Pengertian Tourist Information Centree Wisatawan

commit to user

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Tourist Information Centree

Tourist Information Centree adalah sebuah Counter di lokasi bandara Adi Sumarmo yang dikelola oleh Himpunan Pramuwisata Indonesia HPI. Fungsi Tourist Information Centree adalah memberikan informasi kepada para wisatawan dari dalam negeri dan luar negeri tenteng obyek-obyek wisata di kota Surakarta dan sekitarnya, termasuk akomodasi dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pariwisata. Para pramuwisata dari eks karisidenan Surakarta yang membutuhkan infornmasi tentang obyek wisata di Surakata dan sekitarnya juga dilayani oleh staf Tourist Information Centree. HPI yang merupakan penanggung jawab terhadap Tourist Information Centree adalah sebuah organisasi para pemandu wisata di seluruh Indonesia dan tiap wilayah tertentu terutama kota besar di Indonesia selalu terdapat perwakilan, tidak ada struktur organisasi seperti lazimnya organisasi yang permanen tetapi top manager HPI dijabat oleh seorang ketua didampingi oleh seorang wakil ketua dan keduanya bertugas mamberikan informasi dan pembinaan terhadap para anggota yang terdiri dari berbagai profesi sperti guru, dosen, wiraswasta, dan lain-lain. Profesi sebagai pramuwisata bersifat free lance atau part time. Mekanisme dalam melaksanakan tugas sebagai pramuwisata adalah menunggu job order dari ketua HPI untuk mengawal wisatawan dari biro jasa 9 commit to user pariwisata yang melakukan keja sama dengan HPI. Dalam melaksanakan profesi ini, seorang pemandu wisata dapat menentukan sanggup atau tidaknya menunaikan tugas sesuai dengan waktu dan tempat yang diatur oleh biro jasa pariwisasa.

B. Wisatawan

Menurut IUTO International Union of Official Travel Organization, istilah wisatawan pada prinsipnya harus diartikan sebagai orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dalam jangka waktu minimal 24 jam dan maksimal 3 bulan di dalam suatu negara yang bukan negara di mana biasanya ia tinggal. Mereka ini meliputi : 1. Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk bersenang-senang, untuk keperluan pribadi, kesehatan dan sebagainya. 2. Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk maksud menghadiri pertemuan, konferensi, musyawarah atau di dalam hubungan sebagai utusan berbagai badan atau organisasi ilmu pengetahuan, administrasi, diplomatik, olahraga, keagamaan dan sebagainya. 3. Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dengan maksud bisnis. 4. Pejabat pemerintah dan orang-orang militer beserta keluarganya yang diposkan di suatu negara lain hendaknya jangan dimasukkan dalam kategori ini; tetapi apabila mereka mengadakan perjalanan ke negeri lain, maka hal itu dapat digolongkan sebagai wisatawan Oka, 1996. commit to user Menurut WTO World Tourism Organization, wisatawan adalah seorang pengunjung untuk sekurang-kurangnya satu malam tetapi tidak lebih dari satu tahun dan yang dimaksud utama kunjungannya adalah tidak lain dari melaksanakan suatu kegiatan yang mendatangkan penghasilan dari negeri yang dikunjungi Gamal, 2004. Jenis dan macam wisatawan berdasarkan sifat perjalanan, lokasi di mana perjalanan dilakukan. Wisatawan dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Foreign Tourist Orang asing yang melakukan perjalanan wisata, yang datang memasuki negara lain yang bukan merupakan negara di mana biasanya ia tinggal. Wisatawan asing disebut juga wisatawan mancanegara atau disingkat wisman. 2. Domestic Foreign Tourist Orang asing yang berdiam atau bertempat tinggal di suatu negara karena tugas, dan melakukan perjalanan wisata di wilayah negara di mana ia tinggal. Misalnya, staf kedutaan Belanda yang mendapat cuti tahunan, tetapi ia tidak pulang ke Belanda, tetapi melakukan perjalanan wisata di Indonesia tempat ia bertugas 3. Domestic Tourist Seorang warga negara suatu negara yang melakukan suatu perjalanan wisata dalam batas wilayah negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan negaranya. Misalnya, warga negara Indonesia yang melakukan perjalanan wisata ke Bali commit to user atau Danau Toba. Wisatawan ini disebut juga wisatawan dalam negeri atau wisatawan nusantara wisnus. 4. Indigenous Foreign Tourist Warga negara suatu negara tertentu, yang karena tugasnya atau jabatannya berada di luar negeri, pulang ke negara asalnya dan melakukan perjalanan wisata di wilayah negaranya sendiri. 5. Transit Tourist Wisatawan yang sedang melakukan perjalanan ke suatu negara tertentu yang terpaksa mampir atau singgah pada suatu pelabuhan, bandara, atau stasiun bukan atas kemauannya sendiri. 6. Business Tourist Orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan bisnis bukan wisata, tetapi perjalanan wisata akan dilakukannya setelah tujuannya yang utama selesai. Jadi, perjalanan wisata merupakan tujuan sekunder, setelah tujuan primer yaitu bisnis selesai dilakukan Gamal, 2004. C.Informasi Kata Informasi secara etimologi dari bahasa Perancis kuno yaitu Informacion tahun 1387 yang diambil dari bahasa latin informationem berarti garis besar, konsep dan ide. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktifitas dalam pengetahuan dikomunikasikan Online Etymology Dictionary commit to user Secara harfiah informasi adalah data yang telah diolah berbentuk lisan atau tulisan seperti simbol dan isyarat bagi penerima informasi dan menjadi bahan dalam mengambil suatu keputusan Decision Maker. Informasi berarati pula pengetahuan yang didapat dari pembelajaran, pengalaman atau interaksi. Namun demikian istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya dan secara umum berhugubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, komunikasi, kebenaran, representasi dan rangsangan mental. Dalam beberapa hal pengetahuan tentang pariwisata-pariwisata tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui komunikasi, pengumpulan data intelejen, ataupun liputan pariwisata yang didapat dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer informasi adalah data yang disimpan, diproses, dan ditranmisikan. Noto Atmodjo mengemukakan bahwa semakin bayak informasi didapat mempengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya Ridjal D.Samsul 1992:20 Kualitas informasi bergantung pada 3 hal yaitu: 1. Akurat Informasi harus bebas dari kekeliruan dalam penyampaian, tidak biasa atau menyesatkan bagi penerima informasi. commit to user 2. Tepat Informasi yang juga tepat sasaran bagi penerima dan jelas serta tepat waktu 3. Relevan Informasi yang telah sampai pada penerima sangat bermanfaat untuk pengambilan keputusan.

D. Komunikasi