Tatalaksana Penyediaan Pakan Sistem Pemeliharaan

commit to user memberikan kesempatan anak kambing memperoleh keuntungan yang maksimal dari susu induknya.

B. Tatalaksana Penyediaan Pakan

Menurut Sarwono 2005, kambing membutuhkan hijauan yang banyak ragamnya. Kambing sangat menyukai daun-daunan dan hijauan seperti daun turi, akasia, lamtoro, dadap, kembang sepatu, nangka, pisang, gamal, puteri malu, dan rerumputan. Selain pakan dalam bentuk hijauan, kambing juga memerlukan pakan penguat untuk mencukupi kebutuhan gizinya. Pakan penguat dapat terdiri dari satu macam bahan saja seperti dedak, bekatul padi, jagung, atau ampas tahu dan dapat juga dengan mencampurkan beberapa bahan tersebut. Sodiq 2002 menjelaskan, ditinjau dari sudut pakan, kambing tergolong dalam kelompok herbivora, atau hewan pemakan tumbuhan. Secara alamiah, karena kehidupan awalnya di daerah- daerah pegunungan, kambing lebih menyukai rambanan daun-daunan daripada rumput. Menurut Kartadisastra 1997, kebutuhan ternak ruminansia terhadap pakan, dicerminkan oleh kebutuhannya terhadap nutrisi. Jumlah kebutuhan nutrisi setiap harinya sangat tergantung pada jenis ternak, umur, fase pertumbuhan, dewasa, bunting atau menyusui, kondisi tubuh sehat, sakit, dan lingkungan tempat hidupnya temperatur dan kelembaban nisbi udara. Pakan sangat dibutuhkan oleh kambing untuk tumbuh dan berkembang biak, pakan yang sempurna mengandung kelengkapan protein, karbohidrat, lemak, air, vitamin dan mineral Sarwono, 2005. Pemberian pakan dan gizi yang efisien, paling besar pengaruhnya dibanding faktor- faktor lain, dan merupakan cara yang sangat penting untuk peningkatan produktivitas Devendra dan Burns, 1994.

C. Sistem Pemeliharaan

Sistem pemeliharaan secara ekstensif umumnya dilakukan di daerah yang mahal dan sulit untuk membuat kandang, kondisi iklim yang menguntungkan, dan untuk daya tampung kira-kira tiga sampai dua belas ekor kambing per hektar Williamson dan Payne 1993. Sistem pemeliharaan commit to user secara ekstensif, induk yang sedang bunting dan anak-anak kambing yang belum disapih harus diberi persediaan pakan yang memadai Devendra dan Burns, 1994. Rata-rata pertambahan bobot badan kambing yang dipelihara secara ekstensif dapat mencapai 20-30 gram per hari. Mulyono dan Sarwono, 2005. Sistem pemeliharaan secara intensif memerlukan pengandangan terus menerus atau tanpa penggembalaan, sistem ini dapat mengontrol dari faktor lingkungan yang tidak baik dan mengontrol aspek-aspek kebiasaan kambing yang merusak Williamson dan Payne 1993. Dalam sistem pemeliharaan ini perlu dilakukan pemisahan antara jantan dan betina, sehubungan dengan ini perlu memisahkan kambing betina muda dari umur tiga bulan sampai cukup umur untuk dikembangbiakkan, sedangkan untuk pejantan dan jantan harus dikandangkan atau ditambatkan terpisah Devendra dan Burns, 1994. Pertambahan bobot kambing yang digemukkan secara intensif bisa mencapai 100-150 gram per hari dengan rata-rata 120 gram per hari atau 700-1.050 gram dengan rata-rata 840 gram per minggu. Mulyono dan Sarwono, 2005. Sistem pemeliharaan secara semi intensif merupakan gabungan pengelolaan ekstensif tanpa penggembalaan dengan intensif, tetapi biasanya membutuhkan penggembalaan terkontrol dan pemberian pakan konsentrat tambahan Williamson dan Payne 1993. Menurut Mulyono dan Sarwono 2005, pertambahan bobot kambing yang digemukkan secara semi-intensif, rata-rata hanya 30-50 gram per hari.

D. Tatalaksana Pengolahan Limbah