103
Apep Rohimat, 2013 Pengaruh Pelatihan terhadap Motivasi Kerja serta Implikasinya pada Kinerja Karyawan Geulis
Boutique Hotel Café Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
H
a
: Sekurang-kurangnya ada sebuah
ZYi
≠ 0, i = 1, 2, 3, 4 dan 5 g. Statistik uji yang digunakan adalah
F=
Hasil F
hitung
dibandingkan dengan tabel distribusi F snedector, apabila F
hitung
F
tabel
, maka Ho ditolak.
3.2.7.3 Pengujian Hipotesis
Kriteria pengambilan keputusan pengujian hipotesis secara statistik dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis secara
keseluruhan adalah Hasil F hitung dibandingkan dengan tabel distribusi F Snedector, apabila F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak. Sedangkan cara kedua yaitu
dengan membandingkan besarnya angka taraf signifikansi sig penelitian dengan taraf signifikansi sebesar 0,05 kriterianya sebagai berikut
1. Jika sig penelitian 0,05 maka H ditolak dan H
a
diterima. 2. Jika sig penelitian 0,05 maka H
ditolak dan H
a
diterima. Setelah penerimaan atau penolakan hipotesis secara keseluruhan telah
dilakukan selanjutnya dapat diteruskan pada pengujian secara secara parsial individu menurut Rochaety dkk. 2009:157 adalah sebagai berikut:
1. Jika t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak dan H
1
diterima. 2.
Jika t
hitung
t
tabel
, maka H diterima dan H
1
ditolak. Secara statistik hipotesis yang akan diuji berada pada taraf kesalahan 0,05
dengan derajat kebebasan n-k-1 serta berada pada uji satu pihak, yaitu pihak
k
n-k-1
ZYi ZYi
i = 1 k
n-k-1
ZYi ZYi
i = 1
104
Apep Rohimat, 2013 Pengaruh Pelatihan terhadap Motivasi Kerja serta Implikasinya pada Kinerja Karyawan Geulis
Boutique Hotel Café Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kanan. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis pada penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut.
Hipotesis 1 X-Y : Penerimaan atau penolakan hipotesis 1 secara simultan keseluruhan.
H = 0 :
artinya pelatihan tidak berpengaruh secara simultan dan positif terhadap motivasi kerja karyawan Geulis Boutique Hotel Café
Bandung. H
a
≠ 0 : artinya pelatihan berpengaruh secara simultan dan positif terhadap
motivasi kerja karyawan Geulis Boutique Hotel Café Bandung. Penerimaan atau penolakan hipotesis 1 secara parsial individu.
H :
= 0 :
artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara pelatihan yang mempunyai tujuan dan sasaran yang jelas, menggunakan instruktur
pelatihan yang professional, materi pelatihan sesuai dengan tujuan, memakai metode pelatihan yang cocok, pelaksanaannya harus
berjalan berkesinambungan, adanya perubahan perilaku setelah pelatihan, meningkatkan kualitas kerja
terhadap
motivasi kerja karyawan Geulis Boutique Hotel Café Bandung.
H
a
: 0 : artinya terdapat pengaruh yang positif antara pelatihan yang
mempunyai tujuan dan sasaran yang jelas, menggunakan instruktur pelatihan yang professional, materi pelatihan sesuai dengan tujuan,
memakai metode pelatihan yang cocok, pelaksanaannya harus berjalan berkesinambungan, adanya perubahan perilaku setelah
pelatihan, meningkatkan kualitas kerja terhadap motivasi kerja karyawan Geulis Boutique Hotel Café Bandung.
105
Apep Rohimat, 2013 Pengaruh Pelatihan terhadap Motivasi Kerja serta Implikasinya pada Kinerja Karyawan Geulis
Boutique Hotel Café Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Hipotesis 2 X-Z : Penerimaan atau penolakan hipotesis 2 secara simultan keseluruhan.
H = 0 :
artinya pelatihan tidak berpengaruh secara simultan dan positif terhadap kinerja karyawan Geulis Boutique Hotel Café Bandung.
H
a
≠ 0 : artinya pelatihan berpengaruh secara simultan dan positif terhadap
kinerja karyawan Geulis Boutique Hotel Café Bandung. Penerimaan atau penolakan hipotesis 2 secara parsial individu.
H :
= 0 :
artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara pelatihan yang mempunyai tujuan dan sasaran yang jelas, menggunakan instruktur
pelatihan yang professional, materi pelatihan sesuai dengan tujuan, memakai metode pelatihan yang cocok, pelaksanaannya harus
berjalan berkesinambungan, adanya perubahan perilaku setelah pelatihan, meningkatkan kualitas kerja
terhadap
kinerja kerja karyawan Geulis Boutique Hotel Café Bandung.
H
a
: 0 : artinya terdapat pengaruh yang positif antara pelatihan yang
mempunyai tujuan dan sasaran yang jelas, menggunakan instruktur pelatihan yang professional, materi pelatihan sesuai dengan tujuan,
memakai metode pelatihan yang cocok, pelaksanaannya harus berjalan berkesinambungan, adanya perubahan perilaku setelah
pelatihan, meningkatkan kualitas kerja terhadap kinerja karyawan Geulis Boutique Hotel Café Bandung.
106
Apep Rohimat, 2013 Pengaruh Pelatihan terhadap Motivasi Kerja serta Implikasinya pada Kinerja Karyawan Geulis
Boutique Hotel Café Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Hipotesis 3 Y-Z : Penerimaan atau penolakan hipotesis 3 secara simultan keseluruhan.
H = 0 :
artinya motivasi kerja tidak berpengaruh secara simultan dan positif terhadap kinerja karyawan Geulis Boutique Hotel Café Bandung.
H
a
≠ 0 : artinya motivasi kerja berpengaruh secara simultan dan positif
terhadap kinerja karyawan Geulis Boutique Hotel Café Bandung. Penerimaan atau penolakan hipotesis 3 secara parsial individu.
H :
= 0 :
artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara indikator motivasi yaitu orang yang memiliki tanggung jawab pribadi yang
tinggi, memiliki program kerja berdasarkan rencana dan tujuan yang realistik serta berjuang untuk merealisasikannya, memiliki
kemampuan untuk mengambil keputusan dan berani mengambil resiko yang dihadapinya, melakukan pekerjaan yang berarti dan
menyelesaikannya dengan hasil yang memuaskan, dan mempunyai keinginan menjadi orang terkemuka yang menguasai bidang tertentu
terhadap
kinerja karyawan Geulis Boutique Hotel Café Bandung.
H
a
:
0 :
artinya terdapat pengaruh yang positif antara indikator motivasi yaitu orang yang memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi,
memiliki program kerja berdasarkan rencana dan tujuan yang realistik serta berjuang untuk merealisasikannya, memiliki
kemampuan untuk mengambil keputusan dan berani mengambil resiko yang dihadapinya, melakukan pekerjaan yang berarti dan
menyelesaikannya dengan hasil yang memuaskan, dan mempunyai keinginan menjadi orang terkemuka yang menguasai bidang tertentu
terhadap
kinerja karyawan Geulis Boutique Hotel Café Bandung.
107
Apep Rohimat, 2013 Pengaruh Pelatihan terhadap Motivasi Kerja serta Implikasinya pada Kinerja Karyawan Geulis
Boutique Hotel Café Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya untuk mengetahui koefisien korelasi kuat rendahnya hubungan pengaruh antara pelatihan X dan motivasi kerja Y serta dampaknya
kepada kinerja karyawan Z, digunakan klasifikasi koefisien korelasi pada Tabel 3.7 di bawah ini.
TABEL 3.7 PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRESTASI
KOEFISIEN KORELASI
Kemudian untuk menafsirkan seberapa besar pengaruh pelatihan X terhadap motivasi kerja Y dan implikasinya kepada kinerja karyawan Z
digunakan pedoman interpretasi koefisien penentu dalam tabel. Nilai koefisien penentu berada di antara 0-100. Jika nilai koefisien penentu mendekati 100
berarti semakin kuat pengaruh variabel bebas independen terhadap variabel terikat dependen. Semakin mendekati 0 berarti semakin lemah pengaruhnya.
Sehingga dibuat interpretasi koefisien penentu sebagai berikut.
TABEL 3.8 PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI
KOEFISIEN DETERMINASI Interval Koefisien
Tingkat Pengaruh
–19,99 Sangat lemah
20 –39,99
Lemah 40
–59,99 Sedang
60 –79,99
Kuat 80
–100 Sangat kuat
Sumber : Sugiyono dan Modifikasi 2010:95
Koefisien Kolerasi Klasifikasi
0, 00 – 0, 199
Sangat Rendah 0, 20
– 0, 399 Rendah
0, 40 – 0, 599
Sedang 0, 60
– 0, 799 Kuat
0, 80 – 1, 000
Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono 2010:95
Apep Rohimat, 2013 Pengaruh Pelatihan terhadap Motivasi Kerja serta Implikasinya pada Kinerja Karyawan Geulis
Boutique Hotel Café Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan pengujian analisis path yang dilaksanakan mengenai pengaruh pelatihan terhadap motivasi kerja
serta implikasinya pada kinerja karyawan Geulis Boutique Hotel Café Bandung yang dilakukan pada karyawan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Gambaran dari pelatihan dapat dilihat dari pelatihan yang mempunyai tujuan dan sasaran yang jelas, menggunakan instruktur pelatihan yang
professional, materi pelatihan sesuai dengan tujuan, memakai metode pelatihan yang cocok, pelaksanaannya harus berjalan berkesinambungan,
adanya perubahan perilaku setelah pelatihan dan meningkatkan kualitas kerja memperoleh nilai yang tinggi sehingga dapat dikatakan pelatihan di
Geulis Boutique Hotel Café Bandung sudah berjalan dengan baik. Dimensi pelatihan yang mempunyai tujuan dan sasaran yang jelas
memperoleh skor tertinggi, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam menjalankan program pelatihan, tujuan dan sasaran yang jelas
menjadi faktor utama dalam menentukan keberhasilan pelatihan tersebut. Ketika tujuan dan sasaran pelatihan tidak jelas, maka pelatihan yang
dilakukan akan sia-sia, tidak akan ada hasil yang menguntungkan dan mengakibatkan pemborosan anggaran perusahaan.