HASIL PENELITIAN 1.
Deskripsi Kondisi Awal
Tabel 1 Frekuensi Nilai Motivasi Belajar PKn Awal
Nilai Jumlah Siswa
Persentase
1 2
10 47,6
3 11
52,4 4
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti diketahui bahwa kondisi awal nilai motivasi belajar PKn siswa kelas 1 SD Negeri
Jatiroto 03 masih di bawah nilai cukup atau kurang dari 75. Hal ini dapat dilihat dari motivasi nilai awal tindakan. Selain itu terdapat permasalahan
yang ditemui pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, diantaranya guru dalam pembelajaran PKn hanya menggunakan metode pembelajaran
konvensional yaitu ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas.
2. Deskripsi Hasil Siklus 1
a. Data tentang motivasi
Dari hasil observasi diketahui nilai rata-rata skor motivasi belajar PKn sebesar 2,73 termasuk dalam kriteria “cukup”. Jadi dari Pra siklus ke
siklus I sudah ada peningkatan tapi belum maksimal sehingga perlu dilakukan siklus II. Peningkatan motivasi belajar PKn dapat dilihat
pada grafik berikut. Gambar 1.
Grafik Rata-rata Motivasi Belajar PKn Pada Siklus I
4 5
5 5
6 5
7 5
1 2
1 2
3 4
• •
R at
a- ra
ta
Siklus Pra
1 Siklus
Gambar 2. Prosentase Hasil Motivasi Belajar Siklus 1
b. Data tentang hasil motivasi belajar PKn dalam tes unjuk kerja
Dari data tersebut diketahui bahwa nilai rata-rata prestasi belajar pada siklus I sebesar 69 dan hanya 62 14 siswa yang tuntas dari 21 siswa.
c. Data tentang kinerja guru
Hasil siklus 1 diperoleh nilai rata-rata skor kinerja guru sebesar 2,85 termasuk dalam kriteria “cukup”.
3. Diskripsi Hasil Siklus 2
a. Data tentang motivasi
Hasil siklus 2 diperoleh nilai rata-rata skor motivasi belajar PKn sebesar 3,78 termasuk dalam kriteria “aktif atau termotivasi”.
Peningkatan motivasi belajar PKn dapat dilihat pada grafik berikut. Gambar 3. Grafik Rata-rata Motivasi Belajar PKn Pada Siklus II
10 20
30 40
50 60
70 80
1 2
3
Siklus Pra
1 Siklus
P er
se n
4 5
5 5
6 5
7 5
1 2
1 2
• 3
4
• •
•
Siklus Pra
1 Siklus
2 Siklus
•
R at
a- ra
ta
Gambar 4. Prosentase Hasil Motivasi Belajar Siklus II
b. Data tentang hasil motivasi belajar PKn dalam tes unjuk kerja
Hasil tes unjuk kerja dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil motivasi belajar pada siklus II sebesar 82,8 dan 80 tuntas 17 dari 21
siswa. c.
Data tentang kinerja guru Dari hasil observasi dapat diketahui bahwa nilai rata-rata skor kinerja
sebesar 3,67 termasuk dalam kriteria “baik”. Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa : 1 motivasi selama
proses pembelajaran berlangsung mengalami peningkatan dengan memperoleh rata-rata skor 3,64 kriteria “baik termotivasi”, ditandai kondisi siswa semakin
antusias memperhatikan penjelasan guru dan mampu simulasi tentang hidup rukun
serta aktif menanggapi pertanyaan
serta tertarik dengan media pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan
lancar; 2 Hasil tes unjuk kerja pada materi pokok “Hidup Rukun” diperoleh data rata-rata nilai tes unjuk kerja sebesar 8,28 dan siswa yang telah termotivasi
sebesar 80. Kondisi ini menunjukkan bahwa motivasi belajar yang dicapai oleh siswa terus meningkat; 3 Kinerja guru mengalami peningkatan yang
signifikan, hal ini ditunjukkan dari : a kemampuan dalam menyusun RPP dengan menggunakan pendekatan VCT dan metode simulasi PKn, b
kemampuan melaksanakan proses belajar, c kemampuan membuat setting kelas yang interaktif dan mampu membangun komunikasi secara kondusif
dengan siswa.
10 20
30 40
50 60
70 80
90
1 2
3
Siklus Pra
1 Siklus
2 Siklus
P er
se n
Berdasarkan hasil penelitian di atas mendukung diterimanya hipotesis bahwa dengan menerapkan model pembelajaran VCT dan metode simulasi pada
materi hidup rukun di rumah dan di sekolah dapat meningkatkan motivasi belajar PKn kelas 1 semester I SDN Jatiroto 03 Kecamatan Kayen Kabupaten
Pati Tahun Pelajaran 20122013.
SIMPULAN DAN SARAN 1.
Kesimpulan
Disimpulkan bahwa:
“Melalui penerapan
model pembelajaran
pengungkapan nilai VCT dan metode simulasi dapat meningkatkan motivasi belajar PKn siswa kelas SDN Jatiroto 03 tahun pelajaran
20122013.” Peningkatan motivasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang termotivasi adalah sebagai berikut :
a. Pada siklus I, siswa yang termotivasi adalah 13 siswa dari 21 siswa 67.
b. Pada siklus II, siswa yang termotivasi adalah 17 siswa dari 21 siswa 80.
2. Implikasi