Uji Reliabilitas Prosedur dan Teknik Pengolahan Data

Sherly Aprililianty, 2014 Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Departemen Front Office Hotel Indonesia Kempinski Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penelitian dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap suatu kelompok dengan objek yang sama akan menghasilkan hasil yang tetap sama. Pengujian realibilitas setiap variabel dilakukan dengan Cronbach Alpha Coeficient, rumusnya adalah : r11 = [ - ] [ - ∑ ] Sumber: Arikunto 2006: 178 Keterangan : r 11 : nilai reliabilitas ∑ s 1 : jumlah varian skor tiap item S t : varian total k : jumlah item Pengujian reliabilitas akan dilakukan melalui teknik uji coba terhadap seluruh sampel penelitian, jika hasil uji reliabilitas menunjukan tersebut menunjukan hasil yang reliabel maka hasil kuesioner akan digunakan untuk pengolahan data selanjutnya. Perhitungan akan dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 20.0. Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria:  Tingkat signifikansi 5, dk=N-2 diperoleh r tabel=0,60  Jika hasil r11≥ r tabel maka item dinyatakan reliabel  Jika hasil r11≤ r tabel maka item dinyatakan tidak reliabel Tabel 3. 7 Hasil Uji Reliabilitas No. Variabel r hitung r tabel Keterangan 1. Komunikasi Internal 0,849 0,60 Reliabel 2. Kepuasan Kerja Karyawan 0,686 0,60 Reliabel Sumber: Hasil pengolahan peneliti, 2014. Dari hasil perhitungan, r hitung pada Variabel Komunikasi Internal menunjukan angka sebesar 0,849 yang berarti lebih besar dari angka r tabel yaitu 0,60. Pada Variabel Kepuasan Kerja Sherly Aprililianty, 2014 Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Departemen Front Office Hotel Indonesia Kempinski Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Karyawan r hitung menunjukan hal yang sama dimana r hitung r tabel yaitu 0,6860,60. Berdasarakan kriteria pengujian reliabilitas, kedua variabel dinyatakan reliabel karena r hitung keduanya diatas nilai r tabel . H. Teknik Pengolahan Data Menurut Sugiyono 2010: 74, langkah-langkah pengolahan data terdiri dari: a. Editing Pemeriksaan angket yang telah terkumpul setelah diisi oleh responden seperti memeriksa kelengkapan pengisian angket dan pemeriksaan jumlah lembaran. b. Coding Pembobotan dari setiap instrumen berdasarkan pada pembobotan untuk jawaban positif rangking pertama dimulai dari skor yang terbesar sampai dengan yang terkecil. Nilai atau untuk setiap bobot setiap jawaban positif diberi nilai 4-3-2-1. c. Tabulating Menghitung hasil skoring yang dituangkan kedalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk setiap item dari setiap variabel. d. Analisis deskriptif Mengolah data yang dihasilkan dari penyebaran kuesioner dengan langkah-langkah sebagai berikut:  Menentukan skor kriterium SK dengan rumus: SK = ST x JB x JR ST : Skor Tertinggi JB : Jumlah Butir JR : Jumlah Responden  Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor kriterium untuk mencari jumlah skor angket dengan menggunakan rumus: Xi : Jumlah skor angket variabel ∑Xi = X1 + X2 + X3 +......Xn Sherly Aprililianty, 2014 Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Departemen Front Office Hotel Indonesia Kempinski Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu X1-Xn : Jumlah skor angket masing-masing variabel  Membuat daerah kategori kontinum Pembuatan daerah kategori kontinum untuk melihat bagaimana gambaran tentang variabel secara keseluruhan yang diharapkan oleh responden, daerah kategori yang dimaksud adalah sebagai berikut: Tinggi : ST x JB x JR Sedang : SD x JB x JR Rendah : SR x JB x JR  Menentukan daerah kontinum Menentukan garis kontinum dan menentukan daerah letak skor untuk variabel komunikasi internal X dan variabel kepuasan kerja karyawan Y. Sangat Rendah Sangat Buruk Rendah Buruk Tinggi Baik Sangat Tinggi Sangat Baik A b c D e Gambar 3. 2 Daerah Kontinum Sumber: Sugiyono 2019:95. e. Methode Of Succesive Interval MSI Dalam penelitian ini, data yang diperoleh berupa data ordinal. Penerapan statistik parametik mensyaratkan data yang akan diukur harus dalam data interval, maka data ordinal perlu diubah menjadi data interval dengan menggunakan Methode Of Succesive Interval MSI. Langkah-langkah pengubahan data ordinal menjadi data interval menurut Al Rasyid 2005:  Perhatikan banyaknya frekuensi responden yang menjawab memberikan respon terhadap alternatif kategori jawaban yang tersedia.  Bagi setiap bilangan pada setiap frekuensi oleh banyaknya responden, kemudian tentukan proporsi untuk setiap alternatif jawaban responden tersebut. Sherly Aprililianty, 2014 Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Departemen Front Office Hotel Indonesia Kempinski Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Jumlah proporsi secara beruntun sehingga keluar proporsi kumulatif untuk setiap alternatif jawaban responden.  Menghitung nilai skala untuk setiap nilai z dengan menggunakan rumus: SV = Density at lower limit – Density at upper limit Area under limit – Area lower limit  Melakukan transformasi nilai skala dari nilai skala ordinal ke skala interval.

1. Teknik Analisis Linier Regresi Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah suatu alat analisis peramalan atau meramalkan memprediksi variabel terikat apabila variabel bebas diketahui, untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih. Persamaan regresi sederhana dirumuskan sebagai berikut: Sumber: Sugiyono 2010:189 Keterangan : Ŷ : Subjek nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan. X : Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan α : Nilai konstanta Y jika X=0 b : Nilai arah sebagai penentu ramalan prediksi yang menunjukan nilai peningkatan + atau nilai penururan - variabel Y. Teknik analisis linier sederhana dilakukan dengan prosedur kerja sebagai berikut: a. Uji Asumsi Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data Sarjono, 2011: 53. Model regresi yang baik adalah model yang memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Syarat pertama untuk melakukan analisis regresi adalah melakukan uji normalitas, yaitu data sampel hendaknya memenuhi persyaratan distribusi normal. Dikarenakan jumlah sampel dalam penelitian ≥50 orang, maka peneliti menggunakan uji Kolmogrov- Smirnov. Y = α + bX Sherly Aprililianty, 2014 Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Departemen Front Office Hotel Indonesia Kempinski Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui adanya penyimpangan dari syarat-syarat asumsi klasik pada model regresi, dalam model regresi syarat tidak adanya heteroskedastisitas harus dipenuhi. Apabila nilai signifikansi Sig. 0,05 maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. c. Uji Linearitas Uji linearitas sebagai syarat dalam analisis regresi linear. Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Pengujian menggunakan bantuan software SPSS dengan taraf signifikansi sebesar 0,05. Kedua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila tingkat signifikansinya linearity kurang dari 0,05. d. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan variabel X terhadap Y serta. Mencari koefisien determinasi r 2 , dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasi berbentuk r 2 . Untuk mengetahui nilai koefisien determinasi maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Sumber: Sugiyono 2006: 275 Jika r 2 diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau mendekati 1 maka dapat dikatakan bahwa peranan dari variabel X terhadap variabel Y akan semakin besar, dalam artian model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variabel Y. Sebaliknya r2, semakin kecil atau mendekati 0 maka dapat dikatakan bahwa peranan dari variabel X terhadap variabel Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan variasi variabel bebasnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa koefisien determinasi r2 berada diantara 0 dan 1 Sugiyono, 2009: 275. Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi menurut Arikunto 2006: 245, dapat dilihat pada Tabel 3.8 sebagai berikut: Tabel 3. 8 Interpretasi Koefisien Korelasi Kd= r 2 x 100