Instrumen Penelitian dan Data

Rina Marlina, 2013 Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pembelajaran Demokrasi Dalam Menumbuhkan Berpikir Kritis Siswa Studi Naturalistik Pembelajaran PKN Di SMA Pasundan 3 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu terpadu dalam beberapa mata pelajaran yang terkait dengan tema-tema umum, dengan fokus model pebelajaran yang berorientasi pada pengalaman experience oriented dengan memanfaatkan pola pengorganisasian lingkungan yang meluas expending environment community approach Rahmat, dkk, 2009:6. Biasanya pembelajaran jenis ini dilakukan pada jenjang Sekolah Dasar kelas rendah lower primery, yaitu rentang kelas 1 s.d. 3. Adapun dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan pembelajaran PKn melalui pendekatan tematik adalah pembelajaran yang berorientasi pada pengorganisasian materi PKn yang dikemas dalam mata pelajaran sosial yang menggunakan tema-tema umum, dan sub tema yang diterapakan dari kelas 1 s.d. kelas 5.

D. Instrumen Penelitian dan Data

Dalam penelitian ini memakai sumber data primer dan sumber data sekunder, sumber data primer adalah guru PKn dan siswa SMA Pasundan 3 Cimahi, adapun sumber sekundernya adalah informan lain yang memberikan informasi tentang penelitian. Pada prinsipnya dalam rancangan penelitian kualitatif, peneliti sendirilah yang menjadi instrumen utama human instrument yang terjun ke lapangan khususnya dalam lingkungan sekolah. Peneliti sebagai instrumen pada penelitian ini didasarkan pada prinsip- prinsip serta asumsi bahwa “hanya manusialah yang mampu memahami, memberikan makna terhadap interaksi antara manusia gerak muka, menyelami perasaan dan nilai yang terkandung dalam ucapan atau perbuatan yang mereka lakukan Nasution, 1996:55 Rina Marlina, 2013 Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pembelajaran Demokrasi Dalam Menumbuhkan Berpikir Kritis Siswa Studi Naturalistik Pembelajaran PKN Di SMA Pasundan 3 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menurut Guba dan Lincoln 1981:128 menjelaskan bahwa peneliti diperankan sekaligus sebagai instrumen. Peneliti berusaha untuk responsif dapat menyesuaikan diri, menekankan keutuhan mendasarkan diri atas perluasan pengetahuan untuk mengklasifikasikan dan mengikhtisarkan. Hal tersebut sesuai dengan ciri-ciri riset kualitatif sebagaimana dikemukakan oleh Bodgan dan Biklen 1990, 33-36, yaitu: 1. Riset kualitatif mempunyai latar alami karena yang merupakan alat penting adalah adanya sumber data yang langsung dari perisetnya. 2. Riset kualitatif itu bersifat deskriptif. Periset kualitatif lebih memperhatikan proses ketimbang hasil atau produk semata. 3. Periset kualitatif cenderung menganalisis datanya secara induktif. 4. Makna merupakan soal essensial untuk ancangan kualitatif. Peneliti sebagai instrumen akan terlihat pelaksanaannya dalam pengamatan langsung dan proses wawancara yang mendalam, seperti yang banyak dilakukan dalam penelitian ini. Peneliti secara langsung berhubungan dengan subjek penelitian sekaligus dengan peristiwa dan latar alamiahnya setting naturalistic. Penelitian semacam ini tidak mungkin menggunakan instrumen berupa “benda mati”, yang dilakukan secara khusus untuk aspek tertentu seperti dalam penelitian kuantitatif kuisioner, tes skala sikap, dan daftar isian. Tetapi walaupun demikian, agar penelitian ini terarah sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka peneliti menyusun pedoman wawancara, observasi, dan studi dokumentasi, sebagaimana tercantum dalam lampiran. Pedoman penelitian tersebut dalam pelaksanaannya dapat dikembangkan lagi sesuai dengan tuntutan realitas alamiah untuk mendapatkan data yang tepat, akurat, dan lengkap. Dalam penelitian ini memakai sumber data primer dan sumber data sekunder, sumber data primer adalah guru PKn dan siswa SMA Pasundan 3 Rina Marlina, 2013 Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pembelajaran Demokrasi Dalam Menumbuhkan Berpikir Kritis Siswa Studi Naturalistik Pembelajaran PKN Di SMA Pasundan 3 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Cimahi, adapun sumber sekundernya adalah informan lain yang memberikan informasi tentang penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO PADA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

0 15 118

PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO PADA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

0 6 117

IMPLEMENTASI NILAI – NILAI DEMOKRASI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMP NEGERI 3 GRINGSING BATANG

0 15 153

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR Pengelolaan Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di Sekolah Dasar Negeri Banyuyoso Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo.

0 0 16

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR Pengelolaan Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di Sekolah Dasar Negeri Banyuyoso Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo.

0 0 13

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI WAHANA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUM MAHASISWA : Studi Kasus di STKIP Pasundan Cimahi.

0 3 59

PENGEMBANGAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MENGGUNAKAN PROJECT CITIZEN :Studi Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis di Universitas Kristen Satya Wacana.

2 19 111

IMPLEMENTASI MODEL PENDIDIKAN RESOLUSI KONFLIK MELALUI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS.

0 3 109

PENGARUH TANGGUNG JAWAB KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR PEMBELAJARAN TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) Di SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SURAKARTA.

0 1 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan - PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN KOMPETENSI KEWARGANEGARAAN DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN KONSTITUSI SISWA (Studi Deskriptif Analiti

0 0 33