Teknik Analisis Linier Regresi Sederhana

Sherly Aprililianty, 2014 Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Departemen Front Office Hotel Indonesia Kempinski Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui adanya penyimpangan dari syarat-syarat asumsi klasik pada model regresi, dalam model regresi syarat tidak adanya heteroskedastisitas harus dipenuhi. Apabila nilai signifikansi Sig. 0,05 maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. c. Uji Linearitas Uji linearitas sebagai syarat dalam analisis regresi linear. Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Pengujian menggunakan bantuan software SPSS dengan taraf signifikansi sebesar 0,05. Kedua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila tingkat signifikansinya linearity kurang dari 0,05. d. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan variabel X terhadap Y serta. Mencari koefisien determinasi r 2 , dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasi berbentuk r 2 . Untuk mengetahui nilai koefisien determinasi maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Sumber: Sugiyono 2006: 275 Jika r 2 diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau mendekati 1 maka dapat dikatakan bahwa peranan dari variabel X terhadap variabel Y akan semakin besar, dalam artian model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variabel Y. Sebaliknya r2, semakin kecil atau mendekati 0 maka dapat dikatakan bahwa peranan dari variabel X terhadap variabel Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan variasi variabel bebasnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa koefisien determinasi r2 berada diantara 0 dan 1 Sugiyono, 2009: 275. Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi menurut Arikunto 2006: 245, dapat dilihat pada Tabel 3.8 sebagai berikut: Tabel 3. 8 Interpretasi Koefisien Korelasi Kd= r 2 x 100 Sherly Aprililianty, 2014 Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Departemen Front Office Hotel Indonesia Kempinski Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Interval koefisien Tingkat Pengaruh 0 - 19,99 Sangat rendah 20 - 39,99 Rendah 40 - 59,99 Sedang 60 - 79,99 Kuat 80 - 100 Sangat kuat Sumber: Arikunto 2006: 245 Sedangkan pengujian keberartian koefisien korelasi t dilakukan dengan taraf signifikansi 5. Rumus uji t yang digunakan sebagai berikut: Sumber: Sugiyono 2009 : 250 e. Pengujian Hipotesis Penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis asosiatif. Menurut Sugiyono 2009: 224, hipotesis asosiatif merupakan dugaan tentang adanya hubungan antar variabel dalam populasi yang akan diuji melalui hubungan antar variabel dalam sampel yang diambil dari populasi tersebut. Pengujian hipotesis secara parsial dilakukan dengan membandingkan t hitung dan t tabel dengan menggunakan rumus uji t, yaitu: Sumber: Sugiyono 2009 : 250 Keterangan : t : t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel r : Koefisien korelasi t = r √n - 2 √1- r 2 t = r √n - 2 √1- r 2 Sherly Aprililianty, 2014 Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Departemen Front Office Hotel Indonesia Kempinski Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu n : Jumlah responden Ketentuan dari uji hipotesis ini adalah: Ha : β = 0 : Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dan variabel Y Ho : β = 0 : Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah: Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika t hitung t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak Sherly Aprililianty, 2014 Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Departemen Front Office Hotel Indonesia Kempinski Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis teori, hasil penelitian yang dilakukan peneliti di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Mayoritas responden menyatakan bahwa komunikasi internal di Departemen Front Office Hotel Indonesia Kempinski Jakarta sudah terjalin dengan baik dan efektif. Hal ini dapat tercermin dari tanggapan responden terhadap indikator-indikator komunikasi internal. Indikator yang memiliki skor tertinggi adalah penyampaian pendapat kepada atasan, pertukaran pengetahuan dengan rekan sejawat, pertukaran pengalaman dengan rekan sejawat, hubungan personal dengan rekan sejawat, penyampaian informasi kepada bawahan, penyampaian laporan mengenai pekerjaan kepada atasan, pemberian umpan balik terhadap kinerja bawahan, penyampaian prosedur kerja kepada bawahan, pandangan terhadap atasan, penyampaian keluhan berkaitan dengan pekerjaan kepada atasan, pemecahan masalah dengan rekan sejawat, pemberian instruksi pekerjaan kepada bawahan dan yang terakhir adalah koordinasi informasi dan tugas dengan rekan sejawat. 2. Tingkat kepuasan kerja karyawan Departemen Front Office Hotel Indonesia Kempinski Jakarta berada pada kategori rendah. Hal ini dapat terlihat dari skor indikator-indikator kepuasan kerja karyawan. Indikator yang memiliki skor tertinggi adalah Contingent reward bonus atas prestasi atau performa yang baik, tipe pekerjaan nature of work, tunjangan diluar gaji fringe benefits, kesempatan promosi, rekan sejawat interaksi dan kerja sama dengan rekan sejawat, atasan, gaji, peraturan pekerjaan operating condition, komunikasi didalam organisasi, dan yang terendah adalah prosedur pekerjaan operating condition. 3. Tingkat kepuasan kerja karyawan dipengaruhi secara positif oleh komunikasi internal dengan meningkatnya aktivitas komunikasi internal yang dilakukan akan mengakibatkan meningkatnya kepuasan kerja karyawan. Sedangkan tingkat korelasi berada pada klasifikasi pengaruh sedang atau cukup kuat. Dugaan peneliti yang tertuang dilatar belakang masalah Sherly Aprililianty, 2014 Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Departemen Front Office Hotel Indonesia Kempinski Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengenai adanya kepuasan kerja karyawan yang cenderung menurun terbukti, dikarenakan hasil penelitian menunjukan kepuasan kerja karyawan yang tergolong rendah namun untuk komunikasi internal yang terjalin di departemen tersebut sudah tergolong baik walaupun terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan agar terjalin hubungan yang baik diantara karyawan dengan atasan maupun karyawan dengan rekan sejawatnya.

B. Rekomendasi

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka peneliti mengajukan rekomendasi kepada pihak Departemen Front Office Hotel Indonesia Kempinski Jakarta: 1. Komunikasi yang terjalin sudah baik, namun pada indikator pengkoordinasian informasi dan tugas dengan rekan sejawat yang dinilai masih rendah, perlu dilakukan tindakan seperti penambahan alat komunikasi deck phone bagi setiap karyawan Front Office yang bekerja secara mobile guna meningkatkan komunikasi verbal dan mengurangi tingkat kesalahan penyampaian maupun penerimaan informasi. 2. Komunikasi internal mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Oleh karena itu karyawan Departemen Front Office diharapkan lebih menyesuaikan metode penyampaian pesan dengan bentuk atau isi pesan agar proses penyampaian lebih efektif, peneliti mengadaptasi dan melakukan rekontruksi dari beberapa sumber mengenai metode penyampaian pesan dalam sebuah organisasi, yaitu : Tabel 5.1 Metode penyampaian pesan dalam sebuah organisasi No. Situasi Metode Penyampaian 1. Penyampaian informasi yang perlu segera ditindaklanjuti. Lisan diikuti tulisan Lanjut ke halaman berikutnya Lanjutan Tabel 5.1 No. Situasi Metode Penyampaian 2. Informasi yang memerlukan tindakan di waktu yang akan datang. Tulisan saja