PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSING STOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA ( Studi Eksperimen Di SMP Negeri 2 Kota Cirebon ).
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSING STOPPING PADA PEMBELAJARAN
SEPAKBOLA
( Studi Eksperimen Di SMP Negeri 2 Kota Cirebon )
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Oleh Rendi Nuryadi
1002080
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
(2)
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BANDUNG
2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPIALAN PASSING STOPING
PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Rendi Nuryadi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Okteber 2014
(3)
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPIALAN PASSING STOPING
PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA ( Studi Eksperimen Di SMP Negeri 2 Kota Cirebon )
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Dr. Nuryadi, M. Pd NIP.197101171998021001
Pembimbing II
Dra. Hj. Lilis Komariyah, M. Pd NIP.195906281989012001
Mengetahui Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Drs. Mudjihartono, M. Pd NIP.196508171990011001
(4)
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Rendi Nuryadi Skripsi: Pengaruh Pembelajaran Direct Instruction Terhadap minat dan keterampilan Passing-stopping Pada Pembelajaran Sepakbola. Skripsi ini dibimbing oleh Pembimbing I Dr. Nuryadi, M. Pd dan Pembimbing II Drs. Hj. Lilis Komariyah, M. Pd Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Universitas Pendidikan Indonesia.
Skripsi dilatarbelakangi oleh pentingnya pengaruh pembelajaran direct instruction terhadap minat dan keterampilan passing-stopping pada pembelajaran sepakbola di SMPN 2 Kota Cirebon. Monotonnya proses pembelajaran dalam materi sepakbola menjadikan siswa kurang berminat dan untuk mengikuti pembelajaran dan kurangnya keterampilan passing-stopping, diterapkannya pembelajaran direct
instruction yang dapat memunculkan dan meningkatkan minat dan keterampilan passing-stopping siswa dengan Tujuan penelitian tersebut yaitu : untuk
mengetahui pengaruh pembelajaran Direct Instruction terhadap minat belajar dan keterampilan passing-stopping siswa pada pembelajaran sepakbola di SMP Negeri
2 Kota Cirebon. Dari hasil pengolahan data diperoleh Thitung (2,422) lebih besar
daripada ttabel (1,703). Thitung (3,835) lebih besar daripada ttabel (1,703).
Disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap terhadap minat belajar dan keterampilan passing-stopping siswa pada pembelajaran sepakbola di SMP Negeri 2 Kota Cirebon.
Kata kunci : Pembelajaran Direct Instruction, Minat, Keterampilan
(5)
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Rendi Nuryadi Paper: The Influence of Direct Instruction Learning Towards Interest and Skill of Passing Stopping in Soccer Learning. This paper is guided by The Advisor I Dr. Nuryadi, M.Pd., and The Advisor II Drs. Hj. Lilis Komariyah, M. Pd., Study Program of Physical Education and Recreation Health. Indonesia University of Education.
The background of this research was to know the important of the influence of
direct instruction towards interest and skill of passing-stopping in soccer learning
at SMPN 2 Kota Cirebon. The monotonous of soccer’s learning process made students did not mind to join the learning lesson and less skill of passing-stopping, applied the direct instruction learning which could show and improved the
students’ interest and skill of passing-stopping with the aims of the research were:
to know the influence of direct instruction learning towards students’ learning
interest in soccer lesson at SMP 2 Kota Cirebon. Based on the result of analysis
was Taccount (2,422) was more than ttable (1,703). Taccount (3,835) was more than ttable
(1,703). It can be concluded that there was the significant influence towards
students’ learning interest and skill of passing-stopping in the soccer lesson at
SMPN 2 Kota Cirebon.
(6)
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR BAGAN ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Indentifikasi Masalah ... 6
C. Rumusan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 7
E. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Hakikat Penelitian Jasmani ... 8
a. Pengartian Pendidikan Jasmani ... 8
b. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Jasmani ... 13
c. Pendidikan Jasmani di Sekolah ... 10
B. Hakikat Permainan Sepakbola ... 11
a. Definisi Sepakbola ... 11
b. Karakteristik Permainan Sepakbola ... 12
c. Teknik Dasar Permainan Sepakbola ... 12
d. Pembelajaran Sepakbola di Sekolah ... 19
C. Hakikat Proses Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani ... 20
a. Model Pembelajaran ... 22
b. Model Pembelajaran Langsung ... 25
(7)
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii
a. Pengertian Minat ... 31
b. Jenis-jenis Minat ... 33
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat ... 34
d. Indikator Minat ... 37
e. Pembentukan dan Perkembangan Minat ... 38
f. Pengukuran Minat ... 39
E. Hakikat Keterampilan ... 41
a. Pengertian Keterampilan ... 41
F. Keterkaitan Pembelajaran Direct instruction terhadap minat dan keterampilan Passing Stopping dalam Pembelajaran Sepakbola ... 42
G. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 44
1. Kerangka Pemikiran ... 44
2. Hipotesis Penelitian ... 45
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 47
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 48
C. Desain Penelitian ... 48
D. Instrumen Penelitian ... 50
E. Uji Coba Instrumen ... 57
F. Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 62
G. Teknik Analisis Data ... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 64
a. Pembelajaran Direct Instruction dalam pembelajaran SepakBola (X) ... 64
b. Minat siswa dalam pembelajaran SepakBola (o1) ... 64
c. Keterampialan Passing Stoping pada pembelajaran Sepak Bola (o2) ... 66
d. Uji Persyaratan Analisis ... 70
(8)
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii
2. Uji Homogenitas ... 71 e. Uji Hipotesis Penelitian ... 72 B. Pembahasan ... 74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 77 B. Saran ... 77 DAFTAR PUSTAKA ... 78
(9)
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1 Pengaruh model pembelajaran penjas terhadap minat belajar pada
permainan sepakbola ... 42
3.1 Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban ... 53
3.2 Kisi-Kisi Tentang Minat dalam Mengikuti Pembelajaran Sepak Bola Uji
Coba ... 55
3.3 Hasil ujii validitas SPSS terhadap tiap item angket minat pada pembelajaran
sepak bola ... 58 3.4 Kesimpulan hasil uji validitas item soal ... 60
3.5 Kisi-kisi Angket Minat dalam Pembelajaran Sepakbola Setelah Uji coba... 61
3.6 Hasil uji realibilitas angket minat siswa terhadap pembelajaran sepak bola .... 62
4.1 Keterampialan Passing Stoping responden (siswa kelas VIII C SMPN 2 Kota Cirebon) pada pembelajaran Sepakbola Pretest Postest menggunakan pembelajaran Direct Instruction ... 67
4.2 Minat responden (siswa kelas VIII C SMPN 2 Kota Cirebon) pada
pembelajaran Sepakbola Pretest Postest menggunakan metode
pembelajaran Direct Instruction ... 69 4.3 Hasil uji normalitas data ... 70 4.4 Hasil uji homogenitas data ... 71 4.5 Uji Pengaruh Pembelajaran Direct Instrucsion
terhadap minat belajar sepak bola ... 72 4.6 Uji Pengaruh Pembelajaran Direct Instrucsion
(10)
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v
DAFTAR BAGAN
Bagan
2.1 Mekanisme Perilaku Manusia ... 38 3.1 One-Group Pretest-posttest design ... 49 3.2 Langkah-Langkah Penelitian ... 49
(11)
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran
A. Alur Penelitian
B. Angket Minat Penjas Dalam Pembelajaran Sepakbola (uji coba)
C. Angket minat belajar mata pelajaran pasca penjas (setelah uji coba)
D. Program Pembelajaran Sepakbola Dengan Menggunakan Pendekatan Taktis
Dengan Pendekatan Teknis
E. Uji Statistik Data
F. Dokumentasi
G. Surat Keputusan Pengesahan Judul dan Dosen Pembimbing
H. Surat Rekomendasi Penelitian
I. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
(12)
1
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Hal ini berarti penjas bukan hanya dekorasi atau ornament yang ditempel pada program sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk. Tetapi penjas adalah bagian penting dari pendidikan, melalui penjas yang diarahkan dengan baik anak akan mengembangkan keterampilan yang berguna untuk memanfaatkan waktu luang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup sehat. Sehat / kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.( Menurut UU N0. 23/1992 tentang kesehatan), berkembang secara social, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya. Secara umumnya dalam setiap konsep harus memiliki strategi dalam mengajar, melalui pendidikan jasmani maka ditanamkan perasaan dan kesan sehingga dapat memperoleh sukses. Jadi dalam setiap proses balajar mengajarkan dapat memberikan kepada siswa rasa aman sehingga dapat dirasa dan dapat berharga dalam setiap kelompok itu sendiri. dalam kemampuan siswa mendapatkan penghargaan atau pujian dari guru. Guru harus sangat bersahabat, sehingga setiap siswa tidak perlu merasa takut, tegang, atau resah dalam melakukan proses pelajaran.
Dalam perkembangannya, ternyata dalam pembelajaran pendidikan jasmani banyak sekali berkembang model-model pembelajaran. Perkembangan tersebut tentu harus diikuti dengan pemahaman serta pengaplikasiannya, sehingga seorang guru dituntut untuk memiliki pengetahuan serta pemahaman yang baik mengenai model-model pembelajaran. Namun pada kenyataannya masih banyak guru pendidikan jasmani yang kurang memahaminya. Padahal
(13)
2
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan menerapan banyak model pembelajaran maka akan sangat mendukung terhadap terbentuknya pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif, inovatif, kreatif, efektif, juga menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran pendidikan jasmani akan berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran pun akan tercapai.
Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran ada baiknya guru menggunakan suatu protipe dari suatu teori atau model. Model menjelaskan keterkaitan berbagai kompenen dalam suatu pola pemikiran yang disajikan secara utuh, sehingga dapat membantu melihat kejelasan ketertarikan secara lebih cepat, utuh, konsisten dan menyeluruh. Dalam konteks pembelajaran model adalah suatu penyajian fisik atau konseptual dari sistem pembelajaran, serta berupaya menjelaskan keterkaitan berbagai kompenen sistem pembelajaran ke dalam suatu pola/kerangka pemikiran yang disajikan secara utuh. Suatu model pembelajaran meliputi keseluruhan sistem pembelajaran yang mencangkup komponen tujuan, kondisi pembelajaran, proses belajar-mengajar, dan evaluasi hasil pembelajaran.
Dalam proses mengajar pendidikan jasmani salah satu yang dapat dimaksimalkan adalah minat semua siswa. Karena minat siswa dapat menjadikan atmosfir dalam pembelajarakan semakin menyenangkan dan keadaan lingkungan belajar semakin lebih kondusif. Maka dari itu dalam pembelajaran penjas itu sendiri dengan banyaknya model-model pembelajaran untuk diterapkan kedalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Direct instruction.Menurut Hilgard yang di kutip Slameto, (2003, hlm. 57) mengemukakan rumusan minat sebagai berikut:
“Interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity or content”. Artinya minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang.
Untuk meningkatkan minat belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan masih belum optimal, dan managemen Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, belum sebagaimana yang diharapkan. Hal ini terlihat
(14)
3
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dari pengalaman penulis di lapangan, siswa masih kesulitan dalam memahami konsep pembelajaran dan penguasaan terhadap teknik dasar cabang-cabang olahraga, sisi lainnya guru Pendidikan Jasmani mengalami kesulitan alat dan sumber pelajaran serta penguasaan teknik dasar cabang olahraga yang terbatas, sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar peserta didik.
Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya minat belajar peserta didik antara lain terbatasnya alat dan sumber pelajaran, sarana prasarana, kurang kreatifnya guru Pendidikan Jasmani di sekolah dalam membuat dan mengembangkan media pembelajaran serta model-model pembelajaran, sehingga dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang monoton dan seadanya, guru hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan tanpa memikirkan bagaimana pembelajaran itu bermakna dan dapat diaplikasikan oleh peserta didik dalam kesehariannya.
Setiap guru harus memiliki keahlian di dalam memilih model pengajaran yang dipakai sehari-hari dikelas. Pemilihan model yang tepat dalam pengajaran tentu saja berorientasi pada tujuan pengajaran termasuk tujuan setiap materi yang akan diberikan pada siswa. Dari beberapa model pengajaran yang baru, salah satu bentuk model penyajian materi yang penting untuk diketahui adalah model pengajaran langsung (Direct instruction). Direct
instruction (Roy Killen, 1998: Juliantine et al., 2013, hlm. 41). atau model
pembelajaran langsung merujuk pada berbagai teknik pembelajaran ekspositori (pemindahan pengetahuan dari guru kepada murid secara langsung, misalnya melalui ceramah, demonstrasi dan tanya jawab) yang melibatkan seluruh kelas. Pendekatan dalam model pembelajaran ini berpusat pada guru dimana guru menyampaikan isi akademik dalam format yang terstruktur, mengarahkan kegiatan para siswa, dan mempertahankan fokus pencapaian akademik.
Salah satu karakteristik dari suatu model pembelajaran adalah adanya tahapan pembelajaran. Selain harus memperhatikan tahapan, guru yang akan menggunakan Direct Instruction juga harus memperhatikan variabel-variabel lingkungan lain, yaitu fokus akademik, arahan dan kontrol guru, harapan yang
(15)
4
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tinggi untuk kemajuan siswa, waktu dan dampak netral dari pembelajaran. Fokus akademik diartikan prioritas pemilihan tugas-tugas yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran, aktivitas akademik harus ditekankan. Pengarahan-pengarahan control guru terjadi ketika guru memilih tugas-tugas siswa dan melaksanakan pembelajaran, menentukan kelompok, berperan sebagai sumber belajar selama pembelajaran dan meminimalisasikan kegiatan non akademik diantara siswa. Kegiatan pembelajaran diarahkan pada pencapaian tujuan sehingga guru memiliki harapan yang tinggi terhadap tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh siswa, dengan demikian Direct Instruction sangat mengoptimalkan penggunaan waktu.
Pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran permainan sepakbola di beberapa sekolah, menunjukkan bahwa banyak ditemukan masalah, kurangnya penguasaan ketampilan teknik dasar, selain keterampilan teknik dasar pada sepakbola, minat belajar gerak peserta didik dalam PBM penjas sangatlah kurang dan khsususnya terhadap minat belajar pada permainan sepakbola.Terlihat dengan hanya beberapa peserta didik yang serius mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani dengan bersemangat, sungguh-sungguh, dan ceria (senang), namun sisanya mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani hanya karena keterpaksaan. Hal ini dikarenakan oleh model-model pembeajaran yang guru terapkan di SMP Negeri 2 Kota Cirebon.
Dari berbagai permasalahan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di sekolah adalah karena didalam pembelajaran belum mengoptimalkan keterlibatan ,minat dan keterampilan seluruh peserta didik. Oleh karena itu salah satu bentuk pemecahan masalah tersebut di atas adalah menerapkan pembelajaran Direct Instruction dalam rangka meningkatkan minat siswa dan keterampilan passing stoping padapembelajaran sepakbola di SMP Negeri 2 Kota Cirebon.
Didalam pokok bahasan permainan sepakbola mengandung berbagai unsur gerak yang memerlukan keterampilan khusus yang sesuai dengan
(16)
5
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemahiran pesertadidik, dan para pesertadidik mempelajari secara bertahap serta harus sesuai dengan contoh yang diberikan oleh guru. Untuk itu strategi pembelajaran direct instruction ini diyakini dapat memberikan solusi dalam mengaktifkan seluruh pesertadidik untuk melakukan tugas-tugas gerak sesuai dengan kemampuan pesertadidik. Dengan pembelajaran ini, tidak ada lagi siswa yang menganggur atau santai karena setiap kelompok pesertadidik diberi tugas untuk dapat menyelesaikannya dan memperoleh nilai hasil belajar yang maksimal.
Sepakbola menurut Sucipto, dkk (2000, hlm. 7) adalah permainan beregu yang setiap regunya terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya adalah penjaga gawang, masing-masing regu berusaha memasukan bola sebanyak-banyaknya kegawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri untuk tidak kemasukan.
Permainan sepakbola sudah dikenal dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang suka mempelajari sepakbola agar dapat bermain sepakbola. Untuk mempelajari sepakbola ini tidak hanya cara bermainnya, namun sebaiknya diketahui lebih dahulu tentang sejarah dan perkembangannya sampai menontonnya sehingga digemari oleh sebagian besar bangsa Indonesia, terutama oleh mereka yang berusia muda sejak dari anak-anak usia sekolah dasar sampai orang dewasa.
Di sekolah permainan sepakbola dijadikan suatu kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pendidikan, dan dapat dilakukan sebagai suatu kegiatan pendidikan yang dilakukan di waktu senggang. Sudah barangtentu sebagai orang yang akan menularkan pengetahuannya kepada orang lain terutama kepada anak-anak, disamping mengerti sejarah dan perkembangan harus mengerti pula prinsip-prinsip cabang olahraga yang akan diajarkan kepada siswa, yaitu prinsip-prinsip permainan sepakbola.
Setelah mengerti benar prinsip-prinsip dalam permainan sepakbola ini, diharapkan dalam mengajarkannya kepada peserta didik tidak terjadi hambatan yang berarti. Dengan kata lain, bahwa dengan mengerti prinsip-prinsipnya,
(17)
6
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diharapkan akan dapat mengajarkannya kepada peserta didik secara utuh sesuai dengan kondisi peserta didik.
B.Indentifkasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, terdapat beberapa masalah yang muncul, diantaranya yaitu:
1. Minimnya pengetahuan guru Penjas mengenai model pembelajaran
2. Kurang minat siswa, sehingga suasana belajar yang monoton
3. Keterampilan bermain sepakbola yang kurang baik saat pembelajaran.
C.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut permasalahan pendidikan jasmani yang ada di SMP Negeri 2 adalah pada strategi pembelajaran yang guru terapkan dalam proses pembelajaran penjas dengan menggunakan strategi pembelajaran standar yang berpengaruh terhadap peserta didik merasakankelelahan yang berlebihan, bosan dan jenuh yang mengakibatkan peserta didik kurang berminat dalam mengikuti penjas. Sehingga, perlu adanya suatu perubahan dalam proses pembelajaran penjas. Dalam hal ini, peneliti ingin memberikan sebuah perlakuan modelpembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik pada saat pembelajaran penjas berlangsung. Model pembelajaran penjas yang akan diberikan dalam penelitian ini adalah pembelajaran direct instruction. Sehingga, yang akan dilihat adalah minat belajar peserta didik dan keterampilan passing stoping pada pembelajaran sepakbola. Maka dapat dirumuskan permasalahan pada penelitian ini sebagai berikut :
1. Apakah pembelajaran Direct Instruction berpengaruh terhadap minat
belajar siswa pada pembelajaran sepak bola di SMP Negeri 2 Kota Cirebon?.
(18)
7
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Apakah pembelajaran Direct instruction berpengaruh terhadap keterampilan
passing stoping pada pembelajaran sepakbola di SMP Negeri 2 Kota
Cirebon?
D.Tujuan Penelitian
Bertolak dari latar belakang masalah diatas, maka penulis mencoba menjabarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Tujuan penelitian tersebut yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran Direct Instruction terhadap minat
belajar siswa pada pembelajaran sepak bola di SMP Negeri 2 Kota Cirebon
2. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran Direct instruction terhadap
keterampilan passing stoping pada pembelajaran sepakbola di SMP Negeri 2 Kota Cirebon
E.Manfaat Penelitian
Jika tujuan penelitian ini tercapai, maka manfaat yang dapat dirasakan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secarateoritis, penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pikiran dan bahan
informasi serta memberikan gambaran mengenai penerapan model pembelajaran penjas terhadap minat siswa dan peningkatan keterampilan
passing stoping pada pembelajaran sepakbola.
2. Secarapraktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dan bahan masukan
bagi guru-guru penjas dalam mengemas pembelajaran melalui pembelajaran
direect instruction terhadap keterampilan passing stoping peserta didik pada
(19)
8
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(20)
47
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penggunaan metode yang tepat dalam suatu penelitian ilmiah sangat menentukan tercapainya tujuan pemecahan masalah dalam penelitian. Oleh karena itu diperlukan suatu metode tertentu agar data dapat terkumpul untuk keberhasilan penelitian. Mengenai jenis dan bentuk metode penelitian yang digunakan dalam sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian tersebut. Seperti diungkapkan Surakhmad (1998, hlm. 131)
bahwa “Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu
tujuan”.
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan data guna memecahkan suatu masalah melalui cara-cara tertentu yang sesuai dengan prosedur penelitian.
Dalam penelitiannya ini penulis menggunakan metode eksperimen. Mengenai
metode eksperimen ini Sugiyono (2009, hlm. 72) menjelaskan, “Metode
penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan”. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat
penelitian eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment. Di samping itu penulis ingin mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang diselidiki atau diamati.
Berdasarkan sifatnya dari penelitian eksperimental, maka dalam metode eksperimen ada faktor yang dicobakan, dalam hal ini faktor yang dicobakan dan merupakan variabel bebas adalah pendekatan taktis dengan pendekatan teknis untuk diketahui pengaruhnya terhadap minat belajar peserta didik dalam pembelajaran sepakbola.
(21)
48
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2011, hlm. 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk mempelajari dan kemudian tarik kesimpulannya. Dari pernyataan diatas penulis menetapkan populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 kota Cirebon tahun ajaran 2014/2015. Dengan alasan penulis menganggap karakteristik yang relatif homogen, artinya minat peserta didik terhadap mata pelajaran setelah peserta didik mengikuti pembelajaran penjas relatif rendah khususnya dalam pembelajaran permaianan sepak bola yang tampak secara keseluruhan.
Mengenai sampel Sugiyono (2011, hlm. 81) menjelaskan bahwa “Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
Lebih lanjut Arikunto (2002, hlm. 104) menjelaskan bahwa “Sampel adalah
sebagian atau mewakili sebagian populasi yang diteliti”. Dalam penelitian ini
penagambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling dengan maksud suatu cara pengambilan sampel dimana tiap unsur yg membentuk populasi diberi kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Sugiyono (2013, hlm. 120) menjelaskan tentang pengertian sampel random sampling adalah
sebagai berikut: “merupakan salah satu cara pengambilan sampel dimana sampel
dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada di dalam
populasi itu”.
Berdasarkan penjelasan tersebut penulis mengambil sampel peserta didik sacara acak dengan cara mengundi, maka didapatlah satu kelas yang akan dijadikan sample sebagai kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran sepakbola dengan pembelajaran direct instruction.
C. Desain Penelitian
Penggunaan desain penelitian ini disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan. Atas dasar hal tersebut, penggunaan desain dalam penelitian ini adalah One Group Pretest-posttest design, yakni suatu
(22)
49
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
desain penelitian yang melihat hasil akhirnya saja. Desain tersebut disesuakan
dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan. Sugiyono (2009, hlm. 110)menjelaskan dalam pola sebagai berikut:
Bagan 3.1
One-Group Pretest-posttest design
Keterangan:
X adalah Treatmen / Perlakuan yang diberikan dikelompok eksperimen yaitu pembelajaran direct instruction
O1 adalah Minat
O2 adalah Keterampilan Passing Stopping pada pembelajaran sepakbola
O1(1) adalah pre test minat
O1(2) adalah post test minat
O2(1) adalah pre test keterampilan Passing Stopping pada pembelajaran
sepakbola
O2(2) adalah post test keterampilan Passing Stopping pada pembelajaran
sepakbola
Berdasarkan desain penelitian yang digunakan maka, dapat dibuat langkah-langkah penelitian sebagai berikut:
POPULASI
ANALISIS DATA
KESIMPULAN
SAMPEL (KELOMPOK EKSPERIMEN)
PRETEST (TES AWAL)
KELOMPOK EKSPERIMEN YANG PEMBELAJARANNYA DENGAN
Direct Instruction
POSTTEST (TES AKHIR)
Treatmen/Perlakuan X
(23)
50
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.2
Langkah-Langkah Penelitian
D. Instrumen Penelitian
Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Mengenai instrumen ini, Arikunto (2002, hlm. 138) menerangkan sebagai berikut:
Berbicara tentang jenis-jenis metode dan instrumen pengumpulan data sebenarnya tidak ubahnya dengan berbicara masalah evaluasi. Mengevaluasi tidak lain adalah memperoleh data tentang status sesuatu dibandingkan dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan, karena mengevaluasi juga adalah mengadakan pengukuran.
Oleh karena itu alat atau instrumen dalam sebuah penelitian mutlak harus ada sebagai bahan untuk pemecahan masalah penelitian yang hendak diteliti. Dengan berdasarkan pada metode penelitian yang telah penulis pilih, maka yang menjadi instrumen penelitian adalah kuesioner atau angket dan tes sepak tahan bola, hal ini dikarenakan responden dapat meluapkan apa yang dirasakannya secara mandiri dengan obyektif dan cepat tanpa ada tekanan dan rasa takut dari siapa pun.
a. Kuesioner atau angket
Mengenai pengertian kuesioner atau angket Arikunto (2002, hlm. 124)
sebagai berikut: “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya
atau hal-hal yang ia ketahui”.
Adapun jenis angket yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
angket tertutup, menurut Arikunto (2002, hlm. 28), “Angket tertutup yaitu
kuesioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap, sehingga
pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih”. Adapun
beberapa alasan yang menyebabkan penulis menggunakan angket tertutup yaitu sebagai berikut:
a) Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti bersifat kuantitatif.
(24)
51
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c) Waktu yang diperlukan relatif singkat dalam menghimpun data.
Pengumpulan data akan lebih efisien ditinjau dari segi biaya, tenaga, dan memudahkan untuk mengolahnya, angket dalam penelitian yaitu untuk peserta didik berisi pernyatan dan peserta didik diminta menanggapi pernyataan yang diberikan dengan cara memberi cheklist pada kolom tanggapan Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS) atau Sangat Tidak setuju (STS).
Agar memudahkan penulis dalam menyusun setiap butir pertanyaaan dalam kuesioner atau angket, penulis membuat kisi-kisi instrumen terlebih dahulu. Kisi-kisi dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Doyle Fryer yang dikutip
Nurkancana dan Sumartana (1986, hlm. 226) menjelaskan bahwa: “Minat atau
interest adalah gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau aktivitas yang
menstimulir perasaan senang pada individu”. Kemudian Surya (1979, hlm. 37)
menyatakan bahwa “Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berasal dari dalam
diri maupun dari luar, di antaranya: dari faktor potensial, yaitu intelegansia dan
bakat dan faktor eksternal diperoleh dari lingkungan”. Sedangkan Syamsudin
(1981, hlm. 7) mendeskripsikan tentang mekanisme perilaku manusia berdasarkan
pembentukan dan perkembangan minat, yaitu: “Kebutuhan dirasakan, dorongan
timbul, aktivitas dilakukan, dan tujuan dihayati”. Berdasarkan pendapat para ahli
tersebut, maka minat merupakan suatu gejala psikis atau aktivitas fisik yang diekspresikan melalui perasaan senang atau tertarik terhadap sesuatu objek atau bidang tertentu yang dipilih secara bebas. Selain itu juga minat merupakan salah satu aspek kepribadian yang diekspresikan dengan perhatian dan perasaan senang atau tertarik pada objek-objek yang mempunyai keterkaitan dengan dirinya.
b. Tes sepak tahan bola
Pengukuran keterampilan teknik dasar sepakbola (passing stopping) menggunakan instrumen yang diambil dari buku tes dan pengukuran keolahragaan Nurhasan (2013, hlm 207-209). Tes ini bertujuan untuk mengukur keterampilan da gerak kaki dalam menyepak dan menahan bola.
(25)
52
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Spesifikasi data dimaksudkan untuk menjelaskan ruang lingkup yang diukur secara terperinci yang dituangkan dalam bentuk-bentuk kisi-kisi. Penggunaan kisi-kisi ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam pembuatan angket penelitian, indikator-indikator yang telah dirumuskan kedalam bentuk kisi-kisi, selanjutnya dijadikan bahan penyusunan butir-butir pertanyaan. Kisi-kisi instrumen untuk mengungkapkan tingkat kepercayaan diri siswa dikembangkan dari definisi operasional variabel penelitian.
Butir-butir pertanyaan yang dikembangkan pnulis kepada responden untuk tes minat siswa. Butir soal atau pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak terlepas dari inti permasalahan yang akan dipecahkan. Yaitu pengaruh pembelajaran direct
instruction terhadap minat dan keterampilan passing stoping pada pembelajaran
sepakbola.
Atas dasar uraian di atas, maka dalam penelitian ini yang akan dijadikan acuan pembuatan pernyataan pada kisi-kisi mengenai minat siswa dalam mengikuti pembelajaran sepak bola diadobsi berdasarkan pendapat di atas, antara lain; perasaan, dorongan, akibat, bakat, dan lingkungan. Adapun langkah-langkah penyusunan angket sebagai berikut:
1. Melakukan spesifikasi data. Maksudnya untuk menjabarkan ruang lingkup
masalah yang akan diukur secara terperinci. Untuk lebih jelas dan memudahkan penyusunan spesifikasi data tersebut.
2. Penyusunan Angket
Indikator-indikator yang telah dirumuskan ke dalam bentuk kisi-kisi tersebut di atas selanjutnya dijadikan bahan penyusunan butir-butir pertanyaan atau soal dalam angket. Butir-butir pertanyaan atau soal tersebut dibuat dalam bentuk pernyataan-pernyataan dengan kemungkinan jawaban yang tersedia. Mengenai alternatif jawaban dalam angket, penulis menggunakan skala sikap yakni skala Likert.
Data terkumpul dari angket berupa angka-angka yang dapat menunjukkan tentang minat belajar yang hendak diteliti. Skala yang penulis gunakan adalah
(26)
53
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan Skala Likert. Mengenai skala Likert, Sukardi (2003, hlm. 146) menjelaskan sebagai berikut:
Skala ini telah banyak digunakan oleh para penulis guna mengukur persepsi atau sikap seseorang. Skala ini menilai sikap atau tingkah laku yang diinginkan oleh para penulis dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden. Kemudian responden diminta memberikan pilihan jawaban atau respons dalam skala ukur yang telah disediakan, misalnya sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Dalam altenatif jawaban terdapat rentang nomor dari angka lima sampai dengan angka satu. Angka lima menunjukkan bahwa pernyataan dalam angket melekat dalam diri responden, semakin rendah nomor yang responden pilih maka pernyataan tersebut semakin terisolasi jauh dari diri responden. Adapun kategori penyekoran untuk setiap butir pernyataan positif, yaitu Sangat Setuju (SS) = 5, Setuju (S) = 4, Ragu-ragu (R) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) = 1. Kategori untuk setiap butir pernyataan negatif, yaitu Sangat Setuju (SS) = 1, Setuju (S) = 2, Ragu-ragu (R) = 3, Tidak Setuju (TS) = 4, dan Sangat Tidak Setuju (STS) = 5. Kategori penyekoran setiap alternatif jawaban tampak dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3.1
Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
Positif Negatif
Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
5 4 3 2 1
1 2 3 4 5
Perlu penulis jelaskan bahwa dalam menyusun pernyataan-pernyataan agar responden dapat menjawab salah satu alternatif jawaban tersebut, maka pernyataan-pernyataan itu disusun dengan berpedoman pada penjelasan Surakhmad (1998, hlm. 184) sebagai berikut:
(27)
54
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Rumuskan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya
2. Mengajukan pernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh
responden, pernyataan mana yang tidak menimbulkan kesan negatif
3. Sifat pernyataan harus netral dan obyektif
4. Mengajukan hanya pernyataan yang jawabannya tidak dapat diperoleh dari
sumber lain
5. Keseluruhan pernyataan dalam angket harus sanggup mengumpulkan
kebulatan jawaban untuk masalah yang kita hadapi.
Dari uraian tersebut, maka dalam menyusun pernyataan dalam angket ini harus bersifat jelas, ringkas dan tegas. Pernyataan angket penelitian ini dapat dilihat pada lampiran.
(28)
55
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Tentang Minat dalam Mengikuti Pembelajaran Sepak Bola Uji Coba
Definisi Minat Variabel Sub
Variabel Indikator
No pernyataan No yang
diacak Pernyataan
+ - + - + -
Minat atau interest adalah gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau
aktivitas yang menstimulir perasaan senang
pada individu. (Doyle Fryer yang dikutip Nurkancana
dan Sumartana (1986:226)) Faktor-faktor yang
mempengaruhi minat berasal dari dalam diri maupun
dari luar, di antaranya: dari faktor potensial, yaitu intelegansia dan bakat dan faktor
eksternal diperoleh dari lingkungan. (Surya (1979:37)) Mendeskripsikan tentang mekanisme perilaku manusia berdasarkan pembentukan dan perkembangan minat, yaitu: “Kebutuhan dirasakan, dorongan timbul, aktivitas dilakukan, dan tujuan dihayati”. (Syamsudin (1981:7)) MINAT SISWA Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka minat merupakan suatu gejala psikis atau aktivitas fisik yang diekspresikan melalui perasaan senang atau tertarik terhadap sesuatu objek atau bidang tertentu yang dipilih secara bebas. Selain itu
juga minat merupakan salah satu aspek kepribadian yang diekspresikan dengan perhatian dan perasaan senang atau tertarik pada objek-objek yang mempunyai keterkaitan dengan dirinya. Perasaan Peserta didik mengekspresikan rasa Senang saat pembelajaran
sepak bola.
1 2 1 30 1. Saya merasa senang jika mengikuti pembelajaran sepak bola 30. Saya merasa malas jika mengikuti pembelajaran sepak bola 3 4 21 24
21. Meskipun saya hobi berbagai olahraga tetapi saya merasa senang jika mengikuti pembelajaran sepak bola
24. Walaupun saya bisa bermain sepak bola tetapi saya terbebanni jika mengikuti pembelajaran sepak bola
Pembelajaran sepak bola Memberi arti kepuasan kepada peserta didik
5 6 39 22 39. Saya puas mengikuti pembelajaran sepak bola 22. Hasil belajar sepak bola saya menurun
7 8 23 34 23. Kepuasan diri dapat dicapai dengan mengikuti pembelajaran sepak bola
34. Jika waktu berolahraga untuk mengikuti belajar
sepak bola saya rasa percuma
Dorongan
Peserta didik memiliki Tujuan saat mengikuti pembelajaran
sepak bola
9 10 31 28 31. Saya bersedia mengikuti pembelajaran sepak bola, karena ingin mengetahui cara bermain sepak bola yang baik
28. Saya lebih kepada mengikuti proses pembelajaran sepak bola saja
11 12 37 36
37. Tujuan saya mengikuti pembelajaran sepak bola yaitu ingin mengembangkan kemampuan saya
36. Saya terpaksa mengikuti belajar sepak bola, karena materi tersebut harus saya pelajari
Peserta didik merasa
membutuhkan ilmu saat
proses pembelajaran sepak bola
13 14 29 38 29. Saya bersedia mengikuti pembelajaran sepak bola, karena saya senang olahraga
38. Saya bersedia mengikuti pembelajaran sepak bola, karena dipaksa oleh teman
15 16 35 16 35. Bagi saya mengikuti pembelajaran sepak bola adalah suatu kebutuhan untuk menambah ilmu pengetahuan
16. Saya mengikuti pembelajaran sepak bola hanya sekedar berpatisipasi saja
Peserta didik merasakan
Keuntungan setelah
mengikuti pembelajaran sepak bola
17 18 25 32
25. Saya mendapatkan banyak keuntungan mengikuti pembelajaran sepak bola di sekolah
32.Setelah saya mengikuti pembelajaran sepak bola belum pernah memperoleh keuntungan apapun
19 20 19 40 19. Dorongan saya mengikuti pembelajaran sepak bola adalah ingin sehat dan bugar
40.Setelah saya mengikuti pembelajaran sepak bola kemampuan saya masih sama dengan kemampuan saya sebelum mendapatkan pembelajaran sepak bola
Akibat
Peserta didik mengalami peningkatan Hasil Belajar
setelah mendapatkan pembelajaran sepak bola
21 22 3 6 3. Hasil belajar sepak bola saya meningkat 6. Saya kecewa mengikuti pembelajaran sepakbola
23 24 7 4
7. Pembelajaran sepak bola yang saya dapatkan saya terapkan dalam melakukan olahraga permainan
4. Hasil belajar sepak bola belum pernah saya terapkan dalam olahraga permainan
Peserta didik mampu menerapkan ilmu yang telah didapat pada saat pembelajaran
sepak bola Pengalaman
25 26 17 26
17. Saya mempunyai pengalaman banyak dari mengikuti pembelajaran sepak bola di sekolah
26. Saya belum siap mengikuti pertandingan sepak
bola, karena saya belum memiliki pengalaman dalam
permainan sepak bola
27 28 27 10 27. Pengalaman bermain sepak bola saya menambah setelah mengikuti pembelajaran sepak bola di sekolah 10 Saya kurang memiliki bakat untuk belajar bermain sepak bola Bakat
Peserta didik mampu menerapkan ilmu yang telah didapat pada saat pembelajaran sepak bola
Intelegensi
29 30 13 2
13. Kemampuan saya berkembang setelah mengikuti pembelajaran sepak bola di sekolah
2. Setelah mendapatkan pembelajaran sepak bola kemampuan saya masih sama dengan kemampuan saya sebelum mendapatkan pembelajaran sepak bola
31 32 9 18
9. Karena mengerti peraturan permainan sepak bola, maka saya memilih menjadi atlet sepak bola
18. Saya menyenangi sepak bola tetapi setelah saya belajar sepak bola disekolah saya kurang memilki kemajuan yang berarti
Lingkungan
Peserta didik mendapatkan dukungan dari Keluarga
untuk mengembangkan kemampuannya
33 34 33 8 33. Saya belajar sepak bola, karena keluarga mendukung saya untuk berolahraga
8. Saya kurang belajar sepak bola, karena keluarga menentang saya untuk berolahraga
35 36 15 12
15. Keluarga berpatisipasi demi meningkatkan kemampuan saya dalam bermain sepak bola
12.Keluarga kurang berpatisipasi dalam meningkatkan kemampuan saya dalam bermain sepak bola Peserta didik mengikuti
kegiatan latihan sepak bola yang ada di Masyarakat
37 38 11 14 11. Masyarakat sekitar tempat tinggal umumnya menyukai olahraga sepak bola 14. Olahraga sepak bola bukan olahraga yang diminati oleh masyarakat sekitar tempat tinggal 39 40 5 20 5. Saya mengikuti latihan sepak bola di lingkungan masyarakat 20. Saya lebih senang di rumah sehingga saya kurang mengikuti latihan sepak bola di lingkungan masyarakat
(29)
56
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengukuran keterampilan teknik dasar sepakbola (passing stopping) menggunakan instrumen yang diambil dari buku tes dan pengukuran keolahragaan Nurhasan (2013, hlm. 207-209).
Tes Sepak bola (passing dan stopping)
- Tujuan :
Mengukur keterampilan dan gerak kaki dalam menyepak dan menahan bola.
- Alat yang digunakan :
Bola 2 buah
Stop watch
Bangku swedia 4 buah (papan ukuran 3m x 60cm sebanyak 2 buah)
Kapur
- Petunjuk pelaksanaan :
Testee berdiri dibelakang garis tembakan yang berjarak 4 meter dari sasaran/papan, boleh dengan posisi kaki kanan siap menembak ataupun
sebaliknya.
Pada aba-aba “Ya”, testee mulai menyepak bola ke sasaran/papan dan menahannya kembali dengan kaki dibelakang garis tembak yang akan
menyepak bola berikutnya yang arahnya berlawanan dengan sepakan pertama.
Lakukan kegiatan ini bergantian antara kaki kiri dan kanan selama 30 detik.
Apabila bola ke luar dari daerah sepak, maka testee menggunakan bola cadangan yang telah disediakan.
- Gerakan tersebut dinyatakan gagal bila : 60cm
Bola ditahan dan disepak di depan garis sepakyang akan menyepak bola.
Hanya menahan dan menyepak bola dengan satu kaki saja.
4m
- Cara menskor
Jumlah menyepak dan menahan bola yang sah, selama 30 detik. Hitungan 1, diperoleh dari satu kali kegiatan menendang bola.
4m
(30)
57
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3m Gambar 3.1
(31)
58
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Uji Coba Instrumen
Setelah angket tersusun dengan bentuk yang telah direncakan sebelumnya, maka selanjutnya harus diuji cobakan kepada responden (selain sampel penelitian) untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitas dari setiap butir soal yang diajukan menjadi instrumen penelitian.
Hal ini selaras dengan pernyataan dari Arikunto (2002, hlm. 211) yang
menyatakan bahwa “instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.” Artinya suatu instrumen atau alat pengumpul
data yang tidak baku maka harus mengukur kesahihan dan tingkat kepercayaan untuk mengungkap data dari variabel yang tepat agar dapat diterima sebagai alat ukur dalam penelitian yang dilakukan. Karena apabila kita melakukan sebuah penelitian dan menggunakan alat ukur atau instrumen yang tidak relevan, maka hasil dari penelitian yang dilakukan juga tidak relevan. Oleh karena itu instrumen dalam sebuah penelitian harus relevan untuk mencapai penelitian yang baik.
Uji coba angket dilaksanakan pada tanggal 17 Juni 2014 di MTS Al Musyawarah Lembang. Angket minat pembelajaran permainan sepak bola ini diuji cobakan kepada peserta didik kelas VIII E yang berjumlah 30 orang yang merupakan kelompok populasi yang bukan anggota sampel penelitian yang hendak diteliti.
Adapun langkah-langkah dalam mengolah data untuk menentukan validitas instrumen adalah sebagai berikut :
a. Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini menyangkut item-item instrument angket yaitu angket tenatang minat belajar sepakbola siswa kelas VIII C SMP Negari Kota Cirebon. Adapun hasil yang didapat dalam uji validitas kedua angket dengan menggunakan SPSS (Stastistical Product and Service Solution) adalah sebagaimana berikut:
(32)
59
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel.3.3
Hasil ujii validitas SPSS terhadap tiap item angket minat pada pembelajaran sepak bola
ttabel dk 30-2 = 0.05 =1,703
No. Soal thitung ttabel Keterangan
1 2,73 1,703 Valid
2 3,90 1,703 Valid
3 8,82 1,703 Valid
4 2,67 1,703 Valid
5 9,08 1,703 Valid
6 7,36 1,703 Valid
7 12,0 1,703 Valid
8 10,39 1,703 Valid
9 2,72 1,703 Valid
10 2,90 1,703 Valid
11 3,19 1,703 Valid
12 13,89 1,703 Valid
13 9,72 1,703 Valid
14 9,84 1,703 Valid
15 11,24 1,703 Valid
16 8,07 1,703 Valid
17 7,12 1,703 Valid
18 2,18 1,703 Valid
(33)
60
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
20 10,26 1,703 Valid
21 3,77 1,703 Valid
No. Soal thitung ttabel Keterangan
22 3,34 1,703 Valid
23 3,41 1,703 Valid
24 2,66 1,703 Valid
25 2,49 1,703 Valid
26 5,03 1,703 Valid
27 11,31 1,703 Valid
28 1,33 1,703 Tidak Valid
29 3,42 1,703 Valid
30 -0,25 1,703 Tidak Valid
31 2,36 1,703 Valid
32 8,30 1,703 Valid
33 2,53 1,703 Valid
34 3,53 1,703 Valid
35 2,81 1,703 Valid
36 2,64 1,703 Valid
37 5,94 1,703 Valid
38 4,78 1,703 Valid
39 1,33 1,703 Tidak Valid
(34)
61
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan table di atas maka dapat disimpulkan hasil uji validitas tiap-tiap item instrument angket yang berjumlah 40 item soal tentang minat belajar sepak bola siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Kesimpulan hasil uji validitas item soal Jenis
Instrumen
No Item Tidak Valid
No Item Valid
Angket Minat Belajar dalam
Pembelajaran Sepak Bola 28, 30, 39
1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 31, 32, 33,34, 35, 36, 37,
38, 40
Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan kelas VIII E yang berjumlah 30 orang yang merupakan kelompok populasi yang bukan anggota sampel penelitian yang hendak diteliti, selain itu pemilihan kelas VIII E dikarenakan kelas tersebut merupakan salah satu kelas yang sudah mendapatkan pembelajaran sepakbola. Maka diperolehlah beberapa butir pernyataan yang tidak valid. Terdapat tiga pernyataan yang tidak valid (7,5%), pernyataan tersebut terdapat pada nomor 28, 30, dan 39. Pernyataan yang tidak valid tersebut maka direvisi kembali sehingga pernyataan tersebut dapat dijadikan butir pernyataan yang dapat mengukur minat belajar peserta didik dalam pembelajaran sepakbola.
(35)
60 Tabel 3.5
59
Kisi-kisi Angket Minat dalam Pembelajaran Sepakbola Setelah Uji coba 60
61
Definisi Minat Variabel Sub
Variabel Indikator
No Pernyataan
valid Pernyataan
+ - + -
Minat atau interest adalah gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau
aktivitas yang menstimulir perasaan senang
pada individu. (Doyle Fryer yang dikutip Nurkancana
dan Sumartana (1986:226)) Faktor-faktor yang
mempengaruhi minat berasal dari dalam diri maupun
dari luar, di antaranya: dari faktor potensial, yaitu intelegansia dan bakat dan faktor
eksternal diperoleh dari lingkungan. (Surya (1979:37)) Mendeskripsikan tentang mekanisme perilaku manusia berdasarkan pembentukan dan perkembangan minat, yaitu: “Kebutuhan dirasakan, dorongan timbul, aktivitas dilakukan, dan tujuan dihayati”. (Syamsudin (1981:7)) MINAT SISWA Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka minat merupakan suatu gejala psikis atau aktivitas fisik yang diekspresikan melalui perasaan senang atau tertarik terhadap sesuatu objek atau bidang tertentu yang dipilih secara bebas. Selain itu
juga minat merupakan salah satu aspek kepribadian yang diekspresikan dengan perhatian dan perasaan senang atau tertarik pada objek-objek yang mempunyai keterkaitan dengan dirinya. Perasaan Peserta didik mengekspresikan rasa Senang saat pembelajaran
sepak bola.
1
24
2. Saya merasa senang jika mengikuti pembelajaran
sepak bola 24. Walaupun saya bisa bermain sepak bola tetapi saya terbebanni jika mengikuti pembelajaran sepak bola 21
21. Meskipun saya hobi berbagai olahraga tetapi saya merasa senang jika mengikuti pembelajaran sepak bola
Pembelajaran sepak bola Memberi arti kepuasan
kepada peserta didik 23
22
23. Kepuasan diri dapat dicapai dengan mengikuti pembelajaran sepak bola
22. Saya kecewa mengikuti pembelajaran
sepakbola 32
32. Jika waktu berolahraga untuk mengikuti belajar sepak bola saya rasa percuma
Dorongan
Peserta didik memiliki Tujuan saat mengikuti pembelajaran
sepak bola
29 34
29. Saya bersedia mengikuti pembelajaran sepak bola, karena ingin mengetahui cara bermain sepak bola yang baik
34. Saya terpaksa mengikuti belajar sepak bola, karena materi tersebut harus saya pelajari
37 36
37. Tujuan saya mengikuti pembelajaran sepak bola yaitu ingin mengembangkan kemampuan saya
36. Saya bersedia mengikuti pembelajaran
sepak bola, karena dipaksa oleh teman
Peserta didik merasa
membutuhkan ilmu saat
proses pembelajaran sepak bola
28 16 28. Saya bersedia mengikuti pembelajaran sepak bola, karena saya senang olahraga
16. Saya mengikuti pembelajaran sepak bola hanya sekedar berpatisipasi saja
33 30
33. Bagi saya mengikuti pembelajaran sepak bola adalah suatu kebutuhan untuk menambah ilmu pengetahuan
30.Setelah saya mengikuti pembelajaran sepak bola belum pernah memperoleh keuntungan apapun
Peserta didik merasakan
Keuntungan setelah
mengikuti pembelajaran sepak bola
25
37
25. Saya mendapatkan banyak keuntungan mengikuti pembelajaran sepak bola di sekolah
37.Setelah saya mengikuti pembelajaran sepak bola kemampuan saya masih sama dengan kemampuan saya sebelum mendapatkan pembelajaran sepak bola 19 19. Dorongan saya mengikuti pembelajaran sepak bola adalah ingin sehat dan bugar
Akibat
Peserta didik mengalami peningkatan Hasil Belajar
setelah mendapatkan pembelajaran sepak bola
3 6 3.Hasil belajar sepak bola saya meningkat 6. Hasil belajar sepak bola saya menurun
7 4
7. Pembelajaran sepak bola yang saya dapatkan saya terapkan dalam melakukan olahraga permainan
4. Hasil belajar sepak bola belum pernah saya terapkan dalam olahraga permainan Peserta didik mampu
menerapkan ilmu yang telah didapat pada saat pembelajaran
sepak bola Pengalaman
17 26
17. Saya mempunyai pengalaman banyak dari mengikuti pembelajaran sepak bola di sekolah
26. Saya belum siap mengikuti pertandingan
sepak bola, karena saya belum memiliki
pengalaman dalam permainan sepak bola
27 10
27. Pengalaman bermain sepak bola saya menambah setelah mengikuti pembelajaran sepak bola di sekolah
10 Saya kurang memiliki bakat untuk belajar bermain sepak bola
Bakat
Peserta didik mampu menerapkan ilmu yang telah didapat pada saat pembelajaran sepak bola
Intelegensi
13 2
13. Kemampuan saya berkembang setelah mengikuti pembelajaran sepak bola di sekolah
2. Setelah mendapatkan pembelajaran sepak bola kemampuan saya masih sama dengan kemampuan saya sebelum mendapatkan pembelajaran sepak bola
9 18
9. Karena mengerti peraturan permainan sepak
bola, maka saya memilih menjadi atlet sepak bola
18. Saya menyenangi sepak bola tetapi setelah saya belajar sepak bola disekolah saya kurang memilki kemajuan yang berarti
Lingkungan
Peserta didik mendapatkan dukungan dari Keluarga
untuk mengembangkan kemampuannya
31 8 31. Saya belajar sepak bola, karena keluarga mendukung saya untuk berolahraga
8. Saya kurang belajar sepak bola, karena keluarga menentang saya untuk berolahraga
15 12
15. Keluarga berpatisipasi demi meningkatkan kemampuan saya dalam bermain sepak bola
12.Keluarga kurang berpatisipasi dalam meningkatkan kemampuan saya dalam bermain sepak bola
Peserta didik mengikuti kegiatan latihan sepak bola
yang ada di Masyarakat
11 14 11. Masyarakat sekitar tempat tinggal umumnya menyukai olahraga sepak bola 14. Olahraga sepak bola bukan olahraga yang diminati oleh masyarakat sekitar tempat tinggal 5 20 5. Saya mengikuti latihan sepak bola di lingkungan masyarakat
20. Saya lebih senang di rumah sehingga saya kurang mengikuti latihan sepak bola di lingkungan masyarakat
(36)
63
Kisi-kisi kuesioner dalam tabel diatas digunakan dalam penyusunan butir-butir pernyataan untuk memperoleh data penelitian mengenai pengaruh minat belajar mata pembelajaran sepak bola menggunakan pembelajran direct instruction di SMP Negeri 2 kota Cirebon.
b. Uji Realibilitas
Uji realibilitas dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui konsistensi alat ukur yaitu angket minat pada pembelajaran sepak bola adapun hasil uji realibilitas dengan SPSS angket tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel.3.6
Hasil uji realibilitas angket minat siswa terhadap pembelajaran sepak bola
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.899 37
Berdasarkan table Reliability Statistics di atas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,899 maka dengan demikian bahwa alat ukur (angket minat siswa terhadap pembelajaran sepak bola)
adalah realiabel. Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh rhitung = 0,422
dan rhitung gabungan =0,593 sedangkan pada rtabel product moment
diketahui bahwa dengan n = 30 (dk : n – 2 = 28) harga r 0,05 = 0,374.
Hal ini berarti rhitung lebih besar dari rtabel. Hal ini menunjukan bahwa
instrumen penelitian ini dapat dipercaya atau reliabel. Hasil uji
signifikansi korelasi menunjukan thitung = 0,899, sedangkan ttabel (dk =
28, a = 0,05) = 0.374. hasil ini berarti thitung lebih besar dari ttabel, ini
menunjukan bahwa reliabilitas dari instrumen minat siswa dalam mengikuti pembelajaran sepakbola signifikan.
F. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Instrumen yang telah dinyatakan valid dan reliabel dalam arti instrumen itu dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini oleh penulis
(37)
64
diperbanyak untuk disebarkan kepada sampel penelitian yang merupakan sumber data dalam penelitian ini. Angket tersebut disebarkan kepada kelas VIII C SMP Negeri 2 Kota Cirebon pada tanggal 7 September 2014, butir soal dari variabel angket minat siswa dalam angket yang valid dan reliabel ini sebanyak 37 soal dari 40 soal dari variabel angket minat siswa dalam mengikuti pembelajaran sepak bola.
Selain itu juga dalam penelitian ini penulis mengambil data dengan melakukan tes keterampilan passing stoping yaitu tes sepak tahan bola. Tes keterampilan ini dilakukan juga kepada kelas VIII C SMP Negeri 2 kota Cirebon.
G. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran selanjutnya diolah dengan menggunakan software SPSS Version.20. Rumus-rumus pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menguji normalitas menggunakan Uji Shapiro-Wilk. Uji normalitas dilakukan
untuk mengetahui data tersebut normal atau tidak.
2. Menguji homogenitas menggunakan Uji Leneve test. Uji homogenitas
dilakukan untuk mengetahui data tersebut homogen atau tidak.
3. Menguji hipotesis menggunakan One Sample T-test dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh pembelajaran direct instruction terhadap minat dan keterampinan passing stoping.
(38)
78
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan dan analisis data penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran Direct
Instruction terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran sepakbola
2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran Direct
Instruction terhadap keterampilan passing stopping siswa pada
pembelajaran sepak bola.
B.Saran
Saran-saran yang dapat peneliti Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian yang telah peneliti kemukakan di atas, berikut beberapa saran peneliti, diantaranya:
1. Bagi guru pendidikan jasmani perlu untuk menerapan pembelajaran Direct
Instruction sebab telah terbukti bahwa metode pembelajaran tersebut pada
dasarnya dapat menumbuh kembangkan minat peserta didik untuk mencintai mata ajar olah raga umumnya dan juga ternyata dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam praktek olahraga khususnya permainan sepak bola.
2. Bagi lembaga diharapkan penelitian ini menjadi sumbangan ilmu pengetahuan
yang akan memberikan banyak manfaat
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agara dapat menyempurnakan penelitian
(39)
78
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masih banyak kekurangan dalam penelitian ini oleh karena keterbatasan waktu, tenaga serta materi.
Demikian kesimpulan dan rekomendasi yang dapat penulis kemukakan, semoga hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya serta menjadi sumbangsih yang berarti bagi kemajuan pendidikan jasmani di Indonesia.
(40)
79
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar, Bambang. (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual Dalam
Pendidikan Jasmani. Bandung : Rizqi Press.
Arends, R.I. 2001. Learning to Teach. (New York :Mcgraw Hill Companies, Inc)
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Buchori, Ahmad. (1985). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Aksara baru. Damiri, Ahmad. (1992). Anatomi Manusia. Bandung: FPOK IKIP Bandung.
Doyles Fryer dikutip Nurkan cana dan Sumartana (1986). Tersedia
http://digilib.unila.ac.id/1414/13/BAB%20II.pdf
Endang Rini Sukamti (2007). Tersedia http://www.docstoc.com/docs/
Hurlock. (1981). Devolepmental Psychology Life-Span Approach. New Delhi: McGraw Hill Inc.
Jersild dan Tasch yang dikutip Nurkan cana dan Sumartana (1986). Tersedia: http://www.docstoc.com/docs/1991916/
Juliantine et.al.(2013). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani .Bandung: Redpoint
Kartini, kartono. (1994). Pemimpin dan kepemimpinan. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa Kosasih, Engkos. (1985). Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta: Akademika
Presindo.
Lutan, Rusli dan Sumardiyanto. (2001). Filsafat Olahraga. Jakarta: Dirjen Dikdasmen. Nasution, (1996). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar. Jakarta:
Bumi Aksara.
Nurhasan, (2010).Tes Pengukuran keolahragaan. Bandung : Red Point
Nurkancana, Wayan dan Sumartana. PPN.(1986). Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
(41)
80
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Purwanto, M. Ngalim. (1997). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Sagala, Syaiful (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta. Sartiwi. (1993). Motivasidan Pembelajaran. Jakarta: BumiAksara.
Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta: PT. RinekaCipta.
Soedjono. 1985. Sepakbola : Taktik dan Kerjasama. Yogyakarta : PT. Badan Penerbit Kedaulatan Rakyat.
Sucipto, dkk.(2000). SepakBola. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran. Sugiyanto dan Sudjarwo (1991) Tersedia
http://digilib.unila.ac.id/1414/13/BAB%20II.pdf
Sugiyono,(2011).Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Suherman, A (2008). Bahan Ajar Diklat PLPG UPI.Bandung
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Sukatamsi,(1992:19).http://www.google.co.id/#hl=id&sclient=psyab&q=dasar+permaina n+sepakbola+menurut+sukatamsi+1992:19&oq=dasar+permainan+sepakBola.
Sukintaka, (1983). Permainan dan Metodik. Jakarta: Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Surakhmad, Winarno. 1982. Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar. Bandung: Tarsito Surya, M. (1979).Psikologi Pendidikan. Bandung:Jurusan PPB FIP IKIP
Suryabrata, Sumadi. (2004). Psikologi Pendidikan.Jakarta: RajagrafindoPersada Syamsudin, Abin. (2012). Psikologi Kependidikan. Bandung: Rosda.
Usman, E dan Juhaya S. Praja.(1985). Pengantar Psikologi. Bandung : Angkasa. Yanuar Kiram (1992). Tersedia
(42)
81
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
http://digilib.unila.ac.id/1414/13/BAB%20II.pdf diunduh tanggal 18 april 2014 pukul
17.00 WIB
http://eprints.uny.ac.id/9445/3/bab%202%20-08513245012.pdfdiunduh tanggal 18 april
2014 pukul 17.20 WIB
http://cardiacku.blogspot.com/2012/06/konsepsehat.html#sthash.XvzQBoAF.dpuf diunduh tanggal 22 april 2014 pukul 20.30 WIB
(1)
diperbanyak untuk disebarkan kepada sampel penelitian yang merupakan sumber data dalam penelitian ini. Angket tersebut disebarkan kepada kelas VIII C SMP Negeri 2 Kota Cirebon pada tanggal 7 September 2014, butir soal dari variabel angket minat siswa dalam angket yang valid dan reliabel ini sebanyak 37 soal dari 40 soal dari variabel angket minat siswa dalam mengikuti pembelajaran sepak bola.
Selain itu juga dalam penelitian ini penulis mengambil data dengan melakukan tes keterampilan passing stoping yaitu tes sepak tahan bola. Tes keterampilan ini dilakukan juga kepada kelas VIII C SMP Negeri 2 kota Cirebon.
G. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran selanjutnya diolah dengan menggunakan software SPSS Version.20. Rumus-rumus pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menguji normalitas menggunakan Uji Shapiro-Wilk. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data tersebut normal atau tidak.
2. Menguji homogenitas menggunakan Uji Leneve test. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui data tersebut homogen atau tidak.
3. Menguji hipotesis menggunakan One Sample T-test dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembelajaran direct instruction terhadap minat dan keterampinan passing stoping.
(2)
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan dan analisis data penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran Direct Instruction terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran sepakbola 2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran Direct
Instruction terhadap keterampilan passing stopping siswa pada pembelajaran sepak bola.
B.Saran
Saran-saran yang dapat peneliti Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian yang telah peneliti kemukakan di atas, berikut beberapa saran peneliti, diantaranya:
1. Bagi guru pendidikan jasmani perlu untuk menerapan pembelajaran Direct Instruction sebab telah terbukti bahwa metode pembelajaran tersebut pada dasarnya dapat menumbuh kembangkan minat peserta didik untuk mencintai mata ajar olah raga umumnya dan juga ternyata dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam praktek olahraga khususnya permainan sepak bola.
2. Bagi lembaga diharapkan penelitian ini menjadi sumbangan ilmu pengetahuan yang akan memberikan banyak manfaat
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agara dapat menyempurnakan penelitian dengan wawasan dan cakupan yang lebih luas, karena penulis masih merasa
(3)
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masih banyak kekurangan dalam penelitian ini oleh karena keterbatasan waktu, tenaga serta materi.
Demikian kesimpulan dan rekomendasi yang dapat penulis kemukakan, semoga hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya serta menjadi sumbangsih yang berarti bagi kemajuan pendidikan jasmani di Indonesia.
(4)
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar, Bambang. (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual Dalam Pendidikan Jasmani. Bandung : Rizqi Press.
Arends, R.I. 2001. Learning to Teach. (New York :Mcgraw Hill Companies, Inc)
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Buchori, Ahmad. (1985). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Aksara baru. Damiri, Ahmad. (1992). Anatomi Manusia. Bandung: FPOK IKIP Bandung.
Doyles Fryer dikutip Nurkan cana dan Sumartana (1986). Tersedia http://digilib.unila.ac.id/1414/13/BAB%20II.pdf
Endang Rini Sukamti (2007). Tersedia http://www.docstoc.com/docs/
Hurlock. (1981). Devolepmental Psychology Life-Span Approach. New Delhi: McGraw Hill Inc.
Jersild dan Tasch yang dikutip Nurkan cana dan Sumartana (1986). Tersedia: http://www.docstoc.com/docs/1991916/
Juliantine et.al.(2013). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani .Bandung: Redpoint
Kartini, kartono. (1994). Pemimpin dan kepemimpinan. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa Kosasih, Engkos. (1985). Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta: Akademika
Presindo.
Lutan, Rusli dan Sumardiyanto. (2001). Filsafat Olahraga. Jakarta: Dirjen Dikdasmen. Nasution, (1996). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar. Jakarta:
Bumi Aksara.
Nurhasan, (2010).Tes Pengukuran keolahragaan. Bandung : Red Point
Nurkancana, Wayan dan Sumartana. PPN.(1986). Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
(5)
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Purwanto, M. Ngalim. (1997). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Sagala, Syaiful (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta. Sartiwi. (1993). Motivasidan Pembelajaran. Jakarta: BumiAksara.
Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta: PT. RinekaCipta.
Soedjono. 1985. Sepakbola : Taktik dan Kerjasama. Yogyakarta : PT. Badan Penerbit Kedaulatan Rakyat.
Sucipto, dkk.(2000). SepakBola. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran. Sugiyanto dan Sudjarwo (1991) Tersedia
http://digilib.unila.ac.id/1414/13/BAB%20II.pdf
Sugiyono,(2011).Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suherman, A (2008). Bahan Ajar Diklat PLPG UPI.Bandung
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Sukatamsi,(1992:19).http://www.google.co.id/#hl=id&sclient=psyab&q=dasar+permaina n+sepakbola+menurut+sukatamsi+1992:19&oq=dasar+permainan+sepakBola.
Sukintaka, (1983). Permainan dan Metodik. Jakarta: Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Surakhmad, Winarno. 1982. Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar. Bandung: Tarsito Surya, M. (1979).Psikologi Pendidikan. Bandung:Jurusan PPB FIP IKIP
Suryabrata, Sumadi. (2004). Psikologi Pendidikan.Jakarta: RajagrafindoPersada Syamsudin, Abin. (2012). Psikologi Kependidikan. Bandung: Rosda.
Usman, E dan Juhaya S. Praja.(1985). Pengantar Psikologi. Bandung : Angkasa. Yanuar Kiram (1992). Tersedia
(6)
Rendi Nuryadi, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
http://digilib.unila.ac.id/1414/13/BAB%20II.pdf diunduh tanggal 18 april 2014 pukul 17.00 WIB
http://eprints.uny.ac.id/9445/3/bab%202%20-08513245012.pdfdiunduh tanggal 18 april 2014 pukul 17.20 WIB
http://cardiacku.blogspot.com/2012/06/konsepsehat.html#sthash.XvzQBoAF.dpuf diunduh tanggal 22 april 2014 pukul 20.30 WIB