. 73 100 20. 73 96

6. 72

97 21. 75 98 7. 74 98 22. 73 97

8. 75

96 23. 72 99 9. 73 99 24. 74 98

10. 74

97 25. 75 96

11. 75

100 26. 73 98

12. 74

98 27. 72 96

13. 74

99 28. 74 99 14. 73 96 29. 75 97

15. 72

97 30. 73 98

D. Data Waktu Pengupasan Kacang tanah sebelum Perancangan

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan jam henti stopwatch karena jenis pekerjaan yang dilakukan adalah kontinyu. Adapun data hasil pengukuran dapat dilihat pada tabel 7 berikut: Tabel 7. Data Waktu pengupasan kacang sebelum Rancangan No. Waktu detik3 kg No. Waktu detik3 kg No. Waktu detik3kg 1. 270 11. 269 21. 268

2. 268

12. 268

22. 268

3. 268 13. 268 23. 268

4. 269

14. 269

24. 269

5. 268 15. 269 25. 270

6. 270

16. 270

26. 268

7. 268 17. 268 27. 269

8. 269

18. 269

28. 268

9. 270

19. 269

29. 270

10. 270

20. 268

30. 269

Σ 8064 63

E. Data Penyesuaian dan Kelonggaran 1. Data Penyesuaian

Faktor-faktor penyesuaian yang digunakan untuk menentukan Performance Rating adalah penyesuaian dengan metode Westinghouse yang meliputi keterampilan Skill, usaha Effort, kondisi kerja Condition dan konsistensi Consistency. Dalam menentukan faktor penyesuaian pada penelitian ini tentunya memperhatikan keterampilan operator yang akan diamati dimana pada penelitian ini operator memiliki tingkat keterampilan termasuk Good skill, kemudian usaha yang dilakukan oleh operator dalam bekerja termasuk good effort karena dalam bekerja operator mempunyai usaha yang baik dalam bekerja, kondisi kerja yang poor karena dalam ruangan kerja memiliki suhu dan tingkat kebisingan yang kurang mendukung dalam bekerja, dan konsistensi termasuk average karena operator bekerja dengan waktu penyelesaian yang konsisten. a. Keterampilan Skill: Good Skill C1 + 0.06, karena selama bekerja operator dapat melakukan gerakan kerja yang stabil, tidak ragu-ragu dalam melakukan gerakan kerja. b. Usaha Effort : Good Effort C2 + 0.02, karena operator bekerja dengan penuh perhatian pada pekerjaanya, bekerja dengan berirama. 64 c. Kondisi kerja Condition : Poor F - 0.07, karena dalam ruangan kerja memiliki suhu 32 ºC dan kebisingan yang kurang mendukung dalam bekerja yaitu sebesar 85 dB. d. Konsistensi Consistency : Average D 0.00, karena seorang operator dapat bekerja dengan waktu penyelesaian yang hampir sama dari saat ke saat.

2. Data Kelonggaran

Dalam menentukan faktor kelonggaran allowance terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan seperti kebutuhan pribadi personal need, menghilangkan rasa kelelahan fatique, dan hambatan-hambatan yang tak terhindarkan delay. Pada penelitian ini untuk menentukan besarnya allowance dilakukan menggunakan tabel penyesuaian dengan menilai besarnya tenaga yang dikeluarkan, sikap kerja, gerakan kerja, kelelahan pada mata, keadaan temperatur tempat kerja, keadaan atmosfer tempat kerja, dan keadaan lingkungan tempat kerja. Dalam penelitian ini operator pada proses pengupasan setelah perancangan merupakan pria sehingga tenaga yang dikeluarkan adalah sedang. Sikap kerja sebelum perancangan belum memperhatikan prinsip ergonomi. Gerakan kerja setelah perancangan agak terbatas, kelelahan pada mata yang terputus-putus, keadaan temperatur tempat kerja mempunyai suhu yang tinggi, dan keadaan lingkungan tempat 65 kerja yang bising. Berdasarkan metode westing house tingkat allowance adalah sebagai berikut: 1 Tenaga yang dikeluarkan : nilainya 7 karena operator tersebut bekerja dalam posisi berdiri. 2 Sikap kerja : nilainya 1 karena operator tersebut bekerja dengan posisi berdiri diatas dua kaki badan tegak dan ditumpu dua kaki. 3 Gerakan kerja : nilainya 3 karena ayunannya agak terbatas. 4 Kelelahan mata : nilainya 4 karena pandangannya berubah- ubah dengan focus tetap. 5 Keadaan temperatur : nilainya 5 karena suhunya sebesar 32ºC tidak sesuai dengan suhu ideal ruangan tempat kerja. 6 Keadaan atmosfer: 5 karena adanya debu dari hasil pengupasan kacang. 7 Keadaan lingkungan : 1 karena siklus kerja yang berulang- ulang dan kebisingan sebesar 85 dB.

F. Data Antropometri

Data antropometri merupakan data yang diperlukan dalam menentukan ukuran-ukuran dalam perancangan sehingga hasil rancangan akan sesuai dengan dimensi ukuran tubuh pekerja. Data antropometri ini diperoleh dari hasil pengukuran dimensi tubuh pekerja di Dusun Wukirsari, Kelurahan Baleharjo, Kecamatan Wonosari, 66 Kabupaten Gunungkidul. Data antropometri yang dibutuhkan dalam perancangan tersebut dapat dilihat pada tabel 8 berikut: Tabel 8. Data Antropometri untuk Rancangan No. Ukuran Antropometri Simbol Dasar Pengukuran yang dilakukan 1. Tinggi Pinggang tp Di ukur dari pinggang sampai dengan telapak kaki bagian bawah 2. Lebar Tubuh Lt Pengukuran ini dilakukan dari lengan tangan kanan paling luar sampai dengan lengan tangan kiri paling luar 3. Tinggi Popliteal Tpo Di ukur dari telapak kaki sampai pantat bagian bawah Berdasarkan tabel 8 di atas dapat dijelaskan bahwa dalam menentukan ukuran sebuah rancangan diperlukan beberapa ukuran antropometri dimensi tubuh yang dijadikan dasar dari rancangan. Adapun ukuran yang akan digunakan dalam perancangan dapat dilihat pada gambar 6 berikut: 67 Keterangan : a. Tinggi Pinggang Untuk menentukan tinggi alat dari alas sampai cerobong bagian atas. b. Lebar tubuh Untuk menentukan panjang cerobong bagian atas. c. Tinggi popliteal Untuk menentukan tinggi gandaran mesin. Gambar 6. Ukuran Antropometri dalam Rancangan Sumber: Sritomo Wignjosoebroto, 2000 Tinggi Pinggang Tp Tp Lebar Tubuh Lt Lt Tinggi Popliteal Tpo Tpo 68 Adapun data antropometri hasil pengukuran yang digunakan dalam menentukan ukuran rancangan perbot dapat dilihat pada tabel 9 berikut: Tabel 9. Data Antropometri Hasil Pengukuran No. Data Antropometri cm No. Data Antropometri cm Tp Lt Tpo Tp Lt Tpo

1. 90

47 75

16. 93

47 77 2. 90 48 76 17. 93 48 75

3. 91

47 77

18. 93

48 75

4. 92 47 77 19. 90 47 76

5. 92

47 76

20. 93

46 75

6. 93

46 76

21. 89

46 76

7. 94

47 76

22. 89

46 74

8. 92

48 75

23. 94

48 75

9. 92

45 76

24. 91

47 76

10. 89

45 74

25. 93

47 76

11. 89 45 76 26. 93 48 75

12. 92

45 76

27. 93

48 77

13. 92 46 75 28. 91 47 76

14. 93

46 74

29. 90

46 75

15. 89 45 75 30. 91 47 76 Σ 2745 1400 2268 4.2. Pengolahan Data 4.2.1. Data Sebelum Perancangan