Analisis ratio keuangan pada PT. Asuransi Takaful Keluarga
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Sarjana Ekonomi Islam (SEI)
Oleh: ANNA ZAHARA NIM: 105046201705
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
(2)
(3)
(4)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memperindah kehidupan dengan melimpahkan kasih sayang, kenikmatan dan kemudahan tiada bertepi. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan kasih sayangnya terhadap hamba Allah juga makluk lainnya memancar bagai pancaran sinar matahari yang tiada terputus menerangi bumi. Atas nikmatnya dan karunianya yang maha sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul.
ANALISIS RATIO KEUANGAN PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
Walaupun banyak kesulitan yang dialami, namun dengan adanya dorongan dan bantuan berbagai pihak, maka kesulitan itu dapat teratasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof.Dr.H. Muhammad Amin Suma, MA,SH,MM sebagai Dekan Fakultas Syariah
dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah beserta para pembantu dekan. 2. Ketua program studi Muamalat Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, dan Bapak Ahmad Azharudin
Lathif, M.Ag,M.H, selaku sekretaris jurusan Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak dan meluangkan waktu hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Dr. Jaenal Aripin, M.Ag dan Agus Giyanto, SE.,Ak.,MM. Selaku dosen pembimbing skripsi penulis, yang telah banyak meluangkan waktunya ditengah aktifitas-aktifitasnya yang sangat padat, serta sabar dalam memberikan nasihat, pengarahan, solusi, bimbingan, sekaligus motifasi yang begitu berguna bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
(5)
5. Para dosen yang telah mendidik dengan baik hingga penulis dapat menyelesaikan studi di Program Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah.
6. Kepada Pimpinan dan Staff Perpustakaan Fakultas Syariah yang telah Memberikan fasilitas untuk studi perpustakaan
7. Ibunda Hj. Neng Halimah dan ayahanda (Alm) H. Atang Tajudin yang selalu memberikan kepercayaan penuh atas apa yang penulis pilih dan lakukan serta cinta dan doa yang tak pernah berhenti di setiap penghujung shalatnya untuk penulis.
8. Kakak-kakak, abang-abangku dan ponakan-ponakanku tersayang, yang tidak saya sebutkan satu per satu namun tidak mengurangi rasa hormat saya kepada kalian, serta Budi Utama (Suamiku) terima kasih atas segala perhatian, motivasi dan doanya kepada penulis dalam mengerjakan skripsi.
9. Semua teman-teman seperjuangan yaitu teman-teman Takaful angkatan 2005 yang ikut merasakan betapa pengorbanan kita saat membuat skripsi ini. Semoga kita semua di berikan pekerjaan yang di cita-citakan AMIEN.
10.Sahabat-sahabatku Rika Nurlaelasari, Eva masrifah, Chandra, Ahmad Royani dan Siti Sukria yang telah memberikan hiburan dikala penulis mengalami kejenuhan.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT, penulis berharap semoga semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapat balasan yang setimpal. Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, penulis menyadari
(6)
pihak demi kesempurnaan penulisan di waktu yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi rekan-rekan semua, serta merupakan sumbangan pikiran yang berguna bagi kemajuan dunia asuransi syariah di Indonesia.
Jakarta,16September2010 M 07 Syawal 1431H
(7)
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GRAFIK ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
D. Metode Penelitian ... 6
E. Kerangka Berfikir ... 7
F. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 9
G. Sistematika Penulisan ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan ... 12
2. Tujuan dan Fungsi Manajemen ... 12
a. Tujuan Manajemen Keuangan ... 12
b. Fungsi Manajemen Keuangan ... 13
B. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan ... 14
2. Arti Penting Laporan Keuangan ... 14
3. Tujuan Laporan Keuangan ... 15
4. Unsur-Unsur Laporan Keuangan ... 16
5. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan... 17
(8)
b.Ratio Solvabilitas... 22
c. Ratio Rentabilitas... 24
d.Ratio Produktivitas... 26
D. Manfaat Analisis Ratio... 27
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG PT.ASURANSI TAKAFUL KELUARGA A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 29
B. Visi dan Misi Perusahaan ... 31
C. Struktur Organisasi ... 33
D. Prodok-Produk PT. Asuransi Takaful Keluarga ... 34
E. Gambaran Umum Kinerja Keuangan Asuransi Takaful Keluarga 1.Pengertian dan Tujuan……… 36
2.Ketentuan Bagi Hasil………. 37
3.Implementasi Mudharabah Pada Asuransi Takaful Keluarga 38 F. Laporan Keuangan PT. Asuransi Takaful Keluarga………… 39
G. Ratio Keuangan………... 44
1.Ratio Likuiditas... 44
2.Ratio Solvabilitas... 45
3.Ratio Rentabilitas... 46
4.ratio Produktivitas... 48
H. Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Perkembangan Posisi Finansial Perusahaan ... 52
B. Analisis Kondisi Keuangan Perusahaan Selama jangka Waktu 5 Tahun (2004-2008) yang terdiri dari... 66
1.Tingkat Likuiditas ... 66
(9)
Perusahaan… ... 81
D. Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan ... 83
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 86
B. Saran……….. 87
DAFTAR PUSTAKA ... 89
(10)
2. Tabel 2 Laporan Laba Rugi PT. Asuransi Takaful Keluarga Periode 42 2004 – 2008
3. Tabel 3 Current Ratio PT. Asuransi Takaful Keluarga Periode 2004 – 44
2008
4. Tabel 4 Debt To Asset Ratio PT. Asuransi Takaful Keluarga Periode 45 2004 – 2008
5. Tabel 5 Equity To Asset Ratio PT. Asuransi Takaful Keluarga Periode 46
2004-2008
6. Tabel 6 Return On Asset PT. Asuransi Takaful Keluarga Periode 2004- 47
2008
7. Tabel 7 Return On Equity PT. Asuransi Takaful Keluarga Periode 2004- 47
2008
8. Tabel 8 Produktivitas Karyawan PT. Asuransi Takaful Keluarga Periode 49
2004-2008
9. Tabel 9 Yield On Invesment PT. Asuransi Takaful Keluarga Periode 2004 50 -2008
10. Tabel 10 Perhitungan Tingkat Kinerja Perusahaan PT. Asuransi Takaful 83 Keluarga Periode 2004-2008
11. Tabel 11 Perhitungan Bobot Nilai Kondisi keuangan PT. Asuransi Takaful 85 Keluarga Periode 2004-2008
(11)
14. Grafik 3 Jumlah Investasi 58
15. Grafik 4 Passiva 59
16. Grafik 5 Pendapatan 61
17. Grafik 6 Beban 63
18. Grafik 7 Jumlah Beban 65
19. Grafik 8 Aktiva lancar dan Kewajiban Lancar 67
20. Grafik 9 Current Ratio 67
21. Grafik 10 Total Kewajiban dan Total Aktiva 69
22. Grafik 11 Debt To Asset 69
23. Grafik 12 Modal Sendiri, Laba Ditahan dan Total Aktiva 70
24. Grafik13 Equity To Asset Ratio 71
25. Grafik14 Laba Sebelum Pajak dan Total Aktiva 72
26. Grafik 15 Return On Asset 73
27. Grafik 16 Laba Setelah Pajak dan Total Equity 74
28. Grafik 17 Return On Equity 74
29. Grafik 18 Pendapatan Premi dan Jumlah Karyawan 76
30. Grafik 19 Produktivitas Karyawan 76
31. Grafik 20 Pendapatan Investasi dan Rata-Rata Dana Investasi 78
(12)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pesatnya era globalisasi telah membawa dampak yang hebat terhadap seluruh sisi kehidupan. Terlebih lagi dalam lingkungan ekonomi yang kompleks, tantangan dan resiko usaha terus muncul. Persaingan internasional, kemajuan teknologi, berbagai peraturan dari badan keamanan dan lingkungan serta pemasaran global membuat perusahaan perusahaan tidak dapat berhenti mengambil risiko tersebut sehingga dapat meminimalisasi dengan memberikan perhatian lebih seksama untuk setiap keputusan yang berpengaruh kepada keuangan usaha. Selain hal tersebut, masyarakat Indonesia khususnya yang mayoritas beragaman Islam, semakin bergairah untuk mengaplikasikan kegiatan usahanya dengan mendasarkan pada syariah Islam. Keadaan ini membuka lebar peluang dan sekaligus tantangan bagi perusahaan-perusahaan lembaga keuangan yang dioperasionalkan secara syariah Islam.
Salah satu lembaga keuangan syariah yang sedang mengalami perkembangan yang cukup adalah perusahaan asuransi syariah. Perkembangan yang cukup bagus ini menunjukkan bahwa asuransi syariah merupakan bisnis keuangan yang menjanjikan di Indonesia. Hal tersebut mendorong beberapa perusahaan asuransi konvensional untuk membuka divisi atau cabang syariah. Hingga akhir tahun 2006, institusi asuransi syariah yang beroperasi di Indonesia
(13)
sudah melebihi 40 perusahaan. Bahkan Dewan Syariah Nasional juga telah menargetkan pada tahun 2010 seluruh asuransi konvensional di Indonesia harus memiliki unit syariah.1
Pelopor berdirinya perusahaan asuransi syariah di Indonesia adalah PT. Syarikat Takaful Indonesia. Lalu diikuti pula oleh beberapa perusahaan asuransi konvensional lainnya yang membentuk divisi atau cabang syariah. 2
PT Asuransi Takaful Keluarga yang bergerak di bidang asuransi jiwa Syariah didirikan pada 4 Agustus 1994 dan mulai beroperasi pada 25 Agustus
1994 yang ditandai dengan peresmian oleh Menteri Keuangan Mar’ie
Muhammad. Perusahaan yang relatif baru ini selalu melakukan inovasi dan perbaikan-perbaikan disegala sector, khususnya terkait dengan produk-produk yang dihasilkan. Untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan perusahaan dan menjaga konsistensinya, perusahaan telah meraih Sertifikasi ISO 9001:2000 dari Det Norske Veritas (DNV), Belanda pada April 2004 sebagai tolok ukur kualitas layanan produk.3
Dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan, PT. Asuransi Takaful Keluarga menggunakan tolak ukur rasio keuangan, yakni ratio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan produktivitas, yang mendasarkan pada laporan
1
Abdul Ghoni dan Erny Arianty, Akuntansi Asuransi Syariah; Antara Teori & Praktik, Jakarta, INSCO Consulting, 2007, h. V.
2
M. Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General). JakartaGema Insani, h. 151.
3
(14)
keuangan perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
Salah satu faktor yang menentukan berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya adalah strategi yang diterapkan manajemen dalam mengelola sumber-sumber ekonomi yang ada dalam perusahaan secara efektif dan efesien. Laporan keuangan merupakan media penting dalam proses pengambilan keputusan ekonomis. Laporan keuangan perusahaan lazim diterbitkan secara periodic bisa tahunan, semesteran, triwulan dan bulanan bahkan harian.4 Laporan keuangan sudah menjadi kebutuhan dalam proses pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan diantara para pengusaha, investor, bank, dan manajemen.5
Analisis kinerja keuangan yang dilakukan pada dasarnya dilakukan untuk melakukan evaluasi kinerja di masa yang lalu, dengan melakukan berbagai analisis, sehingga diperoleh gambaran kondisi perusahaan yang mewakili realitas perusahaan dan potensi-potensi yang mungkin dimiliki. Untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, dapat dilakukan dengan berbagai alat ukur, yaitu berupa teknik analisis tren % (angka indeks), teknik analisis common size dan teknik analisis ratio.6 Dalam hal ini penulis hanya membatasi pada analisis ratio. Analisis ratio secara umum terdiri dari likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan
4
Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Ed.1 Cet.4, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004, h. V.
5
Ibid, Hal 2.
6
Lukas Setia Atmaja, Manajemen Keuangan, Ed. III, Yogyakarta : CV. Andi Offset 2003.
(15)
produktivitas. Analisis ratio mempunyai peranan yang sangat penting dalam perusahaan, karena dengan membuat analisis ratio akan dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek (likuiditas), kewajiban jangka pendek dan jangka panjang (solvabilitas), kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba (rentabilitas), kemampuan perusahaan dalam menunjukkan tingkat produktivitas dari unit atau kegiatan yang dinilai (produktivitas).
Dengan latar belakang seperti diuraikan diatas, penulis menuangkan
permasalahan dalam skripsi yang berjudul “ANALISIS RATIO KEUANGAN
PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA”.
B.
Pembatasan dan Perumusan MasalahDalam penelitian ini penulis membatasi obyek dan periode penelitian pada PT Asuransi Takaful Keluarga selama 5 tahun mulai dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008.
Perumusan masalah merupakan pernyataan mengenai variabel-variabel yang diteliti, yakni:
1. Bagaimana kondisi keuangan perusahaan selama jangka waktu 5 tahun (2004-2008) termasuk tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan produktivitas? 2. Bagaimana pengaruh ratio keuangan terhadap kinerja keuangan perusahaan?
(16)
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan analisis rasio keuangan pada PT Asuransi Takaful Keluarga sebagai alat ukur keberhasilan perusahaan.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut :
a Bagi Perusahaan : Memberikan masukan tambahan bagi perusahaan
sebagai bahan pelengkap dalam mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya, dalam
menghasilkan keuntungan, yang digunakan perusahaandalam
mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan.
b Bagi Fakultas atau masyarakat umumnya: Menambah literature
kepustakaan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini.
D. Metodologi Penelitian
1. Lokasi Peneltian
Lokasi penelitian yang dipilih untuk memperoleh data dan informasi dalam penulisan skripsi ini mengambil tempat penelitian pada PT. Asuransi Takaful Keluarga yang berlokasi di Gedung Graha Takaful Indonesia Jl. Mampang Prapatan Raya No. 100 Jakarta Selatan 12790.
(17)
2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Content-Analysis. Yang dimaksud dengan metode Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa7. Selain itu, penulis juga menggunakan metode RLS (rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas).metode ini menjelaskan tentang cara perhitungan nilai kondisi keuangan perusahaan asuransi dan metode ini membagi kondisi keuangan perusahaan menjadi 4 (empat) kategori yaitu : sehat sekali, sehat, kurang sehat dan tidak sehat.
3. Sumber Data
a. Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh penulis dari objeknya. Sumber data primer dalam penulisan ini adalah observasi secara langsung ke PT. Asuransi Takaful Keluarga untuk mengadakan pengamatan dan pengambilan data terhadap obyek penelitian, yaitu annual report untuk periode tahun 2004 sampai dengan 2008.
b. Sumber Data Sekunder
Data Sekunder adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui riset kepustakaan untuk memperoleh data teoritis dan ilmiah yang dapat
7
Krippendorff, Analisis Isi: Pengantar Teori dan Metodologi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1980, h. 25
(18)
dijadikan sebagai landasan dalam menganalisis permasalahan. Data sekunder diambil dari buku-buku, majalah, makalah, penelitian terdahulu dan sumber-sumber tertulis lainnya yang mengandung informasi yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
E. Kerangka Berfikir
Bagi mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui suatu kondisi keuangan perusahaan tersebut. Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba. Dengan mengadakan analisis terhadap pos-pos neraca akan dapat diketahui atau diperoleh gambaran tentang potensi dan kelemahan keuangannya, sedangkan analisis terhadap laporan rugi laba akan memperoleh gambaran tentang hasil atau kinerja dan perkembangan usaha perusahaan.
Manajemen keuangan merupakan sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk mengontrol kinerja perusahaannya. Melalui analisis laporan keuangan dapat diketahui perubahan-perubahan sekaligus perkembangan yang terjadi di dalam perusahaan tersebut. Dalam analisis laporan keuangan terhadap unsur-unsur laporan keuangan untuk mengukur keadaan peusahaan di dalam memenuhi kewajibannya yang harus segera dipenuhi. Dimana hal tersebut dapat digunakan dalam suatu pengambilan keputusan.
Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dapat memanfaatkan laporan keuangan yang salah satunya dengan menggunakan analisis ratio.
(19)
Sehingga hasil dari analisis laporan keuangan yang dapat dipercaya dapat dipertanggung jawabkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan dapat dipakai sebagai dasar dalam mengambil keputusan yang tepat serta untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan, sehingga dapat dilihat posisi keuangan peruasahaan yang telah dicapainya apakah mengalami peningkatan atau mengalami penurunan. Berikut skema kerangka pikir dalam penulisan ini :
Kinerja Perusahaan Rasio
Likuiditas
- Current
Rasio
- Quick
Rasio
Rasio Solvabilitas
- Debt to
Asset Rasio
- Equity To
Asset Ratio
Rasio Rentabilitas
- Return on
Asset
- Return on
Equity
Rasio
Produktivitas - Produktivitas
Karyawan
- Yield of
Invesment Manajemen Keuangan
Laporan Keuangan
Laporan Laba Rugi
Analisis Rasio Neraca
(20)
F. Tinjauan Penelitian Terdahulu
1. Endang Setyowati, makalah karya, “Analisis Laporan Keuangan PT. Asuransi Jiwa Bringin Life Sejahtera kondisi dan keadaan Periode 2000-2004”. BPPK Jakarta 2005. Dapat diperoleh fakta bahwa dengan menggunakan analisis ratio dan analisis tren, keuangan pada PT. Asuransi Jiwa Bringin Life Sejahtera dari tahun 2000-2004 dalam kondisi baik. Hal ini dibuktikan dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan dan dana yang di investasikan meningkat setiap tahunnya.
2. Omi Dauna Yanti, “Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan PT. Asuransi Takaful Umum Periode 2005-2007, Skripsi SI Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta 2008. Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Asuransi Takaful Umum memiliki solvabilitas yang mengalami penurunan di tahun 2007 namun masih di atas ketetapan dari pemerintah yaitu sebesar 120%. Dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat kesehatan keuangan PT. Asuransi Takaful Umum selama 3 (tiga) tahun (2005-2007) dapat dikatakan masuk dalam kategori “sehat”.
3. Retno Angga Dewi, Analisis Rasio Keuangan Bank Syariah di Tinjau Dari Aspek Likuiditas dan Profitabilitas (Studi Kasus Bank Syariah Mandiri), Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta 2007. dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa Bank Syariah Mandiri memiliki likuiditas yang tinggi yang sesuai dengan standar
(21)
Bank Indonesia dan juga tingkat profitabilitas yang meningkat pula sehingga Bank Syariah Mandiri dapat dikatakan masuk dalam kategori “sehat” karena tingkat likuiditas dan profitabilitas berada pada posisi yang sesuai dengan standar Bank Indonesia.
Berbeda dengan sebelumnya, pada penelitian ini akan membahas tentang tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, produktivitas, dan perkembangan posisi finansial perusahaan.
G. Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan
Bab ini menyajikan pendahuluan yang memuat latar belakang penulisan , pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan penelitian terdahulu, kerangka berfikir, serta sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi tentang tinjauan pustaka, yang mencakup pengertian manajemen keuangan, tujuan dan fungsi manajemen keuangan, pengertian laporan keuangan, dan analisis ratio keuangan serta gambaran umum tentang keuangan asuransi syariah.
(22)
BAB III : Gambaran Umum PT. Asuransi Takaful keluarga
Bab ini berisi gambaran umum PT. Asuransi Takaful keluarga yang meliputi tinjauan umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan ruang lingkup kegiatan perusahaan, serta kinerja keuangan perusahaan.
BAB IV : Hasil Penelitian
Pada bab ini akan menguraikan mengenai analisis pemanfaatan alat ukur kinerja keuangan dalam bentuk analisis rasio keuangan, selama periode penelitian termasuk tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, produktivitas, dan perkembangan posisi finansial perusahaan.
BAB V : Penutup
Bab ini berisi penutup yang mencangkup kesimpulan dan saran dari penulis mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(23)
12
A. Manajemen Keuangan
1. Pengertian Manajemen Keuangan
Menurut Muhammad Fuad (2006) “Manajemen keuangan dapat
diartikan sebagai aktivitas yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian, perolehan serta pendistribusian aset-aset keuangan perusahaan. Aktivitas yang dilakukan perusahaan pada umumnya berhubungan dengan penentuan keputusan investasi jangka panjang, perolehan dana untuk pembiayaan investasi tersebut, serta pelaksanaan kegiatan opersaional keuangan perusahaan.1
Dari pengertian diatas maka dapat diartikan sebagai aktivitas yang berhubungan dengan perolehan dana, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh.
2. Tujuan dan Fungsi Manajemen Keuangan a. Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan utama Manajemen Keuangan adalah :
1) Memaksimalkan kesejahteraan pemilik perusahaan atau memaksimalkan
nilai perusahaan.
1
Muhammad Fuad dkk, Pengantar Bisnis, Jakarta : Penerbit Gramedia Pustaka Utama, 2006, h.222.
(24)
2) Menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
3) Mencapai kesejahteraan masyarakat sebagai tanggung jawab sosial perusahaan.
b. Fungsi Manajemen Keuangan
Fungsi Manajemen Keuangan adalah sebagai berikut :
1) Perencanaan Keuangan, yaitu Membuat rencana pemasukan dan
pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2) Penganggaran Keuangan, yaitu Tindak lanjut dari perencanaan
keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3) Penyimpanan Keuangan, yaitu Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.
4) Pengendalian Keuangan, yaitu Melakukan evaluasi serta perbaikan atas kondisi keuangan dan sistem pengelolaan keuangan pada paerusahaan. 5) Pemeriksaan Keuangan, yaitu Melakukan audit internal atas kondisi
keuangan perusahaan yang ada agar pengelolaan perusahaan berjalan secara optimal.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan bertanggung jawab langsung dalam memeperoleh dana dan menggunakan dana untuk kegiatan perusahaan yang akan dapat memaximalkan nilai perusahaan.
(25)
B. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan pada saat tertentu dan untuk jangka waktu tertentu. Laporan keuangan adalah produk dari manajemen dalam rangka mempertanggung jawabkan penggunaan sumber daya dan sumber dana yang dipercayakan kepadanya. Secara umum, laporan ini menyediakan informasi tentang posisi keuangan pada saat tertentu, kinerja dan arus kas untuk periode tertentu pada suatu perusahaan yang ditujukkan bagi pengguna laporan keuangan tersebut untuk menilai dan mengambil keputusan yang terkait dengan perusahaan.
Menurut James O.Gill dan Moira Chatton (2005) menyatakan bahwa : " Laporan keuangan merupakan sarana utama membuat informasi keuangan pada orang-orang dalam perusahaan (manajemen dan karyawan) serta kepada masyarakat diluar perusahaan (bank, investor, pemasok, dan lain-lain).2
2. Arti Penting Laporan Keuangan
Mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut, dan kondisi keuangan perusahaan akan dapat diketahui dari laporan keuangannya yang terdiri dari neraca, laporan perhitungan rugi laba serta unsur laporan keuangan lainnya. Dengan melakukan analisa terhadap laporan
2O’Gill James dan Chatton Moira,
Memahami Laporan Keuangan, Cet. 3, Jakarta : PMM 2005. h.78.
(26)
keuangan itu akan memberikan gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan.
Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan tetapi untuk selanjutnya, laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut, dimana dengan hasil analisa tersebut pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil suatu keputusan.
3. Tujuan Analisa Laporan Keuangan
Tujuan analisa laporan keuangan yang dilakukan, dimaksudkan untuk menambah informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan perusahaan. Secara lengkap kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan sebagai berikut.
a. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan .
b. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implicit).
c. Dapat memberikan informasi tambahan yang mungkin diperlukan oleh para pengambil keputusan.
d. Dapat menjadi dasar dalam menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
(27)
e. Dapat menjadi dasar membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dan dengan periode sebelumnya.
f. Dapat memahami lebih jelas situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, potensi dan kelemahan yang ada pada perusahaan dan sebagainya.
g. Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan datang.
Dengan melakukan analisis laporan keuangan, informasi yang terdapat dalam laporan keuangan akan menjadi lebih bermanfaat dan berarti lebih luas dan lebih dalam. Hubungan satu pos dengan pos lain akan dapat menjadi indikator tentang posisi dan prestasi keuangan perusahaan.3
4. Unsur-unsur Laporan Keuangan
Unsur-unsur laporan keuangan terdiri dari:
a. Neraca yang berisi: aktiva (aktiva lancar, aktiva tetap, aktiva lain-lain), dan pasiva (utang lancar atau utang jangka pendek, utang jangka panjang, modal sendiri atau ekuitas).
b. Perhitungan Rugi/Laba berisi : penghasilan dan beban atau biaya.
c. Laporan Arus Kas terbagi dalam : arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan.4
3
Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Ed.1 Cet.4, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004, h.195-197.
4
(28)
5. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan
Keterbatasan analisis laporan keuangan harus memperhatikan juga keterbatasan laporan keuangan itu sendiri, yang antara lain seperti berikut ini: a. Laporan keuangan bersifat histories, yaitu merupakan laporan atas kejadian
yang telah lewat. Karenanya, laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai laporan mengenai keadaannilai saat ini, karenanya akuntansi tidak hanya satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
b. Laporan keuangan menggambarkan nilai harga pokok atau nilai pertukaran pada saat terjadinya transaksi, bukan harga saat ini.
c. Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk
kebutuhan pihak tertentu. Informasi disajikan untuk dapat digunakan semua pihak, sehingga selalu memperhatikan semua pihak pemakai yang sebenarnya mewakili berbagai kepentingan.
d. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan dalam memilih alternatif dari berbagai pilihan yang ada yang sama-sama dibenarkan tetapi dapat saja menimbulkan perbedaan angka laba maupun asset.
e. Akuntansi tidak mencakup informasi yang tidak material. Demikian pula, penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material
(29)
terhadap kelayakan laporan keuangan. Batasan terhadap istilah dan jumlahnya agak kabur.5
6. Penggunaan Laporan Keuangan a. Pemilik Perusahaan
Bagi pemilik perusahaan, laporan keuangan dimaksudkan untuk : 1) Menilai prestasi atau hasil yang dicapai oleh manajemen.
2) Sebagai dasar untuk memprediksi kondisi perusahaan di masa datang. 3) Menilai posisi keuangan perusahaan dan pertumbuhannya.
b. Manajemen Perusahaan
Bagi manajemen perusahaan, laporan keuangan ini digunakan untuk :
1) Alat mempertanggungjawabkan pengelolaan perusahaan kepada
pemilik.
2) Mengukur tingkat biaya dari setiap kegiatan operasi perusahaan, divisi, bagian, atau segmen.
3) Menilai hasil kerja individu yang diberi tugas dan tanggung jawab. c. Investor
Bagi investor, laporan keuangan dimaksudkan untuk : 1) Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. 2) Menjadi dasar prediksi kondisi perusahaan di masa datang’
3) Menilai kemungkinan menanamkan dana dalam perusahaan
5
(30)
d. Kreditur atau Banker
1) Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
2) Melihat dan memprediksi prospek keuntungan yang mungkin diperoleh
dari perusahaan atau menilai rate of return perusahaan.
3) Menilai kemapuan likuiditas, solvabilitas, rentabilitas perusahaan sebagai dasar dalam pertimbangan keputusan.
e. Pemerintah dan Regulator
Bagi pemerintah atau regulator laporan keuangan dimaksudkan untuk : 1) Menghitung dan menetapkan jumlah pajak yang harus dibayar.
2) Sebagai dasar dalam penetapan-penetapan kebijaksanaan baru. 3) Menilai kepatuhan perusahaan terhadap aturan yang ditetapkan f. Analis, Akademisi, dan Pusat Data Bisnis
Bagi para analis, akademisi dan juga lembaga-lembaga pengumpulan data bisnis, laporan keuangan ini penting sebagai bahan atau sumber informasi primer yang akan diolah sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi analisis, Ilmu pengetahuan dan komoditas informasi.6
6
(31)
C. Analisis Rasio Keuangan
1. Pengertian Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio adalah suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio keuangan untuk menilai kinerja dan status suatu perusahaan.7
Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan antara satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan , revelan dan signifikan (berarti). Misalnya antara utang dan modal, antara kas dan total asset, antara harga pokok produksi dengan total penjualan, dan sebagainya.8 Dengan menggunakan analisis ratio ini akan dapat dijelaskan atau diberikan gambaran tentang baik buruknya keadaan dari posisi keuangan suatu perusahaan. Apabila angka ratio tersebut dibandingkan dengan angka ratio standar, melalui analisis ratio ini akan dapat diketahui tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan produktivitas perusahaan.
Untuk mengukur atau menentukan hal-hal tersebut diperlukan alat pembanding, sehingga penganalisa tidak hanya berada pada standar ratio saja tetapi harus memperhatikan pula trend atas persentase histories dari ratio keuangan perusahaan yang sedang dianlisis. Dengan membandingkan ratio periode sekarang dan angka ratio periode yang lalu (trend dari angka), akan dapat diketahui perubahan angka-angka rasio yang dimiliki peerusahaan, atau kecendrungan posisi keuangan yang bersangkutan. Di samping itu,
7
Dermawan Sjahrial, Pengantar Manajemen Keuangan, Ed.1, Jakarta : Penerbit Mitra
Wacana Media, 2006, h. 37.
8
(32)
perhitungan rasio tersebut dapat pula dibandingkan dengan rasio yang sudah direncanakan atau yang sudah di targetkan dalam perusahaan tersebut.
2. Jenis-Jenis Ratio Keuangan
Analisis ratio keuangan merupakan alat ukur utama dalam analisis keuangan, karena analisis ini dapat digunakan untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang keadaan keuangan perusahaan.9
Alat ukur ratio keuangan antara lain berupa : a. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang memperlihatkan hubungan kas perusahaan dan aktiva lancar lainnya terhadap kewajiban lancarnya.10
Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansialnya pada saat jatuh tempo. Kewajiban tersebut merupakan kewajiban jangka pendek atau jangka panjang yang sudah segera jatuh tempo. Rasio likuiditas merupakan rasio yang menghubungkan antara kas dan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancar.
Ada berbagai cara dalam mengukur tingkat likuiditas perusahaan. Namun secara umum, pengukuran likuiditas ditunjukkan dari besarnya rasio yang dihasilkan berdasarkan perhitungan aktiva lancar dan kewajiban lancar, antara lain berupa:
9
M. Muslich, Manajemen Keuangan Modern, Jakarta : Bumi Aksara, hal 44.
10
J. Fred Weston dan Eugene F. Brigham, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan jil.1,
(33)
1) Current Ratio (Rasio Lancar)
Rasio ini merupakan rasio yang paling umum dan sering digunakan dalam perhitungan modal kerja. Current ratio dihitung dengan membagi aktiva lancar (current assets) dengan kewajiban lancar (current liabilities).
Rasio tersebut menggambarkan kemampuan seluruh aktiva lancar dalam menjamin seluruh utang lancarnya atau rasio likuiditas
menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan
kewajiban jangka pendeknya.
2) Quick Ratio (Rasio Cepat)
Quick Ratio adalah rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajibannya terhadap jangka pendeknya. Pada rasio ini, pos persediaan dikeluarkan dari total aktiva lancar, dan hanya menyimpan pos-pos aktiva yang likuid saja yang akan dibagi dengan kewajiban lancar.
Current Ratio = Aktiva Lancar X 100% Kewajiban Lancar
Quick Ratio = Kas + Efek + Piutang X 100%
(34)
b. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan utang jangka panjang. Solvabilitas merupakan istilah yang digunakan perusahaan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban finansialnya apabila perusahaan dilikuidasi. Secara umum solvabilitas dapat dihitung dengan membagi total.11
Rasio solvabilitas memiliki beberapa jenis, antara lain :
1) Debt To Asset Ratio
Debt To Asset Ratio merupakan perbandingan antara total
kewajiban dengan keseluruhan aktiva yang dimiliki perusahaan. Rasio ini menyediakan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mengadaptasi kondisi pengurangan aktiva akibat kerugian. Nilai rasio
yang tinggi menunjukkan peningkatan dari risiko berupa
ketidakmampuan perusahaan dalam membayar semua kewajibannya.12
11
Budi Raharjo, Laporan Keuangan Perusahaan, cet. Ke 1, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta, h. 112.
12
Chairul Marom. 2004. Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, PT Grasindo, Jakarta, h.
129.
Debt To Asset : Total Kewajiban X 100% Total Aktiva
(35)
2) Equity To Asset Ratio (EAR)
Rasio ini merupakan perbandingan antara modal sendiri perusahaan dengan keseluruhan aktiva yang dimiliki perusahaan. Semakin besar porsi ini, berarti porsi pemegang saham akan semakin besar, sehingga tingkat kinerjanyapun semakin baik.
Rumus EAR adalah :
c. Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga Operting Ratio.
Beberapa jenis rasio rentabilitas ini dapat dikemukakan sebagai berikut :
1) Return On Asset
Menurut Prof. Dr. H. Veithzal Rivai, MBA untuk mencari return on asset adalah dengan membandingkan antara laba sebelum
pajak dengan total aktiva rata-rata. Jika pernyataan tersebut dituangkan dalam sebuah rumus, maka akan tampak sebagai berikut :
Equity To Asset Ratio: Modal Sendiri + Laba ditahanX 100% Total Aktiva
(36)
Return On Asset merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan profit atas aktiva. Rasio ini mengukur operasional manajemen perusahaan. Analisis return on asset dalam analisis keuangan mempunyai arti yang sangat penting
sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang bersifat menyeluruh (komperensif). Analisis return on asset ini sudah merupakan teknik analisa yang lazim digunakan oleh pempinan perusahaan dan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.13
2) Return On Equity
Banyak rasio yang dapat digunakan dalam mengevaluasi kinerja perusahaan. Salah satu hal yang penting untuk diukur adalah seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber daya yang disediakan untuk pemegang saham.14
13
Veithzal Rivai, Bank and Financial Institution Management Ed-1, Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2007, h. 1061.
14
Charles T. Horngren, Dkk., Pengantar Akuntansi keuangan, Jakarta: Erlangga, 2000,
Jil-2, Ed-6, h. 150.
Return On Asset : Laba Sebelum Pajak X 100% Total Aktiva
(37)
Return On Equity sering disebut dengan Return On Net Worth
merupakan rasio yang membandingkan antara laba bersih setelah pajak terhadap ekuitas saham.15 Dan rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menyediakan laba bagi pemegang saham atas modal sendiri secara efektif. Untuk mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal yang berasal dari pemilik perusahaan yang tertanam didalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas, dengan rumusan sebagai berikut :
Rumus ini digunakan bagi pemegang saham untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola modal yang tersedia untuk mendapatkan laba bersih yang tercerminkan dari pembagian dividen kepada pemegang saham.16
d. Rasio Produktivitas
Jika perusahaan ingin dinilai dari segi produktivitas unit-unitnya maka bisa dihitung rasio produktivitasnya. Rasio ini menunjukkan tingkat produktivitas dari unit atau kegiatan yang dinilai. Rasio produktivitas perusahaan jasa asuransiantara lain :
15
Donald E. Kieso, Dkk., Akuntansi Intermediate, (Jakarta: Erlangga, 2002) Jil-2, Ed-10, h. 309.
16
Veithzal Rivai, Bank and Financial Institution Management Ed-1, h. 1064.
Return On Equity : Laba Setelah Pajak X 100% Total Equity
(38)
1) Produktivitas Karyawan
Rasio ini dihitung sebagai berikut :
Dalam perusahaan asuransi produktivitas karyawan merupakan rasio yang membandingkan antara pendapatan premi dengan jumlah karyawan. Rasio ini menunjukkan sejauhmana kemampuan karyawan menghasilkan laba. Semakain besar rasio ini semakin baik karena dianggap lebih produktif.17
2) Yield On Investment (YOI)
Rasio ini mengukur hasil yang diperoleh dari portofolio investasi yang dilakukan. Yield ini dilakukan dalam kaitannya dengan hasil kredit yang dapat membantu menentukan campuran (potofolio) investasi dan kredit.18 Untuk mencari yield on investment ini adalah dengan membandingkan antara hasil investasi dengan rata-rata dana investasi. Jika dinyatakan dalam rumus rasio ini dihitung sebagai berikut :
17
Lukman Syamsuddin, Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi Dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan, Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, h.136.
18
Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Ed.1 Cet.4, h. 319.
Produktivitas Karyawan : Pendapatan Premi X 100%
(39)
D. Manfaat Analisis Rasio Keuangan
Laporan keuangan digunakan untuk berbagai tujuan, salah satunya adalah menilai kinerja perusahaan. Untuk menilai kinerja perusahaan sangat dibutuhkan analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan diantaranya meliputi perhitungan dan interprestasi rasio keuangan. Dengan menggunakan alat analisis rasio ini, akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisis tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan perusahaan. Analisis rasio keuangan berguna untuk menentukan kesehatan atau kinerja keuangan suatu perusahaan pada saat periode laporan tersebut.
Analisis rasio keuangan, dapat membantu para pelaku bisnis, pihak pemerintah dan para pemakai laporan keuangan lainnya dalam menilai kondisi keuangan perusahaan. Dengan demikian kegunaan atau manfaat suatu angka rasio sepenuhnya tergantung kepada kemampuan penganalisis, tujuan yang ingin dicapai dan juga tingkat perbandingan yang dipakai penganalisis dalam menginterpretasikan data yang bersangkutan.19
19
Zulian Yamit. 2001. ManajemenKeuangan Ringkasan Teori dan Penyelesaian Soal, Ed.
1 Cet. 2, Ekonisia, Yogyakarta.
Yield On Investment (YOI) : Hasil Investasi X 100% Rata-rata Dana Investasi
(40)
29
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Sebagai pelopor asuransi syariah di Nusantara, PT Syarikat Takaful Indonesia telah melayani masyarakat dengan jasa asuransi yang sesuai dengan prinsip syariah, selama lebih dari satu dasawarsa, melalui dua perusahaan operasionalnya: PT Asuransi Takaful Keluarga (Asuransi Jiwa Syariah) dan PT Asuransi Takaful Umum (Asuransi Umum Syariah). PT Syarikat Takaful Indonesia (Perusahaan) berdiri pada 24 Februari 1994 atas prakarsa Tim Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI) yang dimotori oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) melalui Yayasan Abdi Bangsa, Bank Muamalat Indonesia Tbk., PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Departemen Keuangan RI, serta beberapa pengusaha muslim Indonesia. Melalui kedua anak perusahaannya yaitu PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi Takaful Umum, perusahaan telah memberikan jasa perlindungan asuransi yang menerapkan prinsip-prinsip murni syariah pertama di Indonesia.
PT Asuransi Takaful Keluarga yang bergerak di bidang asuransi jiwa Syariah didirikan pada 4 Agustus 1994 dan mulai beroperasi pada 25 Agustus 1994, yang ditandai dengan peresmian oleh Menteri Keuangan Mar'ie Muhammad. Diikuti dengan pendirian anak perusahaan yang bergerak di bidang asuransi umum Syariah yaitu PT Asuransi Takaful Umum, yang diresmikan oleh
(41)
Menristek/ketua BPPT Prof . Dr. B.J. Habibie pada tanggal 2 uni 1995. Untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan perusahaan dan menjaga konsistensinya, perusahaan meraih standar pangakuan layanannya, yakni Sertifikasi ISO 9001:2000 dari SGS JAS-ANZ, Selandia Baru bagi Asuransi Takaful Umum, sedangkan untuk Asuransi Takaful Keluarga memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2000 dari Det Norske Veritas (DNV), Belanda pada April 2004. Selain itu, atas upaya keras seluruh jajaran perusahaan, Asuransi Takaful Keluarga meraih MUI Award 2004 sebagai Asuransi Syariah Terbaik di Indonesia, dan Asuransi Takaful Umum memperoleh penghargaan sebagai asuransi dengan predikat Sangat Bagus dari Majalah InfoBank secara berturut-turut pada tahun 2004 dan 2005.
Pada tahun 2004, Perusahaan melakukan restrukturisasi yang berhasil menyatukan fungsi pemasaran Asuransi Takaful Keluarga dan Asuransi Takaful Umum sehingga lebih efisien serta lebih efektif dalam penetrasi pasar, juga diikuti dengan peresmian kantor pusatnya, yang beralamat di Graha Takaful Indonesia, Jalan Mampang Prapatan, Jakarta pada Desember 2004. Selain itu, dilakukan pula revitalisasi identitas korporasi termasuk penataan ruang kantor cabang di seluruh Indonesia, untuk memperkuat citra perusahaan. Dengan dukungan Pemerintah dan tenaga professional yang berkomitmen untuk mengembangkan asuransi syariah, Syarikat Takaful Indonesia bertekad untuk menjadi perusahaan asuransi syariah terkemuka di Indonesia.
(42)
B. Visi dan Misi Perusahaan
Setiap perusahaan pasti memiliki visi dan misi yang berbeda-beda, dengan adanya visi dan misi pada perusahaan tersebut dapat diketahui tujuan dari perusahaan.
Visi Perusahaan Asuransi Takaful Keluarga adalah :
Menjadi grup asuransi terkemuka yang menawarkan jasa Takaful dan keuangan syariah yang komprehensif dengan jangkauan signifikan di seluruh Indonesia menjelang tahun 2011.
Sedangkan Misi Perusahaan Asuransi Takaful Keluarga adalah :
Bertekad memberikan solusi dan pelayanan terbaik dalam perencanaan keuangan dan pengelolaan risiko bagi umat dengan menawarkan jasa Takaful dan keuangan syariah yang dikelola secara profesional, adil, tulus dan amanah.
Brand Perusahaan
Dengan prinsip tolong-menolong yang diterapkan oleh Takaful Indonesia, perusahaan asuransi syariah pertama di Indonesia ini mengukuhkan brand perusahaannya yaitu : Amanah dan Profesional.
Konsep dan Filosofi
Segala musibah dan bencana yang menimpa manusia adalah merupakan ketentuan Allah. Namun, manusia wajib berikhtiar untuk memperkecil resiko dan juga dampak keuangan yang mungkin akan terjadi. Upaya tersebut seringkali tidak memadai, sehingga tercipta kebutuhan atas mekanisme mengalihkan resiko seperti melalui konsep Takaful atau asuransi.
(43)
Sebagai perusahaan asuransi syariah, Takaful bekerja dengan konsep tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, sebagaimana telah digariskan di dalam Al Qur’an surat Al-Maidah ayat 2 :
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya. (Qs. Al-Maidah :2)
Dengan landasan ini, Takaful menjadikan semua peserta sebagai satu keluarga besar yang bertekad akan saling melindungi dan secara bersama menanggung resiko keuangan dari musibah yang mungkin terjadi di Al-Mudharabah, Al-Wakalah, dan Tabarru’. Akad-akad Takaful tidak mengandung unsur Al-Riba (bunga uang), Al-Maisir (Judi), dan Al Gharar (untung-untungan) yang dilarang dalam akad-akad keuangan Islami.
Dengan pijakan filosofis ini, setidaknya ada tiga prinsip dasar dalam asuransi Takaful, yaitu saling bertanggung jawab, saling bekerja sama dan saling melindungi penderitaan satu sama lain.
(44)
C. Struktur Organisasi Perusahaan
Pada dasarnya struktur organisasi PT Asuransi Takaful Keluarga hampir sama dengan perusahaan-perusahaan asuransi yang lainnya, namun yang membedakannya hanyalah pada PT Asuransi Takaful Keluarga memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS). DPS berfungsi untuk membantu kegiatan dalam mengendalikan dan mengawasi jalannya struktur organisasi dan pengembangan produk-produk asuransi Takaful agar tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan
yang ditetapkan oleh syari’at Islam.
Dewan Pengawas Syariah
Dewan Pengawas Syariah terdiri dari ulama yang faqih dalam fiqh muamalah, bertugas mengawasi operasional perusahaan agar selalu sesuai dengan ketentuan syariah.
Ketua : Prof. Dr. K.H. Didin Hafidhuddin, MSc Anggota : Dr. H.M. Syafi'i Antonio, MEc
Prof. Dr. Fathurrahman Djamil, MA Prof. Madya Dr. Shobri Salamon Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Dato’ Mohd. Fadzli Yusof
Komisaris Independen : H. M. Uwen Suwendi, FSAI, FLMI, MBA Komisaris : Muhammad Harris, SE
(45)
Dewan Direksi
Direktur Utama : Agus Edi Sumanto Direktur : Nor Effuandy Pfordte
D. Produk-Produk PT. Asuransi Takaful Keluarga
Produk dalam asuransi syariah secara umum dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok produk kategori unsur tabungan dan kelompok produk non tabungan. Sebagian produk dari PT. Asuransi Takaful Keluarga yang termasuk dalam kategori ini adalah
1. Produk Individu Unsur Tabungan
a. Takaful Dana Pendidikan atau Fulnadi, yaitu produk yang diperuntukkan bagi peserta yang menginginkan penyedian dana untuk pendidikan putra-putrinya.
b. Takaful Dana Haji, yaitu produk yang diperuntukkan bagi peserta yang menginginkan tersedianya dana untuk keperluan ibadah ke tanah suci. c. Takaful Wakaf, yaitu produk yang diperuntukkan bagi peserta yang
menginginkan manfaat asuransi secara menyeluruh,seperti meninggal karena sakit ataupun kecelakaan, cacat total karena sakit ataupun kecelakaan dan dana santunan harian selama rawat inap.
(46)
2. Produk Individu Non Saving (Tidak Ada Unsur Tabungan)
a. Takaful Kesehatan Individu, yaitu produk yang diperuntukkan bagi peserta yang bermaksud menyediakan dana santunan rawat inap dan operasi bila peserta menderita penyakit.
b. Takaful Kecelakaan Diri Individu, yaitu program yang diperuntukkan bagi perorangan yang bermaksud menyediakan santunan untuk ahli waris, apabila peserta mengalami musibah kematian karena kecelakaan.
3. Produk Kumpulan
a. Takaful Alkhairat, yaitu produk yang dipruntukkan bagi perorangan yang bermaksud menyediakan santunan untuk ahli waris, apabila peserta mengalami musibah kematian.
b. Takaful Kecelakaan Siswa, yaitu suatu bentuk perlindungan kumpulan yang ditunjukkan kepada sekolah atau perguruan tinggi, yang bermaksud menyediakan santunan kepada siswa atau pesertanya apabila mengalami musibah karena kecelakaan.
4. Takaful Bancassurance
a. Takaful Pembiayaan adalah suatu bentuk perlindungan asuransi yang memberikan manfaat takaful yaitu berupa jaminan perlunasan hutang apabila yang bersangkutan ditakdirkan meninggal dalam masa perjanjian. b. Takaful Non Pembiayaan atau Fulprotek adalah sebuah kolaborasi dari
Takaful Indonesia dengan Bank Muammalat dalam memberikan perlindungan sepenuhnya melalui investasi murni secara syariah.
(47)
E. Gambaran Umum Tentang Kinerja Keuangan Asuransi Syariah
1. Pengertian dan Tujuan
Kinerja lembaga keuangan non bank (asuransi) merupakan bagian dari kinerja keuangan asuransi secara keseluruhan. Kinerja (performance) asuransi secara keseluruhan merupakan gambaran prestasi yang dicapai asuransi dalam operasionalnya, baik menyangkut aspek keuangan, pemasaran, penhimpunan, dan penyaluran dana, teknologi maupun sumberdaya manusia.
Kesehatan atau kondisi keuangan merupakan kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, manajemen asuransi, dan pengguna jasa asuransi. Dengan diketahuinya kondisi keuangan suatu perusahaan asuransi, dapat digunakan oleh pihak-pihak tersebut untuk mengevaluasi kinerja asuransi dalam menerapkan prinsip mudharabah, kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan manajemen risiko. Studi mengenai kenerja asuransi sangat penting sebagai alat untuk mengevaluasi operasional keuangan perusahaan asuransi dan menentukan rencana manajemen serta perencanaan strategi. Kinerja keuangan asuransi merupakan gambaran kondisi keuangan asuransi pada suatu saat dan periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan produktifitas asuransi.1
1
(48)
2. Ketentuan Bagi Hasil (Profit and Loss Sharing)
Profit sharing menurut etimologi Indonesia adalah bagi keuntungan, sedangkan dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba. Profit secara istilah adalah perbedaaan yang timbul ketika total pendapatan (total revenue) suatu perusahaan lebih besar dari total biaya (total cost).2 Menurut Ulama MUI bagi untung (profit Sharing) adalah bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi biaya pengelolaan dana. Dalam pengertian asuransi syariah istilah yang sering dipakai adalah profit and loss sharing dimana hal ini dapat diartikan sebagai pembagian antara untung dan rugi dari pendapatan yang diterima atas hasil usaha yang telah dilakukan.
Esensi dari kontrak mudharabah adalah kerjasama untuk mencapai profit berdasarkan akumulasi komponen dasar dari pekerjaan dan modal, dimana keuntungan ditentukan melalui kedua komponen ini. Nilai dari resiko juga menentukan keuntungan (profit) dalam kontrak mudharabah. Pada sisi pihak investor menanggung risiko kerugian dari modal yang telah diberikan, sedangkan pihak pengelola dana (mudharib) menanggung risiko tidak mendapatkan keuntungan dari hasil pekerjaan dan usaha yang telah dijalankannya. Dengan catatan, apabila kerjasama tersebut tidak menghasilkan keuntungan (profit).
2
Christopher Pass dan Brya Lowes, Kamus Lengkap Ekonmmi Ed-2, Jakarta : Erlangga,
(49)
Dalam suatu kontrak mudharabah ditetapkan tingkat keuntungan (profit) bagi tiap-tiap pihak. Pembagian keuntungan tersebut dilakukan dengan tingkat perbandingan rasio, bukan ditetapkan dalam jumlah yang pasti. Sistem profit and loss sharing dalam pelaksanaannya merupakan bentuk dari perjanjian
kerjasama anatara pemodal (investor) dan pengelola modal (entrepreneur) dalam menjalankan kegiatan usaha ekonomi, dimana diantara kedua pihak akan terikat kontrak bahwa di dalam usaha tersebut jika mendapat keuntungan akan dibagi kedua belah pihak sesuai dengan nisbah kesepakatan di awal perjanjian dan begitu pula bila usaha mengalami kerugian akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan.
Dengan demikian, perjanjian mudharabah dapat ditentukan melalui ketentuan dalam kontrak, dengan catatan, pihak mudharib dalam menjalankan usahanya sesuai dengan aturan yang telah mereka setujui, tidak menyalahgunakan modal yang dipercayakan kepadanya.3
3. Implementasi Mudharabah Pada Asuransi Takaful Keluarga
Pada bangian ini kita mencoba melihat bagaimana implementasi mudharabah yang dilakukan di Takaful Keluarga (asuransi jiwa) dan Tafakul Umum (asuransi kerugian)
Dalam Rangka untuk menghindari paket riba, maka implementasi mudharabah pada Takaful Keluarga (asuransi jiwa) dapat dilihat misalnya pada perhitungan rate premi. Cara perhitungan dengan asumsi bunga tetap (bunga
3
(50)
teknik) diganti dengan skim mudharabah (bagio hasil), demikian juga dalam skim-skim investasi dan perhitungan surplus underwriting. Penentuan hak atas dana hasil investasi (produk saving) dan hak atas dana surplus underwriting (produk nonsaving) semuanya bebas dari bunga, dan sebagai gantinya digunakan instrumen mudharabah. Dengan demikian, Takaful Keluarga dalam sistem dan operasionalnya benar-benar bersih dari praktik riba.
Pada asuransi Takaful Keluarga (asuransi jiwa) dengan prinsip-prinsip syariah, implementasi system mudharabah dalam operasional PT. Asuransi Takaful keluarga sebagai berikut :4
a. Bagi hasil dalam Deposito dan Sertifikat Deposito Bank-Bank Syariah. b. Bagi hasil dalm penyertaan saham atau investasi syariah lainnya.
c. Bagi hasil antara peserta dan perusahaan atas hasil investasi berdasarkan skema bagi yang diperjanjikan (dalam produk Takaful jiwa yang mengandung unsur saving).
d. Bagi hasil atas surplus underwriting antara peserta dengan perusahaan (dalam produk asuransi jiwa non saving).
e. Bagi hasil dalam penentuan rate premi pada produk-produk saving dan non saving.
4
(51)
F. Laporan Keuangan PT. Asuransi Takaful Keluarga
Tabel 1 Neraca
PT. Asuransi Takaful Keluarga Periode 2004-2008
Keterangan Tahun
2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 AKTIVA Investasi
Deposito Wajib 4,600,000,000 10,500,000,000 11,000,000,000 109.831.778.500 114.715.425.000
Efek - - - 61.397.818.054 49.558.059.596
Investasi saham - - - - 31.002.160.403
Deposito Biasa 110,277,685,000 94,990,945,001 83,817,050,000 - -
Surat Berharga
Pasar Uang
2,871,878,001 25,428,069,197 58,188,977,170 - -
Obligasi 7,681,712,000 17,650,000,000 21,250,000,000 37.250.000.000 70.300.448.698
Penyertaan Langsung
14,716,747,044 15,681,068,410 24,284,330,560 30.867.067.484 -
Tanah dan
bangunan
25,808,510,482 26,308,510,482 28,497,606,487 22.931.831.487 25.216.402.000
Pembiayaan Murabahah
7,980,281,393 7,352,763,304 8,207,520,612 6.716.453.532 11.012.394.881
Pembiayaan Mudharabah
7,179,605,000 5,179,605,000 - - -
Jumlah Investasi 181,116,418,920 203,090,961,394 235.245.484.829 268.994.949.057 301.804.890.578
Kas dan Setara Kas 19,859,180,527 11,177,525,630 7,895,879,084 21.671.303.837 14.897.039.271
Aktiva Pemegang Polis Unitlink
- - - 89.746.254.669 113.781.310.100
Piutang Premi 5,924,887,972 8,490,725,414 13,197,459,405 19.148.716.139 29.715.442.776
Piutang Reasuransi 542,779,892 11,049,476,636 16,843,892,031 5.035.620.334 7.186.900.645
Piutang Lain-lain 1,448,925,904 2,837,718,842 5,455,046,230 5.603.988.566 3.198.957.544
Biaya Dibayar
Dimuka
914,385,995 2,646,142,403 5,086,652,862 5.288.526.812 3.363.604.766
Aktiva Pajak
Tangguhan
- 1,429,992,942 1,439,580,266 4.472.528.431 5.275.395.621
Jumlah aktiva
Lancar
28,690,260,290 37,391,581,867 49,918,509,878 150.966.938.788 177.691.650.723
Aktiva Tetap 19,973,086,020 20,490,221,379 19,381,156,730 18.293.382.917 17.755.996.951
Aktiva Lain-lain 425,000,000 1,001,099,458 1,801,640,863 1.382.091.796 515.676.612
(52)
Keterangan Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Kewajiban Manfaat
Polis Masa Depan
160,232,790,972 188,656,949,805 216,357,248,921 247.613.197.193 316.522.784.412
Hutang Klaim 167,399,687 1,354,055,389 752,881,878 678.189.947 981.583.234
Premi yang Belum Merupakan
Pendapatan
2,888,707,256 2,587,352,353 4,801,011,022 5.156.764.695 8.208.056.520
Estimasi Kewajiban Klaim
- 884,057,911 821,347,102 2.035.141.968 2.007.970.724
Dana Pemegang
Polis Unitlink
- - - 89.748.310.156 113.781.310.100
Jumlah Hutang
Jangka Pendek
163,288,897,915 193,482,415,458 222,732,488,924 345.231.603.959 441.501.704.990
Kewajiban Jangka
Panjang
Titipan Premi 2,517,724,169 1,289,211,022 2,108,105,668 1.185.373.857 603.000.994
Hutang Koasuransi - - 2.451.106.265 1.327.682.608 1.944.337.193
Hutang Reasuransi 384,600,376 - - - 8.232.793.980
Hutang Pajak 367,912,208 745,612,199 106,499,225 424.310.650 405.680.924
Hutang Zakat 617,500,000 209,418,896 331,253,687 444.720.641 620.459.120
Hutang Lain-lain 1,061,820,192 2,371,470,597 5,671,692,369 2.501.976.540 5.863.226.635
Kewajiban Imbalan Pasca Kerja
391,555,839 2,424,912,700 4,251,581,601 6.103.449.473 4.744.753.278
Jumlah Hutang
Jangka Panjang
5.341.112.784 7.040.625.414 14.920.238.815 11.987.513.769 22.414.252.124
Jumlah Kewajiban 168,630,010,698 200,523,040,872 237,652,727,738 357.219.118.728 463.915.957.114
Modal (Ekuitas)
Modal Saham 56,291,000,000 86,793,000,000 86,793,000,000 86.793.000.000 86.793.000.000
Modal Disetor
lainnya
30,502,168,560 168,560 168,560 168.560 168.560
Kenaikan (penurunan)Surat
Berharga yang
Belum Terealisasi
(447,005,256) (293,897,643) 595,867,321 1.516.678.484 398.677.930
Transaksi perubahan
ekitas perusahssn
asosiasi
- - - 816.33.460 3.534.911.090
nilai transaksi
restruksasi entitas
- - - 3.934.937.970 3.934.937.970
Saldo Laba (Rugi) (24,771,508,772) (24,808,447,691) (18.694.971.319) (10.642.874.644) (53.739.615.620)
Jumlah Ekuitas 61,574,654,531 61,690,823,226 68.694.064.562 82.418.243.830 33.852.257.750
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
(53)
Tabel 2 Laporan Laba Rugi PT. Asuransi Takaful Keluarga
Periode 2004-2008
Keterangan Tahun
2004
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008 PENDAPATAN
Pendapatan Premi
Premi Bruto 107.390.245.202 123.176.375.916 138.718.161.442 249.930.714.522 323.921.072.457
Premi Reasuransi (7.464.122.069) (14.714.851.246) (24.798.923.100) (41.494.010.506)
(30.192.756.331) Kenaikan (Penurunan)
Premi yang
Belum Merupakan
Pendapatan
(1.904.180.069) 301.354.903 (2.213.658.669) (355.753.673)
(1.939.194.190)
Jumlah Pendapatan
Premi
98.021.943.064 108.762.879.573 111.705.579.672 208.080.950.343 291.789.121.936
Pendapatan Investasi 8.599.886.157 13.208.893.292 2.436.301.210 41.486.658.709 19.141.185.099
Pendapatan (Beban)
Lain-lain
413.727.795 (4.149.503.947) 721.932.748 2.487.496.121 3.741.779.099
Jumlah Pendapatan 107.035.557.016 117.822.268.918 136.791.813.630 252.055.105.173 314.672.086.134
BEBAN
Klaim dan Manfaat 50.529.597.252 64.604.465.439 67.123.650.194 107.363.772.540 110.311.992.500
Klaim Reasuransi (4.900.065.248) (12.121.600.286) (20.625.201.217) (21.322.764.511) (16.922.191.761)
Kenaikan (Penurunan)
Kewajiban Manfaat
Polis Masa Depan dan
Estimasi Kewajiban
Klaim
(54)
Kenaikan (Penurunan) Estimasi Klaim
- 884.057.911 (62.710.809) 1.213.794.866 1.011.175.395
Beban Klaim dan
Manfaat Netto
86.510.391.953 81.791.081.897 74.136.037.286 118.510.751.167 106.138.228.802
Kenaikan kewajiban
dana pemegang polis unitlink
- - - 62.723.736.569 24.032.999.994
Beban akuisisi - - - 17.535.947.585 98.892.513.378
Penurunan (kenaikan)nilai investasi unitlink
- - - - 27.064.083.688
Beban Pemasaran 7.813.228.823 6.655.192.024 14.952.845.117 3.359.420.221 3.063.114.206
Beban Administrasi
dan Umum
31.572.343.545 29.653.515.456 42.045.794.352 46.815.468.751 45.515.296.980
Jumlah Beban 125.895.964.321 118.099.789.376 131.134.676.755 248.945.324.293 304.706.236.998
BAGIAN LABA
PERUSAHAAN ASSOSIASI
916.747.044 964.321.366 603.262.150 2.031.316.130 3.670.004.009
LABA (RUGI)
SEBELUM PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK
(17.943.660.261) 686.800.908 6.260.399.025 5.141.097.010 13.635.853.145
ZAKAT (425.000.000) (53.732.768) (156.509.976) 128.527.425 (340.896.329)
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK
763.154.248
Pajak Kini - - - - -
Pajak Tangguhan - 799.992.942 9.587.324 (3.032.948.165) -
LABA (RUGI)
BERSIH SETELAH PAJAK
(55)
G. Ratio Keuangan
Berdasarkan data-data keuangan yang telah diperoleh dan dengan menggunakan alat ukur ratio, perkembangan kondisi keuangan perusahaan mulai dari tahun 2004 sampai dengan 2008 , selengkapnya akan disajikan berikut ini: 1. Ratio likuiditas
Current Ratio (Rasio Lancar)
Perhitungan current ratio pada PT. Asuransi Takaful Keluarga dari tahun 2004-2008 adalah sebagai berikut :
Tabel 3
PT. Asuransi Takaful Keluarga Current Ratio
Periode 2004-2008
Tahun (1)
Aktiva Lancar (2)
kewajiban Lancar (3)
Current Ratio (2):(3)X100%= (4)
2004 28,690,260,290 163,288,897,915 17,57%
2005 37,391,581,867 193,482,415,458 19,32%
2006 49,918,509,878 222,732,488,924 22,41%
2007 150.966.938.788 345.231.603.959 43,73%
2008 177.691.650.723 441.501.704.990 40,24%
(56)
2. Rasio Solvabilitas
a. Debt To Asset Ratio
Perhitungan debt to asset ratio pada PT. Asuransi Takaful Keluarga dari tahun 2004-2008 adalah sebagai berikut :
Tabel 4
PT. Asuransi Takaful Keluarga Debt To Asset Ratio
Periode 2004-2008
Tahun (1)
Total Kewajiban (2)
Total Aktiva (3)
Debt To Asset (2): (3)X100%=(4)
2004 168,630,010,698 230,204,665,230 73,25%
2005 200,523,040,872 262,213,864,098 76,47%
2006 237,652,727,738 306.346.792.300 77,57%
2007 357.219.118.728 439.637.362.558 81,25%
2008 463.915.957.114 497.768.214.864 93,19%
Sumber : Data yang telah diolah
b. Equity To Asset Ratio (EAR)
Perhitungan equity to asset ratio pada PT. Asuransi Takaful Keluarga dari tahun 2004-2008 adalah sebagai berikut :
(57)
Tabel 5
PT. Asuransi Takaful Keluarga Equity To Asset Ratio
Periode 2004-2008 Tahun
(1)
Modal Sendiri (2)
Laba di tahan (3)
Total Aktiva (4)
Equity To Asset Ratio
(2+3):(4)X100%=(5)
2004 56,291,000,000 (24,771,508,772) 230,204,665,230 14%
2005 86,793,000,000 (24.808.447.691) 262,213,864,098 24%
2006 86,793,000,000 (18.694.971.319) 306.346.792.300 22%
2007 86.793.000.000 (10.642.874.644) 439.637.362.558 17%
2008 86.793.000.000 (53.739.615.620) 497.768.214.864 7%
Sumber : Data yang telah diolah
3. Rasio Rentabilitas
Beberapa jenis rasio rentabilitas ini dapat dikemukakan sebagai berikut : a. Return On Asset
Perhitungan return on asset pada PT. Asuransi Takaful Keluarga periode 2004-2008 adalah sebagai berikut :
(58)
Tabel 6
PT. Asuransi Takaful Keluarga Return On Asset Periode 2004-2008 Tahun
(1)
Laba Sebelum Pajak
(2)
Total Aktiva (3)
Return On Asset (2):(3)X100%=(4)
2004 (17.943.660.260) 230,204,665,230 -7,79%
2005 686.800.908 262,213,864,098 0,26%
2006 6.260.399.025 306.346.792.300 2,04%
2007 5.141.097.010 439.637.362.558 1,16%
2008 13.635.853.145 497.768.214.864 2,73%
Sumber : Data yang telah diolah
b. Return On Equity
Perhitungan return on equity pada PT. Asuransi Takaful Keluarga dari tahun 2004-2008 adalah sebagai berikut :
(59)
Tabel 7
PT. Asuransi Takaful Keluarga Return On Equity Periode 2004-2008
Tahun (1)
Laba Setelah Pajak (2)
Total Equity (3)
Return On Equity (2): (3)X100%=(4)
2004 (18.368.660.261) 61,574,654,531 -29,83%
2005 1.433.061.082 61,690,823,226 2,32%
2006 6.113.476.374 68.694.064.562 8,89%
2007 8.045.517.750 82.418.243.830 9,76%
2008 14.058.111.064 33.852.257.750 41,52%
Sumber : Data yang telah diolah
4. Rasio Produktivitas
a. Produktivitas Karyawan
Perhitungan produktivitas karyawan pada PT. Asuransi Takaful Keluarga dari tahun 2004-2008 adalah sebagai berikut :
(60)
Tabel 8
PT. Asuransi Takaful Keluarga Produktivitas Karyawan
Periode 2004-2008
Sumber : Data yang telah diolah
b. Yield On Investment (YOI)
Perhitungan yield on invesment pada PT. Asuransi Takaful Keluarga dari tahun 2004-2008 adalah sebagai berikut :
Tahun (1)
Pendapatan Premi (2)
Jumlah Karyawan (3)
Produktivitas Karyawan (2):(3) =(4)
2004 98.021.943.064 295 332277773,1
2005 108.762.879.573 312 348598973
2006 111.705.579.672 229 487797291,1
2007 208.080.950.343 219 950141325,8
(61)
Tabel 9
PT. Asuransi Takaful Keluarga Yield On Investment (YOI)
Periode 2004-2008
Tahun (1)
Pendapatan Investasi
(2)
Rata-rata Dana Investasi
(3)
Yield On Investment (2):(3)X100%=(4)
2004 8.599.886.157 181.116.418.920 4.74%
2005 13.208.893.292 203.090.961.394 6,50%
2006 2.436.301.210 235.245.484.829 1,03%
2007 41.486.658.709 268.994.949.057 15,42%
2008 19.141.185.099 301.804.890.578 6,34%
Sumber : Data yang telah diolah
H. Analisa Tingkat Kesehatan Keuangan
Analisa tingkat kesehatan keuangan perusahaan digunakan sebagai ukuran atau standar penilaian kinerja dari suatu perusahaan. Dalam hal ini penulis akan menganalisa kinerja dari PT. Asuransi Takaful Keluarga, dimana analisa ini berdasarkan tolak ukur kesehatan keuangan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu berupa Surat Keputusan (SK) Mentri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, tolak ukur yang digunakan ini dikenal dengan metode
(62)
RBC (Risk Basic Capital). Selain itu digunakan juga Surat Keputusan (SK) Mentri Keuangan No.826/KMK.013/1992 tentang cara perhitungan nilai kondisi keuangan, tolak ukur yang digunakan ini dikenal dengan metode RLS (Rentabilitas, Likuiditas dan Solvabilitas). Dalam hal ini penulis menggunakan metode RLS, metode ini membagi kondisi keuangan perusahaan menjadi 4 (empat) golongan yaitu : sehat sekali, sehat, kurang sehat dan tidak sehat.
Cara perhitungan bobot nilai tersebut dengan cara :
1. Sehat Sekali : bila rentabilitas memiliki nilai >12%, likuiditas >150%, solvabilitas >200% dengan bobot nilai >100.
2. Sehat : bila rentabilitas, likuiditas, solvabilitas memiliki bobot >69 -100.
3. Kurang Sehat : bila rentabilitas, likuiditas, solvabilitas memiliki bobot >44-68.
4. Tidak Sehat : bila rentabilitas, likuiditas, solvabilitas memiliki bobot <44. Cara perhitungan nilai bobot kondisi keuangan
Kondisi Rentabilitas Likuiditas Solvabilitas Total Bobot Sehat Sekali >12% >150% >200%
Nilai > 75 >12.5 >12.5 >100 Sehat >8-12% >100-150% >150-200%
Nilai >50-75 >8.33-12.5 >9.38-12.5 >68-100 Kurang Sehat >5-8% >75-100% >100-150%
Nilai >31.5-50 >6.25-8.33 >6.25-9.38 >44-68
Tidak Sehat <5% <75% <100%
(63)
(1)
PT. /iSURANSI
TAI{AFUI-
I{,ELUARGA
N E R A C A .
TANGGAL
31 DESEIdBER
2OO5
DAN 2OO4
(dalanr
nrpiah)
_
Catatan
2{l0S
-to04
..-_
lnvestasi
Deposito \I/ajib Deposito Biasa
Surat Berharga pasar Uang Obligasi
Penyertaan Langsung Tanah darr Eangunarr Pernbiayaan Muralrahah Pcmbiayaan Mudaratlah .firmlalr lnvesta:;i l(as dan setara kns I)iutnngl f)rerrri [)iutang Reasuransi Piutang Lain-lain Biaya Dibayar Dirrrr rka Akiiva Pajak Tangguhan Aktiva Tetap
(setelah dikurangi akurrulasi penyrrsrrtan sebesar ftp 5.072.206.539 padc tahun ?t00S dan Rp 3,597.635.843 pada trrtrun 21104) Aktiva [-ain-lain
ztr,4
)h A.
? h c
2 b , 8 , 2 9 ? - b , S , 2 9 ' 2 b , 1 0 , 2 { 1 , 3 ?
1 1
l l I J L A
t )
L t , l J
2 e , 1 6
10.500.000.000'
!)4.fig0.945"000
.
25.428.06S_197
17.650.000.000
1 s . 6 s 1 . 0 6 0 . 4 1 0 .
2C.308.510.482'
7"352.763.304,
_ - ._
.*_-riJ
-ls-$-r.,",I,
p-0_q.1
_ . .*l-.qi q!1q.9!l-,-:ll.?*
1 1 . 1 7 7 . 5 2 5 . 6 3 0 8 . 4 9 Q . ' / 2 : i . 4 1 4 1 1 . 0 . 1 S . 4 7 6 . 6 3 $
2 . 8 3 7 . 7 1 8 . 8 4 2 ?-.646.14?-_4A4 1.429.59?_.942
4.S00-000.000
110:77.685.000
2_87J.878.001
7.681.712.000
't4.716.747.A44
2-5-80e.510-482
7.S80.281.393
7.179.€0$.000
1 r i 1 . 1 1 6 . 4 1 8 . 9 2 01 7
2 0 . 4 9 0 . ? ?
1 . 3 7 9
1.001.09{]..{58
1 9 . 8 5 9 . 1 8 0 . 5 2 7 ii.924.887.972
642.779.892 1.448.925.904
914"3S5.995
13.973.086.020
425.000.000
Lihat catatan atas laporan keuangan y;:ng mert4:akan
(2)
KEWAJIBAN
DAN EKUITAS
PT. ASUIT.AI]5I TAI(AFUL KTLUAIIGA T I E I I A C I \
]-nNGGnL 31 t")ESI:f/iLlHR 2045 DAI{ 200'; {tlalarn rupiahi
Satatan
2005
e004
KEWAJIBAN
Kewajiban Manfaat Polis htlasa Depan Hutang l(aim
Prenri Yang Bclurn Merupakatn Perrtl;iJrirlitrt Estinrasi Kewarjil"ran Kla;t rr
.lurnlah kcwajiban l<epad a pern c g;r tt 91 polis Titipan Premi
l"lutanq Rcasuransi l"lutang Pa.iak Hutang Zakat l'{utang l-ain-l:lin
Kewajiban lmtralan Pasca, l(eria Jurnlah keviajiban
2h,20,30
1 u
' r ; ' l t t ' 1 t l ,t-t
2 1 z z 1-.)
t 5 4 . 1
188.656_g4g-805 1 . 3 5 4 . 0 5 5 . 3 8 S 2.587.352.353
8 8 4 . 0 5 7 . 9 1 1 * - -
1 9 3 i 8 2 1 1 5 1 1 5 8 1.289.211.422 7 4 5 - 6 1 2 - 1 9 9 2 0 9 " 4 1 8 . 6 9 6 . 2 . n 7 1 . 4 7 4 . 5 5 7 . 2.424.912.700.
16A-232.790-972
167-399,687
2.888.707.256
163.2"88.897.01
5
2-517-724.165
384.600.376
367.912.208
617.500.000
1.061.820.192
391^555.839
200.523.040.872 168.630_010-639
EKUITASMocJal saharn, nilai norninal @ Rp 1 jutar
per sahanr, modal daser 250-000 lernl:ar saham, modal dilempatkan dan rlisr,:tor penitlt 86.7!)3 saharn pada tahrrn 200{i dan 5S.2S1 saharn frattu lahun 20Ol 20' Modal disetor lairrr,ya
Penu,'unan surat bcrharga yang belttrn tcrcalisttsi Saldp laba (n:gi)
Jumlah Ekuitas
___J?,4,
qsig{1zsgu
__w n 1,w n 2L
61"690-823.226
51.5'14"654.531
262.2r
3.S64.098
230.204.665.230
ri0.793"O00.0tJ0
158.560
(2S3.897.643)
56.2$1.000.000
30.502.168.550
(447_005.?56)
JUI/ILAI-I KEWAJIBA}i NAN EKUITAS
Lihat carilltarr alils lalroratt kcuetng.lan yi.lrrg rrrerupakan
(3)
I t
U R A I A N
P T. AS URAT.I|iI TAKAFUL I{ELIJAFTGA. L,',PORAI'{ I.ABA I{UGI
UNT|J!( TAHUN.TAHUT{ YANG AER.A!(H|'T PADA TANGGAI- 31 DESET',1BER 2OO5 DAN 2OO4 {dalarn rupiah}
2005
2004
Cafatan
PENDAPATAN
Pendapatan Underwriting Pendapatan Premi
Prerni Bruto Pren"ri Reasuransi
Kenaikan (penurunan) prcrtti y;rngy belum merupakan PendaPi,:tan Jumlah Pendapatan Premi
Pendapatan Investasi
Pendapatan {Beban) l-ain-lain J u m l a h P e n d a p a t a n BEBAN
Klaim dan Manfaa'r Klaim Reasuransi
Kenaikan (penurunan) Keuraiiban manfaat poiis masa depan dan estinrasi kewajibart klerirn Kenaikan (penurunan) estiritasi klalrt
Beban klaim dan manfaat nelto Boban Pernasaran
Beban Adntinistrasi dan Urntrttt
2-s,1!7
2h,:19,28 2r1.2$
2 b , 1 8 , 3 0
108.762.879.573
1i.208.893.292
___t!llgqgg jgt
1 1i.822-.268-.918
64.604.465.439
(12.121.600.286)
2ii.42-4.1ii8:833
----_q!3.oql€r-' i J ' ' . 7 9 1 . C 1 8 1 . 8 9 7 0 . 6 5 5 . 1 9 2 . 0 2 4
_.:1.\l,g53t1i,4lg._
123.176.375.916 1A7390.?45.2A2
(1/,.714.851.24S) (7.4S4.122.069)
301.354.903
(1_se+.180.069)
s8-021-S43.064
8.599.886-157 413-727.755
50.529.597_252
(4..e00.00s,248)
40.880_859.949
86-510.391.953
7.813,228.823
31.572-343.Sr.5
107.035-557.016
, t { n noo 7no ?74
125.8C5.964.321
Jumlah tSeban
BnGlnN Ln8A l)h.lt( J sn I Inn l.,l Alisoli m.l; I
LABA (RUGI) SEBELI.JM P[:l'lGl n$lLnbl (lii:tJAl{) t)AJt\l( ZAKAT
PENGHASILNN (BEBAN) PAJAI( Pajal< Kini
J I
Pajak Tangguhan
? 1 . 7 . 3
tfl,il'&lgg__
680.800.908 ( 5 3 . 7 i 2 " 7 6 8 )
7S0.S92.942
-.--F!QJ{7'q:1*-(17.943.660.2S1) (425.000.000)
LABA (RU
BERSIH SETELAI{ PAJAI( 1-433-061-082 18.368.660Lihat catatan atas laporan keuangan yeng merupar{an
(4)
'Yl
PT. ASI'IiAI{S{ SAr(AFUI KELUATTGA " . * . r u E R , \ C A
TAf{GGA.L 3f DESET\,[BER t00.{ OAt{ Zo03 {dalarn nrpiirh)
AKTIVA
CataLin 2004
2003
lnvestasi
Deposito Wajib Deposito Biasa
Surat Bertrarga pas.-r Uang Obiigasi
Penyeltaan Langsr.rng Tanah dan Ranounirrr Pembiayaan fdl,rabahah Pembiayaan Mudar:ahah Jumlah lnvnslasI Kas dan setara kas Piutang Prenri Fiutang Rcnsuransi Piutang Lain-lain Aiaya Dib;lyai- Di,ngka Aktiva Tetap
(setelah dikurangi akunrulasi penyr.rsuta n seheser Rp" 3.S97.63S-s44 pada tahLri 2004 dan Rp 2.9j9.049-3ii0 pacla terltUn 201lr3) Aktiva l_ irrri-lain
__ __ 7_,12?,q0.5_,099*
_._ 11.s47,805,000
_ _j!.L! $,1!l s2e_
:14*r$s?@_
2b,4. 2h,4 ?b.6 2b,7 2b,8.2,9 2b,3,29 2 b , 1 0 , ? 9 , 3 ?
1 1
1 2 1 ' { 1 4
1 5 2e, iS
4,600,c40,o00 1 1 0,277,{a5,000..
2,&71.8I8,0S1 7,681,712.000 14,716,/..{2,0.14 2!i,t)ai),fia,482 '
7,s80,Zfr1,AS3
{0,85S,160,527
s,924,tu.t7,972,
542,r/S,8s2
1,,148,925,904
e)1.{,3c3,9s5
19,$7ij,(,60,c20 4 : i 5 , 0 0 [ . 0 0 0
"i,600,000,000 82,995,11'1.700
{,888.581,756 "1,250,0€0,(xn 10,4?2.703,885
8.403,455,241
e,129.590.941
867,653,212
631,697,428
034,75e,061
3,411,8!-:5,527 4i)C,uiCO,0D0
:-=:=:-,.-:::::=-:{19*llgg.:iA.*:r*=__-:j=:-*_.:*.'"ji,|..F,!.rr,,r_
_ le,e:"ijo.?$1
= : . : : e : _
Lil'rat catat:.rn atas larporan kcuanean yanSJ nierupcl(an
bagian yang .tidak tcrpis;,rhkarr d;lri {aporarr keL,alrlarr
(5)
p'i-. As u r,l/tf,t s f 1 At (n FLIf-- t{Er.u A:l.iA N E F I A C A
TANGGAL 31 DESqMBER 2OO4 OAN 2i}03 (dalarn ruplatr)
KFA/AJIBAN
Karajiban Manfaat polis Masa Depan Hutang Klaim
Premi Yang Elelum Merupakan pcndilpatan Jum lah kelvajibii rr kepada penr cg;.r ng ;.rcrl is Titipan trrcmi
Hutang Reasuransi Hutang Pajak , f{utang Zakat
t{utang Lain-lain Pinjaman Sub Ordinasi Estimasi Manfaat pekerja
Jumlati kewajiban EKI.JI'IAS
'
Modal dasar dengan nilai nonrinal @ iip i jul,a per salram, morJat dasar ?S0.000 ienrb;rr salram, rnodaL ditsmpatkan dan cliselor rrrnnuir 50.29'i rerntrar paria talrirrr 2004 clarr 17"000 lernirac salrarn paCa tellun 2tlOS _
'l.ambahan
tr4r:cial tiiseior
Penurulla{t sr.r rat ber irarl}a ya tli; bel urri tereili i )^ ij r.ii S a l d o l a b a (r u g i )
,lurnleh [.ltuitas
JIMLA! KEWAJtBAN
DAN Er(urT/is
29,?0,30
100.282,790,S2? .119.351,g31,023
20,i8
157,399,6S7.
502.433,g3S
2s,1e,28 **,?,99p,II,25q
-eg4,s2?,187
__iggSgB.Bjrgl-l_-
- 120,q3s,8s1,84s_
2 1
1Z
23 /:.+
2,517,724,.tSs
384,600,376
367,912,2Q8
017,500,000
1.061,02S,1S?
620,593,195
7n,767.85
317.8t8,6A7
32S,O00,000
1,060,354256
3.50C,000.000
3S1,fi55,83S1ri8,630,C10,6S8__ 127,391.433,n1
s $ , 2 9 1 , C o C , 0 0 0 3 0 , 5 9 ? , : 6 3 , 5 6 0
(447,0{}5,25S}
17,0C0.O00,000 ( 1 , 1 5 5 , 3 3 3 , S 5 8 )
_ . [!iJl.,s.ka ._(0,1cagg.q]3-]_
_ - -*g r,.1j7r:!!1$1_ -**.e,4 4 1. 81 7. 530
230.204.c
{36,833,Lihat cctatair atas lar;:oran !<cunngan yang tneruplken
(6)
F T- /iS rJ i {f"t { 1it TA{.tAi:uL !(f t,_u/,\Fli} A t_AI)0F'.p.1{ tx.BA ltucl
ttNTUK TAI-{Uf.IrTAt{Ut.l YAI'IG BEfLrtKt{ltl PAnA TAnIGGAI- 31 DESEfr,tBEI? 2004 DAf{ 2C03 {Jatam rupieh}
U R A I A N Clrtatan 200.{ 2003
PENDA,PATAN
Penrlapatan Undcrwriting Pendapatan Premi
Premi Bruto Premi Reasuransi
Kenaikan (pcnurunan) prenri yrrng bclum merup'akan petrdapat;rn Jumlah Pendapalan Prenri
Pendapatan Invcstasi
Pendapatan (Bcban) L-ain-lain Jurrrlah Pcndapalarr
llEtlAl'i
l{lainr di.rn llanfaat Klairn Reasurans:
K.enaikan (penuru nan ) l(ewajilrail ma niaai polis masa Cspan dan esr'inrasi kewajiban klairn
Ech'an klaim dan manfaat neticr Llctrarr Pi :tnas;rrarr
Beban Adrni{tistrasi dan tJnlurrr
29,27 107,390,2,i5,202 84,329,789,246 (7,454,122,OSS) (5,047.0ri7.S14)
2h,1e,2E *-*qfg1:1-q0,sg_ ---
_(64,ese,606)-98,o21,$43,064
2d,29 8,5S9,8t]$,157
_ll-1i?J,ru_
1 0 7 , O 3 5 , 5 i ; 7 , 0 1 S
75,217,778,726
o,272,517,094
1 2 1 , 1 0 1 . 4 1 1 85,611.337,231
? - b , 1 7 , 3 0 s R , s 2 9 , 5 9 7 , 2 5 2 ' , 3 3 , 7 4 0 , 6 4 8 , 9 0 8 t{,000,06n,248) (4,009,880,5s5)
, r i
_ __*_1o,.qgg.q5s
elg_ _
p J i j . l n 2 c l { c j : a
f .(t,i?,,228,tJ'23 3 i , 5 7 2 : t 4 3 . 5 4 5
2-4,2.i3,474,741 53,974,2_43.054
7,780,9b7,643 ?5,585.556,043 .lurrrlalt l:Jctlotr
Llagian Laba (l{u1ti) Altak Psrusaliaarr
LABA (Rucri SUBET.UM PENGFtAStLAN (BHBAN) pAJAt(
ZqK4T
PENGHASILiI'I (BEBAN ) P.A,JAK Pajak l(rri
['uji.rl< Tautlguhan
1?5,0r.tit904,321 e7,340,7ffi,740
-..'*-___
-5-_r
e,
Mt 4 4
_
{17,943,660,?60) (1,729,36s.s09)
(425,00.!,OO0) (3?.5,000,000)
(?7'J,050,995)