Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

1 Yusuf Jamaludin, 2014 Perbandingan Pendekatan Bermain dengan Kompetitif terhadap Hasil Keterampilan Passing -Stpoping dan Dribbling dalam Pembelajaran Sepak Bola di SM PN 1 Pamengpeuk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena pendidikan adalah suatu proses memuliakan manusia. Maksudnya menjadikan manusia lebih bermoral, berakal sehat, dll. Pada saat ini banyak orang berwujud manusia, tapi tidak menjalankan normanya sebagai manusia. Untuk itu pendidikan adalah salah satu proses yang bisa dijadikan alternatif untuk pendidikan karakter, agar terwujudnya manusia yang bernorma. Pada dasarnya pengertian pendidikan menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003, hlm. 2 adalah : Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan itu adalah tuntutan dalam hidup anak-anak, yang dimaksudkan anak itu bisa berpotensi aktif dan berakhlak mulia, agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setingi-tingginya. Pendidikan itu bersifat universal, bisa terbagi ke dalam beberapa aspek, salah satunya adalah pendidikan jasmani. Menurut Mahendra 2009, hlm. 21 menjelaskan ”pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani. permainan, atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan”. Adapun menurut Lutan 2000, hlm. 15 menjelaskan bahwa “pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani. Tujuan yang ingin dicapai bersifat menyeluruh mencangkup domain afektif, kognitif, dan psikomotor”. 2 Yusuf Jamaludin, 2014 Perbandingan Pendekatan Bermain dengan Kompetitif terhadap Hasil Keterampilan Passing -Stpoping dan Dribbling dalam Pembelajaran Sepak Bola di SM PN 1 Pamengpeuk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang menilai bukan dari aspek penilaian saja tetapi menilai dengan tiga aspek belajar yaitu afektif, kognitif, dan psikomotor. Pendidikan jasmani bukan hanya mengajarkan aspek keterampilan saja tetapi mengajarkan tentang perilaku sosial seperti kerjasama ,menghargai antar teman, disiplin, kerjasama, dan sifat kejujuran. Di dalam kurikulum pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, sepakbola merupakan salah satu materi ajar yang harus diberikan kepada siswa. Sepakbola merupakan suatu alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Melalui pembelajaran sepakbola dalam pendidikan jasmani, diharapkan dapat mencapai tujuan-tujuan yang ada dalam kurikulum tersebut. Sepakbola menurut Sucipto, dkk 2000, hlm. 7 menyatakan bahwa : Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya. Sepakbola termasuk ke dalam keterampilan terbuka open skill karena keterampilan yang ketika dilakukan melibatkan lingkungan yang selalu berubah dan tidak dapat diperkirakan. Jika kita perhatikan, dalam permainan sepakbola terdapat beberapa gerakan yang selalu dilakukan ketika bermain sepakbola. Beberapa gerakan yang selalu ada dalam permainan sepakbola diantaranya adalah berlari, menendang, kontrol bola, dan menangkap bola bagi seorang penjaga gawang. Berdasarkan data observasi yang dilakukan ke sekolah dengan memperhatikan siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Pameungpeuk yang sedang melakukan pembelajaran sepakbola, terlihat antusias siswa sangat tinggi terhadap materi olahraga permainan tersebut. Hal itu terlihat dari semangat siswa saat menyiapkan sarana belajar. Namun ketika masuk pada materi inti, timbul proses pembelajaran yang terlihat monoton. Selain itu ketika proses pembelajaran berlangsung para siswa kurang begitu lancar dalam melakukan permainan, seringnya kehilangan bola saat menerima operan dari kawan atau pun salah memberikan operan kepada kawan dan ketika melakukan dribbling bola terlalu jauh dari kaki sehingga mudah direbut lawan atau pun keluar lapangan, itu menjadi penghambat tidak berkembangnya permainan sepakbola. Sedangkan kemampuan melakukan passing-stoping, dan dribbling merupakan keterampilan dasar yang ada dalam permainan sepakbola yang harus dikuasai oleh setiap orang yang memainkannya. Pada cabang olahraga sepakbola, sebetulnya ada beberapa gerakan dasar yang perlu dikembangkan diantaranya, yaitu passing-stoping, dan dribbling. Selain keterampilan menendang passing, penulis juga tertarik untuk meneliti keterampilan menghentikan bola stopping, dan keterampilan menggiring bola dribbling siswa dalam permainan sepakbola. Stoping termasuk gerak dasar yang harus dikuasai pemain supaya dapat memainkan sepakbola dengan baik dan berirama. Sucipto, dkk 2000, hlm. 23 mengemukakan bahwa : Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola yang penggunaannya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuan menghentikan bola untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk passing. Menurut Sucipto, dkk 2000, hlm. 28 mengemukakan bahwa “menggiring bola dribbling adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Untuk mempelajari teknik dasar yang ada dalam sepak bola diperlukan pendekatan pembelajaran , namun masih banyak guru belum menerapkan pendekatan pembelajaran dengan baik. Sejalan dengan pendapat di atas dapat digambarkan bahwa hal ini masih menunjukkan lemahnya model pendekatan yang diterapkan oleh guru, sehingga penulis ingin menerapkan pendekatan bermain dan pendekatan kompetitif dalam upaya meningkatkan hasil keterampilan bermain siswa dalam permainan sepakbola. Menurut Wahjoedi 1999, hlm. 121 bahwa ”pendekatan bermain adalah pembelajaran yang diberikan dalam bentuk atau sit uasi permainan”. Sedangkan Bahagia dan Suherman 19992000, hlm. 35 berpendapat, ”strategi pembelajaran permainan berbeda dengan strategi pembelajaran skill, namun bisa dipastikan bahwa keduanya harus melibatkan modifikasi atau pengembangan agar sesuai dengan prinsip DAP developmentally Appropiate Pactice dan body scalling ukuran fisik termasuk kemampuan fisik”. Berdasarkan pendapat dari ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa, pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dikonsep dalam bentuk permainan. Dalam pelaksanaan pembelajaran bermain menerapkan suatu teknik cabang olahraga ke dalam bentuk permainan. Melalui permainan, diharapkan akan meningkatkan motivasi dan minat siswa untuk belajar menjadi lebih tinggi, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Pendekatan kompetitif merupakan bentuk pembelajaran yang berhubungan dengan kompetisi persaingan bisa antar individu ataupun kelompok. Kompetitif merupakan kata sifat dari kompetisi yang identik dengan persaingan yang biasanya diwujudkan dengan oleh individu yang tengah bersaing dan selalu berupaya untuk selalu menjadi yang terbaik. Budiman, 2009, hlm. 64 bahwa istilah “pendekatan kompetisi merupakan pendekatan perlombaan ”. Menurut Supandi, 1992, hlm. 46 mengemukakan “kompetitif adalah suatu persaingan yang dilakukan dalam menentukan suatu hasil baik berupa angka, penghargaan, ataupun kedudukan secara hierarkis ”. Pendekatan kompetitif memiliki kelebihan antara lain memberikan kesempatan untuk mengembangkan aspek-aspek sosial seperti kerja keras, menghormati lawan, dan lain-lain. Melalui aktivitas kompetisi akan diperoleh keuntungan yaitu terbentuknya karakter pada self esteem yang dibangun oleh faktor kebersamaan, penghargaan, gengsi, dan pengendali. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk menerapkan pendekatan bermain dan pendekatan kompetitif dalam aktivitas pembelajaran sepakbola untuk meningkatkan keterampilan bermain siswa. Maka judul yang diambil oleh penulis adalah “Perbandingan Pendekatan Bermain Dengan Pendekatan Kompetitif Terhadap Hasil Keterampilan Passing-Stoping dan Dribbling Dalam Pembelajaran Sepakbola Di SMP Negeri 1 Pameungpeuk”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA : Studi eksperimen di Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Bandung.

0 3 54

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Bermain Passing Pada Pembelajaran Aktivitas Permainan Sepakbola Di SMPN 3 Lembang.

2 9 25

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI SMPN 1 CIMAHI.

9 31 36

PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSING STOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA ( Studi Eksperimen Di SMP Negeri 2 Kota Cirebon ).

3 25 42

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PERSONAL TERHADAP HASIL BELAJAR DRIBBLING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA.

0 1 31

PENERAPAN MODEL PENDEKATAN POLA GERAK DOMINAN TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN STOP-PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA : Studi Eksperimen di SMPN 1 Lembang.

0 3 29

PENGARUH MODIFIKASI PERATURAN PERMAINAN SEPAKBOLA TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI 1 PANDEGLANG.

0 0 30

PERBANDINGAN PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN DAN PENDEKATAN KOMPETITIF TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTSN RONGGA CIHAMPELAS.

0 1 34

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IKNUIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI SMPN 1 LEMBANG.

0 2 31

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 PLAYEN.

0 11 85