E. Gambaran Umum Tentang Kinerja Keuangan Asuransi Syariah
1. Pengertian dan Tujuan Kinerja lembaga keuangan non bank asuransi merupakan bagian dari
kinerja keuangan asuransi secara keseluruhan. Kinerja performance asuransi secara keseluruhan merupakan gambaran prestasi yang dicapai asuransi dalam
operasionalnya, baik menyangkut aspek keuangan, pemasaran, penhimpunan, dan penyaluran dana, teknologi maupun sumberdaya manusia.
Kesehatan atau kondisi keuangan merupakan kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, manajemen asuransi, dan pengguna jasa asuransi. Dengan
diketahuinya kondisi keuangan suatu perusahaan asuransi, dapat digunakan oleh pihak-pihak tersebut untuk mengevaluasi kinerja asuransi dalam menerapkan
prinsip mudharabah, kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan manajemen risiko. Studi mengenai kenerja asuransi sangat penting sebagai alat untuk
mengevaluasi operasional keuangan perusahaan asuransi dan menentukan rencana manajemen serta perencanaan strategi. Kinerja keuangan asuransi merupakan
gambaran kondisi keuangan asuransi pada suatu saat dan periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana yang biasanya
diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan produktifitas asuransi.
1
1
Jumingan, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta, PT. Bumi Aksara, hal. 239
2. Ketentuan Bagi Hasil Profit and Loss Sharing Profit sharing menurut etimologi Indonesia adalah bagi keuntungan,
sedangkan dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba. Profit secara istilah adalah perbedaaan yang timbul ketika total pendapatan total revenue suatu
perusahaan lebih besar dari total biaya total cost.
2
Menurut Ulama MUI bagi untung profit Sharing adalah bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah
dikurangi biaya pengelolaan dana. Dalam pengertian asuransi syariah istilah yang sering dipakai adalah profit and loss sharing dimana hal ini dapat diartikan
sebagai pembagian antara untung dan rugi dari pendapatan yang diterima atas hasil usaha yang telah dilakukan.
Esensi dari kontrak mudharabah adalah kerjasama untuk mencapai profit berdasarkan akumulasi komponen dasar dari pekerjaan dan modal, dimana
keuntungan ditentukan melalui kedua komponen ini. Nilai dari resiko juga menentukan keuntungan profit dalam kontrak mudharabah. Pada sisi pihak
investor menanggung risiko kerugian dari modal yang telah diberikan, sedangkan pihak pengelola dana mudharib menanggung risiko tidak
mendapatkan keuntungan dari hasil pekerjaan dan usaha yang telah dijalankannya. Dengan catatan, apabila kerjasama tersebut tidak menghasilkan
keuntungan profit.
2
Christopher Pass dan Brya Lowes, Kamus Lengkap Ekonmmi Ed-2, Jakarta : Erlangga, 1994, h. 534.
Dalam suatu kontrak mudharabah ditetapkan tingkat keuntungan profit bagi tiap-tiap pihak. Pembagian keuntungan tersebut dilakukan dengan tingkat
perbandingan rasio, bukan ditetapkan dalam jumlah yang pasti. Sistem profit and loss sharing dalam pelaksanaannya merupakan bentuk dari perjanjian
kerjasama anatara pemodal investor dan pengelola modal entrepreneur dalam menjalankan kegiatan usaha ekonomi, dimana diantara kedua pihak akan
terikat kontrak bahwa di dalam usaha tersebut jika mendapat keuntungan akan dibagi kedua belah pihak sesuai dengan nisbah kesepakatan di awal perjanjian
dan begitu pula bila usaha mengalami kerugian akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan.
Dengan demikian, perjanjian mudharabah dapat ditentukan melalui ketentuan dalam kontrak, dengan catatan, pihak mudharib dalam menjalankan
usahanya sesuai dengan aturan yang telah mereka setujui, tidak menyalahgunakan modal yang dipercayakan kepadanya.
3
3. Implementasi Mudharabah Pada Asuransi Takaful Keluarga Pada bangian ini kita mencoba melihat bagaimana implementasi
mudharabah yang dilakukan di Takaful Keluarga asuransi jiwa dan Tafakul Umum asuransi kerugian
Dalam Rangka untuk menghindari paket riba, maka implementasi mudharabah pada Takaful Keluarga asuransi jiwa dapat dilihat misalnya pada
perhitungan rate premi. Cara perhitungan dengan asumsi bunga tetap bunga
3
M. Syakir Sula, Asuransi Syariah Life and General. Jakarta Gema Insani, h. 344-345