sekali manfaat aloe vera, antara lain sebagai stimulan imun, antiinflamasi, antibakteri, antivirus, antijamur, antidiabetik, antineoplastik, dan antioksidan
Hamman, 2008. Alasan kedua yaitu untuk mengetahui pengaruh jumlah disintegrant yaitu mikrokristalin selulosa MCC yang ditambahkan ke dalam fast
dissolving tablet terhadap waktu hancurnya. Penelitian ini menggunakan superdisintegrant mikrokristalin selulosa
MCC karena pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Madan et al. 2009, tablet yang menggunakan superdisintegrant MCC menunjukkan kecepatan
disintegrasi dan pembasahan yang paling baik dibanding disintegrant lain. MCC mempunyai absorbsi yang baik. Ada banyak jenis superdisintegrant dengan
mekanismenya masing-masing. Kebanyakan suatu superdisintegrant digunakan dalam kadar yang sangat kecil dihitung terhadap bobot tablet. Sebagai contoh
mikrokristalin selulosa MCC digunakan sebagai disintegrant dalam pembuatan FDT dalam range 8,2-9,1 Sharma, 2008.
B. Perumusan Masalah
Bagaimana pengaruh perbedaan jumlah mikrokristalin selulosa sebagai superdisintegrant terhadap waktu hancur fast dissolving tablet ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jumlah mikrokristalin selulosa sebagai disintegrant tablet terhadap waktu hancur fast
dissolving tablet.
D. Tinjauan Pustaka
1. Aloe vera
Aloe vera L. Burm.f. merupakan tanaman xerofit yang berair banyak, yang mempunyai jaringan penyimpan air dalam daunnya untuk bertahan hidup
pada daerah kering atau daerah yang jarang turun hujan. Bagian dalam daun bening, lembut, lembab dan jaringannya licin yang terdiri dari sel parenkim yang
dindingnya luas dan tipis yang mana airnya membentuk mucilago kental. Oleh
karena itu, daunnya yang padat tidak hanya berisi dinding sel karbohidrat seperti selulosa dan hemiselulosa tetapi juga penyimpan karbohidrat seperti mannan ter-
asetilasi Hamman, 2008. Aloe emodin atau 3-hydroxymethylchrysazin, berupa jarum berwarna
orange dan memiliki rumus molekul C
15
H
10
O
5
dalam bentuk bebas terkandung dalam Aloe Sp. lidah buaya, Rheum Sp. kelembak dan Cassia Sp. daun Senna
ketepeng. Hasil rekristalisasi toluen dengan titik lebur 223-224
o
C dan akan menyublim dalam lingkungan gas CO
2
. Bahan ini sangat mudah larut dalam alkohol panas, eter, benzena dengan membentuk larutan warna kuning, larut
dalam ammonia, air dan asam sulfat dengan membentuk crimson Sudarsono, 1996.
Senyawa aktif dari Aloe vera atau lidah buaya tidak dianjurkan untuk wanita hamil, karena adanya efek pemicu peristaltik pada uterus, dikhawatirkan
akan mengakibatkan keguguran janin. Juga tidak dianjurkan diberikan pada wanita menyusui, karena bentuk bebas dari aglikon larut dalam ASI, sehingga
menyebabkan bayi menjadi diare Sudarsono, 1996.
2. Fast Dissolving Tablet
Fast dissolving tablet disebut juga tablet meleleh dalam mulut, orodispersible tablet, rapid melt, tablet poros, quick dissolving tablet. Fast
dissolving tablet ketika diletakkan dalam mulut langsung rusak dan melepaskan obatnya yang terlarut atau terdispersi dalam saliva. Obat lebih cepat larut, lebih
cepat terabsobsi dan cepat berefek. Beberapa obat diabsorbsi dari mulut, faring, dan esofagus melalui saliva masuk dalam perut. Bioavailabilitas obat lebih baik
daripada tablet konvensional Kumar, 2011. Fast dissolving tablet yang ideal seharusnya mudah melarut dalam mulut
dalam beberapa detik, mempunyai rasa enak dalam mulut, rasanya mampu menutupi sifat obat yang tidak enak, keras namun mudah rapuh, sedikit atau tidak
meninggalkan residu dalam mulut, sensitifitas rendah terhadap kondisi lingkungan suhu dan kelembaban, dalam pembuatannya boleh menggunakan proses dan
pengemasan tablet konvensional Kumar, 2011.
Pada pembuatan FDT Aloe vera ini, dipilih metode granulasi basah. Granulasi basah merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam industri
farmasi yang melibatkan penambahan larutan cairan dengan atau tanpa pengikat ke dalam serbuk diikuti dengan pencampuran untuk membentuk suatu massa
basah dan selanjutnya pengeringan untuk memperoleh ukuran granul yang diinginkan. Keuntungan metode ini yaitu meningkatkan sifat alir dan
kompresibilitas dari bahan, bioavailabilitas meningkatkan, meningkatkan homogenitas bentuk sediaan dengan konten aktif rendah. Namun metode ini juga
memiliki kekurangan, antara lain, melibatkan beberapa langkah pengolahan, resiko hilangnya material tinggi, tidak cocok untuk kelembaban sensitif,
thermolabil, dan bahan yang tidak kompatibel Saikh, 2013. Sediaan ini memiliki kelebihan antara lain stabilitas yang baik, ketepatan
dosis, dan praktis dibawa. Namun sediaan ini memiliki kekurangan, antara lain tablet memiliki kekerasan kekuatan mekanik yang kecil. Oleh karena itu, hati-hati
dalam penanganannya. Tablet mungkin meninggalkan rasa tidak enak dan atau berpasir dalam mulut jika tidak diformulasi dengan benar Kumar, 2011.
3. Deskripsi Bahan